Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

RSPI PROF DR SULIANTI SAROSO

IDENTITAS MAHASISWA

Nama Lengkap : Vinta Pujilestari

NIM : 406138149

Periode : 9 Maret - 16 Mei 2015

Pembimbing : dr. Rismali A, Sp.A

Topik : Hiperbilirubinemia dan Infeksi Neonatal

IDENTITAS PASIEN

Nama : By. K

Nomor rekam medis: 00.33.90.64

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 0 tahun 0 bulan 3 hari

Agama : Islam

Alamat : Jalan Budi Mulia RT 06/11 No.50A

Pendidikan : Belum Sekolah


IDENTITAS ORANGTUA

Ayah Ibu

Nama Tn. B Ny. S

Umur 35 tahun 31 tahun

Pekerjaan Wiraswasta Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir SMA SMP

Alamat Jalan Budi Mulia RT 06/11 No.50A

Agama Islam

Hubungan dengan orangtua Anak kandung

ANAMNESA

Tanggal masuk Rumah sakit : hari Rabu, tanggal 11 Maret 2015 jam 18.20 WIB

Tanggal pemeriksaan : hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2015 jam 13.00 WIB
di Perina lantai 3 RSPI Sulianti Saroso

Diambil dari : alloanamnesa dari kedua orangtua pasien

Keluhan Utama : Demam

Keluhan Tambahan : Kuning di wajah, leher, punggung, dada dan perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD RSPI Sulianti Saroso diantar kedua orangtuanya dengan
keluhan demam sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit ( demam hari ke - 2 ,
tanggal 9 Maret 2015 ), demam dirasakan naik mendadak, demam tidak disertai
kejang. Pasien sempat diberi obat Sanmol oleh ibunya sebanyak dua kali. Demam
sempat menurun kemudian naik lagi. Ibu pasien juga mengeluh anaknya tampak
kuning semenjak dua hari setelah melahirkan. Keluhan ini timbul setelah demam
muncul.

Pasien ini dilahirkan secara normal dari ibu yang baru pertama kali melahirkan
pada tanggal 8 Maret 2015 di Puskesmas yang dibantu persalinannya oleh bidan.
Setelah bayi dilahirkan, pasien sudah diberikan vitamin K sedangkan hepatitis B0
blum, kemudian sekitar 24 jam bayi tersebut langsung dibawa pulang oleh ibunya.
Selama perawatan di Puskesmas pasien tidak mengalami keluhan. Namun setelah
pasien dibawa pulang, pasien mengalami keluhan demam. Ibu pasien mengaku
sempat mengganti bungkus tali pusat anaknya dan membubuhi tali pusat dengan
bedak. Selama perawatan di Puskesmas bungkus tali pusat diganti oleh bidan.
Riwayat batuk, pilek dan kejag disangkal.

Pasien mendapat ASI sejak lahir dan menghisap kuat. Tapi semenjak sakit nafsu
minum ASI berkurang dan berat badan pasien juga menurun. Selama diberi ASI bayi
tidak muntah dan kembungBuang air kecil sudah keluar dengan frekuensi 4-5x
perhari sedangkan Buang air besar lancar dan tidak berwarna dempul.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

RIWAYAT KELUARGA

Pasien merupakan anak satu-satunya. Ayah pasien bernama Tn.B berusia 35 tahun,
bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan ibu pasien bernama Ny. S berusia 31
tahun bekerja sebagai Ibu rumah Tangga. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami
keluhan seperti ini.

DATA PERUMAHAN

Pasien dan kedua orangtuanya tinggal di rumah satu kamar. keadaan rumah cukup
bersih dan terdiri dari 2 buah jendela dimasing-masing ruangan, selalu dibuka
setiap pagi sehingga ventilasi udara dan cahaya matahari dapat masuk. Daerah
tempat tinggal pasien merupakan daerah padat penduduk

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

Riwayat Prenatal

Pasien merupakan anak pertama. Selama hamil ibu pasien memeriksakan


kehamilan di Puskesmas setiap bulannya. Ibu pasien pernah melakukan USG di
dokter spesialis kandungan sebanyak dua kali dan hasil dari USG tersebut hasil
janinnya baik. Selama kehamilan ibu pasien menyangkal adanya keputihan,
perdarahan, nyeri dan panas waktu ketika buang air kecil, nyeri perut dan demam.
Sebelum hamil ibu pasien haidnya teratur sekitar 5-6 hari, warna merah segar dan
nyeri perut saat datang bulan hanya sesekali saja.

Ibu pasien juga menyangkal memiliki riwayat asma, jantung maupun merokok
dan konsumsi obat-obatan selain vitamin penambah darah. Ibu pasien mengaku
bahwa sewaktu usia kandungannya berumur 7 bulan, ibu pasien tersebut sempat
mengalami hipertensi tapi tidak pernah kontrol. Riwayat asupan nutrsi selama hamil
baik kualitas dan kuantitasnya cukup.

Riwayat Persalinan

Seorang bayi perempuan dilahirkan di Puskesmas tanggal 8 Maret 2015

Penolong persalinan : Bidan

Cara persalinan : Normal

Masa Gestasi : Cukup bulan

Keadaan bayi

BBL : 3100 gram

PB : 47 cm

Lingkar kepala : Tidak tahu

Langsung menangis : Langsung menangis

Sianosis : Tidak biru

APGAR score : tidak tahu

Kelainan Bawaan : Tidak ada

RIWAYAT IMUNISASI

Pasien belum mendapat imunisasi sejak lahir

RIWAYAT TUMBUH DAN KEMBANG

Pertumbuhan dan perkembangan pasien belum bisa dinilai


RIWAYAT NUTRISI

Sejak dilahirkan pasien diberi ASI sekehendaknya posisi ibu duduk atau tiduran,
diberikan kurang lebih 5-10 menit pada kedua payudara secara bergantian. Jumlah
ASI yang dikeluarkan hanya sedikit.

PEMERIKSAAN FISIS

14 Maret 2015 jam 13.00 WIB di Perina lantai 3 RSPI Sulianti Saroso
Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Tampak sakit sedang, tidak dispneu, tidak sianosis, tidak
pucat. Status gizi cukup.
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Panjang badan : 47 cm
Berat badan : 3200 gram
Suhu : 36,7 C
Nadi : 128 x/mnt
Pernafasan : 50 x/mnt

Kepala

Bentuk normal, ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam, distribusi
merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan, ubun-ubun besar dan
ubun - ubun kecil tidak menonjol, sutura tidak melebar.

Mata

Konjungtiva tidak anemis, tidak hiperemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor
diameter 3 mm, reflek cahaya +/+, mata tidak cekung.

Telinga

Bentuk normal, pinna teraba halus, mudah dilipat dan tidak dapat lurus kembali
spontan
Hidung

Bentuk normal, tidak ada sekret, tidak ada darah, tidak ada deviasi septum, tidak ada
pernapasan cuping hidung,

Mulut

Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba gigi, palatum
utuh.

Leher

Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak teraba, kelenjar getah bening submandibula,
supraclavicula tidak teraba.

Dada

Paru - paru

Inspeksi : bentuk normal. Pergerakan dada simetris dalam diam dan


pergerakan nafas
Palpasi : Stem fremitus belum dapat dinilai. Teraba aerola mammae
dengan diamter 1 cm
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis


Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Abdomen

Inspeksi : Tampak buncit


Palpasi : Supel, turgor kulit baik, hepar teraba 2 jari dibawah arcus
costae dextra, tepi tajam, konsistensi kenyal, permukaan rata. Lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal

Anus dan rektum


Tidak ada atresia ani, tidak ada fistula ani

Ekstremitas

Akral hangat, tidak ada deformitas, lekukan plantar sedikit, capillary refill kuku -
kuku tangan dan kaki < 2 detik.

Tulang belakang

Bentuk normal, tidak skoliosis, tidak lordosis, tidak kifosis

Kulit

Turgor baik,tidak ada vernix kaseosa, lanugo sedikit, sianosis (-), petechiae (-),

ekimosis (-) , ikterik (-)

Pemeriksaan Neurologis

Rangsang meningeal

Kaku kuduk (-)

Brudzinski I dan II (-)


Refleks fisiologis

Refleks Moro (+)

Refleks Hisap (+)

Refleks Rooting (+)

Refleks Palmar Graps (+/+)

Refleks Plantar Graps (+/+)

