Anda di halaman 1dari 4

Pemriksaan sanitasi tanah (telur parasit)

A. PENETAPAN LOKASI

Lokasi pengambilan sampel tanah adalah di halaman rumah-rumah penduduk misalnya di desa
percontohan kesehatan lingkungan, P2LDT, daerah kumuh, desa nelayan, daerah transmigrasi
dan lain-lain.
Lokasi pengambilan sampel adalah di lokasi yang ada program jambu. Prioritas lokasi adalah di
halaman rumah penduduk yang diperkirakan belum semua anggota keluarganya menggunakan
jamban.

Titik lokasi pengambilan sampel di tempat-tempat sebagai berikut :


a. Di dalam rumah, yang berlantai tanah perlu di ambil sampel tanah, seperti pada tempat-tempat
yang dipakai pada ruang keluarga sekitar dapur dan kamar mandi.
b. Di halaman rumah, seperti sekitar tempat bermain anak-anak, sekitar jamban, halaman yang
lembab atau di halaman rumah yang diperkirakan tercemar kotoran manusia.

B. PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel tanah yang dimaksud adalah tanah permukaan. Tanah permukaan adalah bagian dari
tanah yang berada pada permukaan. Bagian tanah ini diambil dengan mudah dengan cara
pengerokan dengan sendok semen. Hal ini penting diketahui karena telur/larva cacing usus yang
tersebar pada tanah adalah berada pada permukaan tanah.
1. Peralatan
Alat-alat yang dipergunakan untuk mengambil sampel adalah :
a. Garpu tanah
b. Sendok semen
c. Kantong plastik
d. Spidol
2. Cara Pengambilan
Setelah titik lokasi ditentukan lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Bersihkan titik lokasi tersebut dengan farpu tanah dari dahan-dahan, rumput-rumput kering
dan kerikil.
b. Siapkan kantong plastik kemudian diberi kode lokasi dan tanggal pengambilan sampel dengan
spidol permanen.
c. Keroklah tanah permukaan pada lokasi tersebut seluas 40 x 40 cm2 dengan menggunakan
sendok semen sebanyak 100 gram.
d. Ikatlah kantong-kantong plastik yang telah terisi dengan baik, untuk dikirim ke laboratorium.
Jadi tiap rumah diperoleh 4 kantong sampel tanah.

E. PENGIRIMAN SAMPEL
Pengiriman sampel ke laboratorium hendaknya tidak lebih dari 7 hari. Dalam perjalanan
hendaknya tidak terlalu panas.
Bila laboratorium puskesmas belum dapat melakukan pemeriksaan, dapat dikirim ke
laboratorium Rumah Sakit, atau ke laboratorium lain yang terdekat.

F. PEMERIKSAAN SAMPEL
Sasaran
Sasaran pemeriksaan adalah telur dan larva cacing usus yaitu :
a. Telur untuk cacing : Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing tambang
b. Larva untuk cacing : Strongiloides

Reagensia
Reagensi yang diperlukan :
a. Larutan hipoklorid 30%
b. Larutan Magnesium Sulfat (282 gr/liter)
c. Eosin
d. Aquadest

3. Peralatan
Alat-alat yang digunakan adalah :
a. Sendok tanah
b. Sentrifuse lengkap dengan tabung
c. Tabung reaksi dengan rak
d. Obyek glass (kaca benda)
e. Deck glass (kaca tutup)
f. Gelas ukur 1.000 ml
g. Steering rod (kaca pengaduk)
h. Hydrometer (pengukur BD)
i. Mikroskop
j. Kain kasa (5 cm x 5 cm)
k. Kaos kecil
l. Aplikator
m. Corong
n. Timbangan

4. Prosedur
a. Timbang sampel tanah yang telah dibersihkan dari kerikil dan daun-daunan (rumput-rumput
kering) sebanyak 5 gram.
b. Masukkan tanah ini ke dalam tabung-tabung setrifuse.
c. Tambahkan 20 ml larutan hipokhlorit ke dalam tabung yang berisi tanah.
d. Aduk dengan steering rod hingga merata dan diamkan selama 1 jam.
e. Setelah semua rumah tabung dalam sentrifuse terisi semua, hidupkan sentrifuse dengan
kecepatan 2000 rpm selama kurang lebih 2 menit. Lakukan kegiatan ini sampai 2 kali.
f. Setelah diputar selama 2 menit, buang cairan supernatant.
g. Endapan tanah yang ada ditambah dengan larutan MgSO4 yang telah disiapkan sampai
mencapai lebih kurang volume tabung.
h. Putar lagi dengan sentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 5 menit.
i. Sentrifuse dihentikan, ambil tabung-tabung sentrifuse ini, tempatkan dalam rak yang telah
tersedia.
j. Tambahkan larutan MgSO4 dengan BD 1.260 ke dalam tabung-tabung sentrifuse sehingga
mencapai permukaan tabung dan permukaannya sedikit mengembung. Diamkan beberapa menit.
Pengaturan BD MgSO4 dapat dilakukan dengan penambahan air bila BD-nya tinggi sedangkan
bila BD MgSO4 rendah (H.1.260) ditambah dengan larutan MgSO4.
k. Tutupkan deck glass kepada tiap-tiap tabung ini dan tunggu selama 30 menit. Jika ada telur
dan larva cacing dalam tanah tersebut maka telur dan larva tersebut sudah mengapung dan
menempel pada deckglass.
l. Pindahkan deck glass ini ke atas sebuah kaca benda (object glass). Jika perlu tambahkan eosin
sebagai pewarna, maka sediaan telah siap.
m. Periksa sediaan ini di bawah mikroskop dan identifikasi telur/larva cacing usus yang ada.
n. Lakukan pemeriksaan terhadap semua sampel yang diterima.

F. INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN


Suatu titik lokasi dinyatakan positif (+) apabila paling sedikit 1 (satu) di antara keempat sediaan
yang diperiksa dan titik lokasi tersebut positif telur atau larva cacing tersebut.

Pemeriksaan parasit (telur cacing) pada sayuran

Peralatan :
1. Kerucut Imhoff volume 1 liter
2. Statif
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
5. Centrifuge dan tabungnya
6. Rak tabung
7. Pinset
8. Ember
9. Obyek glass
10. Cover glass

Bahan :
1. Larutan NaOH 0,2%
2. Larutan lugol 1%
3. Larutan eosin 1%
4. Aquadest
5. Sampel sayur-sayuran

Cara kerja :
1. Ambil sayuran secukupnya.
2. Rendam sayuran dalam 1 (satu) liter larutan NaOH 0,2%.
3. Diamkan selama 1 (satu) jam.
4. Setelah 30 menit sayuran digoyang-goyangkan dengan pinset lalu sayuran dikeluarkan.
5. Tuang larutan NaOH 0,2% ke dalam keruct Imhoff diamkan selama 1 (satu) jam.
6. Setelah 1 (satu) jam larutan bagian atas dibuang, sisakan 10 15 ml.
7. Masukan larutan NaOH 0,2% ke dalam tabung centrifuge lalu diputar dengan kecepatan 1500
rpm selama 15 menit.
8. Buang larutan bagian atas dan endapan bagian bawah diambil untuk diperiksa secara
mikroskopis.
9. Ambil larutan lugol / eosin memakai pipet dan teteskan satu tetes pada obyek glass.
10. Ambil endapan dari tabung centrifuge satu tetes lalu teteskan pada obyek glass yang telah
diberi lugol.
11. Tutup dengan hati-hati dengan cover glass (cairan harus merata dan tidak boleh ada
gelembung udara).
12. Amati di bawah mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai