Apabila struktur sosial dibayangkan sebagai gedung bertingkat tiga dan atap
gedung struktur sosial adalah kebudayaan masyarakat, maka atap ini tentu saja
bukan saja atap paling atas atas saja, akan tetapi atap dari lantai 1 dan lantai dua
pula. Bangunan tiga lantai ini atau struktur sosial ini dapat berdiri kokoh karena
adanya pola hubungan sosial yang terjadi. Pola tersebut merupakan hubungan
individu dengan individu, kelompok dengan individu dan hubungan antara tiap
kelompok yang ada. Dan tentu saja, pola hubungan tersebut terjalin dengan nilai
dan norma yang telah mereka sepakati bersama.
Struktur sosial juga merupakan sebuah hubungan yang timbal balik antara
posisi dan peranan sosial. Selain itu, Struktur sosial juga dapat di artikan sebagai
sebuah tatanan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat. Di setiap struktur sosial
akan terdapat berbagai perbedaan atau ketidaksamaan sosial dimana hal ini bisa di
lihat dari dua aspek yaitu secara horizontal dan vertical. Struktur sosial muncul
karena adanya dua unsur berikut yaitu :
Ada tiga jenis fungsi dari struktur sosial yang pertama adalah sebagai berikut :
1. Fungsi identitas, yaitu sebagai penegas identitas yang dimiliki suatu
kelompok
2. Fungsi kontrol yaitu untuk mengontrol individu yang berada dalam
struktur sosial tertentu
3. Fungsi pembelajaran, yaitu dengan adanya struktur sosial individu dapat
belajar melalui interaksi yang terjadi di dalamnya.
Fungsi struktur sosial sebagai fungsi identitas yaitu dimana struktur sosial
itu sendiri memiliki fungsi sebagai penentu identitas suatu kelompok yang memiliki
kesamaan latar belakang, budaya dan lainnya.
Fungsi struktur sosial yang kedua adalah sebagai fungsi control. Di dalam
kehidupan bermasyarakat, biasanya akan selalu muncul sebuah kecenderungan di
dalam setiap diri dari individu untuk melanggar norma dan peraturan lainnya.
Dengan adanya struktur sosial ini tentunya dapat menjadi sebuah control bagi setiap
individu untuk mengurungkan niat untuk melakukan pelanggaran terhadap norma
dan nilai.