Anda di halaman 1dari 8

NATURAL GAS ORIFICE METER

Salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk melakukan pengukuran laju alir gas di
dalam industri oil and gas adalah orifice meter. Alat ini menggunakan konsep perbedaan
tekanan sebagai dasar pengukuran laju alir gas.

Gambar 1. Penampang orifice meter dan bagian-bagiannya.

Gambar 2. Profil tekanan saat aliran melewati orifice meter.

Saat gas mengalir melalui orifice plate, akan terjadi perbedaan tekanan pada titik masuk
dan keluarnya orifice plate tersebut. Titik masuk disebut upstream dan titik keluar disebut
downstream. Pressure akan diukur pada kedua titik ini dan menggunakan data differential
pressure ini, ditambah data SG gas, temperatur aliran, ukuran lubang orifice/orifice size, dll.,
akan dihitung berapa laju alir gas pada standard condition.
Orifice meter teridiri dari 2 element, yaitu primary dan secondary element. Primary element
adalah alat-alat yang sudah terpasang di flowline, terdiri atas orifice plate, orifice plate
holding-device, dan pressure taps. Secondary element adalah pressure gauge yang di
connect ke pressure taps untuk me-record data yang diperlukan, yaitu differential pressure,
static pressure (tekanan di salah satu tap), dan temperatur.
Manual lengkap mengenai spesifikasi setiap element dan pengukuran laju alir natural
hydrocarbon gas dengan orifice meter tertulis dalam AGA Report no. 3 (AGA3). Dalam
berjalannya waktu, beberapa revisi dilakukan terhadap metode pengukuran dan koreksikoreksi yang digunakan.
Kondisi standard yang ditetapkan sebagai patokan dasar pengukuran adalah 14.73 psia
(101.56 KPa) dan 600F (15.560C), sedangkan kondisi aliran gas yang harus dipenuhi agar
pengukuran tepat adalah sebagai berikut:

Aliran satu fasa, homogen, dan tipe fluida Newtonian.


Tidak ada perubahan fasa fluida selama mengalir melalui orifice.
Aliran subsonic saat melalui orifice.

Temperatur konstan di sepanjang orifice.

PERSAMAAN ALIRAN
Persamaan dasar yang dipakai dalam AGA3 adalah sebagai berikut:

q m=N 1 C d E v Y d

T , P P

dimana:

q m=

mass flow rate (lbm/sec)

N 1=

conversion factor with value of 6.30025

C d=

orifice plate discharge coefficient (dimensionless)

Ev = velocity of approach factor (dimmensionless)


Y =

expansion factor (dimensionless)

d=

orifice bore diamater calculated at flowing temperature (inch)

T , P = fluid density at flowing pressure and temperature (lbm/ft3)


P= orifice upstream-downstream differential pressure (psi)
Untuk menghitung laju alir gas (satuan ft3/sec), terdapat dua kondisi, yaitu:

Diukur pada tekanan dan temperatur aktual gas mengalir:

q m N 1 C d Ev Y d 2 T ,P P
qv=
=
T , P
T , P

Diukur pada kondisi standard:


2

q
N C E Yd
Qv = m = 1 d v
b
b
dimana:

T , P P

q v = volumetric flow rate at flowing condition (ft3/sec)


Qv =

volumetric flow rate at standard condition (scf/sec)

Orifice plate discharge coefficient (

C d ) merupakan koefisien empirik yang dipengaruhi

oleh banyak parameter, seperti diameter lubang orifice, diameter flowline, flow regime, dan
letak pressure tap. Pada versi-versi awal AGA3, nilai

Cd

belum dinyatakan dalam satu

bentuk persamaan, sampai pada AGA3 revisi tahun 1992 dipakai persamaan ReaderHarris/Gallagher, yaitu:

106
C d=0.5961+0.0261 0.216 +0.000521

0.7

( )

+ ( 0.0188+0.0063 A )

3.5

106

0.3

( )

+ ( 0.043+0.08 e10 L 0.1


1

dimana:

( d ) dengan flowline ( D ) pada temperatur

rasio diameter lubang orifice

terukur (dimensionless)

= Reynold number fluida yang mengalir di sepanjang flowline (dimensionless)


