Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang

Program perbaikan gizi masyarakat secara umum ditujukan untuk


meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan kesehatan
yang optimal khususnya pada bidang gizi, terutama bagi golongan rawan dan
masyarakat yang berpenghasilan rendah baik di desa maupun di kota.
Secara umum tujuan program perbaikan gizi di Kabupaten Tulang Bawang
Barat adalah meningkatkan status gizi masyarakat.Sedangkan secara khusus
tujuannya adalah menurunkan prevalensi kurang gizi, meningkatkan kemandirian
masyarakat dibidang gizi dan meningkatkan konsumsi gizi dan penganekaragaman
konsumsi pangan.
Adapun sasaran pokok program adalah : menurunkan prevalensi Kurang
Energi Protein (KEP), menurunkan prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), menurunkan prevalensi Anemia Gizi Besi, mengeliminasi masalah Kurang
Vitamin A, meningkatkan kesadaran gizi masyarakat, meningkatkan konsumsi energi
dan protein perkapita, meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan menurunkan
prevalensi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Pada dasarnya sasaran program perbaikan gizi adalah seluruh anggota
masyarakat yang ada di pedesaan maupun di perkotaan, namun demikian prioritas
tetap diberikan pada masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, desa
tertinggal/miskin, daerah rawan pangan, daerah kumuh di perkotaan serta wilayah
perkotaan khususnya kegiatan penanggulangan gizi lebih.Sedangkan sasaran
kelompok yang menjadi prioritas adalah kelompok rentan gizi dan kelompok usia
produktif yaitu bayi, anak balita, anak usia sekolah, remaja, ibu hamil, ibu menyusui
serta kelompok produktif seperti tenaga kerja wanita.
Sejak dicanangkannya visi kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat,
pelaksanaan program perbaikan gizi tahun 2010 merupakan tahun pertama
pembangunan kesehatan 2010-2014. Beberapa kegiatan sebelumnya telah
menunjukkan hasilnya akan tetapi masih ada juga kegiatan yang belum nyata
hasilnya. Dengan evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana
pelaksanaan program perbaikan gizi yang telah dilaksanakan guna peningkatan
capaian pada masa selanjutnya.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


2

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Program Perbaikan Gizi
Masyarakat dalam mencapai Visi Misi Tulang Bawang Barat pada tahun
2014.

2. Tujuan Khusus
a. Mengevaluasi pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat dengan
indikator pelaksanaan di nilai dari aspek input yang terdiri dari tenaga,
sarana dan dana.
b. Mengevaluasi pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat di nilai
dari aspek output yang terdiri atas ketepatan sasaran dan tercapainya
cakupan program.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


3

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya


Peta Wilayah Kecamatan Lambu Kibang

Sumber : wikipedia peta wilayah Tulang Bawang Barat

Lokasi Puskesmas Kibang Budi Jaya terletak di kampung Kibang Budi Jaya
Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat yang mempunyai
wilayah kerja sebanyak 10 (sempuluh) kampung. Secara geografis puskesmas
Kibang Budi Jaya terletak di 105,155 Bujur Timur dan 4,33 Lintang Selatan.
Puskesmas Kibang Budi Jaya memiliki batas-batas wilayah administratif sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang
Bawang Barat.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


4

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014 adalah
22.8911 jiwa, dengan luas wilayah 9.028 Ha. Jangkauan Fasilitas pelayanan
Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya dapat dikatakan cukup
dekat, karena di masing-masing kampung sudah terdapat Poskesdes dan tenaga
kesehatan yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas (tabel 1).

Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan ibu kota Panaragan dengan luas
wilayah yaitu 112.175km2 , dibatasi oleh :
1. Sebelah utara dengan Kabupaten Mesuji
2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Lampung Utara dan LampungTengah
3. Sebelah Barat dengan Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara
4. Sebelah Timur dengan Kabupaten Tulang Bawang

Tabel 1
Jumlah penduduk masing-masing Berdasarkan WilayahPuskesmas
NO NAMA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK
1 Kibang Budi Jaya 5912
2 Kibang Yekti Jaya 2620
3 Kibang Tri Jaya 3056
4 Mekar Sari Jaya 1500
5 Lesung Bakti Jaya 1685
6 Gilang Tunggal Makarta 1387
7 Gunung Sari 1598
8 Pagar Jaya 1478
9 Sumberrejo 1595
10 Kibang Mulya Jaya 2005
Total 22.836

Tabel 2. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja


Puskesmas Kibang Budi Jaya

Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


No Desa Lain2
Gedung
Puskesmas Pustu Polindes (Dr/Bd/BP
Poskesdes
Swasta)
1 Kibang Budi Jaya 1 0 0 0 7
2 Kibang Tri Jaya 0 0 0 0 3
3 Kibang Yekti Jaya 0 1 0 0 2
4 Gunung Sari 0 0 0 1 2
5 Pagar Jaya 0 0 0 1 2
6 Sumberrejo 0 1 0 0 1
7 Mekar Sari Jaya 0 0 0 1 2
8 Gilang Tunggal M 0 1 0 0 2
9 Lesung Bakti Jaya 0 0 1 1 2
Jumlah 1 3 1 4 22
Sumber : data dasar Puskesmas Kibang Budi Jaya

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


5

Untuk seluruh wilayah kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Hal ini dikarenakan hampir semua
jalan yang menghubungkan satu desa dengan desa lain di wilayah kerja Puskesmas
Kibang Budi Jaya dalam keadaan baik karena pada bulan Agustus 2012 telah
dilaksanakan perbaikan jalan oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten,
sehingga transportasi tidak menjadi kendala bagi pelayanan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang lebih tinggi baik dari desa ke puskesmas maupun dari puskesmas ke
rumah sakit. Yang menjadi kendala bagi pelayanan rujukan adalah letak rumah sakit
yang cukup jauh terutama Rumah Sakit Pemerintah dalam hal ini Rumah Sakit
Umum Daerah Menggala yakni sejauh 36 (tiga puluh enam) km.

B.Tenaga
Sumber daya ketenagaan di Puskesmas Kibang Budi Jaya dilihat dari segi
kuantitasnya dapat dikatakan cukup, tetapi dari segi kualitasnya masih kurang.
Puskesmas Kibang Budi Jaya belum mempunyai Analis Kesehatan (PNS) dan
Farmasi (PNS) dan jumlah perawat yang dirasakan belum mencukupi, hal ini dapat
dilihat pada tabel 3. Dan masih adanya tenaga yang bekerja tidak sesuai dengan
Jabatan Fungsionalnya diantaranya adalah: Bendahara dan petugas Laboratorium
(tabel 3)

Status kepegawaian di Puskesmas Kibang Budi Jaya 60,3 % (32 orang) PNS, 15 %
(8 orang) PTT, 28,3 % (15 orang) sebagai tenaga kerja sukarela dan honor (sebanyak
3 orang honor yaitu cleaning service). Ketidak seimbangan antara perawat dan bidan
serta antara petugas medis/paramedis laki-laki dan perempuan cukup membuat
hambatan terutama dalam tugas jaga di puskesmas rawat inap.

udi Jaya

Distribusi pemegang program di Puskesmas Kibang Budi Jaya pun masih banyak
yang over job seperti dokter yang harus memegang program surveilans, pengobatan
dasar dan rawat inap serta tidak sesuainya antara pendidikan dan pekerjaan seperti
laboratorium harus dipegang oleh sanitarian yang tentunya telah bertahun-tahun
mendapatkan pelatihan laboratorium.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


6

Tabel.3
Struktur Ketenagaan Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014

JABATAN STRUKTURAL /
NO PENDIDIKAN KEPG
PROGRAM
1 Kepala Puskesmas Dokter Gigi PNS
2 Ka. TU SMA PNS
a Bendahara Umum/Jamkesmas D3 Keperawatan PNS
b Bendahara Retribusi/Jampersal D3 Kebidanan PNS
Bendahara
c Operasional/Jamkesta D3 Keperawatan PNS
d Bendahara BOK D3 Gigi PNS
e Bendahara Barang D3 Kebidanan PNS
f SP2TP D3 Gizi PNS
3 Program KIA D3 Kebidanan PNS
a Perkesmas D3 Keperawatan PNS
b Gizi D3 Gizi PNS
5 Program P2M SPK PNS
a Imunisasi SPK PNS
b Kesling Sanitarian,D3 Kesling PNS
c Surveilan D3 Keperawatan PNS
6 Program Pengobatan Dasar Dokter PNS
a Rawat Jalan GIGI Dokter gigi PNS
7 Program Rawat Inap Dokter PNS
8 Laboratorium Sanitarian TKS
9 Pengelola Obat D3 Farmasi PNS
a Apotek Pekarya PNS
10 Kepala PUSTU Gilang Tunggal D3 Keperawatan PNS
11 Kepala PUSTU Kibang Yekti J D3 Kebidanan PNS
12 Kepala PUSTU Sumberrejo D3 Kebidanan TKS
Sumber : data dasar Puskesmas Kibang Budi Jaya

E. Sarana dan bahan

Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan salah satu kabupaten yang terletak
di Propinsi Lampungyang memiliki sarana kesehatan
1. PUSKESMAS : 1 buah
Poned : 1 buah
2. RSUD : -
3. PUSTU : 3 buah
4. POSYANDU : 17 buah
5. POSKESDES : 4 unit

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


7

BAB III
HASIL KEGIATAN PROGRAM GIZI

A. Sasaran Program
Sasaran program perbaikan gizi meliputi :
1. Bayi
2. Anak Balita
3. Anak Sekolah
4. Ibu Hamil
5. Ibu Nifas (melahirkan)
6. Wanita Usia Subur
7. Ibu Menyusui

B. Target Pencapaian Program


Tabel 4
Standar Pelayanan Minimal

NO Standar Pelayanan Minimal Target %


Tahun 2015
1 Pemantauan Pertumbuhan Balita
- % Balita yang ditimbang (D/S) 85.88
2 Pelayanan Gizi
- % Balita Gizi Buruk mendapat perwatan 100
- % Cakupan balita mendapat kapsul Vit A 2x per tahun 91.20
- % Cakupan Ibu Hamil mendapat 90 table t Fe 91.50
- % Cakupan Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 64
- Cakupan RT menggunakan garam beryodium 100

3 Penyelenggaraan Kewaspadaan Gizi


- % Posyandu yang melaksanakan Surveilans Gizi 100
- % Penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 80
untuk Balita Gizi Kurang, BGM, 2T

C.Kegiatan Program Gizi dan Kesehatan Masyarakat

C.1 Kegiatan Program Gizi dan Kesehatan Masyarakat tahun 2015 yang
bersumber dari dana APBD

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


8

1. Penanggulangan Balita Gizi Buruk pada Keluarga Gakin


Gizi buruk terjadi akibat dari kekurangan gizi tingkat berat , yang bila tidak
ditangani secara cepat, tepat dan komprehensif dapat megakibatkan kematian.
Perawatan gizi buruk dilaksanakan dengan pendekatan tatalaksana anak gizi
buruk rawat inap di Puskesmas Perawatan, Rumah Sakit dan Pusat Pemuliahn
Gizi sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dilakukan perawatan rawat jalan di
Puskesmas, Poskesdes dan Pos Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat .
Penanganan kasus balita gizi buruk yang dilakukan adalah jika ada balita gizi
buruk yang ditemukan harus segera mendapat perawatan, baik rawat inap
maupun rawat jalan sesuai dengan tata laksana gizi buruk di fasilitas pelayanan
kesehatan dan masyarakat. Setelah pulang dari rumah sakit , balita gizi buruk
tersebut diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa bubuk instan/
susu selama 90 hari.

2. Penanggulangan Balita Gizi Kurang pada Keluarga Gakin


Penanganan kasus balita gizi kurang yang dilakukan adalah jika ada balita gizi
kurang yang ditemukan maka diberikan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) berupa bubuk instan/ susu selama 90 hari.

3. Penanggulangan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)


Penanganan kasus Ibu Hamil KEK yang dilakukan adalah jika ada Ibu Hamil
KEK yang ditunjukan dengan hasil pengukuran lingkar lengan (LILA) dibawah
23,5cm yang ditemukan maka diberikan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) berupa bubuk instan/ susu selama 90 hari.

4. Sweeping Obat Program Gizi


Sweeping obat program gizi meliputi Vitamin A Biru untuk balita umur 6- 11
bulan dan Vitamin A Merah untuk umur 12-59 bulan, Vitamin A untuk ibu
Nifas dan Fe untuk ibu hamil. Tujuan dari kegiatan sweeping obat program gizi
adalah sebagai berikut
- tersedianya obat program gizi ( Vit A, Fe) untuk memenuhi kebutuhan gizi
mikro di masyarakat.
- Tersusunnya rencana kebutuhan obat gizi baik di kabupaten, puskesmas
maupun posyandu.
- Setiap puskesmas tersedia obat gizi (VIT A, Fe) sesuai dengan jumlah
sasaran.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


9

- Setiap Balita (6-59 bulan) dapat Vitamin A dan ibu hamil dapat 90 Tablet
Fe selama kehamilannya.
Pemberian Vitamin A Pada balita dilaksanakan pada bulan februari dan agustus
, sedangkan Obat Fe tersedia setiap saat.
5. Pemantauan Rumah Tangga menggunakan Garam Beriodium
Garam beryodium adalah garan NaCl yang diperkaya dengan iodium melalui
proses iodisasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan kandungan
Kalium Iodat (KL03)
Rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota
rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium , dan pemantauanya
dilakukan melalui Sekolah Dasar (SD) /Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tiap
desa/kelurahan. Tujuan dari pemantauan garam beriodium adalah
Terlaksananya pemantauan garam beriodium untuk memperoleh gambaran
berkala tentang akses masyarakat terhadap garam beriodium. Dalam
pelaksanaan dilapangan dilakukan dengan cara :
- Hanya dipilih 1 SD /MI per desa atau keluarahan .jika dalam 1
desa/kelurahan terdapat lebih dari 1SD/MI maka pilihlah sekolah dengan
jumlah murid terbanyak.
- Sasaran pemantauan adalah murid kelas 4 dan 5 sebanyak 26 anak.
- Dikatakan wilayah / desa dengan garam baik apabila terdapat maksimum
2 sampel garam yang diperiksa tidak mengandung iodium.
- Hasil kegiatan pemantauan garam beryodium yang berisi tentang data SD
/ MI serta jumlah siswa yang dilakukan pemantauan garam beriodiumnya
akan dilaporkan setelah kegiatan dilapangan selesai,

6. Pencatatan Pemantauan Pertumbuhan


Kegiatan pencatatan Pemantauan Pertumbuhan ini dilaksanakan di posyandu
pada saat bulan penimbangan balita.

7. Terlaksananya Analisis Surveilans Gizi


Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data
penyajian serta diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan. Informasi
dari surveilans gizi dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk
melakukan tindakan segera maupun untuk perencanaan program jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang serta untuk perumusan kebijakan.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


10

a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data secara tepat, akurat dan teratur dan berkelanjutan dari
berbagai kegiatan surveilans gizi sebagai sumber informasi, yaitu:
- Kegiatan rutin , yaitu penimbangan bulanan, pemantauan dan
pelaporan kasus gizi buruk, pendistribusian tablet Fe ibu hamil,
pendistribusian kapsul vitamin A Balita, dan pemberian ASI Eksklusif.
- Kegiatan survei khusus yang dilakukan berdasarkan kebutuhan, seperti
konsumsi garam beriodium, pendistribusian MP-ASI dan PMT dan
masalah gizi lainnya.
b. Pengolahan Data dan Penyajian Informasi
Disajikan secara deskriptif maupun analitik, yang disajikan dalam bentuk
narasi, tabel, grafik dan peta.
c. Desiminasi Informasi
Dilakukan untuk menyebarluaskan informasi surveilans gizi kepada
pemangku kepentingan. Kegiatan desiminasi informasi dapat dilakukan
dalam bentuk pembinaan umpan balik , sosialisasi dan advokasi.
8. Pertemuan Kader di Tingkat Puskesmas
Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan Pencatatan di Posyandu dan
pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi pada tahun 2015. Puskesmas
Kibang Budi Jaya mengadakan kegiatan Pertemuan Refresing Kader yang
dilaksanakan 2 Kali pertemuan dalam setahun yang akan diikuti Seluruh Kader
posyandu Puskesmas Kibang Budi Jaya.

C.2 Kegiatan Program Gizi dan Kesehatan Masyarakat tahun 2015 yang
bersumber dari dana APBN

1. Pemberian MP-ASI Bayi Umur 6-11 bulan dan Baduta umur 12-24
bulan
Tujuan dari pemberian MP-ASI adalah untuk memperbaiki status gizi bayi
dan baduta di desa miskin , yng diprioritaskan pada keluarga miskin selama
90 hari. MP-ASI yang diberikan berupa biskuit dan bubuk instan rasa
pisang, beras merah dan kacang hijau.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


11

c. HASIL PENCAPAIAN PROGRAM


1. Cakupan penimbangan Balita

a.D/S
Peran serta masyarakat (D/S) merupakan salah satu cermin keikutsertaan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan, yaitu keaktifan masyarakat untuk
mempergunakan sarana pelayanan kesehatan terdekat (posyandu) untuk pemantauan
pertumbuhan balita. Dengan melakukan penimbangan balita (datang ke posyandu)
diharapkan permasalahan kesehatan dan gizi balita dapat terpantau dan akan
memberikan informasi dini upaya alternatif pencegahan dan penanggulangan
masalah.
Tabel 5.Pencapaian D/S
di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014

Jumlah Jumlah CAKUPAN TARGET


Balita Balita D/S (%)
NO KAMPUNG yang yang KABUPATEN
ada (S) ditimbang
(D)
1 KIBANG BUDI JAYA 2.717 2.333 85.86
2 KIBANG YEKTI JAYA 3.044 2.694 88.50
3 KIBANG TRI JAYA 2.471 2.139 86.56
4 MEKAR SARI JAYA 2.165 1.858 85.81
5 LESUNG BAKTI JAYA 2.326 2.009 86.37
6 GILANG T.MAKARTA 2.081 1.765 84.81 85
7 GUNUNG SARI 2.134 1.825 85.52

8 PAGAR JAYA 2.113 1.791 84.76


9 SUMBERREJO 2.187 1.855 84.81
10 KIBANG MULYA JAYA 2.288 1.937 84.65
TOTAL 23.526 20.206 85.88

Dari tabel5.pencapaian D/S Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014 sebesar
85.88%. Pencapaian telah mencapai target yaitu 85%. Berdasarkan pengamatan
secara kualitatif diidentifikasi beberapa hal yang mungkin berhubungan dengan
tercapainya target cakupan penimbangan balita di Puskesmas. 1) Masyarakat sudah
mengerti arti manfaat dari penimbangan posyandu dan peran aktif kader untuk selalu
mengingatkan ibu-ibu balita untuk datang kembali ke posyandu. 2) kartu menuju
sehat anak balita sudah efektif sebagai alat pemantau pertumbuhan anak balita tetapi
belum efektif sebagai sarana penyuluhan gizi di posyandu karena masih rendahnya
pemahaman kader terhadap arti grafik pertumbuhan anak. Peran petugas masih
berpengaruh terhadap kehadiran ibu balita ke posyandu. Masyarakat pengguna
posyandu mengharapkan layanan berupa penyuluhan gizi dan kesehatan serta layanan
KB dari petugas kesehatan.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


12

Grafik 1.Pencapaian D/S


di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahu 2015

88
87.5
87
86.5
PERSEN

86
85.5
85
84.5
84
83.5
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GTM GS PJ SR KMJ
% 86 88 87 86 86 85 86 85 85 85

b.N/D
Hasil pencapaian program (N/D) adalah salah satu indikator pemantauan
pertumbuhan balita, dimana balita yang datang penimbangan posyandu setiap bulan
akan diketahui perkembangan berat badannya. Anak semakin bertambah umur akan
bertambah berat badan sesuai umurnya, sehingga kenaikan berat badannya akan
terpantau sesuai atau tidak, yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi sesuai
keadaan. Cakupan hasil pencapaian program (N/D) Puskesmas Kibang Budi Jaya
2014 sebesar 89.77%.

Tabel 6.Pencapaian N/D


di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014
NO PUSKESMAS Jumlah Balita Jumlah Balita CAKUPAN
yang naik (N) yang ditimbang N/D(%)
(D)
1 KIBANG BUDI JAYA 2.118 2.333 90.78
2 KIBANG YEKTI JAYA 2.351 2.694 87.26
3 KIBANG TRI JAYA 1.913 2.139 89.43
4 MEKAR SARI JAYA 1.670 1.858 89.88
5 LESUNG BAKTI 1.825 2.009 90.84
JAYA
6 GILANG T.MAKARTA 1.587 1.765 89.91
7 GUNUNG SARI 1.640 1.825 89.86
8 PAGAR JAYA 1.601 1.791 89.39
9 SUMBERREJO 1.664 1.855 89.70
KIBANG MULYA 1.771 1.937 91.43
JAYA
TOTAL 18.140 20.206 89.77

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


13

Grafik 2 .Pencapaian N/D


di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014

91

90

89
PERSEN

88

87

86

85
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GTM GS PJ SR KMJ
% 91 87 89 90 91 90 90 90 90 91

d. K/S

Hasil pencapaian program (K/S) adalah salah satu indikator pemantauan


pertumbuhan balita, dimana seluruh balita yang mempunyai kartu menuju sehat
(KMS) terhadap seluruh balita yang ada di wilayah tersebut.

Tabel 7.Pencapaian K/S


di Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014
NO KAMPUNG Jumlah Balita Jumlah Balita yang CAKUPAN
Mempunyai
yg Ada (S) KMS di suatu Wilayah K/S (%)
(K)
1 KIBANG BUDI JAYA 2.717 2.665 98.08
2 KIBANG YEKTI JAYA 3.044 2.980 97.89
3 KIBANG TRI JAYA 2.471 2.422 98.01
4 MEKAR SARI JAYA 2.165 2.123 98.06
5 LESUNG BAKTI JAYA 2.326 2.279 97.97
6 GILANG T.MAKARTA 2.081 2.040 98.02
7 GUNUNG SARI 2.134 2.092 98.03
8 PAGAR JAYA 2.113 2.067 97.82
9 SUMBERREJO 2.187 2.142 97.94
KIBANG MULYA JAYA 2.288 2.235 97.68
TOTAL 23.526 23.045 97.95

Berdasarkan tabel 7 diatas, cakupan hasil pencapaian program K/S Puskesmas


Kibang Budi Jaya sebesar 98%, Untuk Program K/S sudah mencapai target.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


14

e. BGM/D

Balita BGM merupakan salah satu hasil pemantauan pertumbuhan balita, dimana
mencerminkan status kekurangan gizi pada balita. Balita ini harus mendapatkan
perhatian lebih untuk mencegah kekurangan gizi yang semakin parah sehingga Lost
Generation.

Tabel 8.Pencapaian BGM/D dan 2T/D


di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014

NO KAMPUNG Balita Balita Balita CAKUPAN CAKUPAN


yg BGM 2T BGM/D(%) 2T/D(%)
ditimbang
1 KIBANG BUDI JAYA 2.333 0 3 0 0.12
2 KIBANG YEKTI 2.694 0 5 0 0.18
JAYA
3 KIBANG TRI JAYA 2.139 0 3 0 0.14
4 MEKAR SARI JAYA 1.858 0 4 0 0.21
5 LESUNG BAKTI 2.009 1 3 0.049 0.14
JAYA
6 GILANG 1.765 0 3 0 0.16
T.MAKARTA
7 GUNUNG SARI 1.825 0 4 0 0.21
8 PAGAR JAYA 1.791 0 2 0 0.11
9 SUMBERREJO 1.855 0 3 0 0.16
10 KIBANG MULYA 1.937 1 2 0.051 0.10
JAYA
TOTAL 20.206 2 33 0.0098 0.1633

Berdasarkan tabel 8 diatas jumlah balita dengan BGM terdapat di 2 Yaitu


Kampung Kibang Yeti Jaya dan Kampung Lesung Bakti Jaya dan Balita 2T terdapat
di Kampung Kibang Yekti Jaya sebanyak 5 balita.

2. Cakupan distribusi kapsul vitamin A

Cakupan distribusi kapsul vitamin A di Wilayah Puskesmas Kibang Budi


Jaya tahun 2014 pada bayi umur (6-11 bulan) sebesar 86.90%,pada balita umur (12-
59 bulan) sebesar 92.60%.dan pada balita umur (6-59 bulan) sebesar 91.20% Secara
rinci dapat dilihat pada grafik berikut;

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


15

Grafik 3
Pencapaian Vitamin A Pada Bayi Umur (6-11 bulan )
di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014

100
90
JUMLAH BAYI 6-11 BLN

80
70
60
50
40
30
20
10
0
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GTM GS PJ SR KMJ
Bayi(6-11)bln 83 93 75 66 72 68 70 73 73 77
Vit.A 71 81 64 57 62 60 61 62 64 68
% 85 87 85 86 87 89 88 85 88 89

Grafik 4
Pencapaian Vitamin A Pada Balita Umur (12-59 bulan )
di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014

400
350
JUMLAH ANBAL 12-59 BLN

300
250
200
150
100
50
0
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GT GS PJ SR KMJ
M
Anbal(12-59)bln 324 365 299 256 272 234 245 236 249 255
Vit.A 304 345 278 234 252 214 225 217 227 233
% 93 95 93 91 93 92 92 93 92 92

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


16

Grafik 5
Pencapaian Vitamin A Pada Balita Umur (6-59 bulan )
di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya tahun 2014

500

400
JUMLAH BALITA
(6-59) BLN

300

200

100

0
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GT GS PJ SR KMJ
M
Balita(6-59)bln 407 458 374 322 344 302 315 309 322 284
Vit.A 375 426 342 291 314 274 286 279 291 301
% 92 93 92 90 91 91 91 91 90 91

3. Cakupan distribusi tablet tambah darah (Fe)

Untuk menangani masalah anemia gizi besi pada ibu hamil, pemerintah dalam
hal ini Departemen Kesehatan sudah sejak tahun 1970 melalui program Usaha
Perbaikan Gizi Keluarga telah mendistribusikan tablet besi yang ditujukan kepada
semua ibu hamil yang mengunjungi puskesmas dan posyandu. Setiap ibu hamil
diharapkan meminum paling sedikit 90 tablet besi selama hamil.Terjadinya anemia
gizi besi pada ibu hamil erat kaitannya dengan anemia gizi pada bayinya. Bayi yang
lahir belum cukup bulan, tidak mendapatkan kesempatan cukup untuk mendapatkan
cadangan zat besi yang rendah pula dan bayi yang lahir cukup bulan, tidak
mendapatkan kesempatan cukup untuk mendapatkan cadangan zat besi yang
dibutuhkan, sehingga rawan untuk menderita anemia gizi.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


17

Tabel 9.Pencapaian Bumil Fe1,Fe3 dan Bufas Vit A


di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2014
Bumil dapat Bumil dapat Bufas dapat
Jumlah Sasaran
Fe1 (30 Tab) Fe3 (90 Tab) Vit A
No. KAMPUNG
Bumil Bufas
Jumlah % Jumlah % Jumlah %

KIBANG BUDI JAYA


1 125 229 119 94.44 117 92.86 105 48.85
KIBANG YEKTI JAYA
2 55 102 53 94.64 52 92.86 61 59.80
KIBANG TRI JAYA
3 64 118 62 95.38 61 93.85 51 43.22
MEKAR SARI JAYA
4 32 58 31 96.88 30 93.75 31 53.45
LESUNG BAKTI
5 JAYA 36 65 32 88.89 31 86.119 27 41.54
GILANG T.MAKARTA
6 29 54 27 90 26 86.67 26 48.15
GUNUNG SARI
7 34 62 26 76.47 33 97.06 47 75.81
PAGAR JAYA
8 31 57 31 96.88 29 90.63 41 71.93
SUMBERREJO
9 34 62 31 91.18 28 82.35 38 61.29
KIBANG MULYA
10 JAYA 42 78 40 93.02 38 88.37 34 43.59

KABUPATEN 488 885 452 92.62 445 91.19 461 52.09

Berdasarkan tabel diatas pencapaian cakupan Tablet Tambah Darah (TTD) ibu
hamil sampai dengan Desember di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya sebesar
91.19%.Program distribusi Cakupan Tablet Tambah Darah (TTD) di wilayah
Puskesmas Kibang Budi Jaya sudah mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM)
yaitu sebesar 85 %.

4. Cakupan ASI eksklusif

ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan


komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan
air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa
makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang
baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga
bulan pertama.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


18

Grafik 6. Pencapaian Bayi ASI Eksklusif


di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2014

60

50

40
Persen

30

20

10

0
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GTM GS PJ SR KMJ
FEB 50 51 45 40 46 42 46 44 44 47
AGUS 49 50 44 41 44 42 43 44 42 45

Dari grafikdi atas dapat diketahui cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Kibang
Budi Jaya Tahun 2014 pada bulan Februari sebesar 45.5% dan pada bulan
Agustus sebesar 44.4 %.Capaian ini masih belum mencapai target Standar
Pelayanan Minimal 2014 yaitu 80%.Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pemahaman akan pentingnya asi bagi bayi.Terlalu dini memberikan makanan
pendamping asi. Penyuluhan tentang pentingnya memberikan asi saja sampai
bayi usia 6 bulan , tidak boleh berhenti atau bosan baik per individu maupun
kelompok. Akan lebih baik lagi bila penyuluhan diberikan sedini mungkin
kepada ibu hamil, calon ibu menyusui.
5. Cakupan MP-ASI

Target pemberian MP-ASIbagi bayi BGM/2T yang bersumber dari dana


APBN Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2014 dari
keluarga miskin di Wilayah Puskesmas Kibang Budi Jaya pada tahun 2014
adalah dari 32 Balita BGM dan 2T dan Bumil KEK sebanyak 2orang.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


19

Tabel 10. sasaran penerima MP-ASI tahun 2014


NO KAMPUNG Bayi (6-11 Balita (12-24 Bumil
bulan) bulan)
1 KIBANG BUDI JAYA 1 2 0
2 KIBANG YEKTI JAYA 1 4 0
3 KIBANG TRI JAYA 1 2 0
4 MEKAR SARI JAYA 2 2 0
5 LESUNG BAKTI JAYA 1 2 0
6 GILANG T.MAKARTA 1 2 0
7 GUNUNG SARI 2 2 0
8 PAGAR JAYA 0 2 0
9 SUMBERREJO 1 2 2
10 KIBANG MULYA JAYA 0 2 0
PUSKESMAS 10 22 2

6. Penanganan kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang, Bumil KEK

Sesuai dengan target Nasional bidang Gizi yakni 8 Indikator Pencapaian


salah satunya setiap Balita gizi Buruk harus mendapat perawatan. Pada tahun
2014 Puskesmas Kibang Budi Jaya telah menangani 2 kasus gizi kurang, 3 bumil
kek dan semuanya telah diberikan pemberian makanan tambahan dalam bentuk
susu dan perawatan baik rawat inap atau rawat jalan.
Tabel 11
Sebaran kasus kasus balita Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Bumil KEK
NO KAMPUNG Gizi Buruk Gizi Kurang Bumil KEK

1 KIBANG BUDI JAYA 0 0 1


2 KIBANG YEKTI JAYA 0 0 0
3 KIBANG TRI JAYA 0 0 0
4 MEKAR SARI JAYA 0 0 0
5 LESUNG BAKTI JAYA 0 1 0
6 GILANG T.MAKARTA 0 0 0
7 GUNUNG SARI 0 0 0
8 PAGAR JAYA 0 0 0
9 SUMBERREJO 0 0 2
10 KIBANG MULYA JAYA 0 1 0
KABUPATEN 0 2 3

7. Pemantauan Garam Beriodium


Garam beriodium adalah garam NaCL yang diperkaya dengan garam iodium
melalui proses iodisasi sesuai standar Nasional Indonesia (SNI) dengan
kandungan kalium iodat (Kl03). Pada pemantauan garam beryodium di wilayah
Puskesmas Kibang Budi Jaya adalah seluruh anggota rumah tangga yang
mengkonsumsi garam beriodium, dan pemantauannya dilakukan melalui Sekolah
Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tiap desa atau kampung. Dari sepuluh
kampung diambil sampel 10 SD/MI.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


20

Grafik 7
Presentase Penggunaan Garam Beryodium

100
90
80
70
60
PERSEN

50
40
30
20
10
0
KBJ KYJ KTJ MSJ LBJ GTM GS PJ SR KMJ
FEB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
AGUS 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pada grafik diatas Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya
sudah tau dan mengerti penggunaan garam beryodium dapat di lihat dari grafik diatas
penduduk Lambu Kibang telah mengkonsumsi garam beryodium.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


21

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari Ketenagaan /Sumber Daya Manusia program Gizi Puskesmas Kibang


Budi Jaya secara kuantitatif sudah mencukupi.
2. Prasarana terutama kendaran dinas baik mobil maupun motor yang belum
semua ada atau sudah tidak layak , sementara kondisi geografis wilayah kerja
yang masih belum baik sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak dicapai
dengan maksimal.
3. Pencapaian program masih ada beberapa kegiatan yang belum mencapai
target, seperti
a. D/S (85.62 %)dari 80% yang ditargetkan
b. Asi Ekslusif pada bulan Februari/Agustus sebanyak 64% dari 80 yang
ditargetkan.
c. Bayi (6-11 bulan) dapat Vitamin A 86.90% pada bulan Februari/ Agustus.
Balita (12-59 bulan) dapat Vitamin A 92.60% pada bulan Februari/
Agustusdari 85 %yang ditargetkan.
d. Ibu Hamil Fe 90 (91.5%) dari 85% yang ditargetkan
4. Dinkes Tulang Bawang Barat belum mempunyai Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)Sehingga pelayanan untuk Balita Gizi Buruk belum maksimal.

B. Saran

1. Peningkatan peranserta masyarakat misalnya dengan memberikan kesempatan


kepada masyarakat luas untuk membantu pelaksanaan program gizi baik
secara materi maupun tenaga agar sumberdaya dari pemerintah yang terbatas
dapat dikelola lebih efisien. Selain itu perlu peningkatan kerjasama lintas
program dan lintas sektor agar antar program dapat bersinergi sehingga dana
yang terbatas dapat digunakan lebih efisien.

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014


22

BAB V
PENUTUP

Demikian Laporan Tahunan Seksi Gizi dan Kesehatan Masyarakat


Puskesmas Kibang Budi Jaya Tahun 2014 ini kami buat untuk menjadi
laporan kegiatan yang telah dilaksanakan dari bulan Januari sampai
dengan Desember 2014 serta diharapkan dapat menjadi sumber data dan
evaluasi terhadap kegiatan Seksi Gizi yang akan datang. Saran dan Kritik
membangun kami harapkan untuk menjadi sempurnanya laporan ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak,


terutama Pimpinan Puskesmas, Bidan Desa dan Kader Posyandu yang
telah bekerja sama dalam melaksanakan Program Gizi di Puskesmas
Kibang Budi Jaya.

Kibang Budi Jaya, Januari 2015

Pimpinan PKM Petugas Gizi


Puskesmas Kibang Budi Jaya Puskesmas Kibang Budi Jaya

Drg.Erisma Taufik Nopta Yulhan Wijaya.AMG


NIP. 19810608 200909 2 001 NIP.19861106 201001 2 018

Laporan Tahunan Seksi Gizi 2014

Anda mungkin juga menyukai