Anda di halaman 1dari 2

Nama:Rofi Ahmadani

Nim:2022006032

1.
A.Teori behavioristik merupakan perubahan perilaku,kapasitas siswa untuk berperilaku
(yang baru) sebagai hasil belajar, bukan sebagai hasil proses pematangan (pendewasaan)
semata.Membuat input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Stimulus
adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respons berupa reaksi atau
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik
B.Classical conditioning merupakan kemampuan merespon stimulus baru berdasarkan
pengalaman yang diperoleh secara berulang-ulang.
Operant Conditioning adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi
dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

2.Teori belajar kognitif atau (Cognitive Learning Theory) merupakan teori yang
mementingkan prosesnya contoh guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar
memberi murid ruang bagi mereka untuk saling bicara serta diskusi dengan
teman-temannya.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/edisi/article/download/786/541/

3.
A.Ilmu Pengetahuan yang diterima oleh peserta didik tidak hanya menjadi kumpulan
pengetahuan tetapi dapat dipahami dan diresapi makna konsep-konsep keilmuan tersebut
sampai ke dalam hatinya agar menjadi milik diri.
https://ftk.unisnu.ac.id/pendidik-tak-cukup-sekedar-transfer-of-knowledge-apa lainnya
B. Memberikan peluang bagi peserta didik, untuk memilih bidang2 yang disukainya.

4.
A.Sifat profesional memiliki rasa percaya diri,bisa dipercaya dan menghargai orang lain
dan juga memiliki komitmen untuk bekerja keras.
B.
Kuliah Pendidikan
Belajar Teknologi
Fokus Ke Bidang Yang Disukai
Belajar Komunikasi
Mulai Berlatih Mengajar
Gabung Komunitas
Menentukan Rencana Mengajar
Belajar Mengenali Karakter Siswa

5.Sertifikasi hanyalah prosedural untuk mendapatkan tunjangan. Guru, setelah disertifikasi,


tidak menjadi lebih profesional dan ber-
tanggung jawab. Sertifikasi telah berubah menjadi hanya sebatas prosedur untuk
mendapatkan tunjangan.
https://jendela.kemdikbud.go.id/v2/berita/detail/mengembalikan-profesionalisme-guru
6.Karena jika tidak mempertimbangkan individu setiap murid guru akan susah untuk
mendidik sehingga terjadi proses interaksi dari masing-masing komponen belajar mengajar
secara optimal.

7.pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan perbedaan dalam diri siswa, maka


penyampaian dapat terlaksana secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai