Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/368684778

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI


SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR SUMUR "FN #1" LAPANGAN "Y"

Conference Paper · February 2023

CITATIONS READS

0 140

6 authors, including:

Faskanata Tampubolon
University of National Development "Veteran" Yogyakarta
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR SUMUR “FN #1” LAPANGAN “Y” View project

All content following this page was uploaded by Faskanata Tampubolon on 21 February 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS
BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK
OPTIMASI LAJU ALIR SUMUR “FN #1”
LAPANGAN “Y”

Faskanata R.G. Tampubolon

Sumur FN #1 merupakan sumur gas dengan jenis dry gas. Uji Deliverabilitas
DIY Yogyakarta, Indonesia. dilakukan dengan input data well test yang disediakan dapat dibuat grafik
Email: faskanata.fn@gmail.com besarnya elapsed time Vs T Vs P. Dari grafik ini kita dapat melakukan analisa
sehingga dapat diketahui metode rate test yang digunakan. yaitu Modified
Isochronal Test yang dimulai pada tanggal 10/24/2008. Perhitungan
Institution terhadap MIT ini dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode konvensional
Petroleum Engineering UPN “Veteran” dan metode LIT. Dari hasil kedua metode didapatkan grafik deliverability
Yogyakarta, Jl. SWK Jl. Ring Road Utara plot, kurva deliverabilitas, dan juga besarnya AOF dan AOFP. Berdasarkan
No.104, Ngropoh, Condongcatur, Kec.
perhitungan besarnya AOFP dan AOF pada metode konvensional adalah
16.118 MMscf/d dan 16.121 MMscf/d. Dan besarnya AOFP dan AOF dengan
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
metode LIT yaitu 16.419 MMscf/d dan 16.422 MMscf/d.
Istimewa Yogyakarta 55283
Keywords: : AOFP , Deliverabilitas sumur gas, Laju alir optimum, Modified
Isochronal test

| Pendahuluan
Ketidakseimbangan tekanan pada reservoir umumnya terjadi karena dibukanya suatu sumur yang menghubungkan
permukaan dengan reservoir gas. Akibatnya fluida yang berada di dalam media berpori akan mengalir menuju sumur
karena adanya perbedaan gradien tekanan. Gas yang mengalir mempunyai sifat compressible, karena memiliki
viskositas rendah yang memungkinkan tidak laminer (aliran viscous), melainkan dipengaruhi oleh unsur inersia dan
turbulensi. Hal ini terjadi pada laju produksi dan gradien tekanan yang besar, seperti aliran di dekat lubang sumur.

Pengujian sumur merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam merencanakan pengembangan lapangan.
Pengujian sumur saat diproduksikan dengan cara membuka sumur untuk jangka waktu tertentu, dan umumnya dimulai
pada saat kondisi tekanan reservoir di sekeliling sumur dalam keadaan stabil. Sedangkan pengujian pada saat sumur
ditutup maka akan dilakukan pengamatan setelah sumur diproduksikan untuk jangka waktu tertentu.

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah menganalisa laju alir sumur
produksi suatu reservoir gas pada Sumur "FN #1” Lapangan Y berdasarkan hasil uji Deliverabilitas dan kurva IPR dengan
metode pengujian Modified Isochronal Test yang dipilih berdasarkan karakteristik reservoir yaitu permeabilitas formasi.
Hasil dari uji deliverabilitas merupakan parameter penting dalam menentukan laju produksi optimum pada suatu sumur
gas, sehingga perlu dilakukan pengujian secara periodik sebagai salah satu penentu ekonomis atau tidaknya suatu
sumur.
2 Faskanata Tampubolon

| Tinjauan Pustaka
Secara garis besar, terdapat dua jenis uji sumur untuk sumur gas, yang pertama adalah uji deliveribilitas termasuk
back pressure test, Isochronal test dan Modified Isochronal test dan yang kedua adalah pressure test (pressure buildup
dan pressure drawdown).

Uji Deliverabilitas
Pada pertama kalinya pengujian untuk menentukan kemampuan sumur gas untuk berproduksi dilakukan dengan

cara membuka sumur dan menghubungkan sumur dengan tekanan atmosfer, dan harga AOF diukur langsung dengan

menggunakan impact pressure gauge yang dipasang dipermukaan. Penyajian dengan cara ini hanya efektif untuk

digunakan pada sumur yang dangkal, sedangkan sumur gas yang dalam dengan ukuran tubing yang kecil akan
memberikan hasil yang tidak akurat. Pembukaan sumur yang relatif lama akan menyebabkan pemborosan gas secara

sia-sia, selain dapat menimbulkan kerusakan pada formasi serta dapat menimbulkan bahaya lain yang tidak

diinginkan.Berdasarkan alasan diatas, maka mulai dikembangkan metoda uji deliverability yang lebih modern dengan

menggunakan laju aliran yang sesuai dandapat dikontrol, diantaranya yakni Back Pressure, Isochronal dan Modified

Isochronal.Deliverabilitas adalah kemampuan dari suatu sumur gas untuk berproduksi, yang dinyatakan dalam bentuk
grafik (PR2 vs Qsc)

deliverability merupakan suatu uji sumur yang umum digunakan untuk menentukan produktivitas sumur gas. Uji

ini terdiri dari tiga atau lebih aliran dengan laju alir, tekanan dan data lain yang dicatat sebagai fungsi dari waktu.

Indikator produktivitas yang diperoleh dari uji ini adalah Absolute Open Flow Potential (AOFP), yang didefinisikan

sebagai kemampuan suatu sumur gas untuk memproduksi gas ke permukaan dengan laju alir maksimum pada
tekanan alir dasar sumur (sandface) sebesar tekanan atmosphere (± 14,7 psia). Hal ini tidak dapat diukur secara

langsung tetapi dapat diperoleh dari uji deliverability.

Modified Isochronal Test (MIT)


Katz (1959) mengembangkan prosedur MIT yang pada prinsipnya hampir sama dengan Isochronal tes, akan tetapi
penutupan dan pembukaan sumur saat pengujian tidak perlumencapai tekanan stabil (PR), serta selang waktu
penutupan dan selang waktu aliran sumurdibuat sama besar, hal ini sesuai untuk reservoir yang mempunyai
permeabilitas kecil karenatekanan rata-ratanya PR lama dicapai. Diagram tekanan MIT dapat dilihat pada Gambar 1.

GAMBAR 1. Diagram Tekanan dan Laju Produksi MIT


Faskanata Tampubolon 3
Metode Analisa Konvensional
Rawlins-Schellhardt mengembangkan suatu persamaan empiris yang menggambarkan hubungan antara laju alir
dan tekanan pada sumur gas. Hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan dalam bentuk pendekatan tekanan
kuadrat (square pressure), seperti berikut ini:
qsc = C ( ̅̅̅
𝑃𝑅 .2 – Pwf 2 )𝑛................................................................................ (1)

Metode Analisa Laminar-Inertial-Turbulent (LIT)


Metode LIT atau metode Eropa merupakan uji deliverability gas yang menggunakan persamaan aliran laminar-
inertial-turbulent (LIT) dalam bentuk pendekatan pseudo-pressure dengan asumsi besarnya harga μz akan tergantung
pada tekanan. Metode analisa tersebut untuk kisaran harga 2000<P<4000 psia, namun demikian penggunaan metode ψ
berlaku untuk semua harga tekanan.

Bentuk kuadrat dari persamaan aliran laminar-inertia-turbulence (LIT) adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan Tekanan (p)


Δ p = 𝑃̅ 𝑅 − P𝑤𝑓 = 𝑎1 𝑞𝑠𝑐 + 𝑏1 𝑞𝑠𝑐 2.............................................(2)

2. Pendekatan Tekanan Kuadrat (p2)


Δ p = 𝑃̅ 𝑅 2 − P𝑤𝑓 2 = 𝑎2 𝑞𝑠𝑐 + 𝑏2 𝑞𝑠𝑐 2 .......................................(3)

3. Pendekatan Pseudo-Pressure (ψ)


Δ(Ψ) = Ψ̅ 𝑅 − Ψ𝑤𝑓 = 𝑎3 𝑞𝑠𝑐 + 𝑏3 𝑞𝑠𝑐 2 ........................................(4)

Bagian pertama ruas kanan (A.qsc) Persamaan di atas menunjukkan hubungan penurunan tekanan yang disebabkan
oleh pengaruh aliran laminar dan kondisi lubang sumur. Sedangkan bagian keduanya (bqsc 2) merupakan hubungan
penurunan tekanan yang disebabkan oleh aliran inertial-turbulence.
Karena analisa pseudo-pressure dianggap lebih teliti dan dapat digunakan pada semua kisaran tekanan reservoir,
maka pendekatan LIT menggunakan pseudo-pressure dan untuk selanjutnya disebut sebagai pendekatan LIT(Ψ).

| Metodologi Penelitian
Metode analisis yang dapat diaplikasikan untuk menentukan parameter deliverabilitas ini dengan menggunakan
metode konvensional (Analisis Rawlins-Schellhardt) dan LIT yang berdasarkan pertimbangan pendekatan tekanan
pseudopressure pada hasil record test pada pengujian sumur yang menunjukkan bahwa tekanan reservoir kurang dari
2000 Psi serta data gas properties Setelah mendapatkan data hasil pengujian sumur seperti pada Tabel 1 dan data gas
properties pada tabel 3 dan 4 serta data production test pada tabel 2 dan interpretasi data Modified Isochronal test dapat
dilihat dari general plot pressure vs elapsed time hasil record data sumur “FN #1” Lapangan Y seperti pada Gambar 2.
workflow Analisa ini terangkum pada Gambar 3

Elapsed Horner
Date Time P Ѱ dѰ
Time (dT) Time
23/10/2008 0:01:19 608.18 27625743 0 0 0

23/10/2008 0:01:19 608.27 27633964 0.0002 8220.719 16001

23/10/2008 0:01:20 608.52 27656806 0.0005 31062.47 7579.947

23/10/2008 0:01:21 608.87 27688800 0.0008 63056.77 5143.857


23/10/2008 0:01:22 609.27 27725388 0.0011 99644.33 3790.474
23/10/2008 0:01:23 609.68 27762915 0.0013 137171.6 3001
------ ------ ------ ------ ------ ------ ------
24/10/2008 16:59:29 1109.73 92424016 40.97 64798273 1.0976335
24/10/2008 17:00:29 1109.75 92427357 40.986 64801614 1.0975938
24/10/2008 17:01:29 1109.77 92430699 41.003 64804955 1.0975542

TABEL 1. Data well testing pada sumur FN #1


4 Faskanata Tampubolon

Gas Rate
Date Hour Choke mm
(mmscfd)

22/10/2008 20,-00 13 12.49


24/10/2088 20,-00 9 9.06
25/10/2008 4,-8 11 10.21
25/10/2008 12,-16 13 12.63
25/10/2008 20,-00 15 13.93
26/10/2008 00,-08 13 12.51

TABEL 2. Data Production test

Ma 19.4791
SG gas 0.67169
Tpc 376.931
Ppc 670.164
Tpr 0.53745
Ppr 1.65689
TABEL 3. Gas properties pada sumur FN #1

P Z µgas
14.7 0.998896 0.013435
25 0.998152 0.013441
50 0.996377 0.013456
75 0.994622 0.013472
100 0.992877 0.013488
125 0.991136 0.013504
150 0.989397 0.013522
175 0.987658 0.013539
200 0.98592 0.013558
225 0.98418 0.013577
250 0.98244 0.013596
275 0.980699 0.013616
300 0.978957 0.013637
325 0.977215 0.013659
350 0.975473 0.013681
375 0.973731 0.013703
400 0.971989 0.013727
425 0.970249 0.01375
450 0.96851 0.013775
475 0.966774 0.0138
500 0.96504 0.013826
525 0.963309 0.013853
550 0.961582 0.01388
575 0.959859 0.013908
600 0.958141 0.013937
625 0.956429 0.013966

Tabel 4. Hasil Analisa fluida melalui software Ecrin


Faskanata Tampubolon 5

\
GAMBAR 2. General Plot

Berdasarkan data pada tabel production test (tabel 2), dapat dipastikan bahwa pengujian deliverabilitas yang
dilakukan adalah dengan metode Modified Isochronal tes. Hal ini dapat dilihat dari interval waktu pembukaan dan
penutupan sumur yang sama yaitu selama 4 jam.

GAMBAR 3. Workflow

Penentuan Deliverabilitas Sumur FN #1 dengan Metode Konvensional


Untuk menganalisis hasil uji deliverabilitas terlebih dahulu membuat tabulasi tekanan seperti pada Tabel 5.
6 Faskanata Tampubolon
Waktu Tekanan (Psi) Ѱ
Lama q
Jenis Kegiatan dѰ
Tanggal Jam Kegiatan Pws Pwf (MMSCF/D) Ѱs Ѱf
23/10/2008-
00.00 - 20.00 Shut in well for PBU 44 Jam 1103.51 0 0 90762343 0
24/10/2008
39518588
Open well on 9 mm choke
10/24/2008 20.00 - 00.00 4 Jam 0 828.35 9.06 0 51243755
( M.I.T Started )
10/25/2008 00.00 - 04.00 Shut in well 4 Jam 1093.87 0 0 89188203 0
Open well on 11mm 22161377
10/25/2008 04.00 - 08.00 4 Jam 0 947.84 10.21 0 67026826
Choke
10/25/2008 08.00 - 12.00 Shut in well 4 Jam 1086.89 0 0 88057016 0
Open well on 13mm 56951175
10/25/2008 12.00 - 16.00 4 Jam 0 644.65 12.63 0 31105841
Choke
10/25/2008 16.00 - 20.00 Shut in well 4 Jam 1078.05 0 0 86634757 0
Open well on 15mm 58206047
10/25/2008 20.00 - 00.00 4 Jam 0 616.14 13.93 0 28428710
Choke
Switched choke to 13mm
10/26/2008 00.00 - 08.00 8 Jam 0.00 630.22 12.51 0 29735790 56898967
for extended flow test

TABEL 5. Pengolahan data MIT melalui analisa konvensional

Selanjutnya membuat kurva log - log dengan memplot antara dѰdengan Qg yang ditunjukkan seperti pada
Gambar 4. Berdasarkan Persamaan 1 dan menarik garis linier pada titik-titik isochronal, maka akan diperoleh harga n.
Dan perlu ketahui bahwa harga n hanya berkisar antara 0.5 sampai dengan 1, Sedangkan untuk menentukan koefisien
performa (Performance Factor) yang menggambarkan posisi kurva deliverabilitas yang stabil maka

GAMBAR 4. Deliverability plot analisa konvensional

Penentuan AOFP Sumur FN#1 dengan Metode Konvensional


Setelah mendapatkan nilai n (bilangan komponen) dan C (koefisien performa / Performance Factor), maka dapat
ditentukan indikator deliverabilitas sumur gas yaitu Absolute Open Flow Potential yang merupakan kemampuan
sumur gas untuk berproduksi dengan laju alir maksimum dan besarnya harga AOFP sama dengan harga Qsc pada
harga tekanan dasar sumur (Pwf) sebesar 0 atm atau 14.7 psi. AOFP dapat diperoleh dari pembacaan harga Qsc
Kemudian dengan mensubstitusikan nilai C, n menggunakan Persamaan 1 maka harga AOFP akan didapatkan.

Penentuan Kurva Deliverabilitas Sumur FN#1 dengan Metode Konvensional


Kurva Deliverabilitas digunakan untuk sebagai forecast performa suatu sumur dimasa yang akan datang. Metode
Fetkovich yang digunakan dalam pembuatan kurva Deliverabilitas ini adalah dengan membuat asumsi beberapa harga
Pwf, yang dikonversi ke Ѱ lalu digunakan untuk mencari variasi harga Qg dengan menggunakan metode analisa
konvensional, seperti pada Gambar 5
Faskanata Tampubolon 7

Gambar 5. Kurva Deliverabilitas analisa konvensional

Penentuan Deliverabilitas Sumur FN #1 dengan Metode LIT


Untuk menganalisis hasil uji deliverabilitas terlebih dahulu membuat tabulasi tekanan seperti pada Tabel 6.

Waktu Lama Tekanan (Psi) Ѱ


Jenis Kegiatan q (MSCF/D) dѰ dѰ/Q
Tanggal Jam Kegiatan Pws Pwf Ѱs Ѱf
23/10/2008
- 00.00 - 20.00 Shut in well for PBU 44 Jam 1103.51 0 0 90762343 0
24/10/2008 39518588 4361875
Open well on 9 mm choke (
10/24/2008 20.00 - 00.00 4 Jam 0 828.35 9.06 0 5.1E+07
M.I.T Started )
10/25/2008 00.00 - 04.00 Shut in well 4 Jam 1093.87 0 0 89188203 0
22161377 2170556
10/25/2008 04.00 - 08.00 Open well on 11mm Choke 4 Jam 0 947.84 10.21 0 6.7E+07
10/25/2008 08.00 - 12.00 Shut in well 4 Jam 1086.89 0 0 88057016 0
56951175 4509198
10/25/2008 12.00 - 16.00 Open well on 13mm Choke 4 Jam 0 644.65 12.63 0 3.1E+07
10/25/2008 16.00 - 20.00 Shut in well 4 Jam 1078.05 0 0 86634757 0
58206047 4178467
10/25/2008 20.00 - 00.00 Open well on 15mm Choke 4 Jam 0 616.14 13.93 0 2.8E+07
Switched choke to 13mm for
10/26/2008 00.00 - 08.00 8 Jam 0.00 630.22 12.51 0 3E+07 56898967 4548279
extended flow test
TABEL 6. Pengolahan data MIT melalui analisa LIT

Selanjutnya membuat kurva log - log dengan memplot antara dѰdengan Qg yang ditunjukkan seperti pada
Gambar 6. Berdasarkan Persamaan 1 dan menarik garis linier pada titik-titik isochronal, maka akan diperoleh harga
n. Dan perlu ketahui bahwa harga n hanya berkisar antara 0.5 sampai dengan 1, Sedangkan untuk menentukan
koefisien performa (Performance Factor) yang menggambarkan posisi kurva deliverabilitas yang stabil maka
8 Faskanata Tampubolon

GAMBAR 6. Deliverability plot analisa LIT

Penentuan AOFP Sumur FN#1 dengan Metode LIT


Setelah mendapatkan nilai n (bilangan komponen) dan C (koefisien performa / Performance Factor), maka dapat
ditentukan indikator deliverabilitas sumur gas yaitu Absolute Open Flow Potential yang merupakan kemampuan
sumur gas untuk berproduksi dengan laju alir maksimum dan besarnya harga AOFP sama dengan harga Qsc pada
harga tekanan dasar sumur (Pwf) sebesar 0 atm atau 14.7 psi. AOFP dapat diperoleh dari pembacaan harga Qsc
Kemudian dengan mensubstitusikan nilai C, n menggunakan Persamaan 1 maka harga AOFP akan didapatkan.

