Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)


DI RT/ RW 002/ 012 DUSUN BANCANG, DESA TAHULU, MERAKURAK

OLEH:
AKHMAD BIN SOLEH BAAGIL
16.06.3.149.018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Pokok Bahasan : Pencegahan penyakit


Sub pokok bahasan : Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hari/tanggal : Sabtu, 25 Maret 2017
Jam : 11.00 WIB
Tempat : RT/ RW 002/ 012 Dusun Bancang, Desa Tahulu
Sasaran : Ny. K dan Keluarga
Dilaksanakan oleh : Akhmad Bin Soleh Baagil

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan tentang pencegahan penyakit, keluarga pasien
dapat menjelaskan dan memahami tentang tekanan darah tinggi (hipertensi)

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu :
1. Menjelaskan pengertian tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. Menjelaskan penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi)
3. Menjelaskan gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
4. Menjelaskan komplikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)
5. Menjelaskan pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
III. Materi
1. Pengertian tekanan darah tinggi (hipertensi)
2. Penyebab tekanan darah tinggi (hipertens)
3. Gejala tekanan darah tinggi (hipertensi)
4. Komplikasi tekanan darah tinggi (hipertensi)
5. Pencegahan tekanan darah tinggi (hipertensi)
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
V. Job Description
1. Akhmad Bin Soleh Baagil (Penyuluh/ Penyaji/ Moderator)
VI. Media
Lembar Leaflet
VII. Sistematika Tempat

Keterangan:
: Penyaji dan Moderator
: Audiens
: Fasilitator

VIII. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Waktu Penanggung
Pembicara Keluarga Pasien
Jawab
1 Pembukaan
1) Memberi salam 1) Menjawab
2) Memperkenalkan diri salam
5 Menit 3) Menyampaikan topik 2) Mendengarkan Moderator
4) Melakukan Kontrak waktu 3) Mendengarkan
4) Mendengarkan

2 Penyajian Materi
10 1) Mengkaji pengetahuan awal 1) Menjawab
Penyaji
Menit dan pengalaman mayarakat
setempat tentang topik yang
akan disampaikan
2) Menyampaikan materi tentang 2) Mendengarkan
: dan
(1) Pengertian tekanan Memperhatikan
darah tinggi
(hipertensi)
(2) Penyebab tekanan
darah tinggi
(hipertens)
(3) Gejala tekanan darah
tinggi (hipertensi)
(4) Komplikasi tekanan
darah tinggi
(hipertensi)
(5) Pencegahan tekanan
darah tinggi
(hipertensi)
3 Evaluasi
10 1) Memberikan kesempatan pada 1) Bertanya
Penyaji
Menit keluarga pasien untuk bertanya

2) Menanyakan kembali pada 2) Menjawab


keluarga pasien tentang materi
5 Menit Moderator
yang disampaikan

4 Penutup
1) Menyimpulkan Materi 1) Mendengarkan Moderator
5 Menit 2) Memberi Salam 2) Menjawab
salam Fasilitator
3) Menerima
IX. Evaluasi
1. Memberikan kesempatan kepada keluarga pasien untuk bertanya
2. Menanyakan kembali tentang materi yang telah diberikan
X. Referensi
1. Mansjoer, Arif, dkk. (2008). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ke tiga
Jilid1. Jakarta: Media Aesculapius
2. Palmer, Anna, dkk (2007). Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga
3. Purwati, Salimar & Rahayu, S. (2006). Perencanaan menu untuk
penderita tekanan darah tinggi. Jakarta : Penebar Swadaya

Mengetahui,
Preseptor Klinik

Moh. Thohiron, S.Kep., Ns.


NIP. 19690313 199203 1 013
MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada
tingkatan di atas normal. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka
kesakitan atau morbiditas dan angka kematian atau mortalitas (Badsa, 2004)
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90 mmHg atau bila pasien mengkonsumsi obat anti hipertensi
(Mansjoer, arif. 2008). Jadi hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas
normal.
B. Etiologi hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebab digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Hipertensi Primer
Tipe ini terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi sekitar 90%.
Penyebabnya belum diketahui, walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor
gaya hidup seperti kurang bergerak dan pola makan (Palmer dkk, 2007).
2. Hipertensi Sekunder
Tipe ini jarang terjadi hanya sekitar 5% dari seluruh kasus tekanan darah
tinggi. Tekanan darah tinggi tipe ini disebabkan oleh kondisi medis lain
(misalnya penyakit ginjal) atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu, misalnya
pil KB (Palmer dkk, 2007)
C. Faktor resiko terjadinya hipertensi
1. Faktor yang tidak dapat diubah :
a. Faktor keturunan
Pada 70-80% kasus hipertensi, didapatkan riwayat hipertensi di dalam
keluarga. Namun demikian bukan berarti bahwa semua yang mempunyai
keturunan hipertensi pasti akan menderita hipertensi. Oleh karena itu,
apabila seseorang mempunyai keturunan hipertensi sebaiknya
memeriksakan tekanan darah secara teratur, sehingga tindakan
pencegahan dapat segera dilakukan.
b. Umur
Tipe hipertensi primer dapat terjadi pada usia antara 30-50 tahun. Pendapat
Purwati,dkk (2006), menyatakan bahwa pada umumnya hipertensi pada
laki-laki terjadi di atas usia 31 tahun, sedangkan pada perempuan terjadi
setelah umur 45 tahun atau setelah masa menopause.
c. Jenis Kelamin
Secara umum insiden hipertensi yang terjadi pada usia 55 tahun lebih tinggi
pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
2. Faktor yang dapat diubah, adalah:
a. Stres
Hubungan antara stres dan hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis
(saraf simpatis adalah saraf yang bekerja pada saat seseorang beraktivitas).
Apabila stres berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap
tinggi. Di samping itu, gaya hidup yang penuh kesibukan membuat orang
kurang berolah raga, dan mengatasi stresnya dengan merokok, minum
alkohol atau kopi.
a. Kegemukan
Berdasarkan penelitian, kegemukan merupakan ciri khas dari populasi
hipertensi. Selain itu, dikatakan bahwa lebih dari 50% hipertensi, baik laki-
laki maupun perempuan berhubungan dengan kegemukan (Purwati, dkk
2006).
b. Nutrisi
Faktor makanan dapat membawa konsekuensi terhadap terjadinya
peningkatan hipertensi. Terjadinya pergeseran pola makan lama yakni tinggi
konsumsi serat dan karbohidrat, kini bergeser ke arah pola makan tinggi
protein dan lemak dalam bentuk makanan siap saji. Makanan yang
diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam jumlah yang
tinggi juga dapat meningkatkan tekanan darah karena mengandung natrium
yang tinggi.
c. Merokok dan alkohol
Menurut hasil penelitian, diungkapkan bahwa merokok dapat menaikkan
tekanan darah. Nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dan
menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah. Mengonsumsi
alkohol juga membahayakan kesehatan karena akan memicu kenaikan
tekanan darah.
d. Olahraga
Orang yang kurang aktif melakukan olah raga pada umumnya cenderung
mengalami kegemukan. Oleh karena itu berbagai upaya pencegahan dan
pengendalian hipetensi pada lanjut usia dapat dilakukan mulai dari diet
makanan, olah raga, manajemen stress, pengobatan, maupun terapi
komplementer yang dapat menunjang pengobatan hipertensi.
D. Tanda dan Gejala Hipertensi
Gejala umum hipertensi meliputi:
1. Sakit kepala atau pusing
2. Telinga berdengung
3. Rasa berat di tengkuk
4. Sulit tidur
5. Mata berkunang-kunang
6. Sesak napas
7. Terkadang pingsan
E. Pengelolan atau Pencegahan Hipertensi
1. Perubahan pola hidup antara lain dengan:
a. Penurunan barat badan (bila kegemukan)
b. Pengurangan asupan garam (diit rendah garam)
c. Menghindari faktor resiko: merokok, minum alkohol atau kopi,
makanan berlemak, dan stress
d. Aktifitas fisik atau jalan sehat
2. Pengobatan Hipertensi
Berobat atau kontrol secara teratur ke fasilitas kesehatan (Puskesmas,
Rumah Sakit, Dokter Praktek).
F. Komplikasi Hipertensi
Hipertensi yang tidak ditangani atau diobati akan menyebabkan kerusakan
organ tubuh meliputi:
1. Otak
Menyebabkan stroke dengan pecahnya pembuluh darah diotak dan
kelumpuhan.
2. Mata
Menyebabkan retinopati hipertensi atau perdarahan pada selaput bening
retina mata dan dapat menyebabkan kebutaan.
3. Jantung
Menyebabkan gagal jantung, serangan jantung, penyakit jantung koroner.
4. Ginjal
Menyebabkan penyakit ginjak kronik dan gagal ginjal terminal.

Anda mungkin juga menyukai