Anda di halaman 1dari 7

Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area

and Severity Index.

Judul : Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris


dengan Score Psoriasis Area and Severity Index.

Jenis Artikel : ARTIKEL REVIEW

Penulis : Devita Wulan Permatasari

Affiliasi (setiap penulis) : Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Korespondensi Penulis :
Nama : Devita Wulan Permatasari
Alamat Lengkap : Jl. Panglima Polem Gang Mandiri nomor 4 Gedong Air, Tanjung Karang
Barat, Bandar Lampung. 35151
Telepon : 082176899911
E-mail : devitawulans@yahoo.com

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 1


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

Hubungan antara Kadar Prolaktin Serum Penderita Psoriasis Vulgaris dengan


Score Psoriasis Area and Severity Index.
Devita Wulan Permatasari
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Psoriasis merupakan suatu penyakit inflamasi kulit kronik yang ditandai dengan terjadinya hiperproliferasi keratinosit. Etiologi
psoriasis belum dimengerti sepenuhnya, namun tampaknya faktor genetik, defek imun, lingkungan, dan hormonal berperan
pada terjadinya penyakit ini. Terdapat hipotesis yang menyatakan bahwa prolaktin dapat memodulasi sistem imun kulit dan
mungkin terlibat dalam patogenesis psoriasis. Sehingga semakin tinggi kadar prolaktin maka semakin tinggi kejadian psoriasis.
Cara untuk mengetahui derajat keparahan psoriasis dengan menggunakan tehnik Score Psoriasis Area and Severity Index (PASI).
PASI menggabungkan elemen pada presentasi klinis yang tampak pada kulit berupa eritema, indurasi dan skuama. Sehingga
terdapat hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan score psoriasis area and severity index.
Kata Kunci: psoriasis vulgaris, prolaktin, score PASI, severity index.

Correlation Between Serum Prolactin Levels in Psoriasis Vulgaris with Score


Psoriasis Area and Severity Index.
Abstract
Psoriasis is a common chronic and inflammatory skin disease characterized by hyperproliferation of keratinocytes. Its etiology is
not completely known. However it seems that genetic, immune defect, environmental and hormonal play a role in this disease.
It has been hypothesized that prolactin may modulate the skin immune system and may be involved in the pathogenesis of
psoriasis. So the higher levels of prolactin, the higher the incidence of psoriasis. The way to determine the severity of psoriasis
by using the technique Score Psoriasis Area and Severity Index (PASI). PASI combines elements on clinical presentation that
looks at the skin erythema, induration and scaling. So that there is a relationship between serum prolactin levels psoriasis
vulgaris patients with a score of psoriasis area and severity index.
Keywords: psoriasis vulgaris, PASI score, prolactin, severity index.

Korespondensi: Devita Wulan Permatasari, alamat Jl. Panglima Polem Gang Mandiri No. 4, HP 082176899911, e-mail
devitawulans@yahoo.com

Pendahuluan
Psoriasis adalah suatu penyakit yang sayangnya di Indonesia belum ada data pasti
ditandai dengan plak berbatas tegas yang mengenai jumlah penderita psoriasis.
disertai dengan skuama tebal berwarna Prolaktin merupakan suatu neuropeptida
keputihan. Lesi psoriasis terdistribusi secara yang disekresikan oleh hipofisis anterior.
simetris dengan predileksi utama di daerah Prolaktin memiliki berbagai efek fisiologis,
ekstensor ekstremitas terutama siku dan lutut, diantaranya sebagai suatu imunomodulator
kulit kepala, lumbosakral, bokong dan yang memiliki efek stimulasi proliferasi
genitalia.1,2 Beberapa studi epidemiologi keratinosit epidermal pada manusia.4.5 Pada
memperkirakan prevalensi psoriasis di dunia penelitian yang dilakukan oleh Maryam et al.
berkisar antara 0,6 sampai 4,8%. Di Amerika (2009) serta Dilme et al. (2010) yang
serikat sekitar 2% populasi menderita penyakit melaporkan adanya peningkatan kadar
ini. Sementara pada kelompok etnis tertentu prolaktin yang signifikan pada kelompok
misalnya Jepang, Aborigin Australia, dan Indian psoriasis dibandingkan dengan kelompok
Amerika prevalensinya lebih rendah.2,3 kontrol serta tampak adanya hubungan yang