Refleks patologis

Babinski : +/+

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 14 Maret 2015

Hasil Remarks Nilai normal Satuan

Bilirubin Total 7,15 * 0,1-1,0 mg/dL

Bilirubin Direk 0,36 * <0,2 mg/dL

Bilirubin 6,79 Tinggi 0,00-0,00 g/dL


indirek

RESUME

ANAMNESA

Telah diperiksa seorang bayi perempuan berusia 3 hari, lahir secara spontan
pervaginam dari ibu G1P0A0 hamil cukup bulan dengan berat badan lahir 3100
gram setelah lahir bayi langsung dibawa pulang. Pasien datang ke IGD RSPI Sulianti
Saroso diantar kedua orangtuanya dengan keluhan demam sejak dua hari sebelum
masuk rumah sakit ( demam hari ke - 2 , tanggal 9 Maret 2015 ), demam dirasakan
naik mendadak, demam tidak disertai kejang. Pasien sempat diberi obat Sanmol oleh
ibunya sebanyak dua kali. Demam sempat menurun kemudian naik lagi. selama
perawatan di Puskesmas pasien tidak mengalami keluhan. Namun setelah pasien
dibawa pulang, pasien mengalami keluhan demam. Ibu pasien mengaku sempat
mengganti bungkus tali pusat anaknya dan membubuhi tali pusat dengan bedak.
Selama perawatan di Puskesmas bungkus tali pusat diganti oleh bidan.

Ibu pasien juga mengeluh anaknya tampak kuning semenjak dua hari setelah
melahirkan. Keluhan ini timbul setelah demam muncul.

Pasien diberi ASI setiap kali haus akan tetapi selama perawat di ruang perina
selama 4 hari di RSPI sulianto Saroso pasien diberi susu formula. Selama diberi ASI
bayi tidak muntah dan kembung. Ibu menyangkal selama kehamilan mengkonsumsi
obat obatan seperti vitamin dan ibu pasien sempat mengalami hipertensi pada usia
kehamilan 7 bulan. BAK dan BAB bayi tidak ada kelainan. Selama di Rumah sakit
bayi tersebut diberikan terapi sinar selama 2 hari karena bayi kuning. Pasien
tersebut belum mendapat imunisasi sejak lahir.

Pasien mendapat ASI sejak lahir dan menghisap kuat. Tapi semenjak sakit nafsu
minum ASI berkurang dan berat badan pasien juga menurun. Buang air kecil sudah
keluar dengan frekuensi 4-5x perhari sedangkan Buang air besar lancar dan tidak
berwarna dempul.

Pasien merupakan anak pertama. Ayah pasien bernama Tn.B berusia 35 tahun,
bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan ibu pasien bernama Ny. S berusia 31
tahun bekerja sebagai Ibu rumah Tangga. Keluarga pasien tidak ada yang megalami
keluhan seperti ini.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik dalam batas normal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 11 Maret 2015

Hasil Nilai normal


Lekosit 9,9 6,0 - 17,0

Eritrosit 4,40 3,60 - 5,20

Hemoglobin 15,0 10,7 - 12,8

Hematokrit 46 35 - 43

Trombosit 309 229 - 553

M.C.V 104 73 - 101

M.C.H 34 23 - 31

M.C.H.C 33 26 - 34

Hasil Remarks Nilai normal Satuan

Bilirubin Total 10,64 * 0,1-1,0 mg/dL

Bilirubin Direk 0,65 * <0,2 mg/dL

Bilirubin Total 9,99 Tinggi 0,00-0,00 g/dL

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 12 Maret 2015

Hasil Hasil Nilai normal Nilai normal

C- Reaktif Protein
Lekosit Negative ( CRP < 0,5
13,5 6,0 )- 17,0 CRP < 6

Eritrosit 4,67 3,60 - 5,20

Hemoglobin 16,5 10,7 - 12,8 Pemeriksaan


Hematokrit 49 35 - 43 Laboratorium
Trombosit 346 229 - 553 tanggal 14 Maret

M.C.V 105 73 - 101 2015

M.C.H 35 23 - 31

M.C.H.C 34 26 - 34
Hasil Remarks Nilai normal Satuan

Bilirubin Total 7,15 * 0,1-1,0 mg/dL

Bilirubin Direk 0,36 * <0,2 mg/dL

Bilirubin 6,79 Tinggi 0,00-0,00 g/dL


indirek

DIAGNOSA DAN DIAGNOSA BANDING

DIAGNOSA

Obs. Febris e. Causa Infeksi Tali pusat

Neonatal Hiperbilirubinemia e. Causa Ikterus Fisiologis

DIAGNOSA BANDING

Neonatal Hiperbilirubinemia e. Causa Breastfeeding Jaundice

PENGOBATAN

Medikamentosa

IVFD D5 1/4 NS 12 tpm


Gentamycin 1x7,5 mg
Ampicilin 3x 125 mg
PCT drip

Non medikamentosa

- ASI/PASI.

PROGNOSA
Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : dubia ad bonam

RIWAYAT RAWAT INAP

Tanggal

11/03/2015 jam

Demam (+) kuning(+) BAK dan BAB normal, BAK dan BAB normal,Minum
S
ASI kurang

KU: TSS, CM, tampak kuning


BB : 2700 gram
Suhu: 38,9C
Nadi:136 x/menit
RR: 45 x/menit
Kepala: normosefali
Mata: CA -/-, SI +/+, mata cekung -, Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung
(-)
Mulut: Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba
gigi, palatum utuh.
O
Leher: pembesaran KGB (-)
Thorax: retraksi (-)
- Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
- Cor: BJ I dan II N, G (-), M(-)
Abdomen: rata, supel, timpani, BU (+), umbilikius masih melekat, tepi
hiperemis, sedikit layu warna kehitaman, nanah (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit: turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik (+) di wajah, leher, dada,
abdomen / atas umbilikus --> KREMER 2

Obs. Febris
A Ikterus ( hiperbilirubin )
IVFD D5 NaCL 5:1 15 tpm
Visin drip + asam klavulanat 3 x 125 mg
P Gentamycin 1x7,5 mg
PCT drip
Septic marker

12/03/2015 jam 07.00

Demam (-), kuning dibadan mulai berkurang, BAK dan BAB normal, Minum ASI
membaik

KU: TSS, CM, tampak kuning


BB : 2700kg
Suhu: 36,5C
Nadi: 140 x/menit
RR: 50 x/menit
Kepala: normosefali
Mata: CA -/-, SI +/+, mata cekung -, sekret +/+
Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut:
Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba gigi, palatum
utuh.
Leher: pembesaran KGB (-)
Thorax: retraksi (-)
- Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
- Cor: BJ I dan II N, G (-), M(-)
Abdomen: rata, supel, timpani, BU + ,umbilikius masih melekat, tepi hiperemis,
sedikit layu warna kehitaman, nanah (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit: turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik pada wajah, leher, dada, punggung dan
atas umbilikus --> KREMER 2

Obs. Febris
Ikterus ( hiperbilirubin )
IVFD D5 NaCL 5:1 12 tpm
Visin drip + asam klavulanat 3 x 125 mg
Gentamycin 1x7,5 mg
Ampicilin 3x125 mg
PCT drip
Septic marker
Foto terapi 1 LP

Tanggal

13/03/2015 jam 07.30

Demam (-), kuning dibadan mulai berkurang, BAK dan BAB normal, Minum ASI
membaik
KU: TSS, CM
BB : 2850 gram
Suhu: 36.5C
Nadi:108 x/menit
RR: 40x/menit
Kepala: normosefali
Mata: CA -/- , SI +/+, mata cekung -,sekret -/-
Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut: Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba gigi,
palatum utuh
Leher: pembesaran KGB (-)
Thorax: retraksi (-)
- Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
- Cor: BJ I dan II N, G (-), M(-)
Abdomen: rata, supel, timpani, BU (+),umbilikius masih melekat, tepi hiperemis sudah
berkurang , sedikit layu warna kehitaman, nanah (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit: turgor kulit baik,sedikit dingin, sianosis (-), ikterik berkurang

Ikterus ( hiperbilirubin )

IVFD D5 NaCL 5:1 12 tpm


Visin drip + asam klavulanat 3 x 125 mg
Gentamycin 1x7,5 mg
Ampicilin 3x125 mg
PCT drip
Foto terapi 1 LP

14/03/2015 jam 08.00

Demam (-), kuning dibadan mulai berkurang, BAK dan BAB normal, Minum ASI
membaik
KU: TSS, CM,
BB : 3200
Suhu: 37C
Nadi: 130 x/menit
RR: 42 x/menit
Kepala: normosefali
Mata: CA-/-, SI +/+, mata cekung -, sekret -/-
Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut:
Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba gigi,
palatum utuh.
Leher: pembesaran KGB (-)
Thorax: retraksi (-)
- Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
- Cor: BJ I dan II N, G (-), M(-)
Abdomen: rata, supel, timpani, BU +, umbilikius masih melekat, tepi hiperemis
sudah berkurang , sedikit layu warna kehitaman, nanah (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit: turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik ( -)

Ikterus ( hiperbilirubin )

IVFD D5 NaCL 5:1 12 tpm


Visin drip + asam klavulanat 3 x 125 mg
Gentamycin 1x7,5 mg
Ampicilin 3x125 mg
PCT drip

