Anda di halaman 1dari 2

Kasus Aborsi

Seorang wanita bernama K berusia 25 tahun dan kekasihnya bernama S yang berusia 35
tahun. Meninggal setelah berusaha menggugurkan kandungannya. Korban meninggal setelah
disuntik obat perangsang oleh bidan di puskesmas.

Peristiwa ini bermula ketika si K diketahui mengandung seorang bayi hasil hubungan dengan
kekasihnya bernama S. Sayangnya janin yang dikandung tersebut bukan buah perkawinannya
yang sah melainkan hubungan gelap dengan pacarnya. Panik melihat kekasihnya hamil maka S
memutusakan untuk menggugurkan janin tersebut atas persetujuan K. Selanjutnya, keduanya
mendatangi bidan yang berada di Puskesmas. Setelah sampai d puskesmas dan mendengar
informasi jika bidan tersebut kerap menerima jasa pengguguran kandungan dengan cara suntik.
Awalnya bidan tersebut menolak permintaan pasangan tersebut dengan alasan keamanan.
Namun, akhirnya dia menyanggupi permintaan itu dengan imbalan yang sangat besar. Bidan
menyuntikkan obat penahan rasa nyeri Oxytocin Duradril 1,5 cc yang dicampur dengan Cynaco
Balamin, sejenis vitamin B12 ke tubuh K. Menurut pengakuan bidan, pasien yang disuntik obat
tersebut akan mengalami kontraksi mengeluarkan sendiri janin yang dikandungannya. Saat
perjalanan pulang ke rumah K mengalami kontraksi hebat, dan organ intimnya terus
mengeluarkan darah dan langsung dibawa ke rumah sakit namun nyawa K tidak bisa
diselamatkan.

Dilema

Bidan menolak permintaan pasangan tersebut dengan alasan keamanan. Karena


imbalahan besar maka bidan menyanggupi melakukan aborsi. Bidan harus menjalani hukuman
atau sanksi yang menjeratnya akibat malpraktiknya tersebut.

Issue Moral
Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah abortus.
Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Membunuh janin yang masih hidup karena KTD termasuk perbuatan
dosa.
Konflik Moral
Bidan tersebut telah melakukan malpraktik dengan melakukan tindakan yang sangat
bertentangan dengan kewenangan dan profesi bidan itu sendiri.

Penyelesaianya
1. Bidan harus bertanggung jawab dengan apa yang telah diperbuatnya
2. Bidan tersebut di ancam dengan pasal 348 KUHP tentang pembunuhan. Hukuman itu masih
diperberat lagi mengingat profesinya sebagai tenaga medis atau bidan.

Anda mungkin juga menyukai