1/3 Jl. Ahmad Yani No.9, Selagalas, Kec. Sandubaya, Mataram Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh Direktur RS Harapan Keluarga STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 15 Maret 2017 (SPO) dr. H. Slamet Tjahjono, Sp.P Direktur PENGERTIAN Rekam Medis adalah milik rumah sakit sedangkan isinya adalah milik pasien. Pasien berhak atas informasi yang ada didalam rekam medis. Untuk menjaga privasi dan kerahasiaan rekam medis maka akses rekam medis harus diatur dalam suatu system yang memudahkan setiap orang untuk mengikuti prosesnya sehingga mendapatkan hak haknya tanpa mengabaikan keamanan dan ketertiban pengelolaan rekam medis di rumah sakit. Siapa yang boleh mengakses dan bagaimana caranya mengakses rekam medis akan dijabarkan didalam SPO ini TUJUAN 1. Untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berhak saja yang bisa mengakses rekam medis dan bagaimana caranya mengakses rekam medis 2. Untuk menjaga keamanan, privasi dan kerahasiaan rekam medis KEBIJAKAN Diisi dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan Keluarga No.... Tentang Kebijakan ..... (Hanya ada satu SK, tidak boleh lebih) PROSEDUR Akses Informasi Rekam Medis untuk Pasien/Keluarga Pasien yg sedang dirawat di Rumah Sakit Harapan Keluarga 1. Pasien/ keluarganya menyampaikan kepada perawat bahwa mereka ingin mendapatkan informasi tentang kondisi dan rencana perawatan selanjutnya di rumah sakit 2. Perawat menghubungi dokter yang merawat (DPJP) agar datang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pasien 3. Apabila dokter yang bersangkutan tidak ditempat, maka harus disampaikan kepada pasien bahwa dokter tidak berada di tempat, dan apabila pasien ingin mendapatkan informasi segera, maka perawat menawarkan dokter pengganti yang ditunjuk untuk memberikan informasi atau penjelasan. 4. Bila telah disetujui oleh pasien, maka perawat menghubungi dokter yang ditunjuk untuk datang dan memberikan informasi yang dibutuhkan pasien 5. Permintaan informasi melalui telepon tidak bisa diberikan 6. Apabila pasien ingin langsung mengakses rekam medis, yang bisa diberikan adalah resume medis dan hasil penunjang medis yang diberikan kepada pasien sewaktu pasien keluar dari rumah sakit 7. Bila telah disetujui oleh pasien, maka perawat menghubungi dokter yang ditunjuk untuk datang dan memberikan informasi yang dibutuhkan pasien 8. Permintaan informasi melalui telepon tidak bisa diberikan AKSES REKAM MEDIS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 2/3 Jl. Ahmad Yani No.9, Selagalas, Kec. Sandubaya, Mataram 9. Apabila pasien ingin langsung mengakses rekam medis, yang bisa diberikan adalah resume medis dan hasil penunjang medis yang diberikan kepada pasien sewaktu pasien keluar dari rumah sakit
Akses Rekam Medis untuk kebutuhan Klaim, Second Opinion,
dll 1. Apabila pasien atau pihak ketiga dari pasien (Asuransi, perusahaan, dll) memerlukan informasi rekam medis, maka yang bisa diberikan adalah resume medis dan hasil pemeriksaan penunjang medis 2. Pasien atau pihak ketiga membuat surat permintaan resume medis yang ditujukan ke Direktur Rumah Sakit Harapan Keluarga dengan dilampiri : a. Surat Ijin pengeluaran informasi medis dari pasien b. Apabila pengambilan resume medis dilakukan oleh pihak ketiga (bukan pasien) maka perlu melampirkan surat kuasa yang berisi pelimpahan wewenang dari pasien ke pihak ketiga yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan bermaterai Rp. 6000,- c. Foto copy KTP pihak ketiga yang dikuasakan d. Apabila pasien sudah meninggal dunia, maka ahli waris dari pasien bisa mewakili untuk ijin pengeluaran informasi rekam medis pasien dengan melampirkan foto copy KTP atau KK ahli waris e. Apabila resume medis yang diminta sudah pernah diberikan, tapi kemudian hilang, maka perlu dilengkapi surat keterangan kehilangan Kepolisian f. Berkas surat dikirim ke Sekretaris untuk dikirim ke Direktur. Direktur mendisposisikan surat ke Bagian Hukum, Bagian Hukum melakukan kajian hukum dan bila bersifat rutin akan mendisposisikannya ke Kepala Instalasi Rekam Medis g. Kepala Instalasi Rekam Medis mengecek kelengkapan surat, apabila sudah lengkap menugaskan staf di bagian Korespodensi untuk memprosesnya hingga sampai pada pihak yang membutuhkan. h. Petugas Korespodensi mencocokkan tanda tangan pasien di surat ijin pengeluaran informasi rekam medis pasien dengan yang ada di rekam medis (terutama informed consent) i. Apabila cocok, baru disiapkan resume medisnya, bisa mengcopy resume medis yang sudah pernah diberikan dan memberikan cap basah di Bagian Rekam Medis, atau meminta dokter yang merawat untuk mengisi form yang diberikan oleh pihak asuransi (pihak ketiga) j. Pasien/keluarganya membayar biaya administrasi sesuai AKSES REKAM MEDIS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 3/3 Jl. Ahmad Yani No.9, Selagalas, Kec. Sandubaya, Mataram tarif yang berlaku di Rumah Sakit Harapan Keluarga di kasir.
Akses Rekam Medis untuk kebutuhan penelitian, kasus
Hukum, dll a. Pihak yang berkepentingan membuat surat permohonan ijin untuk mengakses rekam medis yang ditujukan kepada Direktur yang diketahui oleh kepala SMF/ Bagian/ Instalasi, dan juga mencantumkan : a) Tujuan mengakses rekam medis b) Daftar Nomor rekam medis yang ingin diakses c) Nama petugas (siapa saja) yang akan mengakses (bila lebih dari satu orang) d) Kapan waktunya mengakses rekam medis e) Surat ditembuskan ke Kepala Instalasi Rekam Medis b. Surat dibuat rangkap dua, satu diserahkan ke Sekretris Direktur yang akan mengikuti proses sesuai dengan SPO. Dan satunya lagi diserahkan ke Instalasi Rekam Medis (bila cito) c. Kepala Instalasi mengecek isi surat, dan bila kebutuhan mengakses rekam medis bersifat rutin, maka dibuatkan disposisi kepada petugas peminjaman rekam medis untuk menyiapkan rekam medis yang diperlukan Pihak yang mohon ijin untuk dapat mengakses rekam medis diminta memfoto copy surat yang telah disetujui oleh Kepala Instalasi Rekam Medis agar bisa dibawa setiap saat akan masuk ke Instalasi Rekam Medis sebagai tanda bukti validasi akses rekam medis. UNIT TERKAIT 1. Komite Medis 2. Komite Keperawatan 3. Instalasi Rekam Medis 4. Instalasi Pelayanan Medis 5. Instalasi Penunjang Medis 6. Semua KSM 7. Bagian Pelayanan Medis 8. Bidang Pelayanan Keperawatan 9. Bagian Hukum dan Humas 10. Unit Admission