15/03/2015 jam 09.00


Demam (-), kuning dibadan mulai berkurang, BAK dan BAB normal, Minum ASI
membaik

KU: TSS, CM,


BB : 3200
Suhu: 37C
Nadi: 130 x/menit
RR: 42 x/menit
Kepala: normosefali
Mata: CA-/-, SI +/+, mata cekung -, sekret -/-
Hidung: sekret (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut:
Tidak tampak perioral sianosis, mukosa mulut tidak kering, tidak teraba gigi,
palatum utuh.
Leher: pembesaran KGB (-)

Thorax: retraksi (-)


- Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/-
- Cor: BJ I dan II N, G (-), M(-)
Abdomen: rata, supel, timpani, BU +, umbilikius masih melekat, tepi hiperemis
sudah berkurang , sedikit layu warna kehitaman, nanah (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit: turgor kulit baik, sianosis (-), ikterik ( - )

Ikterus ( hiperbilirubin )

IVFD D5 NaCL 5:1 12 tpm


Visin drip + asam klavulanat 3 x 125 mg
Gentamycin 1x7,5 mg
Ampicilin 3x125 mg
PCT drip

Boleh Pulang
ANALISA KASUS

Neonatus cukup bulan - sesuai masa kehamilan karena umur kehamilan 38


minggu dengan Berat badan lahir 3100 gram dan panjang badan lahir 47 cm.

Demam akibat infeksi neonatal

Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara : infeksi antenatal, intranatal dan
pasca natal.

Infeksi pascanatal adalah infeksi pada tali pusat akibat penggunaan alat atau akibat
perawatan yang tidak steril akibat infeksi silang. Pengobatan yang diberikan berupa
antipiretik dan antibiotika spektrum luas contohnya golongan penisilin ataupun
aminoglikosida.

Pada pasien ini terdapat demam ( suhu 38,9 derajat selsius ) yang diakibatkan
infeksi pada tali pusatnya disertai tanda lokal yang berupa tali pusat berwarna
gelap, layu disekitarnya hiperemis dan terdapat sisa bedak yang dibubuhi. Pada
kasus ini diberikan paracetamol, ampicilin dan gentamisin.

Hiperbilirubinemia

Pada pasien ini diagnosa hiperbilirubin ditegakkan berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Anamnesis ,

diketahui bahwa warna kuning tampak pada pasien sejak hari kedua, kuning
tampak jelas pada kedua mata, wajah, dada, punggung dan perut ( diatas umbilikus )
dan menghilang sebelum dua minggu. Pada pasien ini kemungkinan terjadinya
hiperbilirubinemia yang disebabkan ikterus fisiologis.

Kadar bilirubin tidak terkonjugasi pada bayi cukup bulan dapat mencapai 6-8mg/dL
pada usia 3 hari, kemudian berangsur menahun. Pada bayi prematur, awitan ikterus
terjadi lebih dini dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilang mencapai 2
minggu.

Ikterus neonatorum adalah keadaaan klinis bayi yang ditandai oleh pewarnaan
ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi pigmen bilirubin tak terkonjugasi
yang berlebih. Ikterus secara klinis aka mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar
bilirubin darah 5-7 mg/dL.

Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma bilirubin 2


standar deviasi atau lebih kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau lebih
presentil 90.

IKterus fisiologis
Umumnya terjadi pada bayi baru lahir, kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu
pertama > 2mg/dL. Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI kadar bilirubin akan
mencapai kadar lebih tinggi ( 7-14 mg/dL) dan penurunan terjadi lebih lambat. Bisa
terjadi dalam 2-4 minggu, bahkan dapat mencapai waktu 6 minggu.

Pada pasien ini buang air kecil dan buang air besar berwarna kuning yang
menandakan tidak ada obstruksi saluran cerna.

Pemeriksaan fisik,

ditemukan kulit bayi tampak kuning pada kedua mata, wajah, dada, punggung dan
perut ( diatas umbilikus ), menurut skala kremer ini termasuk dalam KREMER 2
dengan kadar bilirubin 5,4-12,2 mg% pada bayi cukup bulan. Dan hal ini sesuai
dengan kadar bilirubin total pasien yaitu 10,64 mg/dL.