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 2


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

positif diantara kadar prolaktin serum dengan pada peningkatan dan pengaturan proses
derajat keparahan psoriasis yang dinilai dengan inflamasi dan proliferasi epidermal.
menggunakan skor Psoriasis Area Severity Index Gambaran klinis
(PASI).6,7 Sanchez et al. (2000) melaporkan tiga Psoriasis merupakan penyakit
kasus psoriasis tipe plak yang mengalami papuloskuamosa dengan gambaran morfologi,
peningkatan derajat keparahan dengan adanya distribusi, serta derajat keparahan penyakit
prolaktinoma.8 Gorpelioglu et al. (2008) yang bervariasi. Lesi klasik psoriasis biasanya
meneliti kadar prolaktin pada 39 pasien dengan berupa plak berwarna kemerahan yang
psoriasis kemudian membandingkannya dengan berbatas tegas dengan skuama tebal berlapis
36 orang kontrol. Pada studi ini tidak ditemukan yang berwarna keputihan pada permukaan lesi.
perbedaan yang signifikan pada kadar serum Ukurannya bervariasi mulai dari papul yang
prolaktin diantara pasien dan kontrol.9 berukuran kecil sampai dengan plak yang
menutupi area tubuh yang luas. Lesi pada
Isi psoriasis umumnya terjadi secara simetris,
Psoriasis walaupun dapat terjadi secara unilateral.
Psoriasis adalah penyakit inflamasi kulit Dibawah skuama akan tampak kulit
kronik yang umum dijumpai, bersifat rekuren berwarnakemerahan mengkilat dan tampak
dan melibatkan beberapa faktor misalnya; bintik-bintik perdarahan pada saat skuama
genetik, sistem imunitas, lingkungan serta diangkat. Hal ini disebut dengan tanda Auspitz.
hormonal. Psoriasis ditandai dengan plak Psoriasis juga dapat timbul pada tempat
eritematosa yang berbatas tegas dengan terjadinya trauma, hal ini disebut dengan
skuama berlapis berwarna keputihan. Penyakit fenomena Koebner. Penggoresan skuama utuh
ini umumnya mengenai daerah ekstensor dengan mengggunakan pinggir gelas objek akan
ekstremitas terutama siku dan lutut, kulit menyebabkan terjadinya perubahan warna
kepala, lumbosakral, bokong dan genitalia.1,2 lebih putih seperti tetesan lilin.1,2
Etiologi dan patogenesis Selain dari presentasi klasik yang
Psoriasis melibatkan interaksi kompleks disebutkan diatas terdapat beberapa tipe klinis
diantara berbagai sel pada sistem imun dan psoriasis. Psoriasis vulgaris yang merupakan
kulit, termasuk sel dendritik dermal, sel T, tipe psoriasis yang paling sering terjadi, berupa
neutrofil dan keratinosit. Pada psoriasis, sel T plak kemerahan berbentuk oval atau bulat,
CD8+ terdapat di epidermis sedangkan sel T berbatas tegas, dengan skuama berwarna
CD4+ dan sel-sel dendritik dermal dapat keputihan. Lesi biasanya terdistribusi secara
ditemukan di dermis superfisial. Sejumlah simetris pada ekstensor ekstremitas, terutama
sitokin dan reseptor permukaan sel terlibat di siku dan lutut, kulit kepala, lumbosakral,
dalam jalur molekuler yang menyebabkan bokong dan genital. Bentuklainnya yaitu
manifestasi klinis penyakit. Psoriasis dianggap psoriasis inversa (fleksural), psoriasis gutata,
sebagai suatu penyakit yang diperantarai oleh psoriasis pustular, psoriasis linier, dan psoriasis
sistem imun yang ditandai dengan adanya sel T eritroderma.1
helper (Th)1 yang predominan pada lesi kulit Pengukuran derajat keparahan psoriasis
dengan peningkatan kadar interferon- (IFN-), Salah satu tehnik yang digunakan untuk
tumor necrosing factor- (TNF-), IL-2 dan IL- mengukur derajat keparahan psoriasis yaitu
18.10 Baru-baru ini jalur Th17 telah dibuktikan dengan menggunakan PASI. PASI merupakan
memiliki peranan penting dalam mengatur kriteria pengukuran derajat keparahan yang
proses inflamasi kronik. Sebagai pusat jalur ini paling sering digunakan. PASI menggabungkan
terdapat sel T CD4+, yang pengaturannya diatur elemen pada presentasi klinis yang tampak
oleh IL-23 yang disekresikan oleh sel penyaji pada kulit berupa eritema, indurasi dan
antigen (sel dendritik dermal).11 Sel Th17 CD4+ skuama. Setiap elemen tersebut dinilai secara
mensekresikan IL-17 dan IL-22 yang berperan terpisah menggunakan skala 0-4 untuk setiap

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 3


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

bagian tubuh yaitu kepala dan leher, batang dalam waktu sekitar 4 jam setelah. Tidak
tubuh, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. terdapat perubahan kadar prolaktin yang
Penilaian dari masing masing tiga elemen signifikan pada anak usia 8 15 tahun
kemudian dijumlahkan, selanjutnya hasil dibandingkan dengan orang dewasa. Sementara
penjumlahan masing-masing area tubuh itu, pada wanita selama masa pubertas terjadi
dikalikan dengan skor yang didapat dari skala 1- peningkatan kadar prolaktin serum secara
6 yang merepresentasikan luasnya area progresif sampai terjadi perbedaan yang
permukaan yang terlibat pada bagian tubuh signifikan dengan kadarnya pada pria. tidur.15
tersebut. Skor ini kemudian dikalikan dengan Selama masa kehamilan sampai kelahiran
faktor koreksi yang terdapat pada tiap area bayi, kadar prolaktin akan meningkat secara
tubuh (0.1 untuk kepala dan leher, 0.2 untuk progresif sebesar 10 sampai 20 kali lebih tinggi
ekstremitas atas, 0.3 untuk batang tubuh, dan dari kadar normal (tidak hamil).16 Kemudian
0.4 untuk ekstremitas bawah). Akhirnya skor akan mengalami penurunan setelah 3-4 minggu
dari keempat area tubuh ditambahkan sehingga postpartum. Pada ibu yang menyusui, kadar
menghasilkan skor PASI. Kemungkinan nilai prolaktin serum akan terpelihara pada
tertinggi PASI adalah 72 tetapi nilai ini secara konsentrasi yang tinggi oleh karena hisapan
umum dianggap hampir tidak mungkin untuk puting susu oleh bayi akan menstimulasi sekresi
dicapai. Berdasarkan nilai skor PASI, psoriasis prolaktin. Semua fungsi prolaktin diperantarai
dapat dibagi menjadi psoriasis ringan (skor PASI oleh reseptor membran yang memiliki afinitas
<11), sedang (skor PASI 12-16), dan berat (skor tinggi. Sampai saat ini terdapat enam jenis
PASI >16). 12,13 isoform reseptor prolaktin pada manusia, yang
Prolaktin memiliki struktur, afinitas reseptor, dan
Prolaktin merupakan suatu rantai kemampuan signaling yang berbeda. Prolaktin
polipeptida tunggal yang terdiri dari 199 asam diketahui memiliki berbagai fungsi fisiologi
amino dengan berat molekul 23kDa yang secara tambahan selain peranan klasiknya pada fungsi
sistemik berperan sebagai hormon dan secara laktasi dan reproduksi. Sampai saat ini terdapat
lokal sebagai sitokin. Prolaktin termasuk lebih dari 300 aktivitas biologi prolaktin yang
kedalam famili somatotropin karena secara telah diketahui.14,16
struktural prolaktin berhubungan dengan Beberapa peran prolaktin pada proses
hormon pertumbuhan dan laktogen fisiologis kulit diantaranya sebagai
5,14
plasenta. Sekresi dan sintesis prolaktin diatur termoregulasi dan osmoregulasi, menstimulasi
oleh sistem neuroendokrin terutama melalui proliferasi keratinosit, serta berperan dalam
Prolactin Releasing Hormone (PRH) dan proses penyembuhan luka melalui peningkatan
Prolactin Inhibiting Hormone (PIH). Regulasi ekspresi heme oksidase 1, sintesis protein dan
ekspresi serta sekresi prolaktin hipofisis bersifat vascular endothelial growth factor (VEGF).
sangat kompleks dan melibatkan berbagai jenis Selain itu prolaktin juga berperan sebagai
hormon, faktor pertumbuhan, obat-obatan, imunomodulator dalam sistem imun kulit.5,16
peptida, dan asam amino.14 Beberapa kondisi patologis yang berkaitan
Kadar normal prolaktin pada serum dengan peningkatan kadar prolaktin
bervariasi pada tiap individu. Variasi yang (hiperprolaktinemia) diantaranya lupus
terjadi dipengaruhi oleh irama sikardian eritematosus sistemik, sklerosis sistemik,
prolaktin, dimana ditemukan kadar puncak sklerosis multipel, penyakit Graves, penyakit
pada saat tidur (malam hari). Natali et al. (2013) Addisons tiroiditis Hashimoto, dan psoriasis.
meneliti kadar prolaktin rata-rata pada 6 orang Pada penyakit-penyakit ini, prolaktin akan
subjek selama periode waktu lebih dari 24 jam. menstimulasi pelepasan berbagai sitokin yang
Didapatkan hasil bahwa kadar minimum dihasilkan oleh Th1 maupun Th2, yang akhirnya
prolaktin dicapai dalam waktu 10 jam sebelum mempengaruhi aktivitas penyakit.5
onset tidur sementara kadar maksimum dicapai

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 4


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

Prolaktin dan Psoriasis kemokin ini terutama diinduksi oleh IFN- yang
Beberapa dekade terakhir ini terdapat dihasilkan oleh sel Th1. Naoko Kanda et al.
hipotesis yang menyatakan bahwa prolaktin (2007) meneliti secara invitro efek prolaktin
berperan dalam etiopatogenesis terjadinya terhadap produksi CXCL9, CXCL10, dan CXCL11
psoriasis. Hal ini berdasarkan berbagai oleh keratinosit manusia. Penelitian ini
pengamatan yang menemukan bahwa terdapat menunjukkan bahwa walaupun prolaktin sendiri
peningkatan kadar serum prolaktin pada tidak memberikan efek yang signifikan pada
penderita psoriasis dibandingkan dengan subjek produksi ketiga kemokin ini namun prolaktin
normal.8,17 Giasuddin et al. (1998) meneliti meningkatkan produksi CXCL9, CXCL10, dan
kadar serum prolaktin pada 12 pasien dengan CXCL11 yang diinduksi oleh IFN- melalui
psoriasis vulgaris dan membandingkan hasilnya aktivasi faktor transkripsi signal transducer and
dengan 9 orang pasien dermatitis atopik serta activator of transcription 1 (STAT1), nuclear
20 subjek normal, didapatkan hasil kadar serum factor- (NF- ), dan IRF-1.21 Aktivasi ketiga
prolaktin pada psoriasis vulgaris lebih tinggi faktor transkripsi tersebut menggunakan jalur
secara signifikan dibanding dengan kedua janus kinase 2 (JAK2) dan MEK/ERK.
kelompok lainnya.17 Selain itu, akhir-akhir ini jalur Th17 yang
Beberapa penelitian lainnya memproduksi IL-23, IL- 17, IL-22 serta TNF-
menunjukkan bahwa peran prolaktin ini telah dibuktikan memiliki peranan penting
terutama terjadi melalui kerja prolaktin sebagai dalam proses inflamasi pada psoriasis.22 Lowes
sebuah sitokin dengan berbagai efek et al. (2008) menemukan adanya infiltrasi Th17
imunomodulator pada sistem imun. De Bellis et secara agresif ke dalam dermis pada lesi
al. (2005) dan Biswas et al. (2006) menyatakan psoriasis. Infiltrasi Th17 yang mengekspresikan
bahwa prolaktin meningkatkan sintesis IFN- CCR6 kedalam lesi psoriasis disebabkan oleh
dan IL-2 oleh limfosit Th1, induksi ekspresi karena efek kemotaksis dari CCL20. Naoko
molekul kostimulator misalnya major Kanda et al. (2009) melakukan pengamatan
histocompatibility complex-II (MHC-II), cluster of secara in vitro efek prolaktin terhadap produksi
differentiation 40 (CD40), CD80 pada sel penyaji basal dan produksi CCL20 yang diinduksi oleh IL-
antigen serta IFN regulatory factor-1 (IRF-1), 17 pada keratinosit manusia.23 Pada penelitian
dimana hasil akhir peningkatan sitokin-sitokin ini ditemukan bahwa prolaktin sendiri
ini akan menyebabkan hiperproliferasi meningkatkan sekresi CCL20 sampai dengan 9,7
keratinosit. Peran prolaktin sebagai kali dibandingkan dengan kontrol. Sementara
imunomodulator juga tampak pada sel IL-17 sendiri meningkatkan sekresi CCL20
dendritik. Pada penelitian yang dilakukan pada sampai dengan 12,9 kali dibanding dengan
sel dendritik timus yang berasal dari tikus kontrol serta prolaktin secara sinergis akan
menunjukkan bahwa prolaktin meningkatkan meningkatkan sekresi CCL20 yang diinduksi oleh
sejumlah sitokin proinflamasi yaitu IL-12, TNF-, IL-17. Peningkatan ini terjadi melalui aktivasi
dan IL-1.18,19 Pada monosit/makrofag yang faktor transkripsi activation factor-1 (AP-1) dan
dikultur dari manusia, prolaktin meningkatkan NF-. Hasil penelitian ini secara invitro
produksi vascular endothelial growth factor menunjukkan gambaran in vivo yaitu: prolaktin
(VEGF). Hal ini menunjukkan bahwa prolaktin dapat menginduksi sekresi CCL20 oleh
mungkin berperan dalam pengaturan terjadinya keratinosit epidermal pada lesi psoriasis dan
angiogenesis.20 CCL20 yang disekresikan akan menarik sel Th17
Pada lesi psoriasis ditemukan yang mengekspresikan CCR6. Selanjutnya sel
peningkatan ekspresi dan produksi CXC Ligand Th17 akan melepaskan IL-17 yang nantinya
(CXCL)9, CXCL10, dan CXCL11 oleh keratinosit, secara bersama-sama dengan prolaktin akan
yang memiliki fungsi kemotaktis terhadap sel menginduksi sekresi CCL20 oleh keratinosit
Th1 ke tempat terjadinya inflamasi. sehingga menyebabkan kembali penarikan sel
Peningkatan ekspresi dan produksi ketiga Th17. Mekanisme umpan balik positif dari

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 5


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

prolaktin dengan IL-17 dan CCL20 dapat yang signifikan pada kadar prolaktin serum
memperluas inflamasi yang diperantarai oleh penderita psoriasis dibanding dengan kelompok
sel Th17 pada lesi psoriasis.24,25 kontrol (p < 0.001) serta terdapatnya hubungan
Hal ini sejalan dengan adanya laporan yang signifikan diantara kadar prolaktin serum
bahwa psoriasis berhubungan dengan sebelum pengobatan dengan derajat keparahan
prolaktinoma. Sanchez et al. (2000) melaporkan psoriasis. Berbagai penelitian yang dijelaskan
terjadinya peningkatan derajat dan perluasan sebelumnya mengindikasikan bahwa prolaktin
psoriasis tipe plak pada tiga kasus prolaktinoma mempunyai peranan yang penting dalam
yang terjadi pada wanita. Pada ketiga kasus ini etiopatogenesis psoriasis.7
pemberian terapi bromokriptin, sebuah agonis
dopamin yang menekan sekresi prolaktin, Ringkasan
memberikan respon terapeutik yang baik.8 Psoriasis berupa lesi dengan plak
Pengamatan ini menunjukkan bahwa berbatas tegas yang disertai dengan skuama
peningkatan kadar prolaktin berhubungan tebal berwarna keputihan berdistribusi secara
dengan derajat keparahan psoriasis. simetris dengan predileksi utama di daerah
Dalam hal pengobatan psoriasis, ekstensor ekstremitas terutama siku dan lutut,
siklosporin A merupakan salah satu pengobatan kulit kepala, lumbosakral, bokong dan genitalia.
yang efektif dengan berbagai efek pada Prolaktin merupakan salah satu agen yang
beberapa tipe sel tertentu. Salah satunya yaitu dapat meningkatkan atau menyebabkan
siklosporin A berperan dalam menghambat kejadian psoriasis. Salah satu metode
ikatan prolaktin dengan prolaktin reseptor pada pengukuran yang dapat dilakukan untuk
limfosit T dan limfosit B manusia. Selain itu menentukan derajat keparahan psoriasis adalah
siklosporin A juga secara selektif menghambat PASI. Penelitian yang dilakukan oleh Oliviti
peningkatan aktivitas ornithin dekarboksilase Natali dan beberapa peneliti lain menyimpulkan
pada limfosit yang distimulasi oleh prolaktin.26 bahwa adanya hubungan antara kadar prolaktin
Beberapa penelitian terakhir tidak hanya dan PASI.
mengamati peran prolaktin dalam
etiopatogenesis psoriasis namun juga Simpulan
hubungannya dengan derajat keparahan Terdapat hubungan antara kadar prolaktin
psoriasis. Maryam et al. (2009) melakukan serum penderita psoriasis vulgaris dengan score
pengukuran kadar prolaktin serum pada 30 psoriasis area and severity index.
orang pasien psoriasis vulgaris dan 30 orang
subjek sehat sebagai kontrol. Ditemukan Daftar Pustaka
peningkatan yang cukup signifikan pada kadar 1. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. Dalam: Wolff
prolaktin serum penderita psoriasis dibanding K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
kelompok kontrol. Selain itu dengan Leffell DJ, editor. Fitzpatricks Dermatology in
menggunakan uji regresi Pearson tampak General Medicine. Edisi ke-7. New York.
McGraw-Hill;2008:169-193.
adanya hubungan positif Hal ini menunjukkan
2. Langley R, Krueger G, Griffiths C. Psoriasis:
bahwa efek anti proliferasi pada obat ini dapat epidemiology, clinical features, and quality of
diperantarai oleh kemampuan antagonis life. Ann Rheum Dis. 2005;64:18-23.
terhadap prolaktin. diantara kadar prolaktin 3. Neimann A, Porter S, Gelfand J. The
serum dengan derajat keparahan psoriasis yang epidemiology of psoriasis. Expert Rev.
dinilai dengan menggunakan skor PASI.6 Dermatol. 2006;1(1):63-75.
Sementara Dilme et al. (2010) melakukan 4. Yuan L, Lee Y. Prolactin modulation of immune
pengukuran kadar prolaktin serum pada 20 and inflammatory response. Endocrinology
orang pasien dengan psoriasis tipe plak sebelum 2002;57:55-435.
dan sesudah terapi topikal dengan tacalcitol, 5. Foitzik K, Langan E, Paus R. Prolactin and the
skin: A dermatological perspective on an
didapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 6


Devita Wulan Permatasari | Hubungan antara kadar prolaktin serum penderita psoriasis vulgaris dengan Score Psoriasis Area
and Severity Index.

ancient pleiotropic peptide hormone. Journal of 20. Malaguarnera L, Imbesi R, Di Rosa M, Scuto A
investigative dermatology 2009;129:1071-87. et al. Action of prolactin, IFN-gamma, TNF-
6. Azzizadeh M, Malek M, Amiri M. Does prolactin alpha and LPS on heme oxygenase-1 expression
indicate severity of psoriasis?. Iranian journal of and VEGF release in human
dermatology 2009;12:3. monocytes/macrophages.
7. Dilme E, Martin G, Regana M. Serum prolactin IntImmunopharmacol. 2005;5:69-1458.
levels ini psoriasis and correlation with 21. Kanda N, Watanabe S. Prolactin enhances
cutaneous disease activity. Clinical and interferon- induced production of CXCL9,
experimental dermatology 2010;36:29-32. CXCL10, and CXCL11. Endocrinology
8. Sanchez RM, Umbert MP. Psoriasis in 2007;148:25-2317.
association with prolactinoma: three cases. Br J 22. Blauvelt A. New concept in the pathogenesis
Dermatol. 2000;143:7-864 and treatment of psoriasis: key roles for IL-23,
9. Gorpeligolu C, Gungor E, Alli N. Is prolactin IL-17A and TGF-1. Expert Rev. Dermatol.
involved in etiopathogenesis of psoriasis? J Eur 2007;2(1):69-78.
Acad Dermatol Venereol. 2008;22:6-1135. 23. Kanda N, Shibata S, Tada Y et al. Prolactin
10. Das R, Jain A, Ramesh V. Current concepts in enhances basal and IL-17 induced CCL20
pathogenesis of psoriasis. Indian J Dermatol. production by human keratinocytes. Eur J
2009;54(1):7-12. Immunol. 2009;39(4):996-1006.
11. Blauvelt A. New concept in the pathogenesis 24. Murase J, Chan K, Garite T et al. Hormonal
and treatment of psoriasis: key roles for IL-23, effect of psoriasis in pregnancy and post
IL-17A and TGF-1. Expert Rev. Dermatol. partum. Arch Dermatol. 2005;141:601-606.
2007;2(1):69-78. 25. Raychaudhuri S, Navare T, Gross J et al. Clinical
12. Kenneth B. Clinical outcome measurements. course of psoriasis during pregnancy.
Psoriatis and Psoriatic Arthritis- An Integrated International Journal of Dermatology
Approach. Edisi ke-1. New York. 2003;42:518520.
Springer;2005:125-128. 26. Griffiths CE, Katsambas A, Dijkmans BA et al.
13. Bonifati C, Berardesca E. Clinical outcome Update on the use of ciclosporin in immune-
measures of psoriasis. Reumatismo 2007;59:64- mediated dermatoses. Br J Dermatol.
67. 2006;155:116.
14. Freeman E, Kanyicska B, Lerant A. Prolactin:
structure, function, and regulation of secretion.
Physiological reviews 2000;80:4
15. Natali O, Tanjung C, Nababan KA. Hubungan
antara Kadar Prolaktin Serum Penderita
Psoriasis Vulgaris dengan Skor Psoriasis Area
and Severity Index [Skripsi]. Medan. Universitas
Sumatra Utara. 2013
16. Guyton A, Hall J. Hormon-hormon hipofisis dan
pengaturannya oleh hipotalamus. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Indonesia.
EGC;2006:964-991.
17. Giasuddin AS, El-Sherif AI, El-Ojali SI. Prolactin:
does it have a role in the pathogenesis of
psoriasis?. Dermatology 1998;197:22-119
18. De Bellis A, Bizzarro A, Pivonello R, Lombardi G,
Bellastella A. Prolactin and autoimmunity.
Pituitary 2005;8:2530.
19. Biswas R, Roy T, Chattopadhyay U. Prolactin
induced reversal of glucocorticoid mediated
apoptosis of immature cortical thymocytes is
abrogated by induction of tumor. J
Neuroimmunol. 2006;171:34-120.

JuKe Unila | Volume X | Nomor X | Mei 2015 | 7

Anda mungkin juga menyukai