1004-1010
ABSTRAK
Differential Flowmeter merupakan alat ukur laju aliran yang menggunakan prinsip pengukuran
perbedaan tekanan. Untuk standart serta perhitungan dari DP flowmeter terdapat pada International
Standarization for Organization (ISO) 5167 1 & 2. DP flowmeter digunakan mengukur laju aliran
fluida dalam kasus ini adalah condensate pada proses pemurnian karbondioksida tersebut.
Penggunaan tipe fitting pada DP flowmeter ini adalah Orifice Flange fitting. Hal tersebut
dikarenakan proses pengukuran ini tidak terlalu krusial dan fluida yang diukur hanya berupa
condensate saja. Perlunya dilakukan pengecekan berkala seperti kegiatan condition monitoring pada
alat-alat instrumentasi guna mengetahui seberapa optimal fungsi dari alat instrumentasi tersebut.
Salah satu yang dapat kita ketahui dalam kegiatan condition monitoring apakah alat ini masih
berfungsi baik atau tidak, jika tidak maka diperlukan tindakan pergantian orifice plate. Sizing orifice
plate dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang berdasarkan ISO 5167 -2.
1. PENDAHULUAN
Peranan instrumentasi sangat penting untuk menunjang keakuratan dan ketelitian dalam
pengukuran liquid dan gas, terutama menggunakan Differential Pressure Flow Meter.
Keakuratan suatu alat sangatlah penting dalam industri migas dan petrokimia, maka dari itu
diperlukan alat pengukuran laju aliran atau flow meter yang handal agar selisih antara hasil
pengukuran alat dengan ukuran yang sebenarnya atau biasa disebut error dapat diminimalkan
sehingga dapat mengetahui laju aliran fluida yang lewat pada flowline yang terukur [3].
Differential Pressure flow meter merupakan salah satu jenis dari alat metering yang
digunakan untuk mengukur laju aliran fluida[1]. Alat ini menggunakan prinsip beda tekanan,
yakni dengan menggunakan orifice plate yang berbentuk seperti lubang penampang, sehingga
akan didapatkan perbedaan tekanan pada sisi atas dan sisi bawah. Dalam pemasangannya
perlu memperhatikan beberapa factor serta parameter parameter yang diperlukan dalam
pemasang orifice plate [2].
Pentingnya peranan orifice plate dalam pengukuran laju aliran fluida ini sangat vital
sehingga flow meter yang terpasang harus sesuai dengan sifat dan kondisi aliran yang akan
diukur. Karena dengan tepatnya pemasangan dan ukuran orifice tersebut akan meminimalisir
adanya kesalahan pembacaan atau error dari pengukurungan differential pressure flow meter
[1],[2].
2. METODE
𝑞𝑚
𝑆𝑚 = √2
(1)
𝜋 4 𝐷 2 √∆p×ρ
Selanjutnya ketika sudah mendapatkan sizing meter, hal yang harus dilakukan
selanjutnya adalah mencari nilai Reynold Number untuk mengetahui tipe alirannnya dan
untuk mengetahui factor 𝐾2 , untuk mencari Reynold Number penulis mengaplikasikan
rumus yang sesuai dengan ISO 5167 seperti dibawah ini [2].
𝑉1 𝐷 4𝑄𝑚
𝑅𝑒𝐷 = = (2)
𝑣1 𝜋𝜇𝐷
Reynold Number yang dicari adalah menentukan nilai 𝐾2 dimana nilai 𝐾2 tersebut
ditentukan dengan banyaknya bilangan Reynold Number dari fluida yang diukur. Dimana
ketentuan tersebut adalah sebagai berikut. sebagai berikut [2].
• Ketika 𝑅𝑒𝐷 < 200000 maka nilai 𝐾2 adalah 0,06
• Ketika 𝑅𝑒𝐷 >200000 maka nilai 𝐾2 adalah 0,00
Mencari nilai dari beta ratio 0 (𝛽0 ) dengan memasukan nilai 𝐾2. . 𝛽0 tersebut dicari
dengan rumus dibawah ini [2].
0,6 2 −0,25
𝛽0 = [1 + (𝑆 + 𝐾2 ) ] (3)
𝑚
Mencari nilai beta ratio (β) yang sesungguhnya dengan menggunakan rumus
dibawah ini [2].
−0,25
𝐶×𝑌×𝐹𝑎 2
𝛽 = [1 + ( 𝑆𝑚
) ] (6)
Ketika nilai beta ratio (𝛽) sudah diketahui, maka nilai dari diameter orifice juga bisa
diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut [2].
𝑑
𝛽=𝐷 (7)
B. Perhitungan Flowrate ISO 5167-2
Perhitungan flowrate bisa didapatkan dengan menggunakan rumus yang ada di ISO
5167-2, dimana rumus tersebut adalah seperti dibawah ini [1].
𝐶 𝜋
𝑞𝑚 = 𝜀 𝑑 2 √2∆p𝜌1 (8)
√1−𝛽4 4
Dimana:
• 𝑞𝑚 = Flowrate massa (kg/s)
• C = Koefisien discharge
• β = Beta rasio
• ε = Faktor ekspansi/expansion rate
• d = Diameter orifice (M)
• π = 3,14
• ∆𝑝 = Perbedaan tekanan (Pa)
• 𝜌1 = Densitas Fludia (Kg/𝑀3 )
1005
Mochammad Iqbal Fitriolan, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1004-1010
Dimana:
• 𝑅𝑒𝐷 = Reynold Number
• 𝑉1 = Kecepatan rata rata pada pipa
• 𝑣1 = Kecepatan rata rata di orifice
• 𝑞𝑚 = Flowrate rata rata fluida pada pipa (kg/s)
• π = 3,14
• µ = viskositas dinamis (Pas)
• D = Diameter dalam pipa
D. Perhitungan Faktor Ekspansi ISO 5167-2
Perhitungan faktor ekspansi ini dilakukan dengan rumus yang ada di standart ISO
5167-2 rumus tersebut seperti dibawah ini [1].
𝑞𝑚√1−𝛽4
𝜀= 𝜋 2 (10)
𝑑 𝐶√2∆𝑝 𝜌
4
Dimana:
• ε = Faktor ekspansi
• 𝑞𝑚 = Flowrate fluida (kg/s)
• π = 3,14
• β = Beta rasio
• C = Koefisien discharge
• d = Diameter orifice (M)
• ∆𝑝 = Perbedaan tekanan (Pa)
• 𝜌1 = Densitas Fludia (Kg/𝑀3 )
3. PEMBAHASAN
1006
Mochammad Iqbal Fitriolan, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1004-1010
Dalam kasus kali ini penulis menggunakan differential pressure flow meter dengan
orifice plat sebagai sensornya, ntuk cara kerja orifice flowmeter sendiri adalah Orifice
merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda tekanan atau disebut juga
Bernoulli’s principle yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida
dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu pula
sebaliknya. Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa
untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan
kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum
disebut vena contracta. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal dan
tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa dapat diperoleh
dengan persamaan Bernoulli[1].
B. Sizing Orifice Plate
Menurut standar ISO 5167 untuk menentukan ukuran dari diameter orifice
diperlukan data data seperti:
• Diameter dalam pipa
• Maksimum flowrate yang diinginkan
• Maksimun ∆p yang diinginkan
• Density aliran
• Reynold Number pada pipa
• Viskositas aliran
Dimana data data tersebut diperoleh dari keadaan di lapangan, sehingga data yang
yang penulis dapatkan adalah:
• Pipa 2 inch DN50 sch 40s (ID) = 52,5018 mm = 0,0525018 m
• Maksimum Flowrate yang di inginkan = 8100 kg/hr = 2,25 kg/s
• Maksimun ∆p = 1000 mmH20 = 9806,7 Pascal
• Densitas Aliran = 994 kg/𝑚3
Mencari nilai Sm (Sizing Meter):
𝑞𝑚
𝑆𝑚 = 𝜋
4
√2𝐷2 √∆p×ρ
2,25
𝑆𝑚 =
3,14 2
4 √2 0,0525018 √9806,7 × 994
2,25
𝑆𝑚 =
1,11016 × 0,00275644 × 3122,15627
𝑆𝑚 = 0,25502
2 −0,25
0,6
= [1 + ( + 0,06) ]
0,235502
= [1 + 6,80036]−0,25
1007
Mochammad Iqbal Fitriolan, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1004-1010
𝛽0 = 0,598372
Mencari nilai C atau Coeficient Discharge
91,71𝛽2,5
𝐶 = 𝐶∞ + 𝑅𝑒𝐷0,75
(4.4)
Dimana 𝐶∞ diperoleh dari :
𝛽4 𝛽3
𝐶∞ = 0,5959 + 0,0312𝛽2,1 − 0,184𝛽8 + (0,039 ) − 0,856
(1 − 𝛽4 ) 𝐷
(0,598372)4 (0,598372)3
= 0,5959 + 0,0312(0,598372)2,1 − 0,184(0,598372)8 + (0,039 ) − 0,856
(1 − (0,598372)4 ) 52,5018
𝐶∞ = 0,5959 + 0,0106119 − 0,00302404 + 0,00573499 − 0,00349312
𝐶∞ = 0,60572973
Setelah memperoleh nilai 𝐶∞ langkah selanjutnya adalah mencari nilai C dengan cara
seperti dibawah ini.
91,71𝛽2,5
𝐶 = 𝐶∞ + 𝑅𝑒𝐷0,75
91,71(0,598372)2,5
𝐶 = 0,60572973 +
80284,1390,75
= 0,60572973 + 0,00532565
𝐶 = 0,61105
𝐹𝑎 = 1 + 2,2941 × 0,000715905
𝐹𝑎 = 1 + (0,0016423576605)
𝐹𝑎 = 1,0016423576605
Selanjutnya adalah mencari nilai beta ratio (β) yang sesungguhnya yang bisa hitung
dengan cara seperti dibawah ini.
−0,25
𝐶×𝑌×𝐹𝑎 2
𝛽 = [1 + ( ) ]
𝑆𝑚
−0,25
0,61410 × 1 × 1,0016423576605 2
𝛽 = [1 + ( ) ]
0,235502
𝛽 = [1 + 6,75444]−0,25
𝛽 = 0,599256
Sehingga diameter dari orifice bisa kita dapatkan dengan cara memasukan kedalam
rumus dibawah ini.
𝑑
𝛽=𝐷
Sehingga,
𝑑= 𝛽×𝐷
𝑑 = 0,599256 × 52,5018 𝑚𝑚
1008
Mochammad Iqbal Fitriolan, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1004-1010
𝑑 = 31,4644 𝑚𝑚
C. Perhitungan Flowrate ISO 5167-2
Perhitungan Laju Aliran bisa dicari dengan menggunakan rumus sesuai standar ISO
5167 seperti dibawah ini.
𝐶 𝜋
𝑞𝑚 = 𝜀 4 𝑑 2 √2∆p𝜌1
√1−𝛽4
𝐶 𝜋
𝑞𝑚 = 𝜀 4 𝑑 2 √2∆p𝜌1
√1−𝛽4
0,61150 3,14
𝑞𝑚 = 1 0,03146202 √2 × 9806,7 × 994
√1 − 0,5992564 4
𝑞𝑚√1 − 𝛽 4
𝜀= 𝜋
2
4 𝑑 𝐶 √2∆𝑝 𝜌
2,25√1 − 0,5992564
𝜀=
3,14 2
4 0,0314620 0,61105√2 × 9806,7 × 994
2,09992
𝜀=
0,000474809 × 4415,39575
2,09992
𝜀=
2,09646
𝜀 = 1,01
Dari perhitungan diatas hasilnya expansion factor (𝜀) adalah 1,01 yang mana nilai
tersebut mendekati dengan nilai 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi jika nilai
expansion factor (𝜀) menurut ISO 5617 adalah benar.
E. Perhitungan Nilai Selisih Data Lapangan dan Data Perhitungan Manual
Perhitungan selisih nilai beta ratio (β) yang didapatkan dari perhitungan dan nilai beta
ratio (β) yang ada di lapangan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Selisih Nilai = β hasil perhitungan − β dilapangan
= 0,599256 − 0,59693
1009
Mochammad Iqbal Fitriolan, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 1004-1010
4. SIMPULAN
Differential Pressure flow meter merupakan salah satu jenis dari alat metering yang
digunakan untuk mengukur laju aliran fluida. Alat ini menggunakan prinsip beda tekanan,
yakni dengan menggunakan orifice plate yang berbentuk seperti lubang penampang, sehingga
akan didapatkan perbedaan tekanan pada sisi atas dan sisi bawah. Dalam pemasangannya
perlu memperhatikan beberapa factor serta parameter parameter yang diperlukan dalam
pemasang orifice plate.
Untuk mencari diameter orifice bisa melalui perhitungan manual sesuai rumus yang ada
di ISO 5167-2 dengan melihat parameter parameter yang diinginkan dalam proses pengukuran
tersebut. Dalam kasus ini nilai diameter dalam dari orifice dan beta ratio menurut perhitungan
manual dengan standar ISO 5167-2 adalah 31,4620 cm dan 0,599256.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] EN, ISO, 5167-2 (2003) ‘Measurement of Fluid Flow by Means of Pressure
Differential Devices Inserted in Circular-Cross Section Conduits Running Full-Part
1: General Principles and Requirements’. (ISO, 5167-1:2003.
[2] EN, ISO, 5167-2 (2003) ‘Measurement of Fluid Flow by Means of Pressure
Differential Devices Inserted in Circular-Cross Section Conduits Running Full-Part
2: Orifice Plates, International Standard’.
[3] Liptak, Bela G, 2003, “Instrument Engineers' Handbook, Volume One: Process
Measurement and Analysis”, Washington.
1010