Anda di halaman 1dari 11

No Aspek informasi Uraian

1. Pengertian dasar Dasar Negara adalah pegangan suatu negara yang menjadi
negara?
sumber dari semua sumber hukum dan tata tertib hukum yang
berlaku dalam negara tersebut. Pada hakikatnya Dasar
Negara disebut sebagai filsafat negara, untuk lebih mengenal
tentang dasar negara, kita harus mengetahui terlebih dahulu
pengertian dari filsafat itu sendiri, kata filsafat berasal dari
kata philsof yang berarti sahabat, cinta, dan kata sophia
yang berarti kebijaksanaan, kebenaran, belajar. Jadi Dasar
Negara sebagai suatu filsafat negara adalah suatu wujud dari
hasil pemikiran, kebiksanaan, maupun pembelajaran yang
dibuat dalam bentuk suatu sistem dan peraturan untuk
mengatur masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Dasat Negara merupakan salah satu hal yang sangat penting
setelah berdirinya suatu negara. Karena apabila Negara tidak
mempunyai dasar maka mereka tidak memiliki pedoman
yang jelas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan
bernegara. Sehingga tujuan yang ingin dicapai juga menjadi
tidak jelas, oleh karena itu mudah terjadi kekacauan dalam
negara yang tidak memiliki Dasar Negara.
Indonesia menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara,

2. Kedudukan Pancasila Pancasila memiliki kedudukan pokok sebagai dasar filsafat


sebagai dasar negara (philosophisce grondslag) atau ideologi negara (staatsidee)
yang diakui dan dilaksanakan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pancasila memuat gagasan, norma, dan pedoman
pokok tentang penyelenggaran bernegara yang paling ideal
untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia.

Melihat kedudukan pokok tersebut, berarti bahwa Pancasila


merupakan dasar negara Republik Indonesia yang
mengandung nilai-nila filsafati. Oleh karena itu, nilai-nilai di
dalam Pancasila merupakan pedoman normatif sehingga
setiap kegiatan penyelenggaraan negara wajib mengacu dan
tidak boleh bersilangan dengan Pancasila.

Lima sila di dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha


Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila
tersebut pada hakikatnya adalah satu kesatuan tak
terpisahkan, yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.

Pengakuan Pancasila sebagai dasar negara memiliki landasan


yuridis formal di dalam alenia keempat Pembukaan Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945. Juga telah ditegaskan di dalam
Memorandum DPR GR 9 Juni 1996 bahwa Pancasila sebagai
pedoman hidup bangsa yang telah dirumuskan dan
dikristalisasi oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi
dasar negara Republik Indonesia.

Selanjutnya, Memorandum DPR GR tersebut disahkan pula


oleh MPRS dengan Ketetapan No. XX/MPRS/1966.
Kemudian Ketetapan MPR No. XVIIV/MPR/1998 telah
mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia


mengandung beberapa pengertian yang secara garis besar
dijabarkan sebagai berikut:

Sumber Hukum Dasar Nasional


Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia. Landasan yuridisnya termaktub dalam Ketetapan
MPR No. V/MPR/1973 dan Ketatapan MPR No.
IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari
tata tertib hukum di Indonesia. Sedangkan menurut
Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 disebutkan bahwa
Pancasila merupakan sumber hukum dasar nasional.

Alasan Pancasila dijadikan sebagai sumber dari segala


sumber hukum di Indonesia, karena Pancasila bersifat
mengikat dan memaksa, serta merupakan jiwa dan
kepribadian bangsa Indonesia. Selain itu, Pancasila telah
disepakati sebagai norma hukum/pokok kaidah fundamental
yang mempunyai hakikat dan juga kedudukan yang kuat,
tetap, dan tidak berubah.

Definisi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum


meliputi pengertian bahwa Pancasila adalah:

Suatu dasar nilai dan norma dasar untuk mengatur


pemerintahan negara.
Sumber nilai untuk membentuk norma-norma hukum
oleh negara.
Sumber kaidah hukum negara yang mengatur NKRI
beserta seluruh unsur-unsurnya secara konstitusional.
Sumber dasar yang memiliki kekuatan mengikat
secara hukum.
Menempati kedudukan paling tinggi dalam tata
perundang-undangan di Indonesia. Segala peraturan,
undang-undang, dan hukum positif harus bersumber
dan ditujukan demi terlaksananya Pancasila.

Sumber Cita-cita dan Tujuan


Nasional
Bangsa Indonesia merupakan sebuah ikatan identitas
kebangsaan yang mempersatukan beragam perbedaan
(kemajemukan) masyarakat Indonesia. Salah satu ciri bangsa
Indonesia adalah memiliki satu ide, cita-cita, tujuan, dan
tekad untuk hidup bersama dalam negara Republik Indonesia.

Prinsip kebangsaan tersebut bersumber dari Pancasila sebagai


azas persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Pancasila merupakan sumber bagi tumbuh
dan berkembangnya cita-cita dan tujuan nasional.

Fungsi Pancasila ialah sebagai pedoman utama bagi bangsa


Indonesia dalam mencapai tujuan berbangsa dan bernegara,
menggerakkan dan membimbing seluruh elemen bangsa
dalam melaksanakan pembangunan.

Cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana


disebutkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
pada alenia keempat adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sumber Penyelenggaraan Bernegara


Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi norma dasar atau
norma tertinggi untuk mengatur penyelenggaraan dan
pemerintahan negara Indonesia. Tata cara dalam
penyelenggaraan dan pemerintahan negara yang dijiwai
Pancasila meliputi tata cara pembagian kekuasaan negara,
kedudukan dan fungsi seluruh lembaga negara, serta
kedudukan dan fungsi pemerintahan daerah dalam
pembangunan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konsep penyelenggaran negara yang sesuai Pancasila tidak


menghendaki adanya pemusatan kekuasaan pada satu orang
atau satu golongan saja. Hal itu untuk menghindari timbulnya
pengelolaan sistem pemerintahan yang bersifat absolut atau
otoriter. Pancasila menghendaki adanya pemisahan ataupun
pembagian kekuasaan sehingga ada fungsi kontrol dan
keseimbangan di antara lembaga-lembaga pemegang
kekuasaan.

Sumber Semangat Konstitusi


Pancasila sebagai dasar negara mengandung konsep dasar
menyangkut gagasan, cita-cita, dan tujuan negara, yang
selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk peraturan
perundang-undangan. Segala aspek penyelenggaraan dan
fungsi negara harus berdasarkan atas Pancasila, yang artinya
secara yuridis formal Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar
filsafat negara Republik Indonesia. Sedangkan secara
material, tertib hukum Indonesia disemangati oleh nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.

Sesuai dengan semangat Pancasila, pengertian konstitusi di


Indonesia dipahami sebagai pengertian yang luas yaitu
keseluruhan aturan dan ketentuan dasar (hukum dasar). Di
dalam penjelasan UUD 1945 tentang sistem pemerintahan
negara disebutkan bahwa pemerintah berdasar atas sistem
konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tak terbatas). Konstitusi yang dijiwai Pancasila
berfungsi untuk:

Mengontrol, membatasi, dan mengendalikan


penyelenggaraan negara.
Melindungi hak-hak azasi manusia (HAM).
Menjadi pedoman penyelenggaraan negara.
Memberikan landasan struktural dalam
penyelenggaraan negara.
Menjadi bagian dari kontrak sosial atau perwujudan
perjanjian masyarakat untuk membina pemerintahan
yang mengatur mereka.

Sejarah konstitusi di Indonesia dimulai pada 18 Agustus


1945, satu hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
melalui sidang pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Dalam sidang tersebut dihasilkan beberapa
keputusan, yang antara lain:

Menetapkan dan mengesahkan Pembukaan UUD


1945. Bahannya diambil dari rancangan undang-
undang yang telah disusun oleh panitia perumus pada
tangga 22 Juni 1945.
Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945. Hampir
seluruh bahannya diambil dari rancangan undang-
undang yang disusun oleh panitia perancang UUD
pada tanggal 16 Juni 1945.

Sumber Norma Tertinggi


Pengertian norma didefinisikan sebagai pedoman perilaku
untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu
kelompok masyarakat. Kekhasan bangsa Indonesia yang
majemuk merupakan causa materialis lahirnya Pancasila.
Oleh sebab itu, nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat
pada Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat Indonesia
sejak zaman dahulu.

Pancasila sebagai sumber norma tertinggi maksudnya bahwa


norma-norma Pancasila berada pada tingkatan tertinggi dari
semua norma yang berlaku di dalam masyarakat Indonesia.
Pancasila bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan
perilaku masyarakat dalam rangka menciptakan keteraturan
sosial. Atau dengan kata lain, Pancasila menjadi panduan
dalam membangun karakter bangsa melalui tatanan dan
pengendali tingkah laku.

Macam-macam norma meliputi norma agama, norma


kesusilaan, norma kesopanan, norma kebiasaan, dan norma
hukum. Sedangkan tingkatan norma secara berjenjang adalah
cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat, dan hukum.

3. Manfaat dasar negara manfaat dasar negara untuk suatu negara hingga dikatakan
sepenting itu? inilah jawabannya.

1. Sebagai pedoman hidup suatu negara


Manfaat dasar negara yang pertama yang perlu
dipahami adalah sebagai pedoman hidup dan juga
sebagai padnangan dari semua warga negara yang
tinggi di dalam suatu negara tersebut. dengan adanya
kehadiran dasar negara itu pulalah maka kemudian
bangsa tersebut beserta dengan seluruh aspek-aspek
yanga da di dalamnya dapat hidup dengan baik dan
juga dapat mengerti tentang norma-norma dalam
suatu negara yang ditinggali. Sehingga memang dasar
negara ini penting untuk dihadirkan.
2. Untuk tujuan hidup suatu negara
Selanjutnya itu pula, dengan adanya suatu dasar
negara maka setiap bangsanya akan memiliki tujuan
yang jelas tentang mau dibawa sebenarnya arah
perjuangan yang selama ini diperjuangkan. Sehingga
secara tidak langsung, dasar negeri ini akan menjadi
salah satu hal yang layak untuk diperjuangkan. Bisa
dibayangkan jika suatu negara tidak memiliki dasar
negara, maka betapa mudahnya negara itu akan
digoyahkan oleh setiap gempuran negara-negara lain.

3. Sebagai landasan idiil


Manfaat dasar negara yang ketiga adalah sebagai
landasan idiil. Ini dimaknai, dasar negara akan
dijadikan sebagai salah satu acuan untuk masyarakat
dan bangsa agar dapat menganut dan juga mengerti
terkait negara yang ditinggalinya tersebut. sehingga
dengan cara ini pulalah maka kemudian masyarakat
akan berjuang dengan sekuat tenaga untuk
mempertahankan tempat tinggalnya tersebut dalam
hal ini adalah negaranya.

4. Sebagai wujud kepribadian dan juga jiwa suatu


bangsa
Sebuah dasar negara juga dapat dijadikan sebagai
salah satu alat yang dapat digunakan untuk alat
identitas diri, karena memang dasar negara
merupakan perwujudan dari suatu kepribadian dan
juga jiwa suatu bangsa yang dapat menunjukkan
seberapa besar derajat dan maratbat bangsa tersebut.

5. Sebagai tujuan dan arah cita-cita yang jelas.


Dasar negara sebagai salah satu puncak tujuan untuk
membawa cita-cita luhur yang harus dicapai ,
nampaknya menjadi point penting dalam
mempersatukan seluruh lini kehidupan bangsa itu
sendiri.

4. Akibat tidak memiliki AKIBAT TIDAK MEMILIKI DASAR NEGARA


dasar negara
Jika suatu negara tidak memiliki dasar negara, negara
tersebut tidak dapat berdiri kokoh dan kuat. Selian itu, tidak
dapat mengetahui dengan jelas ke mana arah tujuan dan cita-
cita yang akan dicapai oleh negara itu sendiri. Bangsa yang
tidak memiliki dasar negara akan terombang-ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar.
5. Pancasila sebagai
ideologi negara
Pengertian dan Fungsi Pancasila Sebagai
Ideologi Negara
Pengertian Pakar

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah


nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila menjadi cita-
cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta
menjunjung tinggi nilai keadilan.

Ketetapan bangsa Indonesia mengenai pancasila sebagai


ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18
Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2
tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan MPR
tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar negara dari negara
NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam
kehidupan bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut dapat kita
ketahui bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai
ideologi nasional, selain kedudukannya sebagai dasar negara.

Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-


cita bernegara dan sarana yang mempersatukan masyarakat
perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif,
sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam
ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila perlu
diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam
kehidupan bernegara.

| Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara |

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia


adalah sebagai sarana pemersatu masyarakat, sehingga dapat
dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri
dari gagasan para pendiri negara Indonesia tentang
pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat
mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

Pada awal mulanya, konsep pancasila dapat dipahami


sebagai common platform atau platform bersama bagi
berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di
Indonesia. Pancasila merupakan tawaran yang dapat
menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota
BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada
waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu
seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat
bersatu dan menerima asas tersebut.

Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan


fungsi pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila yang
sebenarnya dimaksudkan sebagai platform demokratis bagi
semua golongan Indonesia. Perkembangan doktrinal
pancasila telah mengubahnya dari fungsi awal pancasila
sebagai platform bersama bagi ideologi politik dan aliran
pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang disampaikan
oleh Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral.
Ideologi Pancasila menjadi ideologi yang khas, berbeda
dengan ideologi lain.

Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan


berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prof.
Notonagoro. Beliau melalui interprestasi filosofis memberi
status ilmiah dan resmi tentang ideologi bagi masyarakat
Indonesia. Yang pada mulanya pancasila sebagai ideologi
terbuka sebuah konsensus politik, pancasila menjadi ideologi
yang benar-benar komprehensif. Interprestasi ini berkembang
luas, masif bahkan monolitik pada masa pemerintahan orde
baru.

Pancasila dilihat dari sudut politik merupakan sebuah


konsensus politik, yaitu suatu persetujuan politik yang
disepakati bersama oleh berbagai golongan masyarakat di
negara Indonesia. Dengan diterimanya pancasila oleh
berbagai golongan dan aliran pemikiran bersedia bersatu
dalam negara kebangsaan Indonesia. Dalam istilah
politiknya, Pancasila merupakan common platform, atau
common denominator masyarakat Indonesia yang plural.
Sudut pandang politik ini teramat penting untuk bangsa
Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya perkembangan
Pancasila sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas
tidak menguntungkan kalau dinilai dari tujuan
mempersatukan bangsa.

Banyak para pihak sepakat bahwa pancasila sebagai ideologi


negara atau bangsa merupakan kesepakatan bersama,
common platform dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia.
Kesepakatan bersama bahwa pancasila sebagai ideologi
negara inilah yang harus kita pertahankan dan tumbuh
kembangkan dalam kehidupan bangsa yang plural ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka makna pancasila


sebagai ideologi negara Indonesia sebagai berikut :

(1) Nilai-nilai dalam pancasila dijadikan sebagai cita-cita


normatif dari penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
(2) Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang telah
disepakati bersama dan oleh karenanya menjadi salah satu
sarana untuk menyatukan masyarakat Indonesia.

Implementasi pancasila sebagai ideologi negara atau


nasional, sebagai berikut :

1. Perwujudan Pancasila Sebagai Cita-cita Bernegara


Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara yang berarti
menjadi cita-cita penyelenggaraan bernegara terwujud
melalui ketetapan MPR No.7 tahun 2001 mengenai Visi
Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut
menyatakan bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas 3
visi, yaitu :
Visi ideal ialah cita-cita luhur bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksudkan dalam UUD 45 yaitu pada alinea
kedua dan keempat.
Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia pada tahun 2020
yang berlaku samapai dengan tahun 2020.
Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam
GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara).
Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang
religius, manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera
pada dasarnya merupakan upaya menjadikan nilai-nilai
pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian
merupakan ciri dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai
suatu cita-cita, nilai-nilai pancasila diambil dimensi
idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal, penyelenggaraan
negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan
kehodupan bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan
nilai-nilai ideal tersebut.

2. Perwujudan Pancasila Sebagai Kesepakatan atau Nilai


Integratif Bangsa
Nilai Integratif Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara
yang berarti bahwa pancasila sebagai sarana pemersatu dan
prosedur penyelesaian konflik perlu pula dijabarkan dalam
praktik kehidupan bernegara. Nilai integratif pancasila
mengandung makna bahwa pancasila dijadikan sebagai
sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur
penyelesaian konflik. Masyarakat Indonesia telah menerima
pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya sebagai
suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya disetujui sebagai milik bersama.
Pancasila dijadikan semacam social ethics dalam masyarakat
yang heterogen.
Pancasila sebagai kesepakatan diartikan sebagai konsensus
bahwa dalam hal konflik maka lembaga politik yang
diwujudkan bersama akan memainkan peran sebagai
penengah.
Apakah pancasila dapat digunakan secara langsung
mempersatukan masyarakat dan mencegah konflik ?.
Jawabannya tidak, tetapi prosedur penyelesaian konflik yang
dibuat bersama, baik yang meliputi lembaga maupun aturan
itulah yang diharapkan mampu menyelesaikan konflik yang
terjadi di masyarakat. Fungsi pancasila sebagai ideologi
negara dalam hal ini yaitu sebagai pembuatan prosedur
penyelesaian konflik, nilai-nilai pancasila menjadi landasan
normatif bersama.

Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai setiap prosedur


penyelesaian konflik yang ada di dalam masyarakat. Secara
normatif dapat dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik
hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai
kemanusiaan, mengedepankan persatuan, menjunjung tinggi
prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.
TUGAS PKN 1

NAMA : SELIN NINDI FEBRIANA PUTRI


KELAS : VIII.2

SMPN 2 PRAYA

Anda mungkin juga menyukai