Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolesterol merupakan suatu komponen dari lemak. Seperti yang kita

ketahui lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan tubuh

disamping karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Kolesterol dibutuhkan untuk

membentuk dinding sel dalam tubuh dan sebagi bahan dasar pembentukan

hormon steroid. Kolesterol yang dibutuhkan tubuh bisa diproduksi sendiri oleh

tubuh. Tapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun dalam dinding

pembuluh darah dan menimbulkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah

yang disebut Aterosklerosis. Keadaan ini merupakan cikal bakal terjadinya

penyakit jantung dan stroke (Kim Woo Jae, 2005). Dapat peneliti gambarkan

kehidupan di kota industri seperti di Tuban ini, karyawan harus bangun pagi

sekali agar tidak ketinggalan kendaran, di tempat kerja mereka hanya duduk di

belakang kemudi dump truck, pulang sore, sampai rumah sudah lelah, dan tidak

ada waktu untuk olahraga

Data rekan medis di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban diperoleh data

kunjungan karyawan yang menjalani check up bulan Agustus – Oktober sebanyak

123 orang, 64 orang diantaranya kadar kolesterolnya di atas normal. Untuk

mengontrol kadar kolesterol dalam darah disamping mengurangi asupan makanan

yang berkolesterol, olah raga teratur, juga dapat menurunkan kadar kolesterol

dalam darah (Hutapea, 1999).

1
2

Data Riskesdas (2013) menyatakan bahwa berdasarkan diagnosis dokter,

prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau

diperkirakan sekitar 883.447 orang, sedangkan berdasarkan diagnosis

dokter/gejala sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar 2.650.340 orang.

Berdasarkan diagnosis dokter, estimasi jumlah penderita penyakit jantung koroner

terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Barat sebanyak 160.812 orang (0,5%),

sedangkan Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah penderita paling sedikit, yaitu

sebanyak 1.436 orang (0,2%). Berdasarkan diagnosis/gejala, estimasi jumlah

penderita penyakit jantung koroner terbanyak terdapat di Provinsi Jawa Timur

sebanyak 375.127 orang (1,3%), sedangkan jumlah penderita paling sedikit

ditemukan di Provinsi Papua Barat, yaitu sebanyak 6.690 orang (1,2%).

Data Riskesdas 2013 menyatakan bahwa jumlah penderita penyakit stroke

di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (Nakes)

diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0‰), sedangkan berdasarkan diagnosis

Nakes/gejala diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1‰). Berdasarkan

diagnosis Nakes maupun diagnosis/ gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi

jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4‰) dan 533.895

orang (16,6‰), sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita paling

sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6‰) dan 2.955 orang (5,3‰).

Di daerah industri dan kota-kota besar dengan meningkatnya kesejahteraan

hidup, membawa dampak pada perubahan perilaku gaya hidup masyarakat.

Diantaranya perubahan pola makan, sering mengkonsumsi makanan cepat saji

yang banyak mengandung lemak hewani yang berpengaruh terhadap peningkatan

kadar kolesterol darah (Soenardi, 1998).


3

Di samping itu gaya hidup yang tergesa-gesa dikejar waktu tanpa sempat

untuk melakukan olahraga, kebiasaan berjalan kaki berubah, kemana-mana naik

kendaran bermotor, sehingga kadar lemak darah semakin menumpuk karena tidak

ada aktifitas yang bisa membakar lemak (Nadesul, 1997).

Dalam suatu riset di Havana University, para mahasiswa kedokteran

diberikan 5000 kalori perhari, akan tetapi mereka berolah raga dengan teratur

untuk mempertahankan berat badan dan kadar kolesterol dalam darah mereka.

Hasil reset menunjukkan pada saat berhenti berolah raga berat badan mereka naik,

demikian pula kadar kolesterolnya (Hutapea, 1999).

Dari penjabaran tersebut menunujukkan bahwa masalah dalam penelitian

ini adalah masih banyak karyawan Post Check Up di Balai Pengobatan Semen

Gresik Tuban yang memiliki kadar kolesterol di atas normal.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan

Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol dengan Tingkat Kadar Kolesterol

pada Karyawan Post Check Up di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban”.