L1= koreksi dimensionless untuk letak pressure tap (untuk flange tap, nilainya 1)
B= koefisien dimensionless sesuai syarat berikut:

Persamaan

Jika

D>2.8 inch, B=0

Jika

D 2.8

inch,

di

atas

berlaku

untuk

B=0.011 ( 0.75 )( 2.8D )


d 0.49

1.97 D 39.37

inch,

inch,

dan

0.1 0.75 . Untuk flowline ukuran kecil (misalkan gas lift line dengan OD sekitar 1
inch), nilai

Cd

dapat dihitung dengan persamaan yang diberikan ASME tahun 2001

berikut:

(( ) ( ) ))
4

C d= 0.598+0.468

d
d
+ 10
D
D

12

( ) ) (1 )

d
+ 0.87 +8.1
4
D
1

Persamaan di atas berlaku untuk kondisi

0.98 D 1.57 inch.

Pada temperatur fluida yang mengalir, diameter lubang orifice dan flowline mengalami
ekspansi termal dan memuai sesuai dengan persamaan berikut:

d @ T =d@ SC ( 1+ ( T f T SC ) )
f

D @ T =D@ SC ( 1+ ( T f T SC ) ) dimana:
f

T f =

temperatur fluida yang mengalir (0F)

T SC = temperatur pada kondisi standard (0F)


d=

diameter lubang orifice (inch)

D=

diameter flowline (inch)

= koefisien ekspansi termal (dimesionless)


Nilai

dipengaruhi oleh jenis material flowline dan orifice plate.

Velocity of approach factor

( E v)

adalah faktor yang berhubungan dengan ukuran flowline

dan lubang orifice yang dilalui fluida. Persamaannya dinyatakan sebagai berikut:

Ev =

1
1 4

(Y )

Expansion factor

merupakan faktor empirik yang berhubungan dengan perubahan

properti fluida karena sifatnya yang compressible. Expansion factor bisa diukur baik dari
upstream maupun downstream pressure.

Upstream Expansion Factor

(Y 1)

Downstream Expansion Factor

(Y 2)

Y 1=1( 0.41+ 0.35 4 )

Y 2=Y 1

x1

Pf 1 Z f 2
Pf 2 Z f 1

dimana:

Pf 1= static pressure di uptream pressure tap (psia)


Pf 2 = static pressure di downstream pressure tap (psia)
Z f 1= Z-factor di uptream pressure tap (psia)
Z f 2= Z-factor di downstream pressure tap (psia)
x 1=

rasio antara differential pressure dengan upstream static pressure

(dimensionless)

isentropic exponent, rasio antara specific heat constant pada tekanan

dengan volume konstan


Persamaan yang dipakai untuk isentropic exponent adalah sebagai berikut:

Cp
Cp
=
C v C p ZR

dimana

adalah compressibility atau z-factor dan

Untuk natural gas dengan SG antara 0.6 sampai 0.8, nilai

adalah universal gas constant.

Cp

dinyatakan sebagai berikut:

C p =( 1.15(1.008)T T 0.944+ 0.533 e P P f )


dengan
3

10

dan

SG
0.6

0.025

( )

masing-masing adalah tekanan dan temperatur flowline (satuan

psia dan 0F). Satuan

Cp

adalah Btu/lbm 0F, sehingga nilai

adalah 1.9859.

Karena lebih praktis dan simple, upstream expansion factor banyak dipakai untuk
perhitungan.

BAGIAN-BAGIAN DAN SPESIFIKASI ORIFICE METER


Orifice Plate adalah komponen utama dari alat ukur orifice meter. Berbentuk lempeng tipis
dengan lubang pada bagian tengahnya, pada bagian upstream (titik sebelum orifice)
berbentuk persegi, dan bagian downstream (titik setelah orifice) memiliki profile sudut yang
disebut sebagai bevel angle. Orifice plate jenis ini disebut squared-edge concentric orifice
plate, dan biasanya dipakai untuk mengukur fluida satu fasa dan memiliki viskositas rendah.

Beve
l
Angl

Gambar 3. Bentuk dan penampang squared-edge concentric orifice plate.

Tebal orifice palte berkisar antara 0.115 0.578 inch, bergantung pada diameter flowline.
Untuk recommended thickness yang digunakan, panduan umumnya diberikan pada tabel di
bawah:
Flowline Diameter Range
(inch)
26
8 12
16 20
24 30

Recommended Orifice Plate


Thickness (inch)
0.125
0.250
0.375
0.500

Bevel angle yang direkomendasikan adalah 450, dengan galat 150. Ketebalan bevel
minimum adalah 0.0625 inch.
Saat fluida mengalir melewati orifice plate, permanent pressure loss akan terjadi akibat
hilangnya energi saat melalui lubang orifice yang sempit. Permanent pressure loss ini
merupakan dipengaruhi oleh nilai

, dan persamaannya diberikan sebagai berikut:

permanent pressure loss= P ( 1 2 )


Persamaan ini khusus berlaku untuk squared-edge concentric orifice plate. Dalam AGA
Report no. 3, nilai

yang disarankan adalah berkisar antara 0.1 - 0.75. Melalui

persamaan di atas, dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai

, semakin besar permanent

pressure loss, yang membuat orifice plate berlaku juga seperti choke. Semakin besar nilai

, nilai

semakin kecil, yang membuat pembacaan semakin sulit nilainya terlalu

kecil.
Orifice Plate Holding-Device adalah komponen yang berguna untuk memasukkan,
menempatkan, mengganti, dan melepas orifice plate dari flowline. Komponen yang umum
digunakan sebagai holding-device adalah flanges, yang biasa disebut sebagai Orifice Flange
Union (OFU).

Gambar 4. Susunan orifice plate yang dipasang pada flanges.

Di antara flanges dan orifice plate, diletakkan gasket yang berfungsi sebagai sekat sehingga
aliran gas tidak bocor keluar.

Gambar 5. Bentuk dan penampang gasket.

Kelemahan OFU adalah proses penggantian orifice plate tidak bisa dilakukan pada kondisi
mengalir. Padahal pada banyak kondisi lapangan, aliran sepanjang flowline tidak boleh mati.
Untuk itu, pada flowline dipasang holding device khusus yang disebut Daniel Senior Orifice.
Alat ini memungkinkan penggantian orifice plate tanpa mematikan aliran gas.

Gambar 6. Penampang luar, dalam, dan langkah-langkah mengganti orifice plate pada Daniel Senior Orifice.

Saat penggantian orifice plate untuk pipa berdiameter besar ( 8

inch), lubang orifice

lebih sulit untuk diletakkan tepat di tengah, dan perlu adjusment yang lebih lama dibanding
pipa berdiameter kecil. Untuk mempermudah positioning lubang orifice plaate, pada flowline
dipasang Daniel Junior Orifice. Bentuk dan cara kerjanya kurang lebih sama dengan Daniel
Senior Orifice, namun aliran gas tetap harus dimatikan di sepanjang flowline.

Gambar 7. Bentuk dan penampang dalam Daniel Junior Orifice.

Pressure Taps adalah lubang yang menghubungkan antara pressure recorder dan flowline,
dan terdapat pada upstream dan downstream. Ada dua cara umum peletakan pressure taps,
yaitu pada flanges (flange tap) dan pada pipa flowline (pipe tap).

Gambar 8. Dua cara peletakan pressure taps: flange tap dan pipe tap

Spesifikasi ukuran lubang pressure taps untuk setiap rentang ukuran diameter flowline
diberikan dalam tabel berikut:

Flowline
Diameter
Range (inch)
23
4 or more

Pressure Taps Hole (inch)


Minimu
Maximu
Recommended
m
m
0.359
0.391
0.374
0.484
0.516
0.5

Pada flange tap, jarak titik upstream dan downstream direkomendasikan berjarak 1 inch dari
muka orifice plate. Sedangkan pada pipe tap, jarak antara muka orifice plate di upstream
dan downstream tidak terlalu penting (karena jaraknya yang cukup jauh dari orifice plate),
namun disarankan sejauh

2.5 D

pada upstream dan

8D

pada downstream. Galat

pengukuran pada pipe tap mencapai 50% lebih besar dari flange tap, sehingga tapping jenis
ini jarang dipakai.
Pressure Gauge adalah komponen yang berguna untuk merekam dan mencatat data
differential pressure, static pressure, dan temperatur flowline. Pressure recorder yang paling
umum dipakai dalam dunia perminyakan adalah Barton Chart,

Anda mungkin juga menyukai