0.51
𝑇𝑏 1.02 𝑃1 2 −𝑃2 2
𝑄 = 737𝐸 {[ ] } {[𝛾 0.961 𝑇 ] } 𝐷2.53 ................................. (2.1)
𝑃𝑏 𝑔 𝑓 𝐿𝑧 𝑍
27
Universitas Sriwijaya
28
Nilai Efisiensi Aliran juga dijadikan acuan untuk menentukan kondisi gas
yang ada di dalam pipa, menurut Iko Ku Chi, kondisi gas alam terbagi menjadi 3
kondisi yakni :
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa aliran gas kering, akan terjadi
apabila efesiensi aliran berada pada 0.92 atau diatasnya. Sedangkan aliran gas
basah (gas dan kondensat) akan terjadi apabila efisiensi aliran berada pada 0.60
atau di bawahnya. Dengan menggunakan modifikasi persamaan Pandhandle B, di
dapat perhitungan indeks aliran sebagai berikut :
𝑄
𝐹𝐼 = 2 .......................................................................... (2.2)
(𝑃1 −𝑃2 2 )0.51
Universitas Sriwijaya
29
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Menganalisis Penentuan
Intensitas & waktu pigging
pada pipa 8” dan 16”
berdasarkan nilai efisiensi
aliran
Melakukan Perbandingan
Intensitas Waktu Pigging Pipa
8” dan 16” berdasarkan Kondisi
Lapangan dan Berdasarkan
analisis Indeks Aliran
Universitas Sriwijaya
30
Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada tabel tipe aliran gas
yang dirujuk oleh Iko Ku Chi dan juga rata rata nilai efisiensi aliran pada
tabel 4.1, dapat dikatakan bahwa kedua jenis pipa 8” dan 16” ialah
termasuk tipe aliran gas basah. Penentuan tipe aliran gas ini dijadikan
dasar untuk penentuan intensitas dan waktu pigging yang di bahas pada
sub bab selanjutnya.
b. Analisis Penentuan Intensitas dan Waktu pigging pipa gas 8” dan 16”
Untuk menentukan intensitas pigging pada pipa 8” dan 16” perlu dibuat grafik
hubungan antara nilai indeks aliran tekanan aktual terhadap waktu yakni
sebagai berikut ;
Universitas Sriwijaya
31
Indeks Aliran
Indeks Aliran
0.05 0.2
0.04
0.15
0.03
0.1
0.02
0.05
0.01
0 0
11/8/2017
16/8/2017
21/8/2017
26/8/2017
31/8/2017
10/9/2017
15/9/2017
20/9/2017
25/9/2017
30/9/2017
5/10/2017
1/8/2017
6/8/2017
5/9/2017
10/10/2017
15/10/2017
13/8/2017
17/8/2017
21/8/2017
25/8/2017
29/8/2017
10/9/2017
14/9/2017
18/9/2017
22/9/2017
26/9/2017
30/9/2017
4/10/2017
8/10/2017
1/8/2017
5/8/2017
9/8/2017
2/9/2017
6/9/2017
Tanggal Tanggal
Gambar 4.1 Grafik hubungan indeks aliran pipa Gambar 4.2 Grafik hubungan indeks aliran
gas 8” terhadap waktu pipa gas 16” terhadap waktu
Berdasarkan grafik di atas terdapat periode tanggal dengan nilai indeks aliran
tekanan aktual yang cenderung menurun. Periode tanggal tersebutlah yang
menunjukkan intensitas pigging yang tepat untuk pipa 8” maupun pipa 16”.
Berikut periode tanggal dengan nilai indeks aliran tekanan aktual yang memiliki
kecenderungan menurun secara signifikan dituliskan dalam tabel 4.2 ;
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
Berdasarkan hasil ekstrapolasi pada Lampiran E dan F maka akan dibandingkan
intensitas waktu pigging kondisi lapangan dan waktu pigging berdasarkan analisis
indeks aliran, yakni di tampilkan pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Perbandingan intensitas waktu pigging pipa gas 8” dan 16”
Waktu Pigging
No. Diameter Pipa Berdasarkan Kondisi Berdasarkan Analisis
Lapangan Indeks Aliran
1 Pipa 8” 8 Kali 4 Kali
2 Pipa 16” 16 Kali 7 Kali
1.4 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Dapat
diambil beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut :
1. Efisiensi aliran pipa gas 8” jalur transmisi Soka-Teras ialah sebesar 0.60
sedangkan efisiensi aliran pipa gas 16” jalur transmisi Teras-Rambutan ialah
sebesar 0.51 dan kedua jalur transmisi gas termasuk kedalam aliran gas basah.
2. Intensitas Pigging & Waktu pigging yang paling optimal untuk pipa gas 8”
jalur transmisi Soka - Teras adalah sebanyak 4 kali yakni pada tanggal 13 dan
31 Agustus, kemudian pada tanggal 5 dan 2 Oktober 2017. Sedangkan
Intensitas dan waktu pigging yang paling optimal untuk pipa gas 16” jalur
transmisi Teras-Rambutan ialah sebanyak 7 kali pada tanggal 14, 19, 25
Agustus, lalu pada tanggal 6, 21, dan 25 September serta pada tanggal 3
Oktober 2017.
3. Intensitas waktu pigging untuk pipa gas 16” jalur transmisi Soka-Teras dapat
di optimalkan dari 16 kali hingga 6 kali pelaksanaan dalam waktu 2 bulan.
Sedangkan intensitas waktu pigging untuk pipa gas 8” jalur transmisi Teras-
Rambutan dapat dioptimalkan dari 8 kali hingga 2 kali pelaksanaan dalam
waktu 2 bulan.
1
Universitas Sriwijaya
2
Cordell, J.et al., 2003. The Pipeline Pigging Handbook: Third Edition. United
Stated: Clarion Technical Publisher and Scientific Surveys Ltd.
Guo, B et al., 2012. Natural Gas Engineering HandBook. United Stated of
America: Gulf Professional Publishing
Ikoku, C. U., 1984. Natural Gas Production Engineering Handbook. Boston: John
Willey Publishing.
Mc Allister, E.W., 2001. Pipeline Rule of Thumb Handbook. Boston: Gulf
Proffesional Publishing.
Menon, E. S., 2011. Pipeline Planning and Construction Field Manual. Texas:
Gulf Professional Publishing.
Mucharam, L. et al., 2008. Simulation Tool for Identifying Condensate in Wet
Gas Transmission Pipeline. Prosiding Seminar Nasional Ikatan Ahli
Perminyakan Nasional (IATMI) KE IX Tahun 2006. Bandung: Fakultas
Teknik.
Nieckele, A et al., 2001. Transient Pig Motion Through Gas and Liquid Pipelines.
Journals of Energy Resources Technology, 123(4), 8-13
Riandy, L., 2008. Studi Pengaruh Komposisi, Kondisi Operasi, Dan Karakteristik
Geometri Pipa Terhadap Pembentukan Kondensat Di Pipa Transmisi Gas
Basah. Jurnal Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung, 4(3), 2-3
Sumasidi, W., 2010. Optimasi Waktu Pigging Dengan Metode Flow Efficiency
dan Flow Index Pada pipa Transmisi Gas Basah Station Metering Lembak
Sampai Simpang Y Pertamina Gas Prabumulih. Skripsi: Universitas
Sriwijaya.
Zemveuna., 2006. Analisa Pemanfaatan Alternatif Kondensat. Jakarta: Pertamina
Learning Centre.
Universitas Sriwijaya