1.2 Identifikasi Masalah

Kolesterol merupakan suatu komponen dari lemak. Seperti yang kita

ketahui lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan tubuh

disamping karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Kolesterol dibutuhkan untuk

membentuk dinding sel dalam tubuh dan sebagi bahan dasar pembentukan

hormon steroid. Kolesterol yang dibutuhkan tubuh bisa diproduksi sendiri oleh

tubuh. Tapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun dalam dinding

pembuluh darah dan menimbulkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah


4

yang disebut Aterosklerosis. Keadaan ini merupakan cikal bakal terjadinya

penyakit jantung dan stroke (Kim Woo Jae, 2005). Dapat peneliti gambarkan

kehidupan di kota industri seperti di Tuban ini, karyawan harus bangun pagi

sekali agar tidak ketinggalan kendaran, di tempat kerja mereka hanya duduk di

belakang kemudi dump truck, pulang sore, sampai rumah sudah lelah, dan tidak

ada waktu untuk olahraga

Data rekan medis di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban diperoleh data

kunjungan karyawan yang menjalani check up bulan Agustus – Oktober sebanyak

123 orang, 64 orang diantaranya kadar kolesterolnya di atas normal. Untuk

mengontrol kadar kolesterol dalam darah disamping mengurangi asupan makanan

yang berkolesterol, olah raga teratur, juga dapat menurunkan kadar kolesterol

dalam darah (Hutapea, 1999).

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol pada karyawan post

check up di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban?

2. Bagaimana tingkat kadar kolesterol pada karyawan post check up di Balai

Pengobatan Semen Gresik Tuban?

3. Adakah hubungan faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dengan tingkat

kadar kolesterol pada karyawan post check up di Balai Pengobatan Semen

Gresik Tuban?
5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dengan

tingkat kadar kolesterol pada karyawan post check up di Balai Pengobatan

Semen Gresik Tuban.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol pada karyawan

post check up di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban.

2. Mengidentifikasi tingkat kadar kolesterol pada karyawan post check up di

Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban.

3. Menganalisis hubungan faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dengan

tingkat kadar kolesterol pada karyawan post check up di Balai Pengobatan

Semen Gresik Tuban.

1.5 Manfaat Penelitian

1 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perkembangan ilmu keperawatan

sebagai bahan penelitian berikutnya.

2 Bagi Profesi

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan untuk dapat

meningkatkan kemampuan dalam bidang penelitian.


6

3 Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada

perusahaan-perusahaan untuk melakukan tindakan antisipasi terhadap dampak

dari hasil penelitian.

1.6 Ruang Lingkup

1.6.1 Ruang Lingkup Wilayah Ilmu

Ilmu yang digunakan pada penelitian ini termasuk keperawatan medikal

bedah (KMB)

1.6.2 Ruang Lingkup Metodologi

Penelitian dilaksanakan di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban

1.6.3 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan April

tahun 2017.

1.7 Keaslian Penelitian

Penelitian ini menggunakan keaslian penelitian berdasarkan isi pada table

berikut ini.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Hubungan Faktor yang Mempengaruhi Kadar


Kolesterol dengan Tingkat Kadar Kolesterol pada Karyawan Post
Check Up di Balai Pengobatan Semen Gresik Tuban Tahun 2017.

Pendekatan/ Metode
No Judul Penulis Tahun
Penelitian
1. Hubungan antara Peni Kusumasari, 2015 Kuantitatif/ Observasional
Merokok dengan Kadar Nur Hidayat, dan Analisis dengan
Kolesterol Total pada Erika Diana Risanti pendekatan cross
Pegawai Pabrik Gula sectional
Tasikmadu Karanganyar.
2. Hubungan Indeks Masa Aziz Nugraha 2014 Kuantitatif/ Observasional
Tubuh dengan Kadar Analisis dengan
Kolesterol Total pada pendekatan cross
Guru dan Karyawan sectional
SMA Muhammadiyah 1
dan 2 Surakarta
7

Tabel 1.1 menjelaskan tentang keaslian penelitian pada penelitian yang

diteliti oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai