Anda di halaman 1dari 10

Nama:Rofi Ahmadani

Mapel:Mekanika Fluida
PVTM
Tugas: Aplikasi Mekanika Fluida bidang teknik selain sistem rem dan car
lift

APLIKASI MEKANIKA FLUIDA

Konsep mekanika fluida banyak sekali ditemukan dan diaplikasikan


dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat kita mengayuh sepeda atau
mengendarai sepeda motor, kita merasakan adanya gaya hambat dari
udara. Gaya hambat dapat mengurangi kecepatan dan menghalangi
pergerakan kita. Untuk mengurangi gaya hambatan udara dapat
dilakukan dengan mendesain bentuk aerodinamis pada kendaraan
seperti pada bodi mobil, sepeda motor, pesawat terbang dan lambung
kapal. Dengan bentuk aerodinamis, kita dapat memacu kendaraan kita
lebih kencang dan dapat menghemat penggunaan energi untuk
menggerakkan kendaraan. Pengetahuan dan pemahaman teori dan
prinsip dasar mekanika fluida sangat penting dalam menganalisis dan
merancang bentuk aerodinamis untuk mengurangi hambatan dengan
fluida sebagai media kerjanya.

Kipas angin, pengaduk makanan bahkan baling-baling kapal, helikopter


atau pesawat terbang juga bekerja berdasarkan prinsip mekanika fluida.
Pada alat tersebut menghasilkan torsi, gaya angkat dan gaya dorong
untuk bekerja. Dongkrak hidrolik, pengangkat hidrolik, mesin pneumatik
dan hidrolik merupakan alat yang bekerja

Rodinep Danar dan Aplikasi kekiksida iding en in7

berdasarkan prinsip hukum pascal serta memerlukan fluida agar

bisa bekerja. Dalam perancangan mesin mesin fluida seperti turbin,


pompa, kompresor, blower dan lain sebagainya memerlukan
pengetahuan mekanika fluida. Sistem pelumasan, sistem pendingin,
sistem pemanas dan pengkondisian udara serta sistem perpipaan juga
merupakan permasalahan yang memerlukan pengetahuan mekanika
fluida. Sistem aliran darah manusia juga menggunakan konsep
mekanika fluida, dimana jantung berperan sebagai pompa untuk
mendorong darah melalui pembuluh darah. Jadi sesungguhnya, kita
selalu berhubungan dengan fluida baik yang diam maupun bergerak.
Berbagai peralatan yang menggunakan konsep Mekanika Fluida

Aplikasi mekanika fluida yang dapat digunakan dalam bidang pertanian


antara lain untuk sortasi dan pengeringan bahan pertanian. Aliran udara
banyak digunakan untuk memisahkan gabah berisi dan gabah kosong
pada power thresher. Kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi
jarak lemparan gabah. Hasil sortasi yang optimal dapat dihasilkan
dengan menganalisis pengaruh kecepatan aliran udara terhadap jarak
lempar gabah.

Aplikasi mekanika fluida yang dapat digunakan dalam bidang

pertanian antara lain untuk sortasi dan pengeringan bahan pertanian.


Aliran udara banyak digunakan untuk memisahkan gabah berisi dan
gabah kosong pada power thresher. Kecepatan aliran udara sangat
mempengaruhi jarak lemparan gabah. Hasil sortasi yang optimal dapat
dihasilkan dengan menganalisis pengaruh kecepatan aliran udara
terhadap jarak lempar gabah.

Menurut Suhendra dan Setiawan (2015), besarnya sudut lempar gabah


pada mesin pembersih gabah dengan media pembersih berupa aliran
udara dapat diprediksi menggunakan persamaan berikut:

Berdasarkan analisis kesesuaian persamaan prediksi yang dibuat


menunjukkan bahwa persamaan tersebut dapat diterima. Hasil simulasi
persamaan prediksi menunjukkan bahwa diameter saluran udara dan
jarak saluran udara saat gabah jatuh memiliki pengaruh tetapi tidak
signifikan terhadap besarnya sudut lempar gabah, sedangkan laju aliran
udara dan kapasitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
besarnya sudut lempar gabah.

Sumber : Suhendra dan Setiawan (2015)


Sketsa untuk mengukur jarak lempar gabah

Keterangan gambar :

1. Blower (kipas)

2. Saluran udara

3. Hopper

4. Saluran keluar

5. Jarak antara saluran udara dan gabah jatuh

6. Sudut lemnar gabah


Berdasarkan simulasi, penambahan ukuran diameter saluran udara
cenderung menambah besarnya sudut lempar gabah, karena
menambah panjang lintasan gabah jatuh yang tertiup oleh udara
sehingga memungkinkan sudut lempar gabah yang terbentuk menjadi
lebih besar. Penambahan laju aliran udara akan meningkatkan besarnya
sudut lempar gabah, karena dapat meningkatkan gaya dorong udara
terhadap gabah. Peningkatan kapasitas akan menurunkan besarnya
sudut lempar gabah, karena dapat menghambat laju aliran udara
terhadap gabah. Penambahan jarak saluran udara dan gabah jatuh
cenderung mengurangi besarnya sudut lempar gabah, karena dapat
mengurangi laju aliran udara untuk mendorong gabah.

Hasil persamaan prediksi yang dibuat sangat dipengaruhi oleh kondisi


observasi yang dilakukan selama pengujian. Selanjutnya hasil prediksi
tersebut dapat dijadikan masukan dalam perancangan mesin pembersih
gabah atau power thresher dengan media pembersihan gabah
menggunakan aliran udara, sehingga akan diperoleh kinerja mesin
dengan hasil yang lebih optimal.

Sumber: Suhendra dan Setiawan (2015)

Prototipe mesin yang digunakan untuk memprediksi jarak lempar gabah

Analisis aliran fluida juga dapat digunakan pada sistem pengeringan


bahan pangan. Kecepatan aliran fluida dalam proses pengeringan
sangat mempengaruhi besarnya penurunan kadar air produk pangan
yang dikeringkan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suhendra dan Nopriandy


(2017), pengujian pengering pada kondisi kipas pengarah hidup
menunjukkan rata-rata distribusi temperatur dalam ruang pengering
lebih seragam daripada kondisi kipas pengarah mati.

Kondisi ini dapat meningkatkan rata-rata temperatur pada ruang


pengering. Penyimpangan temperatur terbesar pada kondisi kipas
pengarah hidup adalah sebesar 3,3°C sedangkan pada kondisi kipas
pengarah mati adalah sebesar 4,1°C. Dengan adanya pengarah udara
panas, distribusi udara panas menjadi lebih seragam di setiap rak.

Pengujian pengering dilakukan lebih lanjut dengan pengaturan kipas


pada saluran buang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata- rata
distribusi temperatur dalam ruang pengering dengan kondisi kipas pada
saluran buang hidup lebih seragam daripada kondisi kipas pada saluran
buang mati. Penyimpangan temperatur terbesar pada kondisi kipas pada
saluran buang hidup adalah sebesar 3,7°C sedangkan pada kondisi
kipas pada saluran buang mati adalah sebesar 4,0°C. Kondisi kipas
hidup pada saluran keluar juga dapat meningkatkan rata-rata temperatur
dalam ruang pengering sebesar 1,3°C dibanding kondisi kipas pada
saluran keluar mati.
Sumber : Suhendra dan Nopriandy (2017)

Prototipe pengering tipe efek rumah kaca yang dijuji kinerja.

Aplikasi lain dalam bidang mekanika fluida adalah pada pesawat


terbang, lalu tahukah anda bagaimana pesawat dapat terbang?

Pernahkah kita berpikir bahwa pesawat terbang dengan bobot beberapa


ton dapat melayang-melayang di udara. Lalu mengapa pesawat terbang
bisa tetap berada di udara, padahal dalam hukum gravitasi, Newton
mengatakan bahwa segala sesuatu akan menuju pusat gravitasi dengan
kata lain turun ke bawah ? Pada pesawat

Konsep besar dan Aplikasi Makani Fulda Sidang Teknik 11

terbang bekerja 4 macam gaya yaitu gaya angkat (lift), gaya berat
(weight), gaya dorong (thrust) dan gaya hambat (drag). Gaya angkat
berfungsi untuk mengimbangi gaya berat sedangkan gaya dorong
berfungsi untuk mengimbangi gaya hambat.

Gaya berat disebabkan oleh bobot pesawat beserta komponen-


komponennya, berat penumpang dan bagasi yang arahnya selalu
menuju ke bawah. Gaya angkat dihasilkan oleh seruluh badan pesawat,
terutama komponen sayap pesawat. Bentuk sayap pesawat dibuat
sedemikian rupa untuk membelokkan arah aliran udara, kemudian aliran
udara akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan sayap, sehingga
kecepatan aliran udara dibagian bawah sayap pesawat lebih kecil
dibanding kecepatan aliran udara diatas. Perbedaan kecepatan tersebut
akan menghasilkan perbedaan tekanan, dimana tekanan permukaan
sayap atas menjadi lebih kecil dibanding permukaan bawah sayap
pesawat. Hal inilah yang memungkinkan pesawat dapat terbang dan
tetap berada di udara.
Posisi gaya angkat, gaya berat, gaya dorong dan gaya hambat pada
pesawat terbang

Gaya hambat pesawat terbang disebabkan oleh adanya udara yang


menghalangi kecepatan pesawat. Gaya dorong dihasilkan dari dorongan
engine dan putaran baling-baling untuk menarik pesawat ke depan serta
menambah kecepatan. Jadi agar pesawat dapat terbang maka gaya
angkat harus lebih besar dari gaya berat dan gaya dorong harus jauh
lebih besar dari gaya hambat.

RINGKASAN

Mekanika fluida sebenarnya telah diterapkan sejak zaman dahulu kala


ketika orang berburu, membuat sistem irigasi pertanian. kapal, perahu
dan lain sebagainya. Sejarah perkembangan ilmu mekanika fluida
sebenarnya dimulai sejak sebelum masehi (SM) ketika Archimedes (285
212 SM) merumuskan hukum benda terapung tenggelam dan melayang
dilanjutkan dengan ilmuan. lainnya seperti Sextus Julis Frontinus (40
103), Leonardo Da Vinci (1452 1519), Galileo Galile (1564 1642),
Torricelli (1608 1647), Blaise Pascal (1623 1662), Isac Newton
(1642-1727), Henri de pitot

Anda mungkin juga menyukai