Arsitektur adalah bagian yang paling universal dan ekspresif dari karya
seni ( art ) , sebab arsitektur tidak hanya mengekspresikan arsiteknya, juga
manusia dan zamannya. Suatu bangunan tidak dapat dipahami hanya
dengan mengamati bentuk dan dekorasinya, tetapi perlu diketahui
masalah-masalah yang terkait dengannya seperti masalah fungsi,
konstruksi, waktu/zaman dan sipembuatnya. Dalam artsitektur ada
hubungan antara : bentuk dan fungsi. bahkan bentuk mengikuti fungsi (
form follows function ) atau the function should determine the form,
hubungan antara bentuk/gaya dengan sipembuatnya,hubungan antara
bentuk dengan zaman ( arsitektur mencerminkan jiwa zamannya (
zeigiest )
Ada 3 kondisi yang harus dimuiliki oleh bangunan yang baik, yaitu:
firmness, commodity dan delight. Firmness berkaitan dengan structural
soundness, commodity berkaitan dengan functionality dan
delight berkaitan dengan aestetically or attractive appearance
(Periksa:EdwardWinters,Aesthetics&Architecture.London:Continuum
International Publishing Group, 2007)
Awal peradaban ?
Awal peradaban ditemukan di Mesir, Mesopotamia dan pulau-pulau di
sebelah timur laut Medeteranian sekitar 7.000 tahun yang lalu . Monumen
tertua di Mesir adalah Piramid Cheops ( + 2570 BC ).
Orang Mesir Kuno membangun menggunakan system post and lintel (
tiang dan balok ) dalam system ini penempatan tiang relative dekat
karena balok-balok batu paling panjang 12-13 kaki , sehingga dihasilkan
ruang yang sempit dan panjang . Sistem ini disebut : hypostyle hall dan
konstruksi seperti itu masih dilanjutkan pada zaman Yunani Kuno.
Dalam system/konstruksi seperti ini atap yang menggunakan papan-papan
batu didukung seluruhnya oleh kolom, kolom dan tembok berhubungan
satu sama lain, menyebabkan ruangan & lantai sempit, karena dua barisan
tiang ( kolom ) yang tingginya sekitar 25 kaki. Atap bangunan rata dan
bertingkat, atap bagian tengah bangunan lebih tinggi dari atap sisi yang
lain. Sistem post and lintel kemudian berkembang/digantikan system
corbelling yang kemudian berkembang menjadi lengkungan ( arch ).
Orang-Orang Chaldean menemukan bentuk lengkungan ( arch ) melalui
perkembangan corbel, yaitu serangkaian proyeksi balok-balok batu atau
bata yang dipasang lebih menonjol dari balok batu ( bata ) dibawahnya
dari dua sisi ( arah ) dan akhirnya bertemu di tengah.( lihat visual )
Oleh karena itu maka setelah tahun 1920 ( abad XX) ada dua aliran baru
dalam perkembangan arsitektur di Hindia Belanda , yaitu :
1). Arsitektur Indis dengan tokoh-tokoh antara lain : Maclaine Pont,
Thomas Karsten dll;
2) Arsitektur Modern disesuaikan dengan teknologinya dengan berbagai
gaya yang berkembang di Eropa dan Amerika . Tokohnya antara lain
G.C. Citroen, C.P. Soemaker dll. Gaya ini disebut International style (
Belanda : Nieuwe Bouwen ). Di eropa pada awal abad ke-20 muncul
berbagai gaya arsiktektur : misalnya Art Nouveau di Belgia atau disebut
juga De Styl atau Amterdam styl
Selain itu di Jakarta ada perbedaan antara gaya bangunan kolonial di Kota
Lama dengan bangunan di daerah Ommelanden misalnya di Weltevreden,
Meester Cornelis atau di Menteng. Bangunan-bangunan colonial di situs
Kota Lama Jakarta , secara kronologis dapat dibagi menjadi :
1) Bangunan-bangunan abad ke-18 ( 1701-1800 ) dengan ciri-ciri :
bertembok tebal; atapnya tinggi, tapi tidak terlalu curam; jendela
besar; daun jendela dari kayu utuh;
2) Bangunan-bangunan abad ke-19 ( 1801-1900 ) dengan ciri-ciri :
atap tinggi dan curan; mempunyai tembok pembatas yang menonjol
pada bagian atap; antar bangunan berhimpitan;
3) Bangunan-bangunan abad ke-20 ( 1901-1940 )
Untuk wilayah Weltevreden , penggolongan seperti di atas ( Kota Lama )
bisa dilakukan, tetapi untuk wilayah Meester Cornelis dan Menteng atau
Kebayoran tmungkin tidak bisa, mengingat Meester Cornelis, Menteng
sebagai wilayah pemukiman colonial muncul pada abad ke- 19 atau awal
abad kep-20.
Setelah tahun 1920 ada dua aliran baru dalam perkembangan arsitektur di
Hindia Belanda , yaitu :
1). Arsitektur Indis dengan arsitek-arsitek nya antara lain : Maclaine Pont,
Thomas Karsten dll;
2) Arsitektur Modern disesuaikan dengan teknologinya dengan berbagai
gaya yang berkembang di Eropa dan Amerika . Tokohnya antara lain
G.C. Citroen, C.P. Soemaker dll. Gaya ini disebut juga aliran International
Stijl ( Belanda : Nieuwe Bouwen ). Di eropa pada awal abad ke-20 muncul
berbagai gaya arsiktektur : misalnya Art Nouveau di Belgia atau disebut
juga De Stijl atau Amsterdam stijl
Salah satu jenis rumah tinggal ( woonhuis ) adalah rumah vila ( landhuis
atau country house ) aau rumah kebun ( tuin huis ). Menurut gayanya
landhuis-landhuis ini dibedakan menjadi :
1).Gaya Indis Tua ( Oud Indische Stijl ), ciri-cirinya sebgai berikut :
-atap rendah, teritisan menjorok ke depan;
-serambi luas; lantaui rendah;
-lorong membagi dua bangunan di dalam rumah;
Contoh : landhuis Simplicitas, landhuis Teluk Pecung; tapos, Cilodong,
Pondok Petung, Japan dan Rustenburg.
Catatan : menurut Djoko Soekiman, gaya ini meniru unsur rumah pribumi
yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan: ketinggian bangunan,
keluasan rumah, kebutuhan cahaya, dan keteduhan di dalam rumah.
2).Gaya Belanda Tua/Kuno ( Oud Hollandsche Stijl ), cirri-cirinya
sebgai berikut -rumah besar dan bertingkat;
-diatas atap ada uilenziolder ( rumah kecil seperti perwujudan burung
hantu/kukubeluk) sebagai hiasan atau penyejuk ruangan;
-pada halaman belakang dibangun tempat tinggal untu para budak ( tidak
dikenal di Belanda )
-tertutup seperti rumah di Negara belanda yang berhawa dingin;
Contoh rumah Reiner de Klerk ( 1760 )
3).GayaKompeni ( Compagniestijl ), dengan ciri-ciri sebgai berikut :
-gaya Oud Holland tetgapi ada bagian yang dirubah disesuaikan dengan
iklim tropis;
-rumah seperti ini biasanya merupakan tempat tinggal penguasa/pejabat;
-bangunan bertingkat dengan ukuran besar;
-lantai bawah sisi depan dan belakang terbuka ( ciri utama gaya Indis );
-lantai bangunan atas tertutup ( ciri gaya Eropa )
Catatan : masih ada satu gaya lain yaitu bangunan-bangunan yang
perusahaan Perumahan Koptapraja ( Gemeentelijk Woningbedrif) , oleh
Jawatan Kereta Api dan Onderneming ( perkebunan ); ketiga gaya tersebut
di atas tidak ada kaitannya dengan kronologi .( Periksa : Djoko Sukiman,
Kebudayaan Indis Dan Gaya hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa.
( abad ke-XVIII Sampai Medio Abad XX), 1996.
dan Kediri. Apakah benteng jenis dua dan tiga masih ada, perlu disurvai
lagi.
Daftar Pustaka ;
-Afifah Harisyah dkk., Eklektisisme Dan Arsitektur Eklektik, Prinsip dan
konsep Desain. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2007.
-Joseph Waterson, Architecture, A. Short History. New York : W. Norton
& Company, Inc., (tt)
-ED. Cuypers, De Moderne Ambtenaarswoning in Nederlandsch-
Indie,NION, Vierde Jaargang, 1919-1920 : 117-124.
-Soerjo Winoto, De regentwoning,, NION, Vierde Jaargang, 1919-1920 :
131-148.
-Djoko Soekiman, Kebudayaan Indis di Jawa,( Abad XVIII Sampi Medio
XX), 1996.
-J.R. van Diessen, Jakarta/Batavia, Het Centrum van het Nederlandse
koloniale rijk in Azie en zijn cultuurhistorische nalatenschap.
Cantecleert bv., de Bilt, 1989.
Edward Winters, Aesthetics and Artchitecture.London : Continuum
International Publishing Group, 2007.
Stephen Calloway ( general Editor ), The Elements of Style, An Practical
Encyclopedia of Interior Architectural Details From 1485 To The
Present. Simon & Schuster.
A.Straton, The Orders of Architecture . London : Studio Eds., 1986
V.I. Van De Wall, Oude Hollandsche Bouwkunst In Indonesie, Bijrage
tot de Kennis van de Hollandsche Koloniale Bouwkunst In de XVII de en
XVIIOde Eeuw. De Sikkel, Antwerpen Uit. Mij. W. De Haan N.V. te
Utrecht MCMXLII.
-------------------------------,Batavias oude landhuizen, Nederland Indie
Oud en Nieuw, 1931:
Handinoto, Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial Belanda di
Surabaya 1870-1940. Yogykarta : Penerbit Andi, 1996.
Yulianto Sumalyo,Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta
: Gadjah Mada Press, 1995.
-------------------,Arsitektur Klasik Eropa..Yogyakarta : Gadjah Mada
Press, 2003.
H.R. Breuning, Het voormalige Batavia, Een Hollande stedestichting in
de tropen , Anno 1619. Allert De Lange, Amsterdam, 1954.
Michael Raebun ( ed. ) Architecture Of Western World. New York :
Crescent Books, (tt).
A.H. Mohr, Vestingbouwkundige Termen. Stichting Menno Van
Coehoorn De Walburg Pers (tt).
Novida Abbas, ---------------------------------------------------------------,
-----------------------------------------------BATAS MATERI----------------------------------------------------------
SOAL UAS. Arsitektur Bangunan Umum dan Kolonial
18. Bangunan dibawah ini yang dulu pernah berfungsi sebagai gudang
adalah :
A. Museum Bahari; B. Museum Sejarah Jakarta
B. Museum Wayang , D. Museum Tekstil
25. Anda tentu masih ingat bahwa nama benteng yang dibangun
oleh orang Belanda di Makasar adalah:
A. Amsterdam; B. Roterdam; C, Belgica D. Durstede.
29. Salah satu wujud bangunan kolonial adalah menara. Anda tentu
tahu bahwa menara Jam Gadang yang sangat terkenal itu di
Sumatera terdapat di kota :
A. Padang, B. Batu Sangkar. C. Bukittinggi; D.Padang Pariaman.
41. Menera mercu suar tersebut di atas ( soal no; 40 ) dibangun oleh
A. Portugis, B. Belanda, C. Inggris ; D. Jepang