Penilaian ikterus Neonatorum dengan KREMER

Keterangan

0 Tidak ada
1 Wajah dan leher

2 Dada dan punggung

3 Perut ( bawah umbilikus ) hingga lutut

4 Lengan dan ekstremitas bawah ( dibawah lutut )

5 Tangan dan kaki

Daerah ikterus Range Kadar bilirubin

Bayi Cukup Bulan 1 4,3 - 7,8 mg%

2 5,4 - 12,2 mg%

3 8,1 - 16,5 mg%

4 11,1 - 18,3 mg%

5 >15 mg%

Bayi Kurang Bulan 1 4,1 - 7,5 mg%

2 5,6 - 12,1 mg%

3 7,1 - 14,8 mg%

4 9,3 - 18,4 mg%

5 >10,5 mg%
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan

Hasil Nilai normal Satuan

Bilirubin Total 10,64 0,1-1,0 mg/dL

Bilirubin Direk 0,65 <0,2 mg/dL

Bilirubin Total 9,99 0,00-0,00 g/dL

Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI kadar bilirubin dapat mencapi kadar
bilirubin yang lebih tinggi dan penurunan lebih lambat.

Hasil Nilai normal

C- Reaktif Protein Negative ( CRP < 0,5 ) CRP < 6

Sesuai dengan rekomendasi 4.1 : kemungkinan penyebab ikterus pada bayi yang
menerima fototerapi atau bilirubin serum total meningkat cepat dan tidak dapat
dijelaskan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Rekomendasikan 4.1.1 : bayi yang mengalami peningkatan bilirubin direk atau


konjugasi harus dilakukan analisis dan kultur urin. Pemeriksaan laboratorium
tambahan untuk mengevaluasi sepsis harus dilakukan bila terdapat indikasi
berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan septic marker pada tanggal 12 Maret 2015
( perawatan hari kedua )

Faktor resiko hiperbilirubinemia berat bayi usia kehamilan >35 minggu

Pada pasien ini, pasien berada di resiko zona rendah.

Faktor resiko minor

- kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada daerah
resiko rendah

- umur kehamilan > 41 minggu


- bayi mendapat susu formula penuh

- kulit hitam

- bayi dipulangkan setelah 72 jam

Penatalaksanaan

pada pasien ini Fototerapi dengan Blue Light. Keadaan pasien ini berangsur
membaik, kuning mulai memudar hari ke 2 dan mulai menghilang pada hari ke 3.
Dan pasien diperbolehkan pulang.

Petunjuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia pada bayi sehat cukup bulan


berdasarkan American Academy of Pediatric

Kadar bilirubin total serum ( mg/dL )

Usia ( jam ) Pertimbangka Fototerapi Transfusi Transfusi tukar


n fototerapi tukar jika dan Fototerapi
fototerapi intensif
Intensif gagal

25-48 > 12 ( 170 ) > 15 ( 260 ) > 20 ( 340 ) > 25 ( 430 )

49-72 > 15 ( 260 ) > 18 ( 310 ) > 25 ( 430 ) > 30 ( 510 )

>72 > 17 ( 290 ) > 20 ( 340 ) > 25 ( 430 ) > 30 ( 510 )

Penatalaksanaan hiperbilirubinemia berdasarkan berat badan dan bayi lahir yang


relatif sehat

Kadar bilirubin total serum ( mg/dL )

Sehat Sakit

Berat badan Fototerapi Transfusi Fototerapi Trasnfusi


Tukar Tukar
Kurang bulan

<1000 g 5-7 Bervariasi 4-6 Bervariasi

1001 - 1500 g 7 - 10 Bervariasi 6-8 Bervariasi

1501 - 2000 g 10 - 12 Bervariasi 8 - 10 Bervariasi

2001 - 2500 g 12 -15 Bervariasi 10 - 12 Bervariasi

Cukup bulan

> 2500 g 15 - 18 20 -25 12-15 18 - 20

Pada pasien ini diagnosa bandingnya adalah breastfeeding jaundice karena


berdasarkan anamnesa asupan ASI yang pada pasien kurang.

Breastfeeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan ASI.

Timbul pada hari kedua atau hari ketiga pada produksi ASI masih banyak.

Untuk neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan ( bukan BBLR) hal ini tidak
perlu dikhawatirkan karena bayi dibekali dengan cadagan lemak coklat, glikogen
dan cairan yang dapat mempertahankan metabolisme selama 72 jam. Walaupun
demikian keadaan ini dapat memicu terjadinya hiperbilirubinemia, yang disebabkan
peningkatan sirkulasi enterohepatik akibat kurangnya asupan ASI.

Ikterus pada bayi tidak selalu disebabkan breastfeeding jaundice saja tapi dapat saja
merupakan hiperbilirubinemia fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai