LP Anak DHF
LP Anak DHF
DHF
1.2 Etiologi
Virus dengue termasuk flavi virus, keluarga flaviridae. Terdapat 4
serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Keempatnya
ditemukan diIndonesia dengan DEN-3 serotipe terbanyak. Infeksi
salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype
yang bersangkutan, sedangkan antibody terbentuk terhadap serotype
lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan
yang memadai terhadap serotype lain tersebut. Seseorang yang
tinggal didaerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh tiga atau empat
serotype selama hidupnya.
1.3 Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala DHF adalah sebagai berikut Meningkatnya suhu
tubuh, Nyeri pada otot seluruh tubuh, Suara serak, Batuk, Epistaksis,
Disuria, Nafsu makan menurun, Muntah, Ptekie, Ekimosis,
Perdarahan gusi, Muntah darah, Hematuria masih, Melena.
1.4 Patofisiologi
Masa virus dengue inkubasi 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Virus hanya
dapat hidup dalam sel yang hidup, sehingga harus bersaing dengan sel
manusia terutama dalam kebutuhan protein. Persaingan tersebut
sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia. Sebagai reaksi
terhadap infeksi terjadi:
1. aktivasi sistem komplemen sehingga dikeluarkan zat anafilaktosin
yang menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga
terjadi perembesan plasma dari ruang intravaskular ke
ekstravaskular,
2. agregasi trombosit menurun, apabila kelainan ini berlanjut akan
menyebabkan kelainan fungsi trombosit sebagai akibatnya akan
terjadi mobilisasi sel trombosit muda dari sumsum tulang dan
3. kerusakan sel endotel pembuluh darah akan merangsang atau
mengaktivasi faktor pembekuan.
1.6 Komplikasi
1.6.1 Resiko perdarahan
1.6.1.1 Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis,
Hematomesis dan melena
1.6.1.2 Catat banyak, warna dari perdarahan
1.6.1.3 Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus
Gastro Intestinal
1.7 Penatalaksanaan
1.7.1 Penatalaksanaan Keperawatan :
1.7.1.1 Pengawasan tanda tanda vital secara continue
a. Pemeriksaan Hb, Ht, Trombocyt tiap 4 Jam
b. Observasi intake output
c. Pada pasien DHF derajat I : Pasien diistirahatkan,
observasi tanda vital tiap 3 jam , periksa Hb, Ht,
Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 liter 2 liter
per hari, beri kompres
d. Pada pasien DHF derajat II : pengawasan tanda
vital, pemeriksaan Hb, Ht, Thrombocyt, perhatikan
gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat, tekanan
darah menurun, anuria dan sakit perut, beri infus.
e. Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi
semi fowler, beri o2 pengawasan tanda tanda vital
tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi productie
urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
1.7.1.2 Resiko Perdarahan
a. Obsevasi perdarahan : Pteckie, Epistaksis,
Hematomesis dan melena
b. Catat banyak, warna dari perdarahan
c. Pasang NGT pada pasien dengan perdarahan tractus
Gastro Intestinal
1.7.1.3 Peningkatan suhu tubuh
a. Observasi / Ukur suhu tubuh secara periodic
b. Beri minum banyak
c. Berikan kompres
1.8 Pathways
terlampir
Data Objektif :
2.1.2.9 Pasien terlihat pucat
2.1.2.10 Lemah
2.1.2.11 Terdapat tanda perdarahan berupa bintik merah di
kulit
2.1.2.12 Dingin di bagian tangan dan kaki
2.1.2.13 Mual dan muntah
2.1.2.14 Batuk
Diagnosa 2 :
Kekurangan volume cairan b.d pindahnya cairan intravaskuler ke
ekstravaskuler
2.2.4 Definisi
Penurunan cairan intravascular, mengacu kepada dehidrasi.
2.2.5 Batasan Karakteristik
Perubahan status mental, penurunan tekanan darah,
bradikardi, perubahan turgor kulit dan mukosa, haus dan
kelemahan.
2.2.6 Faktor yang berhubungan
Kehilangan cairan aktif, kegagalan mekanisme regulasi.
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 :
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil :
2.3.1.1 Suhu tubuh dalam rentang normal
2.3.1.2 Nadi dan Respirasi Rate dalam rentang normal
2.3.1.3 Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada
pusing
Diagnosa 2 :
(.) ()