A. Vertigo periferal
b. Penyakit Menier
c. Neuritis vestibularis
B. Vertigo sentral
Terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya di bagian
saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum (otak kecil). Gejala
vertigo sentral biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal-hal
seperti: penglihatan ganda, sukar menelan, kelumpuhan otot-otot wajah, sakit kepala
yang parah, kesadaran terganggu, tidak mampu berkata-kata, hilangnya koordinasi,
mual dan muntah-muntah, tubuh terasa lemah.
Yang disebut vertigo sistemik adalah keluhan vertigo yang disebabkan oleh
penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan jantung. Sementara itu,
vertigo neurologik adalah gangguan vertigo yang disebabkan oleh gangguan saraf.
Keluhan vertigo yang disebabkan oleh gangguan mata atau berkurangnya daya
penglihatan disebut vertigo ophtalmologis; sedangkan vertigo yang disebabkan oleh
berkurangnya fungsi alat pendengaran disebut vertigo otolaringologis.
Selain penyebab dari segi fisik, penyebab lain munculnya vertigo adalah pola
hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur atau terlalu memikirkan suatu masalah
hingga stres. Vertigo yang disebabkan oleh stres atau tekanan emosional disebut
vertigo psikogenik. Vertigo sering kali disebabkan oleh adanya gangguan
keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di rongga telinga.
kemungkinan penyebab vertigo antara lain: Infeksi virus seperti influenza yang
menyerang area labirin, Infeksi bakteri di telinga bagian tengah, Radang sendi di
daerah leher, Serangan migren, Sirkulasi darah yang terlalu sedikit sehingga
menyebabkan aliran darah ke pusat keseimbangan otak menurun, Mabuk kendaran,
Alkohol dan obat-obatan tertentu. 1-3
Tabel 1. Perbedaan Vertigo1,2
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Habituasi Ya Tidak
3. Test Posisional
- Latensi Singkat Lebih lama
- Durasi Lama Singkat
- Intensitas Sedang Larut/sedang
- Sifat Susah ditimbulkan Mudah ditimbulkan
1. Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP. Clinical neurologi. 8th edition. New York:
McGraw-Hill; 2012. P. 2276.
2. Price SA & Wilson LM. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit jilid 2.
EGC. Jakarta. 2006: 1110-19.