Anda di halaman 1dari 62

2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI


PEMERINTAH (LKjIP)

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2017

BPPKB KAB. SAMPANG


JL. RAJAWALI NO.8 SAMPANG
LKPJ BADAN PP DAN KB
KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2015

BPPKB KAB. SAMPANG


JL. RAJAWALI NO.8 SAMPANG
TELP. 0323-321139
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Perempuan


dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016 merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi
dan urusan yang menjadi kewenangannya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini memiliki 2 fungsi yaitu: informasi
kinerja ini disampaikan kepada publik sebagai bagian dari pertanggungjawaban
penerima amanat, dan informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik
maupun menerima untuk memicu perbaikan kinerja pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sesuai Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 53 Tahun 2014.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016 ini, adalah uraian terinci dari
capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, yang merupakan hasil analisis dan
evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja secara menyeluruh Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang.
Pokok-pokok capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Sampang Tahun 2016
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran sebagai penjabaran dari

Ikhtisar Eksekutif Halaman iii


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Berdasarkan sasaran yang telah menjadi komitmen akan diwujudkan
pada Tahun 2016, rata-rata capaiannya di atas 85% s.d 100%, dengan demikian
capaian sasaran tersebut memperoleh predikat sangat berhasil. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sasaran tertanganinya korban perdagangan manusia dan KDRT, diukur melalui
indikator persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu
dengan capaian kategori sangat baik ( capaian sebesar 113%)
2. Sasaran meningkatnya peran serta perempuan dalam pemerintahan dan
pembangunan, diukur melalui indikator partisipasi perempuan di lembaga
pemerintah dengan capaian kategori sangat baik ( capaian sebesar 123%)
3. Sasaran Meningkatnya pelayanan KB dan KS, diukur melalui 5 (lima) indikator
kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata rata capaian 101,7%)
Namun demikian masih perlu mendapat perhatian yang lebih terhadap indikator
yang capaiannya masih dibawah 85%, yaitu indikator kinerja Persentase PUS
yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmet need) dengan capaian 82,01%. Hal ini
membutuhkan upaya penyempurnaan dan perbaikan kinerja di masa mendatang.
Demikianlah ikhtisar capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016, yang tentunya kedepan
menjadi perhatian kami untuk penyempurnaan penerapan Sistem AKIP, khususnya
pengembangan sistem pengumpulan data kinerjanya.

Kepala BPPKB Kab. Sampang

Drs. AJI WALUYO, Msi


NIP. 19630401 198303 1 006

Ikhtisar Eksekutif Halaman iv


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

Ikhtisar Eksekutif Halaman v


LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG
TAHUN 2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI i
IKHTISAR EKSEKUTIF iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 2
C. Dasar Hukum 3
D. Gambaran Umum Organisasi 5
E. Sistematika 9

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA


A. Rencana Strategis 11
1. Visi 12
2. Misi 12
3. Tujuan 13
4. Sasaran 14
5. Indikator Kinerja Utama 18
6. Strategi dan Arah Kebijakan 21
7. Program dan Kegiatan TA 2016 22
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2016 23
C. Perjanjian dan Penetapan Kinerja 26

III. AKUNTABILITAS KINERJA


A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 28

DAFTAR ISI Halaman i


B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 42
C. Akuntabilitas Kinerja Keuangan 43

IV. P E N U T U P 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Rencana Strategis (RS) 2013-


2018
Lampiran 2 Formulir Perjanjian Kinerja 2017 (PK)
Lampiran 3 Formulir Pencapaian Kinerja 2016 (PK)

DAFTAR ISI Halaman ii


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat


Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk
mewujudkan perubahan di segala bidang Pembangunan Nasional sesuai dengan
iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara; serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama, telah
diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah
sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya
dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis
yang ditetapkan.
Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan

PENDAHULUAN Halaman I - 1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Kabupaten Sampang terutama dalam bidang Pemberdayaan Perempuan dan


Keluarga Berencana yang profesional serta memahami tugas dan fungsinya, maka
diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan
pemerintahan berjalan efektif, stabil dan dinamis.
Setiap penyelenggara pemerintahan harus mampu menampilkan capaian
kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi
sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan ukuran
keberhasilan yang diharapkan.
Dalam rangka menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik
(Good Governance) menuju pemerintahan yang bersih (Clean Government),
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sampang menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang
Tahun 2016.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pemberdayaan


Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016 ini
merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem
AKIP) sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan laporan kinerja ini disusun
berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (sebagaimana Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).

Laporan ini kami maksudkan sebagai suatu bentuk


pertanggungjawaban kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan Badan

PENDAHULUAN Halaman I - 2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang


Tahun 2016 secara manajerial kepada pemerintah daerah dan seluruh
stakeholder (DPRD dan masyarakat), dengan tujuan:

a. Memberikan informasi mengenai kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan


dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016, yang merupakan
periode tahun ke-4 (Empat) dalam kerangka perencanaan jangka menengah,
sebagaimana dokumen RPJMD 2013-2018 dan Renstra Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 2013-2018;
b. Sebagai media evaluasi kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2015, dalam upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa datang;
c. Sebagai bahan umpan balik untuk perencanaan kinerja di masa datang; dan
d. Sebagai media dalam upaya menyelenggarakan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) menuju pemerintahan yang bersih (clean
government), dan untuk memenuhi tiga pilar utama tata kelola pemerintahan
yang baik, yaitu akuntabilitas, tranparansi, dan partisipasi melalui penerapan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

C. DASAR HUKUM

Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai landasan dalam


penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sampang tahun 2016 ini adalah:

a. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor


XI/MPR/l998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
b. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

PENDAHULUAN Halaman I - 3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

c. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
d. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
e. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
f. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
g. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
h. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
j. PP Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala
Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
k. PP Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
M Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
n. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi;
o. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/ 8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (sebagaimana Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah);

PENDAHULUAN Halaman I - 4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


p. Per/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja Utama Di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.;
r. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
s. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten
Sampang.

D. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. KEDUDUKAN

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Badan PP


dan KB) Kabupaten Sampang merupakan Lembaga Pemerintah Daerah yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang
Nomor : 12 Tahun 2009. Pembentukan ini didasarkan pada pelaksanaan tugas
pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak serta Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, seperti
tercantum dalam Keputusan Bupati Sampang Nomor 60 Tahun 2008 Tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sampang.

2. TUGAS, POKOK DAN FUNGSI

Adapun tugas pokok Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga


Berencana Kabupaten Sampang adalah membantu Kepala Daerah dalam

PENDAHULUAN Halaman I - 5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan, serta


melakukan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan penyelenggaraan kegiatan
di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Dalam melaksanakan tugas, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana mempunyai fungsi:
a. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, pengembangan
kelembagaan institusi masyarakat, serta pengembangan usaha ekonomi
keluarga;
b. Melakukan perumusan kebijakan teknis peningkatan upaya promosi,
perlindungan dan upaya hak-hak reproduksi;
c. Melakukan perumusan kebijakan teknis peningkatan kesejahteraan,
kemandirian, ketahanan keluarga serta peningkatan kualitas pelayanan;
d. Melakukan perumusan kebijakan teknis peningkatan pemberdayaan dan
penggerakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas;
e. Melakukan perumusan kebijakan teknis peningkatan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak dalam mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender;
f. Melakukan perumusan kebijakan teknis pengembangan usaha ekonomi
keluarga;
g. Melakukan perumusan kebijakan teknis penyediaan data dan informasi
keluarga beskala mikro untuk pengelolaan pembangunan khususnya
menyangkut pemberdayaan keluarga miskin;
h. Melakukan koordinsi dan fasilitasi dengan instansi / institusi terkait dalam
rangka pelaksanaan Keluarga Berencana , Ketahanan Keluarga, perlindungan
perempuan dan anak;
i. Pelaksanaan urusan tata usaha Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana;
j. Melakukan pembinaan Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan
Fungsional Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

PENDAHULUAN Halaman I - 6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai


dengan bidang tugasnya.

3. SUSUNAN ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


DAN KELUARGA BERENCANA
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sampang,
maka Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana memiliki
Susunan Organisasi yang memiliki tugas dan fungsi sesuai kewenangan masing-
masing yang terdiri dari:

a. Kepala Badan
b. Sekretariat
c. Bidang Keluarga Berencana
d. Bidang Pembangunan Kelembagaan Institusi Masyarakat
e. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak
f. Bidang Usaha Ekonomi Keluarga
g. Kepala Unit Pelaksana Teknis BPPKB Kecamatan
h. Ka.Tu Unit Pelaksana Teknis BPPKB Kecamatan
i. Kelompok Jabatan Fungsional ( PKB/ PLKB)

4. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH


Lingkungan strategis berpengaruh dalam pelaksanaan program
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana antara lain :

1. Kelembagaan yang melaksanakan dalam bidang Pemberdayaan Perempuan


dan Keluarga Berencana yang terdiri dari 1 Sekretariat, 3 Sub. Bagian, 4
Bidang dan 8 Seksi;
2. Jumlah dan kualitas personil (struktural dan fungsional) relative terbatas
dengan jumlah pegawai sebanyak 67 orang yang terdiri dari : Pejabat Eselon II
sebanyak 1 (satu) orang, Eselon III sebanyak 4 (empa) orang, Eselon IV
sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang, Non eselon (staf) sebanyak 8 (delapan)

PENDAHULUAN Halaman I - 7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

orang, dan jabatan fungsional sebanyak 18 (delapan belas) orang.

Tabel.3 Jumlah PNS dan Non PNS BPPKB Kabupaten Sampang 2016
menurut Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional

PERSONEL PNS

NO JABATAN ESLN ESLN ESLN Non Jbtn PANGKAT/GOL JML

II III IV Eselon Fgsnl

1 Kepala Dinas 1 Pembina Utama Muda / IVc 1

2 Sekretaris 1 Pembina / IVa 1

3 Kabid 3 Pembina / IVa 3

4 Kasubag 2 Penata Tk I / IIId 2

4 Kasubid 2 Pembina / IVa 2

5 Kasubid 4 Penata Tk I / IIId 4

6 Kasubid 1 Penata / IIIc 1

7 Ka. UPT KB 12 Penata Tk I / IIId 12

8 Ka. UPT KB 2 Penata / IIIc 2

9 Ka. TU 7 Penata / IIIc 7

10 Ka. TU 6 Penata Muda Tk I / IIIb 6

12 PKB 7 Penata / IIIc 7

13 PKB 2 Penata Tk I / IIId 2

14 PKB 8 Penata Muda Tk I / IIIb 8

15 PLKB 1 Pengatur / IIc 1

16 Staf 1 Penata / IIIc 1

17 Staf 1 Penata Muda Tk I / IIIb 1

PENDAHULUAN Halaman I - 8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

18 Staf 2 Penata Muda / IIIa 2

19 Staf 1 Pengatur Muda Tk I / IIb 1

20 Staf 1 Pengatur/ IIc 1

Penjaga
20 2 - 2
Malam

JUMLAH 1 4 36 8 18 67

Adapun menurut kualifikasi pendidikan terakhir yang ditempuh dijabarkan dalam


tabel.4 berikut:

Tabel. 4 Jumlah Pegawai BPPKB Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir

(Posisi s/d Desember 2015)

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 Pasca Sarjana (S2) 12
2 Sarjana (S1) 37
3 SLTA/ Sederajat 16
Jumlah 65

Berdasarkan tabel.4 di atas jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan BPPKB


Kabupaten Sampang menurut tingkat pendidikan terakhir terdiri dari Pasca
Sarjana (S2) sebanyak 12 orang, Sarjana (S1) sebanyak 37 orang, dan SLTA
atay yang sederajat sebanyak 16 orang.

PENDAHULUAN Halaman I - 9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

E. SISTEMATIKA

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Sampang


Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pada ikhtisar eksekutif kami uraikan, keberhasilan maupun
kekurangberhasilan atas pencapaian sasaran yang telah menjadi komitmen kinerja
Tahun 2016, serta ulasan singkat tentang permasalahan strategis sebagai pendorong
maupun penghambat pencapaian kinerja tersebut, serta upaya yang telah kami
lakukan.

BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini menguraikan hal-hal umum tentang penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 yang terinci sebagai berikut:
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Gambaran Umum Organisasi
4. Dasar Hukum
5. Sistematika

BAB II : PERENCANAAN STRATEGIS


Bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai dokumen perencanaan
strategis Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sampang dan dokumen rencana kinerja tahunan. Uraian
meliputi gambaran secara singkat sasaran yang ingin diraih Pemerintah
Kabupaten Sampang pada tahun 2016 serta bagaimana kaitannya dengan
capaian visi dan misi, yang terinci dalam:

PENDAHULUAN Halaman I - 10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

1. Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Perempuan


dan Keluarga Berencana Tahun 2013-2018
2. Rencana Kinerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 (RKPD Tahun
2016)

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA


Bagian ini terdapat uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya menguraikan secara
sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan.
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan
diambil.
Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan
alokasi dan realisasi anggaran bagi pencapaian sasaran tersebut di atas,
yang terinci sebagai berikut:
1. Pengukuran Capaian Kinerja
2. Analisis Capaian Kinerja

BAB IV : PENUTUP
Pada bagian akhir ini mengemukakan tinjauan secara umum tentang
keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang
berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi
pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran yang kami sertakan adalah Formulir Rencana Strategis
2013-2018 (Form RS), Perjanjian Kinerja Tahun 2017, dan Pengukuran Pencapaian
Kinerja tahun 2016 (Form PK).

PENDAHULUAN Halaman I - 11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis ini merupakan penjabaran teknis dari Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sampang Tahun
2013-2018 yang disusun dengan maksud sebagai pedoman bagi segenap aparatur
di lingkungan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencanadalam
merencanakan dan mengendalikan pembangunan daerah yang koordinatif, sinergi,
dan transparansi guna memberikan pelayanan prima yang optimal sesuai harapan
setiap warga masyarakat Kabupaten Sampang sehingga tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai searah dengan visi dan misi Bupati Sampang.

Renstra ini adalah merupakan langkah awal dalam melakukan ukuran kinerja
yang merupakan implementasi dari Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban
pelaksanaan program pembangunan yang sudah dilakukan oleh Badan

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Dalam penyusunan renstra mengacu pada kewenangan pada Bidang


Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana serta pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana mengacu
pada pola dasar pembangunan Kabupaten Sampang dan Pembangunan Daerah
serta renstra Kabupaten Sampang tahun 2013 2018.

1. V I S I

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana suatu organisasi dalam
hal instansi pemerintah harus dibawa agar dapat tetap eksis, antipatif dan inovatif
dan inspiratif sehinga memiliki gambaran yang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan oleh organisasi.
Sehingga Visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencanatetap konsisten dengan RPJMD Kabupaten Sampang Tahun 2013
2018 adalah sebagai berikut :

Terwujudnya keluarga berkualitas melalui keluarga berencana


dan berkesetaraan gender melalui keluarga berencana dan
pemberdayaan perempuan demi tercapainya masyarakat yang
kuat dan bermartabat

Visi ditetapkan sebagai panduan untuk mengimplementasikan strategi serta


menetapkan arah dan kebijakan pembangunan.

2. M I S I
Misi merupakan identifikasi tujuan, sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh BPPKB Kab. Sampang sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan. Misi juga merupakan unsur yang paling fundamental dari sebuah visi,

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 12 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

karena fungsi dari misi tersebut adalah menjembatani kondisi saat ini menuju
masa depan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai melalui suatu tindakan
tertentu. Jadi, misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Adapun misi BPPKB Kabupaten Sampang antara lain :

1. Meningkatkan pelayanan dasar Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;


2. Penguatan Kelembagaan dan Jejaring Pelayanan KB;

3. Meningkatkan upaya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak serta


Pengarusutamaan Gender dan Anak.

3. TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategis.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana dan tujuan pembangunan Kabupaten Sampang 2013-2018,
maka ditetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Terwujudnya pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
2. Tersedianya peran serta perempuan dalam pemerintahan dan pembangunan;
3. Terwujudnya korban perdagangan manusia dan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 13 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel.1
Matrik hubungan antara Misi dan Tujuan

MISI TUJUAN
(1) (2)

MISI I Meningkatkan pelayanan Tuj. I Terwujudnya pelayanan KB


dasar Keluarga Berencana dan KS
dan Keluarga Sejahtera

MISI II Penguatan Kelembagaan dan Tuj. I Tersedianya Kapasitas dan


kualitas SDM Operasional
Jejaring Pelayanan PP dan Program PP dan KB
KB

Meningkatkan upaya Tuj. I Terwujudnya peran serta


MISI III Perlindungan terhadap perempuan dalam
Perempuan dan Anak serta pemerintahan dan
Pengarusutamaan Gender pembangunan
dan Anak
Tuj. II Tertanganinya korban
perdagangan manusia dan
KDRT
Sumber : Renstra Bppkb 2013-2018

4. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Pemerintah


Kabupaten Sampang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun (20132018), dapat
dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu berdasar pada tujuan
pembangunan yang telah ditetapkan, maka sasaran pembangunan Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :

Misi I Tujuan-1 : Terwujudnya pelayanan KB dan KS (sesuai RPJMD misi


2 sasaran 20)

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 14 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Sasarannya adalah :

1. Meningkatnya Pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

Misi II Tujuan-1 : Tersedianya Kapasitas dan kualitas SDM Operasional


Program PP dan KB

Sasarannya adalah :

1. Meningkatnya Kapasitas dan kualitas SDM Operasional Program PP dan


KB;

Misi III Tujuan-1 : Terwujudnya peran serta perempuan dalam pemerintahan


dan pembangunan (sesuai RPJMD misi 2 sasaran 19)

Sasarannya adalah :

1. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pemerintahan dan


pembangunan.

Misi III Tujuan-2 : Tertanganinya korban perdagangan manusia dan KDRT


(sesuai RPJMD misi 2 sasaran 18)

Sasarannya adalah :

1. Menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 15 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel.2
Matrik hubungan antara tujuan dan Sasaran
NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN
TUJUAN
1 Terwujud Persentase 1 Meningkat 1 Persentase akseptor
nya akseptor KB nya KB baru
pelayanan baru pelayanan
Keluarga Keluarga
Berencana Berencana
dan dan
Keluarga Keluarga 2 Persentase
Sejahtera Sejahtera pasangan usia subur
yang ingin ber-KB
tidak dipenuhi (unmet
need)

3 Persentase sasaran
Pasangan Usia
Subur menjadi
peserta KB aktif.

4 Cakupan PUS
anggota Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
Sejahtera(UPPKS)
yang ber-KB

5 Persentase Anggota
Kelompok Bina
Keluarga Balita
(BKB) ber-KB

6 Persentase PUS
yang istrinya di
bawah usia 20 tahun.

7 Persentase
pemenuhan
kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 16 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

2 Tersedia Ratio 2 Meningkat 8 Ratio Petugas


nya Petugas nya Lapangan Keluarga
Kapasitas Lapangan Kapasitas Berencana/
dan kualitas Keluarga dan kualitas Penyuluh Keluarga
SDM Berencana SDM Berencana
Operasional /Penyuluh Operasional (PLKB/PKB) di setiap
Program PP Keluarga Program PP Desa/kelurahan
dan KB Berencana dan KB
(PLKB/PKB)
di setiap
Desa
/Kelurahan

9 Rasio Pembantu
Pembina Keluarga
Berencana Desa
(PPKBD) di setiap
Desa/Kelurahan

3 Terwujud Persentase 10 Meningkat 10 Persentase


nya peran partisipasi nya peran partisipasi
serta perempuan di serta perempuan di
perempuan lembaga perempuan lembaga pemerintah.
dalam pemerintah dalam
pemerinta dan lembaga pemerinta
han dan bantuan han dan
pembangun hukum pembangu
an. nan

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 17 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

4 Tertangani Persentase 11 Menurun 11 Persentase


nya korban perempuan nya tindak perempuan dan anak
perdaganga dan anak kekerasan korban kekerasan
n manusia korban terhadap yang mendapatkan
dan KDRT kekerasan perempuan penanganan
yang dan anak pengaduan oleh
mendapat petugas terlatih di
kan dalam Unit
penanganan Pelayanan Terpadu
pengaduan
oleh petugas
terlatih di
dalam unit
pelayanan
terpadu

Sumber : Renstra Bppkb 2013-2018

5. INDIKATOR KINERJA UTAM A


Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kabupaten Sampang telah menetapkan indikator Kinerja Utama (IKU) untuk

mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis

organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan Indikator

Kinerja Utama telah mengacu pada RPJMD dan Renstra Tahun 2013-2018.