Penentuan Kurva Deliverabilitas Sumur FN#1 dengan Metode LIT


Kurva Deliverabilitas digunakan untuk sebagai forecast performa suatu sumur dimasa yang akan datang. Metode
Fetkovich yang digunakan dalam pembuatan kurva Deliverabilitas ini adalah dengan membuat asumsi beberapa harga
Pwf, yang dikonversi ke Ѱ lalu digunakan untuk mencari variasi harga Qg dengan menggunakan metode analisa
konvensional, seperti pada Gambar 7. Laju optimum ditentukan pada persentasi 80% Qgmax

Kurva Deliverabilitas
1200.00

1000.00

800.00
Pwf

600.00

400.00

200.00

0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Q

Gambar 7. Kurva Deliverabilitas analisa konvensional

Setelah mendapatkan hasil berdasar kedua metode kemudian dilakukan penentuan persentasi error untuk
validasi hasil parameter terhadap deviasi kedua metode tersebut dengan hasil pada Tabel 7. Berdasarkan dari hasil
pengujian deliverabilitas yang digunakan dengan dua metode, yaitu metode konvensional dan metode LIT terdapat
Faskanata Tampubolon 9
selisih nilai AOF dan AOFP. Kemudian dapat ditentukan besarnya %error dari kedua perhitungan dengan metode
yang berbeda yang besarnya -1.86%. %error yang mendekati nilai 0 ini dikatakan baik karena selisih dari kedua
nilainya akan semakin kecil.

AOFP
Metode AOF (MScfd) %Error
(MScfd)
Konvensional
16.11793903 16.1205743 -1.86834
(Rawlins)
LIT (Houpeurt) 16.41907728 16.42189256 -1.86915

Tabel 7. %Error Perhitungan Metode Konvensional dan LIT

| Hasil dan Pembahasan


Hasil dari well testing yang dilakukan pada sumur FN #1 yang pertama yaitu disediakan data berupa data well
test yang berisi keterangan tanggal, waktu, tekanan, dan temperatur dari sumur yang diuji. Melalui data tekanan yang
tersedia, dapat ditentukan pengujian yang dilakukan pada sumur 9 merupakan pressure test dengan metode Pressure
Build Up (PBU), hal ini dapat diketahui melalui besarnya tekanan yang terus mengalami kenaikan. Dari data well testing
ini kita dapat membuat general plot, dengan cara memplot besarnya elapsed time Vs T Vs P. Dari grafik ini kita dapat
melakukan analisa sehingga dapat diketahui metode rate test yang digunakan. Selain itu, melalui korelasi dengan data
sequence operations kita juga dapat melihat kegiatan apa saja yang dilakukan pada saat pengujian sumur dilakukan.
Untuk analisa fluida sumur FN#1, dapat diketahui bahwa sumur FN#1 merupakan sumur gas dengan jenis
dry gas hal ini dapat diketahui dari komponen C1 yang lebih dominan. Berdasarkan data, diketahui bahwa besarnya SG
gas yaitu sebesar 0.671691876, dengan komponen C1, C2, C3 dan beberapa impurities seperti H2S, CO2, dan N2. Data-
data tersebut kemudian dapat dihitung dan dianalisa sehingga dapat ditentukan parameter seperti besarnya Ma yaitu
sebesar 19.47 mol, Tpr sebesar 0.53 dan Ppr 1.65 kemudian dapat dihitung juga Cg dan Ct yaitu masing-masing
besarnya 0.0009 psia-1 dan 0.00085 psia-1. Sedangkan untuk analisa yang dilakukan untuk menentukan Z dan µg
digunakan software Ecrin pada setiap tekanan. Alasan penggunaan software pada analisa ini adalah untuk memudahkan
penentuan besarnya Z dan µg yang akan digunakan untuk mengkonversi besarnya tekanan kedalam bentuk pseudo
pressure. Besarnya µgas yang ditentukan dengan menggunakan software Ecrin, dilakukan dengan metode Lohrenz-
Bray-Clark (LBC) correlation. Sedangkan penentuan Z dilakukan dengan metode Standing and Katz corellation.
Rate test pada Sumur FN#1 dilakukan dengan metode modified isochronal test. Hal ini dapat dianalisa dari grafik
elapsed time Vs T Vs P dimana dapat dilihat dari adanya kenaikan dan penurunan tekanan dengan periode waktu yang
sama. Hal ini juga dapat dilihat dari data produksi yang tersedia dimana penutupan dan pembukaan sumur dilakukan
masing-masing selama 4 jam. Rate test pertama kali dilakukan pada tanggal 10/24/2008 pukul 20.00-00.00, dengan
pembukaan sumur (open well) menggunakan choke berukuran 9, 11, 13, 15 mm. Pengujian terhadap analisa
deliverabilitas ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode konvensional dan metode LIT. Metode konvensional ini
kurang akurat untuk dilakukan karena tidak memperhatikan faktor deviasi gas, sehingga tidak cocok dengan real gas.
Sedangkan metode LIT dilakukan dengan pendekatan tekanan pseudo pressure. Parameter yang didapatkan dari analisa
ini adalah harga C merupakan konstanta produktivitas sumur dan n merupakan faktor turbulensi. Dari harga C dan n,
dapat digunakan dalam menentukan nilai AOFP (Absolute Open Flow Potential) dan AOF (Absolute Open Flow). Untuk
menentukan nilai dari AOF, maka diperlukan pada saat Pwf = 0 dan adapun untuk menentukan nilai AOFP pada Pwf =
14.7 psi. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang dilakukan didapatkan besarnya AOFP dan AOF pada metode
konvensional adalah 16.118 MMscf/d dan 16.121 MMscf/d. Dan besarnya AOFP dan AOF yaitu 16.419 MMscf/d dan
16.422 MMscf/d. Pada pengujian didapatkan juga kurva deliverabilitas untuk sumur FN#1

| Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisa fluida berupa Ma sebesar 19.47906439, SG gas sebesar 0.67, Tpr sebesar 0.54, Ppr sebesar 1.65
2..Hasil analisa deliverabilitas gas Metode Konvensional menghasilkan AOFP sebesar 16.118 mmscfd dan AOF sebesar 16.121
mmscfd
3. Hasil Analisa deliverability gas melalui metode LIT menghasilkan AOFP sebesar 16.419 mmscfd dan AOFP sebesar 16.422
mmscfd
4, % Error pada kedua metode di prediksi sekitar 1,8%
5. Qgas optimum sebesar 13.135 mmscfd
10 Faskanata Tampubolon

| Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Teknik Perminyakan UPN "Veteran" Yogyakarta, Terima kasih khususnya
kepada untuk dosen, Matakuliah Metode Penulisan Ilmiah (MPI), Maria Theresia Kristiati E.A, S.T, M.T, untuk bimbingan
dalam penyusunan jurnal ini serta terimakasih untuk Laboratorium Uji Sumur atas ketersediaan data well testing Sumur
FN#1 Lapangan “Y”.

Referensi
[1] Attar,Hazim. S, Al-Zuhair. A General Approach for Deliverability Calculations of Gas Wells. Journal of Petroleum
Science and Engineering ; 2009
[2] Abdassah, Doddy, Transient Well Tests, PT. Medco E&P Indonesia: Petroleum Engineers Development Program dan PT.
EOR Teknologi: Oil and Gas Consultations and Training, 2005.

[3] Earlougher, R.C. Jr., Advances in Well Test Analysis. Monograph Series, SPE, Dallas, 1997

[4] Zhuang, Huinong, Dynamic Well Testing in Petroleum Exploration and Development Gas well deliverability test and field
examples. 2020.

[5] Bourdet, Dominique, Well Test Analysis: The Use of Advanced Interpretation Models, Elsevier Science B.V., Amsterdam,
Netherland, 2002.

[6] Pirson, Sylvain J., Handbook of Well Analysis, Precentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J.1963.

[7] Gatlin, C., Drilling and Well Completions, Departement of Petroleum Enggineering, The University of Texas, Precentice-
Hall, inc., Englewood Cliffs, N.J.1960.

[8] Bintarto, Bambang. Dkk. Buku Panduan Analisa Tekanan, Laboratorium Uji Sumur UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Yogyakarta, 2021.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai