Anda di halaman 1dari 5

E.

Drainase Sistem Polder

E.1 Pendahuluan.

Untuk mengeringkan daerah dataran rendah ada beberapa cara .Pemanfaatan (reklamasi) suatu
daerah terebut biasanya dilakukan dengan cara penimbunan tanah yang cukup tinggi agar aman
terhadap banjir tahunan. Cara lain adalah membiarkan daerah dataran rendah tersebut ( tanpa
penimbunan tanah) dan melaksanakan sistem polder untuk membebaskannya dari ancaman
banjir. Drainase Sitem polder banyak digunakan di daerah pantai seperti di wilayah Daerah
khusus Ibu kota Jakarta.

Drainase ini memiliki beberapa sarana yaitu:


a. Tanggul keliling yang tingginya diatas elevasi muka air laut pasang
b. Kolam tandon / waduk
c. Pompa air
d. Duicker / gorog gorong dan
e. Pintu air
Beberapa lokasi drainase sistem polder di DKI Jakarta:
- Waduk Pluit barat dan waduk Pluit timur
- Waduk Sunter barat dan waduk Sunter timur
- Waduk Setia budi
- Waduk Marunda , dan lain-lain.
Pertimbangan untuk pemilihan sitem polder atau penimbunan tanah antara lain :
a). Tingkat keamanan, untuk penimbunan Tanah sampai diatas tinggi muka air laut pasang,
lebih dianjurkan karena keamanan sistem polder sangat tergantung oleh kondisi tanggul.
b). Kebutuhan akan bahan timbunan yang cukup banyak sampai jutaan m3 dan dari mana
direncanakan untuk diambil, selain itu memerlukan biaya pekerjaan tanah ini cukup
besar.
E.2. Perencanaan Sistem Polder.
Sesuai kamus ICID : Polder adalah lahan rendah hasil reklamasi laut, atau badan air lainnya,
dengan cara penanggulan dan sebagainya.
Aliran permukaan didalam polder dapat di kendalikan dengan penguras atau pompa dan
muka air tanah tidak tergantung pada muka air tanah wilayah di sekitarnya.
Kondisi lahannya dibiarkan pada elevasi asalnya dan secara lidrologis daerah ini diisolasi
dari daerah sekitarnya. Proses isolasi dilakukan dengan membangun tanggul keliling, atau
membelokan air yang berasal dari luar kawasan polder.

Air di dalam polder dikendalikan ketinggian nya dengan pompa air dan pintu air serta
duicker.

Sesuai Suripin 2004, sitem polder meliputi

a. Tanggul keliling dan atau pertahanan isolasi lainnya.


b. Sistem drainase lapangan (field drainage System).
c. Sistem pembawa (Conveyan System)
d. Kolam penampung dan Station pompa (out fall system).
e. Badan air penerima ( Relipient Waters).
Komponen tersebut diatas harus direncanakan secara integral, agar sitem dapat bekerja
optimal. Karena walaupun out fall sytem baik bila sitem pembawa kurang baik maka sitem
drainase polder ini tidak berarti.
Contoh denah lokasi kolom dan pompa sistem

-1,0
T

LAUT
P
-2,20
D

Kolam

polder.
Gb.4.6.Denah Polder.

Keterangan : T. : tanggul keliling


P : pompa
D : duicker dengan pintu air.
K; kolam / waduk
Daerah diluar waduk elevasinya lebih rendah atau sama dengan muka air laut, merupakan
daerah yang direklamasi, atau daerah yang didrainase.

E.3. Apek Teknis Sistem Polder

Aspek Teknis yang harus diperhatikan didalam sitem polder adalah


a. Pembuatan tanggul, didaerah pantai kondisi tanah biaanya agak lunak, sehingga badan
tanggul harus dibuat dengan lereng relative miring, serta penurunan tanah yang besar
karena bahan tanah untuk tanggul lunak. Sehingga kadang-kadang perlu proses perbaikan
tanah untuk bahan tanggul.
b. Manajemen polder, Sistem polder ini harus di kelola dengan manajemen yang cukup baik
karena bangunan ini memiliki resiko yang tinggi. Sehingga pada operaionalnya perlu
dilakukan pengawasan atas penurunan fungsi dari setiap komponen polder yang ada yatu
: tanggul, jaringan drainase, stasion pompa dan pintu air.
Dibawah ini disajikan contoh perhitungan perubahan muka air (elevasi muka air ) dikolam
suatu polder. Data-data yang diketahui: luas daerah tangkapan air yang mengalirkan air
kekolam tando seluas = 2000 ha, luas kolam tando= 55 ha, intensitas hujan yang
diperhitungkan dengan pereode ulang 10 tahun= 14 mm / jam, coeffisien run off rerata =
0,60.
Perhitungan : debit aliran masuk kolam tando :
Q = 0,00278 C. I. A
= 0,00278. 0,60. 14. 2000.
= 46,704 m3/ dt.
Asumsi hidrograf aliran masuk waduk/ kolam tando dengan durasi 8 jam, dan debit puncak
dicapai dalam 3 jam.
Q 46,704
(m3/dt)

8
0 3
jam

Gb.4.7. Hidrograf aliran masuk kolam.


Volume hujan yang masuk kolam= luas hidrograf
= 0,5. ( 46,704. ). 8. 3600.
= 672.537,60 m3.

Kapasitas pompa yang diperlukan: volume hujan dibagi waktu pemompaan= 673.537,60 : 24
jam = 7,784 m3 / dt.
Dipergunakan pompa 8 buah , masing-masing 1 m3 /dt = 8 m3 /dt.
Selanjutnya perhitungan dengan menggunakan tabel, dengan interval tinjauan perubahan
waktu untuk 30 menit. Sehingga besaran debit masuk dan pompa perlu disesuaikan dalam
satuan menit sebagai berikut:
Q pompa = 8 m3 /dt = 480 m3/ menit.
Q masuk jam ke 3 = 46,704 m3 /dt = 2802,24 m3/ menit (periksa hidrograf)
Q masuk jam ke 1 = 1/3. 46,704 m3 /dt = 934,08 m3 / menit
Q masuk jam ke 0,5 = 0,5 . 934,08 = 467,04 m3 / menit
Perubahan elevasi = E = perubahan volume dibagi luas kolam.
Tabel.4.3. Perhitungan perubahan elevasi air kolam, suatu polder.

Waktu Qi Qi rerata Qp Q Volume E E


(menit) (m3/mnt) (m3/mnt) (m3/mnt) (m3)
1 2 3 4 5 6 7 8
0 0 0 0 238,52 0 0 +0,0
30 467,04 238,52 0 700,56 7155,6 0,13 0,013
60 934,08 700,56 480 687,6 21016,8 0,038 0,051
90 1401,12 1167,6 480 1154,64 20628 0,037 0,088
120 1868,16 1634,64 480 1621,68 34639,2 0,063 0,151
150 2335,20 2101,68 480 2088,72 48650,4 0,088 0,239
180 2802,24 2568,72 480 2182,13 62661,6 0,113 0,352
210 2522,02 2662,13 480 1901,9 65463,9 0,119 0,471
240 2241,79 2381,9 480 1621,68 57057 0,103 0,574
270 1961,57 2101,68 480 1341,45 48650,4 0,088 0.662
300 1681,34 1821,45 480 1061,23 40243,5 0,073 0,735
330 1401,12 1541,23 480 781 31836,9 0,058 0,793
360 1120,89 1261,0 480 500,78 23430 0.042 0,835
390 840,67 980,78 480 220,55 15023,4 0,027 0,862
420 560,44 700,55 480 -59,67 6616,5 -0,012 0,874
450 280,22 420,33 480 -339,89 -1790,1 -0,003 0,871
480 0 140,11 480 -480 -10196,7 -0,018 0,853

Dari hasil perhitungan tabel tersebut diatas dapat diketahui dengan adanya aliran masuk
kekolam dan mulai dioperasionalkannya pompa pada jam ke satu akan didapat kenaikan
elevasi muka air dikolam sampai + 0,874 m dan akan turun kembali elevasinya mulai jam ke
8, dan seterusnya hingga elevasi yang dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai