ABSTRAK
Alternatif penggunaan alat pengkondisian udara saat ini banyak dijumpai salah satunya dengan
prinsip evaporative cooling yaitu pendinginan adiabatik dengan melakukan kontak langsung udara
dengan uap air dengan contoh alat yaitu air washers. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses,
pengaruh udara keluaran, laju perpindahan kalor dan efektivitas pada tiap variasi kecepatan aliran
udara dan jumlah deret upper spray pada air washers. Penelitian ini dilakukan dengan
memvariasikan 5 variasi kecepatan udara dan 4 variasi deret upper spray dengan fluida pendingin
air. Adapun data-data yang diperlukan berupa temperatur bola kering dan basah udara, kecepatan
udara, temperatur air dan debit air yang diukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan
data. Analisa ditampilkan dalam bentuk grafik untuk melihat adanya pengaruh variasi kecepatan
dan deret terhadap tujuan penelitian. Dari pengujian didapat bahwa proses yang terjadi adalah
cooling and dehumidification, dengan nilai laju pelepasan kalor (Q̇ w) terbesar pada variasi deret 4
dan kecepatan udara 2,73 m/s yaitu 0,253 kW dan terkecil pada variasi deret 1 dan kecepatan
udara 1,37 m/s yaitu 0,054 kW sedangkan efektivitas (ɛ) diperoleh nilai terkecil pada variasi deret
1 dan kecepatan udara 1,37 m/s yaitu 6,94 % dan terbesar pada variasi deret 4 dan kecepatan udara
2,73 m/s yaitu 24,09 %.
ABSTRAK
Alternatif penggunaan alat pengkondisian udara saat ini banyak dijumpai salah satunya dengan
prinsip evaporative cooling yaitu pendinginan adiabatik dengan melakukan kontak langsung udara
dengan uap air dengan contoh alat yaitu air washers. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses,
pengaruh udara keluaran, laju perpindahan kalor dan efektivitas pada tiap variasi kecepatan aliran
udara dan jumlah deret upper spray pada air washers. Penelitian ini dilakukan dengan
memvariasikan 5 variasi kecepatan udara dan 4 variasi deret upper spray dengan fluida pendingin
air. Adapun data-data yang diperlukan berupa temperatur bola kering dan basah udara, kecepatan
udara, temperatur air dan debit air yang diukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan
data. Analisa ditampilkan dalam bentuk grafik untuk melihat adanya pengaruh variasi kecepatan
dan deret terhadap tujuan penelitian. Dari pengujian didapat bahwa proses yang terjadi adalah
cooling and dehumidification, dengan nilai laju pelepasan kalor (Q̇ w) terbesar pada variasi deret 4
dan kecepatan udara 2,73 m/s yaitu 0,253 kW dan terkecil pada variasi deret 1 dan kecepatan
udara 1,37 m/s yaitu 0,054 kW sedangkan efektivitas (ɛ) diperoleh nilai terkecil pada variasi deret
1 dan kecepatan udara 1,37 m/s yaitu 6,94 % dan terbesar pada variasi deret 4 dan kecepatan udara
2,73 m/s yaitu 24,09 %.