Indikator Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

Kabupaten Sampang yang menjadi acuan periode tahun 2013-2018, sebagai

berikut :

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 18 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel 3.
Indikator Kinerja Utama
Sasaran Indikator Formulasi Sumber
No Tujuan Strategis Kinerja Utama Perhitungan Data
1 2 3 4 5 6
1 Terwujudnya 1 Meningkatnya Persentase Peserta KB Baru X100 BPPKB
pelayanan jumlah peserta akseptor KB Kab.
Pasangan Usia Subur Sampan
Keluarga KB Baru baru
Berencana (15 Th - 49 Th) g
dan Keluarga
Sejahtera 2 Menurun nya Persentase Pasangan Usia BPPKB
Unmet Need pasangan Subur Tak ber-KB X100 Kab.
usia subur Sampan
yang ingin Pasangan Usia Subur g
ber-KB tidak (15 Th - 49 Th)
dipenuhi
(unmet need)

BPPKB
3 Persentase Persentase Peserta KB Aktif X 100 Kab.
sasaran sasaran Pasangan Usia Subur Sampan
Pasangan Pasangan (15 Th - 49 Th) g
Usia Subur Usia Subur
menjadi menjadi
peserta KB peserta KB
aktif aktif

4 Meningkat nya Persentase BPPKB


PUS Anggota Anggota Bina Peserta BKB
Kab.
Kelompok Bina Keluarga berKB X100 Sampan
Keluarga Balita (BKB) Pasangan Usia Subur g
Balita (BKB) ber-KB
anggota BKB
ber-KB Persentase
Anggota Bina
Keluarga
Balita (BKB)
ber-KB

PUS yang
5 Menurun nya Persentase BPPKB
PUS yang PUS yang istrinya <20 Th X 100 Kab.
istrinya di istrinya di Sampan
PUS yang istrinya g
bawah usia 20 bawah usia 20
tahun tahun 15- 49 Th

Tersedianya

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 19 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

2 peran serta 6 Meningkat nya Persentase Pekerja perempuan di BPPKB


perempuan peran serta Partisipasi Kab.
lembg.Pemerintah X 100 Sampan
dalam perempuan perempuan di
pemerintahan dalam lembaga Pekerja di lembaga g
dan pemerintahan pemerintahan Pemerintah
pembangunan dan
pembangunan

Tertangani
3 nya korban 7 Menurun nya Persentase Pengaduan/Lap.
perdagangan tindak perempuan yg ditindak lanjuti BPPKB
Kab.
manusia dan kekerasan dan anak oleh unit pelayanan Sampan
KDRT terhadap korban terpadu X 100 g
perempuan kekerasan Pengaduan /Lap. yg
dan anak yang
mendapatkan
masuk ke unit
penanganan pelayanan terpadu
pengaduan
oleh petugas
terlatih di
dalam Unit
Pelayanan
Terpadu

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 20 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

1. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam membuat kebijakan dan program mengacu pada tujuan, sasaran,


dan strategi. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya
kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan
misi instansi pemerintah. Strategi serta arah kebijakan umum pembangunan
pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana adalah sebagai berikut :

Tabel 4.
Tabel Matrik strategi dan Kebijakan BPPKB Kab. Sampang

Strategi Kebijakan

- Melakukan pembinaan dan - Merevitalisasi program


peningkatan kesertaan Keluarga Keluarga Berencana
Berencana melalui pembinaan dan
kemandirian ber KB

- Menyediakan dan menyebarluaskan


data dan informasi kependudukan dan
KB yang akurat dan terpercaya

- Meningkatkan kesejahteraan keluarga


melaui peningkatan pendapatan
keluarga melalui UPPKS

- Meningkatkan ketahanan melalui - Memfasilitasi kebutuhan


pembinaan keluarga (BKB) program dan kegiatan
ketahanan keluarga Bina
Keluarga Berencana

- Meningkatkan pembinaan remaja - Memfasilitasi Kegiatan


melalui PIK KRR (Pusat Informasi PIK_KRR
Konseling Kesehatan Reproduksi
Remaja)
- Meningkatkan penyediaan kebutuhan - Meningkatkan Peran
alat dan obat kontrasepsi Pemerintah dan Swasta
dalam Penyediaan Alat dan
Obat Kontrasepsi
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 21 | H a l a m a n I I
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

- Meningkatkan kapasitas SDM serta - Mengadakan rekruitmen SDM


penelitian dan pengembangan program Program KB
kependudukan dan KB

- Melaksanakan promosi dan - Memfasilitasi segala bentuk


penggerakan masyarakat guna komitmen dengan pihak
meningkatakan komitmen stakeholder terkait program Keluarga
(pemangku kepentingan) dan Berencana dan
meningkatkan peranserta mitra kerja Pemberdayaan Perempuan

- Meningkatkan perlindungan terhadap - Meningkatkan kualitas hidup


perempuan dan anak dan perlindungan perempuan
dan anak

- Meningkatkan tingkat kepercayaan - Meningkatkan jumlah


masyarakat pada perempuan untuk kebijakan di segala aspek
berpartisipasi dalam segala aspek pembangunan yang responsif
pembangunan (politik, sosial, ekonomi, gender
hukum dan HAM)

7. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2016

Strategi pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran serta indikator kinerja
utama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sampang dapat diimplementasikan melalui 15 program prioritas yang terbagi
dalam 2 (dua) urusan wajib yakni urusan wajib keluarga berencana dan keluarga
sejahtera yang terdiri dari 7 (Tujuh) program dan 13 kegiatan, serta urusan wajib
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang terdiri dari 8 (Delapan)
program dan 37 kegiatan. Berikut rincian program yang dilaksanakan Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang tahun
2016 :

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 22 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

a. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


1) Program Keluarga Berencana
2) Program Pelayanan Kontrasepsi
3) Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri
4) Program Promosi Kesehatan Bayi, Ibu Bayi dan Anak Melalui Kelompok di
Masyarakat
5) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
6) Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
7) Program Pengembangan Model-model operasional BKB-Posyandu-PADU
b. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Pelindungan Perempuan
2) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
3) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
4) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
6) Peningkatan Sistem pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
7) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
8) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

8. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016

Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN &
RB) Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Adapun Rencana Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan


Keluarga Berencana adalah sebagai berikut :

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 23 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel 5.
Rencana Kinerja Tahun 2016
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sampang

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR TAR


TUJUAN SASARAN GET
1 Terwujudnya Persentase 1 Meningkat 1 Persentase 13,24%
pelayanan akseptor KB nya jumlah akseptor KB baru
Keluarga baru peserta KB
Berencana Baru
dan Keluarga
Sejahtera
2 Menurun 2 Persentase 10,50%
nya Unmet pasangan usia
Need subur yang ingin
ber-KB tidak
dipenuhi (unmet
need)

3 Mening 3 Persentase 74,17%


katnya sasaran Pasan
Pasangan gan Usia Subur
Usia Subur menjadi peserta
menjadi KB aktif.
peserta KB
aktif

4 Meningkatny 4 Cakupan PUS 51,41%


a jumlah anggota Usaha
Keluarga Peningkatan
yang ikut Pendapatan
program Keluarga
UPPKS Sejahtera
(UPPKS) yang
ber-KB

5 Mening 5 Persentase 82%


katnya PUS Anggota
Anggota Kelompok Bina
Kelompok Keluarga Balita
Bina (BKB) ber-KB
Keluarga
Balita (BKB)
ber-KB

6 Menurun 6 Persentase PUS 5,55%


nya PUS yang istrinya di
yang istrinya bawah usia 20
di bawah tahun.
usia 20 thn.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 24 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

7 Terpenuhiny 7 Persentase 40,37%


a kebutuhan pemenuhan
alat dan kebutuhan alat
obat dan obat
kontrasepsi kontrasepsi
bagi
masyarakat
2 Tersedianya 8 Mening 8 Ratio Petugas 1:2
kapasitas dan katnya rasio Lapangan
kualitas SDM Petugas Keluarga
operasional Lapangan Berencana/
program PP Keluar ga Penyuluh
dan KB Berencana/ Keluarga
Pe nyuluh Berencana
Keluar ga (PLKB/PKB) di
Berencana setiap
(PLKB/PKB) Desa/kelurahan
disetiap
Desa/Kelu
rahan

9 Meningkatny 9 Rasio Pembantu 186:186


a rasio Pembina
Pembantu Keluarga
Pembina Berencana Desa
Keluarga (PPKBD) di
Berencana setiap
Desa Desa/Kelurahan
(PPKBD) di
setiap
Desa/Kelura
han
3 Terwujudnya Persentase 10 Meningkat 10 Persentase 43%
peran serta partisipasi nya peran partisipasi
perempuan perempuan serta perempuan di
dalam di lembaga perempuan lembaga
pemerintahan pemerintah dalam pemerintah.
dan dan pemerintaha
pembanguna lembaga n dan
n. bantuan pembangun
hokum an
sebagai
konseling

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

4 Tertanganiny Persentase 11 Menurunnya 12 Persentase 93,75%


a korban perempuan tindak perempuan dan
perdagangan dan anak kekerasan anak korban
manusia dan korban terhadap kekerasan yang
KDRT kekerasan perempuan mendapatkan
yang dan anak penanganan
mendapatka pengaduan oleh
n petugas terlatih di
penanganan dalam Unit
pengaduan Pelayanan
oleh Terpadu
petugas
terlatih di
dalam unit
pelayanan
terpadu

Sumber data : BPPKB Kab. Sampang tahun 2016

9. PERJANJIAN DAN PENETAPAN KINERJA

Rencana Kinerja Tahunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan


Keluarga Berencana Kab. Sampang Tahun 2016 yang telah dibuat untuk
melaksanakan kegiatan, program dan sasaran menjadi tumpuan bagi Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sampang untuk
mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang ditetapkan dalam Penetapan
Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.
Sampang Tahun 2016.
Penetapan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kab. Sampang Tahun 2016 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sampang
Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam LAKIP.

Penetapan dan Perjanjian Kinerja yang dibuat oleh Badan


Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Sampang untuk
tahun 2016 sebagai mana terlampir.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 26 | H a l a m a n I I


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sampang tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah
berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT), dan Penetapan Kinerja (PK) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sampang sebagai fungsi Actuating proses perencanaan
hingga saat pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan
seluruh sumber daya manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,
terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan proses pengukurannya.
Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan
sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran
dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah
dibuat.

AKUNTABILITAS KINERJA 27 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

Capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana


Kabupaten Sampang Tahun 2016 digambarkan dengan capaian sasaran
sebagaimana komitmen kinerja Tahun 2016 yang telah kami uraikan pada Bab II.
Pengukuran capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016, dilakukan dengan cara
membandingkan target setiap Indikator Kinerja Sasaran yang telah ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja Tahun 2016 dengan realisasinya. Setelah dilakukan
penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (peformance gap).
Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna
mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan
datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian
Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai
berikut :
a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang
digunakan sebagai berikut :

NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN

1 Lebih dari 100 % Sangat Baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

AKUNTABILITAS KINERJA 28 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

b. Sebaliknya bilamana Indikator sasaran mempunyai makna progres negatif, maka


skala yang digunakan sebagai berikut :

NO RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN


1 Lebih dari 100 % Kurang
2 75 % sampai 100 % Cukup
3 55 % sampai 75 % Baik
4 Kurang dari 55 % Sangat Baik

Sedangkan untuk hasilnya dapat dilihat pada Lampiran Pengukuran Kinerja


Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sampang Tahun 2016.

AKUNTABILITAS KINERJA 29 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel 6.
Pencapaian Kinerja

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA Realisasi Capaian (%)


TUJUAN
Target
STRATEGIS 2016 2016
1 Meningkat Persentase 1 Meningkatnya 1 Persentase 13.24% 13.37% 100,98%
kan akseptor pelayanan akseptor KB baru
pelayanan KB baru Keluarga
Keluarga Berencana dan
Berencana Keluarga
dan Keluarga Sejahtera
Sejahtera

2 Persentase 10.50% 13.28% 79,01%


pasangan usia
subur yang ingin
ber-KB tidak
dipenuhi (unmet
need)

3 Persentase 74.17% 72.41% 97,62%


sasaran Pasangan
Usia Subur
menjadi peserta
KB aktif.

AKUNTABILITAS KINERJA 30 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Realisasi Capaian (%)


2016
TUJUAN 2016

4 Persentase PUS 73% 77.11% 105.63%


anggota Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
Sejahtera(UPPKS)
yang ber-KB
5 Persentase 82% 81.75% 99.69%
Anggota Kelompok
Bina Keluarga
Balita (BKB) ber-
KB
6 Persentase PUS 5.55% 5.58% 99.46%
yang istrinya di
bawah usia 20
tahun.
7 Persentase 40.37% 30% 74.31%
pemenuhan
kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi

AKUNTABILITAS KINERJA 31 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

2 Meningkat Ratio 2 Meningkatnya 8 Ratio Petugas 1:2 1:3 66%


kan Kapasitas Petugas Kapasitas dan Lapangan
dan kualitas Lapangan kualitas SDM Keluarga
SDM Keluarga Operasional Berencana/
Operasional Berencana/ Program PP dan Penyuluh Keluarga
Program PP Penyuluh KB Berencana
dan KB Keluarga (PLKB/PKB) di
Berencana setiap
(PLKB/PKB Desa/kelurahan
) di setiap 9 Rasio Pembantu 186 : 186 186 : 186 100%
Desa/Kelur Pembina Keluarga
ahan Berencana Desa
(PPKBD) di setiap
Desa/Kelurahan
3 Meningkat Meningkatn 10 Meningkatnya 10 Persentase 43% 49.89% 116%
kan peran ya peran serta partisipasi
serta Persentase perempuan perempuan di
perempuan partisipasi dalam lembaga
dalam perempuan pemerintahan pemerintah.
pemerintahan di lembaga dan
dan pemerintah pembangunan
pembangunan
.

AKUNTABILITAS KINERJA 32 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

4 Tertanganinya Mening 11 Menurunnya 11 Persentase 80% 100% 125%


korban katnya tindak kekerasan perempuan dan
perdagangan Persentase terhadap anak korban
manusia dan perempuan perempuan dan kekerasan yang
dan anak
KDRT korban
anak mendapatkan
kekera san penanganan
yang pengaduan oleh
mendapatka petugas terlatih di
n dalam unit
penanganan pelayanan terpadu
pengaduan
oleh petugas
terlatih di
dalam unit
pelaya nan
terpadu

AKUNTABILITAS KINERJA 33 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel 7.
Perbandingan Realisasi Kinerja

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA


TUJUAN STRATEGIS Realisasi
Target 2016
2015 2016
1 Meningkat Persentase 1 Meningkat nya 1 Persentase 13.24% 18.30% 13.37%
kan akseptor KB pelayanan akseptor KB baru
pelayanan baru Keluarga
Keluarga Berencana dan
Berencana Keluarga
dan Sejahtera
Keluarga
Sejahtera
2 Persentase 10.50% 10.56% 13.29%
pasangan usia
subur yang ingin
ber-KB tidak
dipenuhi (unmet
need)

3 Persentase 74.17% 73.78% 72.41%


sasaran Pasangan
Usia Subur
menjadi peserta
KB aktif.

AKUNTABILITAS KINERJA 34 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi


TUJUAN
2015 2016

4 Persentase PUS 73% 69.40% 77.11%


anggota Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
Sejahtera(UPPKS)
yang ber-KB
5 Persentase 82% 79,68% 81.75%
Anggota Kelompok
Bina Keluarga
Balita (BKB) ber-
KB

6 Persentase PUS 5.55% 12.05% 5.58%


yang istrinya di
bawah usia 20
tahun.

7 Persentase 40.37% 30% 30%


pemenuhan
kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi

AKUNTABILITAS KINERJA 35 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi


TUJUAN
2015 2016

2 Meningkat Ratio 2 Meningkatnya 8 Ratio Petugas


kan Petugas Kapasitas dan Lapangan
Kapasitas Lapangan kualitas SDM Keluarga
dan kualitas Keluarga Operasional Berencana/
SDM Berencana/ Program PP dan Penyuluh Keluarga 1:2 1:3 1:3
Operasional Penyuluh KB Berencana
Program PP Keluarga (PLKB/PKB) di
dan KB Berencana setiap
(PLKB/PKB) Desa/kelurahan
di setiap 9 Rasio Pembantu
Desa/Kelura Pembina Keluarga
han Berencana Desa 186 : 186 186 : 186 186 : 186
(PPKBD) di setiap
Desa/Kelurahan
3 Meningkat Meningkat 10 Meningkatnya 10 Persentase
kan peran nya peran serta partisipasi
serta Persentase perempuan perempuan di
perempuan partisipasi dalam lembaga
dalam perempuan pemerintahan pemerintah.
43% 52.9% 49.89%
pemerintaha di lembaga dan
n dan pemerintah pembangunan
pembangun
an.

AKUNTABILITAS KINERJA 36 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi


TUJUAN
2015 2016

4 Tertanganin Meningkat 11 Menurunnya 11 Persentase 93.75% 100% 106%


ya korban nya tindak kekerasan perempuan dan
perdaganga Persentase terhadap anak korban
n manusia perempuan perempuan dan kekerasan yang
dan KDRT dan anak anak mendapatkan
korban penanganan
kekerasan pengaduan oleh
yang petugas terlatih di
mendapat dalam unit
kan pelayanan terpadu
penanga
nan
pengaduan
oleh
petugas
terlatih di
dalam unit
pelaya nan
terpadu

AKUNTABILITAS KINERJA 37 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Tabel 8.

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. akhir periode RENSTRA

Target akhir Tingkat


INDIKATOR Realisasi Kemajuan
NO TUJUAN TUJUAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN RENSTRA (Th.
2016
2018) (%)
1 Meningkat Persentase 1 Meningkatnya 1 Persentase 15.30% 13.37% 87.38%
kan akseptor KB pelayanan akseptor KB baru
pelayanan baru Keluarga
Keluarga Berencana dan
Berencana Keluarga
dan Sejahtera
Keluarga
Sejahtera
2 Persentase 8.56% 13.29% 64.40%
pasangan usia
subur yang ingin
ber-KB tidak
dipenuhi (unmet
need)

3 Persentase 74.46% 72,41% 97,62%


sasaran Pasangan
Usia Subur
menjadi peserta
KB aktif.

AKUNTABILITAS KINERJA 38 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target akhir Realisasi Tingkat


RENSTRA (Th. Kemajuan
TUJUAN 2016
2018)
(%)
4 Persentase PUS 80% 77.11% 96.39%
anggota Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
Sejahtera(UPPKS)
yang ber-KB
5 Persentase
Anggota Kelompok
Bina Keluarga 86% 81.75% 95.05%
Balita (BKB) ber-
KB
6 Persentase PUS
yang istrinya di
bawah usia 20 5.40% 5.58% 96.77%
tahun.

7 Persentase
pemenuhan
kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi 40.49% 30% 74.09%

AKUNTABILITAS KINERJA 39 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

NO TUJUAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR SASARAN Target akhir Realisasi Tingkat


RENSTRA (Th. Kemajuan
TUJUAN 2016
2018) (%)

2 Meningkat Ratio 2 Meningkatnya 8 Ratio Petugas


kan Petugas Kapasitas dan Lapangan
Kapasitas Lapangan kualitas SDM Keluarga
dan kualitas Keluarga Operasional Berencana/
SDM Berencana/ Program PP dan Penyuluh Keluarga 1:1 1:3 33.3%
Operasional Penyuluh KB Berencana
Program PP Keluarga (PLKB/PKB) di
dan KB Berencana setiap
(PLKB/PKB) Desa/kelurahan
di setiap 9 Rasio Pembantu
Desa/Kelura Pembina Keluarga
han Berencana Desa 186:186 186:186 100%
(PPKBD) di setiap
Desa/Kelurahan
3 Meningkat Meningkat 3 Meningkatnya 10 Persentase
kan peran nya peran serta partisipasi
serta Persentase perempuan perempuan di
perempuan partisipasi dalam lembaga
dalam perempuan pemerintahan pemerintah. 44% 49,89% 113.39%
pemerintaha di lembaga dan
n dan pemerintah pembangunan
pembangun
an.

AKUNTABILITAS KINERJA 40 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

4 Tertangani Mening 4 Menurunnya 11 Persentase


nya korban katnya tindak kekerasan perempuan dan
perdaganga Persentase terhadap anak korban
n manusia perempuan perempuan dan kekerasan yang
dan anak
dan KDRT korban
anak mendapatkan
kekera san penanganan
yang pengaduan oleh
mendapatkan petugas terlatih di 100% 100% 100%
penanganan dalam unit
pengaduan pelayanan terpadu
oleh petugas
terlatih di
dalam unit
pelaya nan
terpadu

AKUNTABILITAS KINERJA 41 | Halaman III


LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran strategis
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tahun 2016,
berikut disajikan tujuan masing-masing terinci sebagai berikut :

a. Tujuan 1 : Meningkatkan pelayanan KB dan KS


Indikator Sasaran :
1. Persentase akseptor KB baru tahun 2016. Capaian sebesar 100.98%
2. Persentase PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmetneed)
tahun 2016. Capaian sebesar 79.01%.
3. Persentase sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif
tahun 2016. Capaian sebesar 97.62%.
4. Persentase PUS anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang ber-KB. Capaian sebesar 105.63%
5. Persentase anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB tahun 2016.
Capaian sebesar 99.69%.
6. Persentase PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun tahun 2016.
Capaian sebesar 99,46%.
7. Persentase pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi.
Capaian sebesar 74.31%.
b. Tujuan 2: Meningkatkan Kapasitas dan kualitas SDM Operasional
Program PP dan KB.
Indikator Sasaran :
1. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh Keluarga
Berencana (PLKB/PKB) di setiap Desa/kelurahan. Capaian sebesar
66%.
2. Rasio Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di
setiap Desa/Kelurahan. Capaian sebesar 100%.

42 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

c. Tujuan 3: Meningkatkan peran serta perempuan dalam


pemerintahan dan pembangunan.
Indikator Sasaran : Persentase partisipasi perempuan di lembaga
pemerintah 116 %
d. Tujuan 4 : Tertanganinya korban perdagangan manusia dan KDRT
Indikator Sasaran : Persentase perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas
terlatih di dalam unit pelayanan terpadu. Capaian sebesar 125 %

C. AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN

Untuk mewujudkan komitmen kinerja Tahun 2016 sebagaimana uraian


tersebut di atas, kami menganggarkan belanja langsung program/kegiatan dalam
APBD 2016. Adapun anggaran dan realisasi belanja langsung program/kegiatan
tahun 2016 tersebut (termasuk program untuk kegiatan rutin) adalah sebagai berikut:

Secara rinci pengukuran kinerja kegiatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan


Keluarga Berencana Kabupaten Sampang Tahun 2016 diuraikan pada Lampiran 4.
Formulir Capaian Kinerja.

43 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

ANGGARAN DAN REALISASI


BELANJA LANGSUNG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG
TAHUN ANGGARAN 2016

Kegiatan
No Program Uraian Realisasi (Rp.) %

B Belanja Langsung 5.637.622.324,00 94,31

1 Program Keluarga Berencana 1.263.003.500,00 98,58


1.1 Penyediaan pelayanan KB 4.387.000,00 72,25
dan alat kontrasepsi bagi
keluarga miskin.
1.2 Pelayanan KIE 514.129.000,00 97,09

1.3 Pembinaan keluarga 693.369.500,00 100,00


berencana

1.4 Peningkatan partisipasi 51.118.000,00 97,93


pria dalam keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
2 Program Pelayanan 567.277.000,00 90,18
Kontrasepsi
2.1 Pelayanan konseling KB 416.700.000,00 100,00

2.2 Pelayanan pemasangan 96.585.000,00 96,62


kontrasepsi

2.3 Pelayanan KB medis 53.992.000,00 48,03


operasi
3 Program Pembinaan Peran 78.636.500,00 99,87
Serta Masyarakat Dalam
Pelayanan KB/KR Yang
Mandiri
3.1 Operasional kelompok 63.828.500,00 100,00
masyarakat peduli KB

3.2 Koordinasi pengelolaan 14.808.000,00 99,33


program

44 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Kegiatan
No Program
Uraian Realisasi (Rp.) %
4 Program Pengembangan 39.165.500,00 79,39
Pusat Pelayanan Informasi
dan Konseling KRR
4.1 Pembinaan pusat 39.165.500,00 79,39
pelayanan informasi dan
konseling KRR
5 Program promosi kesehatan 38.210.000 97,67
ibu, bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan di
masyarakat
5.1 Penyuluhan kesehatan ibu, 38.210.000 97,67
bayi dan anak melalui
kelompok kegiatan di
masyarakat
6 Program Penyiapan Tenaga 111.241.500 99,37
Pendamping Kelompok Bina
Keluarga
6.01 Penyiapan Tenaga 111.241.500 99,37
Pendamping Kelompok
Bina Keluarga di
Kecamatan

7 Program pengembangan 66.500.000,00 100,00


model operasional BKB-
Posyandu-PADU
7.01 Pengkajian pengembangan 66.500.000,00 100,00
model operasional BKB-
Posyandu-PADU
Program Peningkatan kualitas 26.000.000,00 100,00
6 Hidup dan Perlindungan
Perempuan
6.1 Pelatihan bagi pelatih 26.000.000,00 100,00
(TOT) SDM pelayanan dan
pendampingan korban
KDRT

45 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

7 Program Keserasian 94.246.400,00 99,51


Kebijakan Peningkatan
Kualitas Anak dan Perempuan
7.1 Pelaksanaan sosialisasi 43.020.000,00 99,30
yang terkait dengan
kesetaraan gender,
pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak.

7,2 Inisiasi Pengembangan 51.226.400,00 99,70


Kabupaten Layak Anak

8 Program Penguatan 161.943.000,00 98,18


Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender
dan Anak
8.1 Fasilitasi pengembangan 88.000.000 96,70
pusat pelayanan terpadu
pemberdayaan perempuan
(P2TP2)
8.2 Peningkatan kapasitas dan 38.943.000 100,00
jaringan kelembagaan
pemberdayaan perempuan
dan anak
8.3 Penguatan kelembagaan 35.000.000 100,00
pengarusutamaan gender
dan anak

9 Program Peningkatan Peran 210.600.000,00 98,64


Serta dan Kesetaraan Gender
Dalam Pembangunan

9.1 Kegiatan pendidikan dan 49.990.000,00 99,98


pelatihan peningkatan
peran serta dan kesetaraan
gender

9.2 Kegiatan bimbingan 60.340.000,00 97,61


manajemen usaha bagi
perempuan dalam
mengelola usaha

46 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

Kegiatan
No Program
Uraian Realisasi (Rp.) %

9.3 Kegiatan Pameran Hasil 33.981.000 97,32


Karya perempuan di
bidang pembangunan

9.4 fasilitasi pengembangan 66.289.000 99,26


dan peningkatan kelompok
UPPKS

12 Pelayanan Administrasi 469.175.642 79,73


Perkantoran

12.1 Penyediaan jasa surat 9.705.000 96,66


menyurat

12.2 Penyediaan jasa 66.185.822 38,20


komunikasi, sumber daya
air dan listrik.
12.3 Penyediaan jasa 12.563.300 69,03
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional

12.4 Penyediaan jasa 22.075.000 99,52


kebersihan kantor

12.5 Penyediaan alat tulis 36.192.000 99,72


kantor

12.6 Penyediaan barang 34.250.500 99,86


cetakan dan penggandaan

12.7 Penyediaan komponen 22.755.000 97,33


instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
12.8 Penyediaan peralatan dan 138.659.520 99,08
perlengkapan kantor

47 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

12.9 Penyediaan bahan bacaan 2.340.000 78,00


& peraturan perundang-
undangan

12.10 Rapat-rapat koordinasi & 99.059.500 100,00


konsultasi ke luar daerah

12.11 Rapat-rapat koordinasi & 12.790.000 83,68


konsultasi ke dalam daerah

12.12 Penyediaan Makanan dan 12.600.000 93,33


Minuman

13 Peningkatan Sistem 15.474.400 100,00


pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
13.1 Penyusunan laporan 3.083.800,00 100,00
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
13.2 Penyusunan laporan 3.089.000,00 100,00
keuangan semesteran

13.3 Penyusunan pelaporan 1.726.600,00 100,00


keuangan akhir tahun

13.4 Penyusunan Renja, RKA - 7.575.000,00 100,00


SKPD dan DPA SKPD

14 Program Peningkatan Sarana 2.308.698.882 95,03


dan Prasarana Aparatur
14.1 Pembangunan Gedung 922.271.000 97,59
Kantor

14.02 Pengadaan kendaraan 407.525.000 99,12


dinas/operasional

14.03 pengadaan meubelair 374.562.272 95,31

14.04 Pengadaan komputer 194.221.510 97,60

14.05 Pengadaan instalasi listrik, 49.334.000 98,67


telepon dan air

14.05 Pemeliharaan rutin / 237.578.100 84,44


berkala gedung kantor

48 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
SAMPANG TAHUN 2016

14.06 Pemeliharaan 96.907.000 82,23


rutin/berkala kendaraan
dinas operasional

14.07 Pemeliharaan rutin / 5.000.000 100,00


berkala meubeler

14.08 Pemeliharaan rutin / 21.300.000 79,18


berkala peralatan &
perlengkapan kantor

15 Peningkatan Disiplin Aparatur 187.450.000 98,97


15.01 Pengadaan Pakaian dinas 27.650.000 98,05
beserta perlengkapannya
15.02 Pengadaan pakaian kerja 159.800.000 99,13
lapangan

JUMLAH (BL) 5.637.622.324,00 94,31


Sumber : BPPKB Kabupaten Sampang 2016

Secara umum realisasi serapan anggaran program pada urusan Wajib


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan urusan wajib Keluarga
Berencana dapat dikatakan baik, yaitu sebesar Rp. 5.637.622.324.00 dari pagu
anggaran Belanja Langsung Rp. 5.977.721.625,00 atau terserap sebesar
94,31%.

49 |H a l a m a n I I I
AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

BAB IV
P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk laporan tertulis tentang
pertanggungjawaban berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2016
yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Sampang akan dipergunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam
perencanaan tahun berikutnya.
Hasil evaluasi capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sampang dapat disimpulkan bahwa rata-rata capaian dari masing-
masing tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) termasuk kategori BAIK. Hasil tersebut telah di hitung dan
dievaluasi berdasarkan Pengukuran Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana Tahun 2016 sebagaimana telah diurakan secara rinci pada Bab III
Akuntabilitas Kinerja.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian tujuan dan sasaran strategis dari masing-masing parameter
untuk mengetahui keberhasilan diukur melalui indikator kinerja sasaran berdasarkan
Renstra Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang mengacu
pada RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2013-2018. Capaian sasaran strategis di
setiap tujuan dalam mencapai Misi dan Visi Badan Pemberdayaan Perempuan dan

51
PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

Keluarga Berencana Kabupaten Sampang dapat dilihat dan diukur dengan indikator
sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagai berikut :

I. Tujuan 1 : Meningkatnya pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Indikator Sasaran :
1. Persentase Akseptor KB baru tahun 2016. Capaian sebesar 100,98%
mendapat predikat SANGAT BAIK.
2. Meningkatnya Persentase PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi
(Unmetneed) tahun 2016. Capaian sebesar 79,01% mendapat predikat BAIK.
3. Meningkatnya Persentase Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB tahun
2016. Capaian sebesar 99,69% mendapat predikat BAIK.
4. Cakupan PUS anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS) yang ber-KB. Capaian sebesar 105,63% mendapat predikat
SANGAT BAIK
5. Meningkatnya Persentase sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB
aktif tahun 2016. Capaian sebesar 97,62% mendapat predikat BAIK.
6. Meningkatnya Persentase PUS yang istrinya di bawah usia 20 tahun tahun
2016. Capaian sebesar 99,46% mendapat predikat BAIK.

7. Persentase pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi. Capaian


sebesar 74,31% mendapat predikat CUKUP.

II. Tujuan 2: Meningkatkan Kapasitas dan kualitas SDM Operasional Program PP dan
KB.
Indikator Sasaran :
1. Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana
(PLKB/PKB) di setiap Desa/kelurahan. Capaian sebesar 66% mendapat predikat
CUKUP

2. Rasio Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di setiap


Desa/Kelurahan. Capaian sebesar 100,00% mendapat predikat
SANGAT BAIK.

52
PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

III. Tujuan 3: Meningkatkan peran serta perempuan dalam pemerintahan dan


pembangunan.
Indikator Sasaran :
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 116% mendapat predikat
SANGAT BAIK.

IV. Tujuan 4: Tertanganinya korban perdagangan manusia dan KDRT.


Indikator Sasaran :
Persentase perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan
penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam Unit Pelayanan
Terpadu. Capaian sebesar 125% mendapat predikat SANGAT BAIK.

4.2 Permasalahan dan Pemecahan Masalah

Memperhatikan beberapa permasalahan yang masih menjadi perhatian


bagi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di Tahun
Anggaran 2016 diantaranya sebagai berikut :

1. Belum optimalnya capaian peserta KB aktif karena kesertaan KB metode


kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti Implant, IUD, MOW dan MOP
masih lebih rendah dibandingkan metode kontrasepsi NON MKJP seperti PiL,
Suntik, dan Kondom.
2. Belum optimalnya cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmet
need) karena masih tingginya penggunaan metode KB tradisional (Kalender
berkala, pijat, jamu dll) oleh masyarakat yang tidak terlaporkan karena tidak
termasuk dalam metode kontrasepsi yang disediakan, disamping masih
adanya anggapan dalam masyarakat yang mengharamkan metode
kontrasepsi tertentu seperti metode kontrasepsi medis operasi wanita (MOW)
dan Medis operasi pria (MOP).
3. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan alat dan obat kontrasepsi karena
masyarakat saat ini lebih banyak memilih pelayanan KB Swasta dibandingkan

53
PENUTUP
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2016

pemerintah yang dibiayai oleh BPJS.

Adapun upaya-upaya pemecahan masalah yang ada, saran /rekomendasi


yang perlu dijadikan acuan agar dapat mengupayakan langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat tentang metode


kontrasepsi jangka panjang (MKJP), keuntungan serta penanganan terhadap
efek samping yang ditimbulkan jika ada melalui penyuluhan oleh Petugas
penyuluh KB di Desa dan Tim Teknis Konseling KB.

2. Meningkatkan sosialisasi pengetahuan tentang KB kepada masyarakat yang


tidak ingin mempunyai anak namun belum ikut KB tentang metode
kontrasepsi hormonal dan non hormonal yang aman dan tidak memiliki efek
samping.

3. Pemenuhan alat dan obat kontrasepsi bagi keluarga miskin di sesuaikan


dengan jumlah pelayanan KB yang diklaimkan untuk pelayanan BPJS.

54
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai