net/publication/368684778
CITATIONS READS
0 140
6 authors, including:
Faskanata Tampubolon
University of National Development "Veteran" Yogyakarta
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
ANALISA UJI DELIVERABILITAS RESERVOIR GAS BERDASARKAN DATA UJI SUMUR UNTUK OPTIMASI LAJU ALIR SUMUR “FN #1” LAPANGAN “Y” View project
All content following this page was uploaded by Faskanata Tampubolon on 21 February 2023.
Sumur FN #1 merupakan sumur gas dengan jenis dry gas. Uji Deliverabilitas
DIY Yogyakarta, Indonesia. dilakukan dengan input data well test yang disediakan dapat dibuat grafik
Email: faskanata.fn@gmail.com besarnya elapsed time Vs T Vs P. Dari grafik ini kita dapat melakukan analisa
sehingga dapat diketahui metode rate test yang digunakan. yaitu Modified
Isochronal Test yang dimulai pada tanggal 10/24/2008. Perhitungan
Institution terhadap MIT ini dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode konvensional
Petroleum Engineering UPN “Veteran” dan metode LIT. Dari hasil kedua metode didapatkan grafik deliverability
Yogyakarta, Jl. SWK Jl. Ring Road Utara plot, kurva deliverabilitas, dan juga besarnya AOF dan AOFP. Berdasarkan
No.104, Ngropoh, Condongcatur, Kec.
perhitungan besarnya AOFP dan AOF pada metode konvensional adalah
16.118 MMscf/d dan 16.121 MMscf/d. Dan besarnya AOFP dan AOF dengan
Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
metode LIT yaitu 16.419 MMscf/d dan 16.422 MMscf/d.
Istimewa Yogyakarta 55283
Keywords: : AOFP , Deliverabilitas sumur gas, Laju alir optimum, Modified
Isochronal test
| Pendahuluan
Ketidakseimbangan tekanan pada reservoir umumnya terjadi karena dibukanya suatu sumur yang menghubungkan
permukaan dengan reservoir gas. Akibatnya fluida yang berada di dalam media berpori akan mengalir menuju sumur
karena adanya perbedaan gradien tekanan. Gas yang mengalir mempunyai sifat compressible, karena memiliki
viskositas rendah yang memungkinkan tidak laminer (aliran viscous), melainkan dipengaruhi oleh unsur inersia dan
turbulensi. Hal ini terjadi pada laju produksi dan gradien tekanan yang besar, seperti aliran di dekat lubang sumur.
Pengujian sumur merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam merencanakan pengembangan lapangan.
Pengujian sumur saat diproduksikan dengan cara membuka sumur untuk jangka waktu tertentu, dan umumnya dimulai
pada saat kondisi tekanan reservoir di sekeliling sumur dalam keadaan stabil. Sedangkan pengujian pada saat sumur
ditutup maka akan dilakukan pengamatan setelah sumur diproduksikan untuk jangka waktu tertentu.
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah menganalisa laju alir sumur
produksi suatu reservoir gas pada Sumur "FN #1” Lapangan Y berdasarkan hasil uji Deliverabilitas dan kurva IPR dengan
metode pengujian Modified Isochronal Test yang dipilih berdasarkan karakteristik reservoir yaitu permeabilitas formasi.
Hasil dari uji deliverabilitas merupakan parameter penting dalam menentukan laju produksi optimum pada suatu sumur
gas, sehingga perlu dilakukan pengujian secara periodik sebagai salah satu penentu ekonomis atau tidaknya suatu
sumur.
2 Faskanata Tampubolon
| Tinjauan Pustaka
Secara garis besar, terdapat dua jenis uji sumur untuk sumur gas, yang pertama adalah uji deliveribilitas termasuk
back pressure test, Isochronal test dan Modified Isochronal test dan yang kedua adalah pressure test (pressure buildup
dan pressure drawdown).
Uji Deliverabilitas
Pada pertama kalinya pengujian untuk menentukan kemampuan sumur gas untuk berproduksi dilakukan dengan
cara membuka sumur dan menghubungkan sumur dengan tekanan atmosfer, dan harga AOF diukur langsung dengan
menggunakan impact pressure gauge yang dipasang dipermukaan. Penyajian dengan cara ini hanya efektif untuk
digunakan pada sumur yang dangkal, sedangkan sumur gas yang dalam dengan ukuran tubing yang kecil akan
memberikan hasil yang tidak akurat. Pembukaan sumur yang relatif lama akan menyebabkan pemborosan gas secara
sia-sia, selain dapat menimbulkan kerusakan pada formasi serta dapat menimbulkan bahaya lain yang tidak
diinginkan.Berdasarkan alasan diatas, maka mulai dikembangkan metoda uji deliverability yang lebih modern dengan
menggunakan laju aliran yang sesuai dandapat dikontrol, diantaranya yakni Back Pressure, Isochronal dan Modified
Isochronal.Deliverabilitas adalah kemampuan dari suatu sumur gas untuk berproduksi, yang dinyatakan dalam bentuk
grafik (PR2 vs Qsc)
deliverability merupakan suatu uji sumur yang umum digunakan untuk menentukan produktivitas sumur gas. Uji
ini terdiri dari tiga atau lebih aliran dengan laju alir, tekanan dan data lain yang dicatat sebagai fungsi dari waktu.
Indikator produktivitas yang diperoleh dari uji ini adalah Absolute Open Flow Potential (AOFP), yang didefinisikan
sebagai kemampuan suatu sumur gas untuk memproduksi gas ke permukaan dengan laju alir maksimum pada
tekanan alir dasar sumur (sandface) sebesar tekanan atmosphere (± 14,7 psia). Hal ini tidak dapat diukur secara
Bentuk kuadrat dari persamaan aliran laminar-inertia-turbulence (LIT) adalah sebagai berikut :
Bagian pertama ruas kanan (A.qsc) Persamaan di atas menunjukkan hubungan penurunan tekanan yang disebabkan
oleh pengaruh aliran laminar dan kondisi lubang sumur. Sedangkan bagian keduanya (bqsc 2) merupakan hubungan
penurunan tekanan yang disebabkan oleh aliran inertial-turbulence.
Karena analisa pseudo-pressure dianggap lebih teliti dan dapat digunakan pada semua kisaran tekanan reservoir,
maka pendekatan LIT menggunakan pseudo-pressure dan untuk selanjutnya disebut sebagai pendekatan LIT(Ψ).
| Metodologi Penelitian
Metode analisis yang dapat diaplikasikan untuk menentukan parameter deliverabilitas ini dengan menggunakan
metode konvensional (Analisis Rawlins-Schellhardt) dan LIT yang berdasarkan pertimbangan pendekatan tekanan
pseudopressure pada hasil record test pada pengujian sumur yang menunjukkan bahwa tekanan reservoir kurang dari
2000 Psi serta data gas properties Setelah mendapatkan data hasil pengujian sumur seperti pada Tabel 1 dan data gas
properties pada tabel 3 dan 4 serta data production test pada tabel 2 dan interpretasi data Modified Isochronal test dapat
dilihat dari general plot pressure vs elapsed time hasil record data sumur “FN #1” Lapangan Y seperti pada Gambar 2.
workflow Analisa ini terangkum pada Gambar 3
Elapsed Horner
Date Time P Ѱ dѰ
Time (dT) Time
23/10/2008 0:01:19 608.18 27625743 0 0 0
Gas Rate
Date Hour Choke mm
(mmscfd)
Ma 19.4791
SG gas 0.67169
Tpc 376.931
Ppc 670.164
Tpr 0.53745
Ppr 1.65689
TABEL 3. Gas properties pada sumur FN #1
P Z µgas
14.7 0.998896 0.013435
25 0.998152 0.013441
50 0.996377 0.013456
75 0.994622 0.013472
100 0.992877 0.013488
125 0.991136 0.013504
150 0.989397 0.013522
175 0.987658 0.013539
200 0.98592 0.013558
225 0.98418 0.013577
250 0.98244 0.013596
275 0.980699 0.013616
300 0.978957 0.013637
325 0.977215 0.013659
350 0.975473 0.013681
375 0.973731 0.013703
400 0.971989 0.013727
425 0.970249 0.01375
450 0.96851 0.013775
475 0.966774 0.0138
500 0.96504 0.013826
525 0.963309 0.013853
550 0.961582 0.01388
575 0.959859 0.013908
600 0.958141 0.013937
625 0.956429 0.013966
\
GAMBAR 2. General Plot
Berdasarkan data pada tabel production test (tabel 2), dapat dipastikan bahwa pengujian deliverabilitas yang
dilakukan adalah dengan metode Modified Isochronal tes. Hal ini dapat dilihat dari interval waktu pembukaan dan
penutupan sumur yang sama yaitu selama 4 jam.
GAMBAR 3. Workflow
Selanjutnya membuat kurva log - log dengan memplot antara dѰdengan Qg yang ditunjukkan seperti pada
Gambar 4. Berdasarkan Persamaan 1 dan menarik garis linier pada titik-titik isochronal, maka akan diperoleh harga n.
Dan perlu ketahui bahwa harga n hanya berkisar antara 0.5 sampai dengan 1, Sedangkan untuk menentukan koefisien
performa (Performance Factor) yang menggambarkan posisi kurva deliverabilitas yang stabil maka
Selanjutnya membuat kurva log - log dengan memplot antara dѰdengan Qg yang ditunjukkan seperti pada
Gambar 6. Berdasarkan Persamaan 1 dan menarik garis linier pada titik-titik isochronal, maka akan diperoleh harga
n. Dan perlu ketahui bahwa harga n hanya berkisar antara 0.5 sampai dengan 1, Sedangkan untuk menentukan
koefisien performa (Performance Factor) yang menggambarkan posisi kurva deliverabilitas yang stabil maka
8 Faskanata Tampubolon
Kurva Deliverabilitas
1200.00
1000.00
800.00
Pwf
600.00
400.00
200.00
0.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Q
Setelah mendapatkan hasil berdasar kedua metode kemudian dilakukan penentuan persentasi error untuk
validasi hasil parameter terhadap deviasi kedua metode tersebut dengan hasil pada Tabel 7. Berdasarkan dari hasil
pengujian deliverabilitas yang digunakan dengan dua metode, yaitu metode konvensional dan metode LIT terdapat
Faskanata Tampubolon 9
selisih nilai AOF dan AOFP. Kemudian dapat ditentukan besarnya %error dari kedua perhitungan dengan metode
yang berbeda yang besarnya -1.86%. %error yang mendekati nilai 0 ini dikatakan baik karena selisih dari kedua
nilainya akan semakin kecil.
AOFP
Metode AOF (MScfd) %Error
(MScfd)
Konvensional
16.11793903 16.1205743 -1.86834
(Rawlins)
LIT (Houpeurt) 16.41907728 16.42189256 -1.86915
| Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisa fluida berupa Ma sebesar 19.47906439, SG gas sebesar 0.67, Tpr sebesar 0.54, Ppr sebesar 1.65
2..Hasil analisa deliverabilitas gas Metode Konvensional menghasilkan AOFP sebesar 16.118 mmscfd dan AOF sebesar 16.121
mmscfd
3. Hasil Analisa deliverability gas melalui metode LIT menghasilkan AOFP sebesar 16.419 mmscfd dan AOFP sebesar 16.422
mmscfd
4, % Error pada kedua metode di prediksi sekitar 1,8%
5. Qgas optimum sebesar 13.135 mmscfd
10 Faskanata Tampubolon
Referensi
[1] Attar,Hazim. S, Al-Zuhair. A General Approach for Deliverability Calculations of Gas Wells. Journal of Petroleum
Science and Engineering ; 2009
[2] Abdassah, Doddy, Transient Well Tests, PT. Medco E&P Indonesia: Petroleum Engineers Development Program dan PT.
EOR Teknologi: Oil and Gas Consultations and Training, 2005.
[3] Earlougher, R.C. Jr., Advances in Well Test Analysis. Monograph Series, SPE, Dallas, 1997
[4] Zhuang, Huinong, Dynamic Well Testing in Petroleum Exploration and Development Gas well deliverability test and field
examples. 2020.
[5] Bourdet, Dominique, Well Test Analysis: The Use of Advanced Interpretation Models, Elsevier Science B.V., Amsterdam,
Netherland, 2002.
[6] Pirson, Sylvain J., Handbook of Well Analysis, Precentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, N.J.1963.
[7] Gatlin, C., Drilling and Well Completions, Departement of Petroleum Enggineering, The University of Texas, Precentice-
Hall, inc., Englewood Cliffs, N.J.1960.
[8] Bintarto, Bambang. Dkk. Buku Panduan Analisa Tekanan, Laboratorium Uji Sumur UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Yogyakarta, 2021.