Bab Ii Ca
Bab Ii Ca
PENDAHULUAN
Benjolan pada seseorang tidak selalu berkonotasi jelek., tetapi jika benjolan itu terdapat
pada bagian tubuh yang tak semestinya, tentu harus diwaspadai, jangan-jangan itu merupakan
Metastasis suatu kanker atau karsinoma adalah penyebaran sel-sel kanker keluar dari
tempat asalnya ( primary site ) ke tempat lain atau bagian tubuh yang lain. Sel-sel kanker dapat
keluar dari suatu tumor primer yang ganas, dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya
melalui peredaran darah ataupun aliran limfe. Metastasis juga dapat terjadi melalui penyebaran
langsung. Apabila sel kanker melalui aliran limfe, maka sel-sel tersebut dapat terperangkap di
dalam kelenjar limfe, biasanya yang terdekat dengan lokasi primernya. Apabila sel berjalan
melalui peredaran darah, maka sel-sel tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh, mulai tumbuh,
dan membentuk tumor baru. Proses ini disebut metastasis. Tulang adalah salah satu organ target
Menurut Errol untung hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedy
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor tulang
yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang jinak (28%).
Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati yakni
1
22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas. Dari jumlah
seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka harapan hidup
penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-paru. Sekitar 75%
penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis. Sayangnya penderita
kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga penanganannya menjadi lebih
sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara
kemotherapy.
Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dalam taraf halusinasi
transportasi /kendaraan bermotor khususnya bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan. Sehingga
menambah kesemrawutan arus lalu lintas. Arus lalu lintas yang tidak teratur dapat
sering kali menyebabkan cidera tulang atau disebut fraktur( Smeltzer 2001).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Berdasarkan data dari rekam medik RS Soegiri di ruang Orthopedi periode Juli 2011 s/d
Desember 2012 berjumlah 323 yang mengalami gangguan muskuloskletel, termasuk yang
mengalami fraktur panggul atau pelvis presentase sebesar 5% dan fraktur femur sebesar 20%.
Penanganan segera pada klien yang dicurigai terjadinya fraktur adalah dengan mengimobilisasi
bagian fraktur adalah salah satu metode mobilisasi fraktur adalah fiksasi Interna melalui operasi
Orif (Smeltzer, 2001 : 2361). Penanganan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya
2
komplikasi. Komplikasi umumnya oleh akibat tiga fraktur utama yaitu penekanan lokal, traksi
intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup.
Ruangan tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen
meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan
menjadi iskemik. Tanda klinis yang umum adalah nyeri, parestesia, paresis, disertai denyut nadi
yang hilang. Sindroma kompartemen dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik, tergantung
dari penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala. Penyebab umum
terjadinya sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri,
dan luka bakar. Sedangkan sindroma kompartemen kronik dapat disebabkan oleh aktivitas yang
berdasarkan lamanya gejala, dapat dibedakan menjadiakut dan kronik. Penyebab umum
terjadinya sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan pada
arteri dan luka bakar. Sedangkan sindroma kompartemen kronik biasa terjadi akibat melakukan
aktivitas yang berulang-ulang, misalnya pelari jarak jauh, pemain basket, pemain sepak bola dan
militer.
Compartment syndrome paling sering melibatkan kompartemen flexor dari lengan bawah
dan kompartemen tibia anterior dari tungkai bawah (meskipun dapat terjadi pada kompartemen
osteofsial manapun). Insiden compartment syndrome tergantung pada traumanya. Pada fraktur
3
humerus atau fraktur lengan bawah, insiden dari compartment syndrome dilaporkan berkisar
antara 0,6-2%. Pasien dengan kombinasi ipsilateral fraktur humerus dan lengan bawah memiliki
insiden sebesar 30%. Secara keseluruhan, prevalensi compartment syndrome meningkat pada
kasus yang berhubungan dengan kerusakan vascular. Insidens compartment syndrome yang
sesungguhnya mungkin lebih besar dari yan dilaporkan karena sindrom tersebut tidak terdeteksi
pada pasien yangkeadaanya sangat buruk. Prevalensinya juga lebih besar pada pasien dengan
kerusakkan vaskular. Insiden yang sesungguhnya mungkin tidak akan diketahui karena banyak
ahli bedah melakukan profilaksis fasiotomi ketika melakukan perbaikkan vaskuler pada pasien
risiko tingggi.
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan, yaitu dengan cara
mengumpulkan data data dari buku buku yang terdapat di perpustakaan dan juga dengan
a. Bagi profesi
Agar makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melaksanakan asuhan
dilakukan tindakan yang tepat dalam menangani masalah yang terjadi pada pasien dengan
Muskulokeletal.
4
b. Bagi pembaca
pembaca, khususnya dalam menyikapi dan mengatasi jika ada penderita Muskulokeletal.
c. Bagi penulis
Selain untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pathology, diharapkan penulis dapat
menambah pengetahuan dan pengalamannya dalam menulis suatu makalah yang bermutu
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SKENARIO
Seorang pasien laki laki berusia 16 tahun,masuk rumah sakit dengan patah tulang. Pasien
mengatakan 2 jam yang lalu patah tulang paha kanan. Hasil pemeriksaan perawat,bengkak paha
kanan dan ujung jari kaki kanan rasa kesemutan, pasien tampak kesakitan. TTV : Tem:37 c,
Data tambahan:
Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat yang menyusun
kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari
tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan
6
Komponen Sistem Musculoskeletal terdiri atas :
A. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas
hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium kurang
1. Tulang pendek
Tulang pendek bentuknya seperti silider kecil, berfungsi agar tulang dapat bergerak
bebas. Tulang pendek terdapat pada pergelangan tangan dan kaki, telapak tangan dan
kaki.
2. Tulang panjang
Tulang panjang bentuknya seperti pipa, berfungsi untuk artikulasi, terdapat pada tulang
3. Tulang pipih
Tulang tidak beraturan ini bentuknya kompleks dan berhubungan dengan fungsi khusus.
Contoh tulang tidak beraturan adalah tulang punggung dan tulang rahang.
7
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dikelompokkan atas tulang rawan (kartilago) dan
tulang (osteon).
8
a.Tulang rawan (kartilago)
Keadaan tulang rawan lentur (elastis). Telinga, ujung hidung, dan laring (Adam`s apple)
dibentuk dan ditopang oleh tulang rawan. Pada umumnya, matriks pada tulang rawan
mengandung serabut kolagen dan tidak mengandung kalsium.Tulang rawan dibentuk oleh
sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dihasilkan oleh kondroblas (pembentuk tulang rawan).
Antara sel-sel rawan terbentuk matriks dari kolagen dalam bentuk gel dari karbohidrat dan
tulang rawan yang liat (kuat) terbentuk dari serabut kolagen yang banyak dalam matriks,
Tulang terdapat pada seluruh anggota gerak. Bagian lapisan luar tulang keras (tulang
kompak) dan mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Berdasarkan teksturnya,
tulang spons (berongga), bagian dalam pipih, seperti pada tulang tengkorak dan pada
ujung-ujung tulang panjang dekat sambungan tulang. Bentuk rongga ini melindungi
tulang itu sendiri jika ada tekanan, benturan atauhentakan.Bila tulang dipotong
sedemikian rupa kemudian dilihat dengan mikroskop, maka akan terlihat lingkaran-
9
lingkaran sel tulang yang tersusun secara konsentris, melingkari pembuluh darah dan
saraf. Lingkaran sel tulang bersama dengan pembuluh darah dan saraf membentuk
saluran Havers atau sistem Havers.Bagian dalam dari tulang berisi sumsum tulang yang
terdiri dari dua tipe, yaitu sumsum merah dan sumsum kuning. Sumsum merah
merupakan tempat produksi sel darah merah. Pada anak-anak, sumsum merah terdapat
pada seluruh tulang; sedangkan pada orang dewasa, sumsum merah terdapat pada tulang
tengkorak, ruas tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang gelang.Sumsum kuning
terdapat pada tulang-tulang anggota gerak dewasa. Sumsum kuning terbentuk dari
campuran sel jaringan ikat, seperti jaringan lemak dan sumsum merah. Tulang dibentuk
dari osteosit dan matriks. Osteosit dibentuk dari Osteoblas. Jenis-jenis matriks adalah
sebagai berikut:
kolagen: bentuknya seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh semen akan
menampakkan ciri tulang. Tanpa kolagen, tulang menjadi rapuh seperti kepingan-
mineral: misalnya seperti kalsium, fosfat, dan karbonat. Tanpa adanya mineral
sedangkan mineral merupakan 65% dari berat seluruh tulang. Tulang adalah jaringan
hidup. Ini berarti bahwa tulang dapat tumbuh dan memperbaiki sendiri bagian yang
rusak (patah, retak). Pada tulang dewasa ada bagian tulang yang dirusak (pada bagian
tengah tulang pipa) oleh perombak sel tulang (osteoblas). Tulang tumbuh menjadi
10
besar dengan perbanyakan sel dan menjadi panjang. Tempat memanjangnya tulang
pada daerah pertumbuhan atau cakra epifisis (daerah dekat ujung-ujung tulang).
C. Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum.
Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain sebagai tempat
perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik.
Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast. Dibagian dalamnya terdapat endosteum yaitu
membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang
kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship (cekungan pada
permukan tulang). Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang)
tulang panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di sternum, ilium,
vetebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan
putih. Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang
mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah melalui pembuluh
metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal
volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan memasuki rongga
11
meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum
tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/
garam garam mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi
tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang). Osteon yaitu unit fungsional
kapiler tedapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit,
yang memperoleh nutrisi lewat prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang
halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks
tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas
dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Tulang merupakan jaringan yang dinamis
dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan pembentukan tulang). Kalium dalam
tulang adalah :
12
Vitamin D
Hormon parathyroid
demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid
kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.Pada
keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat
yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak
terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.Proses ini penting untuk fungsi normal
tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon terhadap tekanan yang
meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan tesebut membantu
mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matrik organic yang sudah
tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang relative menjadi lemah dan rapuh.
13
F. Cartilago (tulang rawan)
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible
dan tidak bervasculer. Nutrisi melaui proses difusi gel perekat sampai ke kartilago yang berada
pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan sinovial), jumlah serabut
collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous, hyaline, elastisitas, fibrous
(fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki kekuatan meregang. Fibrus cartilage
menyusun discus intervertebralis articular (hyaline) cartilage halus, putih, mengkilap, dan kenyal
membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang
elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.
Femur
Femur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter major dan
trochanter minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga bola dan berartikulasi
dengan acetabulum darioscoxae membentuk articulatiocoxae. Pada pusat caput terdapat lekukan
kecil yang disebut fovea capitis, yaitu tempat perlekatan ligamentum dari caput. Sebagia nsuplai
darah untuk caput femoris dihantarkan sepanjang ligament ini dan memasuki tulang pada fovea.
14
Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang femur, berjalan kebawah,
belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang 125 derajat (pada wanita sedikit lebih kecil)
dengan sumbu panjang batang femur. Besarnya sudut ini perlu diingat karena dapat diubah oleh
penyakit.
Trochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada batas leher dan batang. Yang
menghubungkan dua trochanter ini adalah linea intertrochanterica di depan dan crista
quadratum.
Bagian batang femur umumnya menampakkan kecembungan ke depan. Ia licin dan bulat
pada permukaan anteriornya, namun pada bagian posteriornya terdapat rabung, linea aspera.
Tepian linea aspera melebar ke atas dan ke bawah. Tepian medial berlanjut ke bawah sebagai
crista supra condylaris medialis menuju tuberculum adductorum pada condylus medialis. Tepian
lateral menyatu kebawah dengan crista supracondylaris lateralis. Pada permukaan posterior
batang femur, di bawah trochanter major terdapat tuberositas glutealis, yang ke bawah
berhubungan dengan linea aspera. Bagian batang melebar kearah ujung distal dan membentuk
Ujung bawah femur memiliki condylus medialis dan lateralis, yang di bagian posterior
permukaan sendi untuk patella. Kedua condylus ikut membentuk articulatio genu. Di atas
15
Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang
menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang. Tendon
merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan aperiosteum. Selaput tendon
berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu terutama pada
pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane sinovial yang
Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung
fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia dalam.
Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas
bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae
dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan bantalan
diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon
dan kulit.
Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia atau
otot. Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain
melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan pelumas
(cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan,
16
jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.Secara structural sendi
dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan berdasarkan fungsionalnya sendi
Sendi peluru
dalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila
ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung tulang lain
yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan
Sendi pelana
memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Memungkinkan rotasi
untuk melakukan aktivitas untuk memutar pegangan pintu, misal persendian antara
radius dan ulna.Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat
kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa
kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis.
17
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan
gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa
sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus
dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi
cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya
bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang
ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih
pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel
mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan terutama
adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam
sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada
pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit
polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan
peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik. Jenis sel yang kedua dalam
sel penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast,
kondrosit, osteoblas. Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari
substansi dasar dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang
tersendiri.Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin.
Serat-serat elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament,
18
dinding pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut
elastase.
Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot
menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk
mempertahankan temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil.
Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot
dikelompokkan dalam :
Otot jantung.
fungsinya seperti fleksor dan ekstensor. Otot rangka ada yang berukuran panjang,
lebar, rata, membentuk gumpalan masas. Otot rangka berkontraksi bila ada
rangsang. Energi kontaraksi otot diperoleh melalui pemecahan ATP dan kegiatan
calsium.
19
Kerja Otot
Otot rangka merupakan setengah dari berat badan orang dewasa. Fungsi utamanya
adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan
(kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk
Otot ada yang melekat langsung pada tulang, tetapi dimana bagian terbesarnya
mempengaruhi fungsi (mis., pada tangan), tangan yang berhubungan langsung dengan
tulang, atau dimana kerjanya perlu dikonsentrasikan, otot dilekatkan dengan tendon
fibrosa. Tendon menyerupai korda, seperti tali, atau bahkan seperti lembaran (mis.,pada
bagian depan abdomen). Tidak ada otot yang bekerja sendiri. Otot selalu bekerja sebagai
Fungsi otot dapat digambarkan dengan memperhatikan lengan atas. Otot bisep
dari lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula. Perlekatan ini biasanya tetap stasioner
dan adalah asal (origo) dari otot. Ujung yang lain dari otot dilekatkan pada radius.
Perlekatan ini untuk menggerakan otot dan diketahui sebagai insersio dari otot.
Bisep adalah otot fleksor; otot ini menekuk sendi, mengangkat lengan saat ia
memendek. Otot ini juga cenderung memutar lengan untuk memposisikan telapak
tengadah karena titik insersinya. Otot trisep pada punggung lengan atas adalah
otot ekstensor; otot ini meluruskan sendi, mempunyai aksi yang berlawanan dengan otot
bisep.
20
a. Bisep kontraksi ini adalah penggerak utama
Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat otot. Sel-sel silindris tidak
bercabang. Otot ini disokong oleh jaringan ikat dan mempunyai banyak suplai darah dan
saraf. Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan mempunyai penampilan lurik.
Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril yang dibungkus dengan rapat dalam
sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria. Warna merah dari otot
bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe filamen,
Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan miosin satu sama lain,
seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari sel otot saling
mendekat. Serat otot memendek sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat
kontraksi.Serat-serat otot biasanya menjalar sejajar terhadap arah tarikan, baik tanpa
tendon (otot kepeng) mis., otot interkostal, atau dengan tendon pada ujungnya (otot
fusiformis) mis., otot bisep. Otot-otot ini mempunyai rentang gerak yang besar tetapi
relative lemah.Otot pennate lebih kuat daripada tipe otot di atas, tetapi mempunyai
21
rentang gerak lebih pendek. Pada otot ini, serat-serat menjalar membentuk sudut terhadap
arah tarikan dan menyisip ke dalam tendon sentral atau tendon pengimbang.
1. Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan
2. Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot
Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior substansia
grisea dalam medula spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat utama
atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50 sampai 200 serat otot. Semua
korpus sel mempersarafi satu sel otot yang terletak berdekatan dalam medulla
spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat otot kira-kira di bagian tegahnya,
simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor end plate. Asetilkolin bekerja untuk
memperkuat impuls saraf. Ini menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik untuk
2.3 DEFINISI
Tubuh anda terbentuk dari banyak struktur-struktur kecil yang disebut sel-sel. Ada
banyak tipe-tipe yang berbeda dari sel-sel yang tumbuh untuk membentuk bagian-bagian yang
22
berbeda dari tubuh anda. Selama pertumbuhan dan perkembangan yang normal, sel-sel ini secara
terus menerus tumbuh, membelah, dan membuat sel-sel baru. Proses ini berlanjut di seluruh
kehidupan bahkan setelah anda tidak lagi tumbuh. Sel-sel berlanjut membelah dan membuat sel-
sel baru untuk menggantikan sel-sel yang tua dan rusak. Pada seorang yang sehat, tubuh mampu
untuk mengontrol pertumbuhan dan pembelahan dari sel-sel menurut keperluan-keperluan dari
tubuh. Kanker adalah ketika kontrol yang normal ini dari sel-sel hilang dan sel-sel mulai
tumbuh dan membelah diluar kontrol. Sel-sel juga menjadi abnormal dan telah merubah fungsi-
fungsi pada pasien-pasien dengan kanker. Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu
kondisi di mana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga
mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali (Dinas Kesehatan Kab
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana sel-selnya tidak
pernahmenjadi dewasa. Tumor tulang primer merupakan tumor tulang dimana sel tumornya
berasal dari sel-sel yang membentuk jaringan tulang, sedangkan tumor tulang sekunder adalah
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel tersebut
tidak pernahmenjadi dewasa. Dengan istilah lain yang sering digunakan Tumor Tulang, yaitu
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari kanker. Kanker biasanya dinamakan berdasarkan
pada tipe dari sel yang dipengaruhi. Contohnya, kanker paru disebabkan oleh sel-sel yang diluar
kontrol yang membentuk paru-paru, dan kanker payudara oleh sel-sel yang membentuk
payudara. Suatu tumor adalah suatu kumpulan (koleksi) dari sel-sel abnormal yang mengumpul
23
bersama. Bagaimanapun, tidak semua tumor-tumor adalah bersifat kanker. Suatu tumor dapat
jinak (tidak bersifat kanker) atau ganas (bersifat kanker). Tumor-tumor jinak biasanya kurang
berbahaya dan tidak mampu untuk menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Tumor-tumor ganas
biasanya lebih serius dan dapat menyebar ke area-area lain dalam tubuh. Kemampuan sel-sel
kanker untuk meninggalkan lokasi awal mereka dan bergerak ke lokasi lain didalam tubuh
disebut metastasis.
2.4 EPIDEMIOLOGI
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk suatu kondisi di mana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
cepat, dan tidak terkendali (Dinas Kesehatan Kab Bone Bolango, 2007). Terdapat lebih daripada
100 jenis kanker dan setiapnya diklasifikasi berdasarkan jenis sel yang terlibat. Sejalan dengan
pertumbuhan dan kembang biaknya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas
yang menyusup ke jaringan sehat di sekitarnya yang dikenal sebagai invasif. Di samping itu, sel
kanker dapat menyebar (metastasis) ke bagian alat tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di tempat lain
dan hasilnya adalah suatu kondisi serius yang sangat sulit untuk diobati. Organisasi
menyebutkan, diperkirakan angka kejadian kanker di dunia meningkat 300 persen pada 2030,
kanker menduduki peringkat keenam sebagai penyebab kematian dan sekitar 800.000 orang
Indonesia terserang kanker setiap tahun (Suara Pembaruan Daily, 2007). Hal ini sejalan dengan
pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah
Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat
24
Indonesia. Begitu pula dalamsambutannya ketika merasmikan 1st International Scientific
pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Siswono,
2005). Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita di mana pada pria kanker yang
sering adalah kanker paru, lambung, hepar, kolorektal, esofagus, dan prostat manakala pada
wanita adalah kanker payudara, paru, lambung, kolorektal, dan serviks (WHO, 2008). Apabila
penyakit ini dapat dideteksi pada tahap awal, maka lebih daripada separuh penyakit kanker dapat
dicegah, bahkan dapat disembuhkan dan perlu redefinisi dalam pelayanan kesehatan dari
pengobatan ke promosi dan preventif (DETAK, 2007). Tetapi hasil diagnosis kanker menyatakan
bahwa 80% penderita kanker ditemukan pada stadium lanjut yaitu stadium 3 dan stadium 4
(Kompas, 2002). Pada tahap ini kanker sudah menyebar ke bagian-bagian lain di dalam tubuh
sehingga semakin kecil peluang untuk sembuh dan pulih. Keadaan di atas menjadi salah satu
penyebab meningkatnya penyakit kanker di Indonesia. WHO pula menyatakan bahwa sepertiga
sampai setengah dari semua jenis kanker dapat dicegah, sepertiga dapat disembuhkan bila
ditemukan pada stadium dini (DETAK, 2007). Oleh karena itu, upaya mencegah kanker dengan
menemukan kanker pada stadium dini merupakan upaya yang penting karena disamping
membebaskan masyarakat dari penderitaan kanker juga menekan biaya pengobatan kanker yang
mahal (Siswono, 2005). Jika pencegahan kanker dilakukan oleh masing-masing individu, maka
hal tersebut akan berdampak besar dalam mengurangi angka kejadian kanker di dunia.
2.5 ETIOLOGI
Kanker tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang.
Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor tulang.
Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja-remaja dan lebih kurang
25
umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua. Kanker yang melibatkan tulang pada dewasa-
dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis dari tumor yang
lain.
Penyebab pasti terjadinya tumor tulang tidak diketahui. Akhir-akhir ini, penelitian
menunjukkanbahwa peningkatan suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos dapat meningkatkan
b. Keturunan
c. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan
Gejala yang paling umum dari tumor-tumor tulang adalah nyeri. Pada kebanyakan kasus-
kasus, gejala-gejala menjadi secara berangsur-angsur lebih parah seiring dengan waktu. Pada
awalnya, nyeri mungkin hanya hadir waktu malam atau dengan aktivitas. Tergantung pada
pertumbuhan dari tumor, mereka yang terpengaruh mungkin mempunyai gejala-gejala untuk
beberapa kasus-kasus, suatu massa atau gumpalan mungkin dirasakan pada tulang atau pada
timpang, sedangkan tumor di lengan menimbulkan nyeri ketika lengan dipakai untuk
mengangkat sesuatu benda. Pembengkakan pada tumor mungkin teraba hangat dan agak
memerah.
26
a. Nyeri dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin
parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)
b. Fraktur patologik
c. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas
(Gale, 1999)
d. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran
vena
e. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
Ada lima kelompok besar yang digunakan untuk mengklasifikasikan kanker yaitu
karsinoma, sarkoma, limfoma, adenoma dan leukemia (National Cancer Institute, 2009).
1. Karsinoma ialah kanker yang berasal dari kulit atau jaringan yang menutupi organ
internal.
2. Sarkoma ialah kanker yang berasal dari tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh
3. Limfoma ialah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening dan jaringan sistem
kekebalan tubuh.
4. Adenoma ialah kanker yang berasal dari tiroid, kelenjar pituitari, kelenjar adrenal, dan
5. Leukemia ialah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah sepertisumsum tulang
27
Jenis-jenis kanker umum
Daftar jenis kanker yang umum termasuk kanker yang didiagnosis dengan frekuensi
terbesar di mana kejadian tahunan untuk tahun 2008 diperkirakan harus 35.000 kasus atau lebih.
Tabel berikut memberikan perkiraan jumlah kasus baru dan kematian untuk setiap jenis kanker
yang umum:
rektal(gabungan)
28
2.8 PATHOFISIOLOGI
1. Narasi
Ada beberapa tipe neoplasma yang dapat timbul pada jaringan tulang. Neoplasma ini
dapat berasal dari jaringan tulang itu sendiri atau dapat juga merupakan penyebaran dari tumor
primer.Sel-sel tumor tulang dapat menghasilkan factor-faktor yang dapat merangsang fungsi
osteoklas, sehingga menimbulkan resorpsi tulang yang dapat terlihat pada radiogram. Juga ada
beberapa tumor yang menyebabkan peningkatan aktifitas ostoeblas dengan peningkatan densitas
tulang yang juga dapat terlihat pada radiogram. Pada umumnya, tumor-tumor tulang mudah di
kenali dari adanya massa pada jaringan lunak di sekitar tulang, deformitas tulang nyeri dan nyeri
tekan atau fraktur patologis.Tumor-tumor tulang primer dapat jinak atau ganas. Tumor jinak
lebih sering terjadi dibandingkan dengan tumor ganas. Tumor-tumor ganas cenderung tumbuh
cepat, menyebar dan menginvasi secara tidak beraturan. Tumor tumor semacam ini paling sering
terlihat pada remaja dan dewasa.Sejumlah neoplasma yang berasal dari jaringan-jaringan lain
dapat menyebar ke tulang melalui aliran darah. Tempat-tempat tumor primer yang menyebar ke
tulang adalah prostat, payudara, paru, tiroid, ginjal dan kandung kemih.Tulang yang paling
sering terluka adalah vertebra, femur,proksimal, pelvis, Iga, sternum dan humerus.
29
2.9 KOMPLIKASI
1. Fraktur
Komplikasi awal
1. Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik kehilangan darah eksterna
maupun yang tidak kelihatan) dan kehilangan cairan eksternal kejaringan yang rusak.
2. Sindrom emboli lemak: Pada saat terjadi fraktur globula lemak dapat masuk kedalam
pembuluh darah karena tekanan sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau
karena katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres pasien akan memobilisasi asam
3. Sindrom kompartemen: merupakan masalah yang terjadi saat perfusi jaringan dalam
otot kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini bisa disebabkan
karena penurunan ukuran kompartemen otot karena fasia yang membungkus otot
terlalu ketat, penggunaan gips atau balutan yang menjerat ataupun peningkatan isi
Komplikasi lambat
1. Delayed union: proses penyembuhan tulang yang berjalan dalam waktu yang lebih
3. Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
30
2. CompartemenSyndrom
tangan, jari, dan pergelangan tangan karena adanya trauma pada lengan bawah.
3. Trauma vascular
5. Sepsis
1. Pemeriksaan Diagnostik
- Radiografi
- Tomografi
- Pemindaian Tulang
- Radisotop
- Tomografi Paru
2. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis.
memungkinkandan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas
31
yang sakit.Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi
cytoksan dosis tinggi(siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin.
Agen ini mungkin digunakansecara tersendiri atau dalam kombinasi.Bila terdapat hiperkalsemia,
penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian cairan normal intravena,diurelika, mobilisasi dan
3. Tindakan keperawatan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan
secaramoril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan
radiasi,sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika dan teknik relaksasi dapat
indikasi dokter.
d. Pendidikan kesehatan
32
4. Pencegahan Kanker Dengan Diet Yang Baik
Penyakit kanker tulang dapat dicegah seperti halnya penyakit lain. Pencegahan penyakit
kanker tulang ada beberapa cara yang dapat dilakukan sejak dini, yaitu;
1. Melakukan penguatan terhadap tulang dengan cara memanen viamin D dengan cara
empat sehat lima sempurna. Terutama makanan yang mengandung kalsium alami dengan
3. Olahraga yang teratur dapat menguatkan tulang karena banyak bergerak akan membuat
komposisi tulang menjadi lebih padat. Lari dan senam adalah olahraga yang
4. Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik atau mengandung zat yang dapat
menyebababkan kanker.
Pilihan makanan sehat dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Perhimpunan kanker Amerika dan Insitut Penelitian kanker Amerika telah mengembangkan
pedoman pencegahan kanker yang mirip. Berikut adalah panduan diet dan pedoman kebugaran
Makan makanan yang terdiri dari diet nabati. Makanlah setidaknya 5 porsi buah dan
sayuran setiap hari. Sertakan kacang-kacangan dalam diet dan makan produk biji-bijian
33
Memilih makanan rendah kadar garam
Bergerak secara aktif minimal selama 30 menit hamper setiap hari dalam seminggu
5. Medikasi (Pengobatan)
Terapi kanker tulang mempunyai beberapa pilihan metode yang bisa dilakukan
berdasarkan lokasi kanker tulang, jenis kanker tulang, tingkat agresif kanker tulang, dan apakah
Tiga metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk pengobatan kanker tulang yaitu kemoterapi,
operasi dan terapi radiasi. Untuk stadium kanker tulang yang sangat parah pada umumnya harus
dilakukan amputasi.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan langkah
amputasi tidak lagi menjadi pilihan utama seperti dulu. Dengan metode pengobatan modern sel
kanker akan dimatikan terlebih dahulu dengan pengobatan sebelum akhirnya melakukan
pergantian tulang pada penderita. Berikut ini adalah langkah-langkah terapi yang harus dilakukan
Mieloma multipel
34
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik)
Sebelum dokter akan melakukan diagnosa sebelum melakukan kemoterapi dan pembedahan.
4. Akan dilakukan CT scan dada untuk melihat dan mengamati adanya kemungkinan
menyebar ke paru-paru.
akan diberikan untuk memperkecil dan menghambat ukuran tumor, kemudian akan
memiliki kemampuan membunuh setiap sel yang sudah berkembang dan menyebar di
dalam tubuh.
- Doxorubicin (adriamisin)
- Cisplatin
- Cyclophosphamide (sitoksan)
- Bleomycin.
35
Angka harapan hidup penderita bisa mencapai 60% apabila kanker belum menyebar ke paru-
paru.
Untuk penderita yang berhasil didiagnosis biasanya mampu bertahan hidup selama 5 tahun
dengan osteosarkoma.
KondrosarkomaKanker jenis ini harus dilakukan dengan pembedahan dan tidak bisa
diatasi dengan terapi penyinaran ataupun kemoterapi. Amputasi lengan dan tungkai
dilakukan hanya bila kanker sudah masuk dalam stadium yang parah.
Jika seluruh tumor berhasil diangkat maka penderita mempunyai angka harapan hidup lebih dari
75%.
Tumor Ewing (Sarkoma Ewing)Jika hasil diagnosa menunjukkan adanya tumor Ewing
maka akan dilakukan diagnosa lebih lanjut untuk menentukan titik lokasi dan penyebaran
dari tumor.
36
Setelah melakukan diagnosa, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengobatan yang
maligna pada umumnya dilakukan dengan pengangkatan tumor atau kombinasi dari
terapi penyinaran dan kemoterapi. Amputasi hanya dilakukan ketika sudah dalam
Limb Salvage
Ada juga teknik baru yaitu limb salvage. Teknik pengobatan ini dilakukan dengan cara
menyambung kaki penderita tumor dengan kaki pasien lain yang baru meninggal.
Teknik terapi ini mempunyai kemungkinan keberhasilan sebesar 80% dan sudah mulai
mengangkat tumor ganas. Tulang harus diganti bila kondisinya memang menunjukkan bahwa
37
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas klien
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya
membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi
terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan
bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya
kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain (Ignatavicius, Donna D, 1995).
38
Riwayat penyakit dahulu perlu dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah
dialami sebelumnya yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan proses
keperawatan.
Perlu dikaji untuk mengetahui apakah penyakit yang dialami oleh klien saat ini ada
a. Aktivitas /Istirahat
Perubahan pada pola tidur dan waktu tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres
religious/spiritual).
pembedahan.
39
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak
d. Eliminasi
Perubahan pola defikasi, misalnya : darah pada feses, nyeri saat defikasi. Perubahan
eliminasi urinearius misalnya : nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria,
sering berkemih.
e. Makanan/Cairan
Kebiasaan diet buruk (misalnya : rendah serat, tinggi lemak, aditif, dan bahan
pengawet).
Anoreksia, mual/muntah.
Intoleransi makanan.
otot.
f. Neurosensori
Tidak ada nyeri yang bervariasi, misalnya : kenyamanan ringan sampai nyeri berat
g. Pernafasan
asbes.
h. Keamanan
i. Seksualitas
40
Masalah seksual, misalnya dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat
kepuasaan.
Multigravida, pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini, dan herpes genital.
j. Interaksi Social
c. Pemeriksaan fisik
Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran vena
yang terbatas
41
d. Kaji status fungsional pada area yang sakit, tanda-tanda inflamasi, nodus
limferegiona
48
3.2 DIANGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1 : Nyeri ( akut ) berhubungan dengan fraktur Femur ditandai dengan klien mengatakan 2 jam yang lalu patah tulang paha kanan,
hasil pemeriksaan perawat bengkak paha kanan dan ujung jari kaki kanan terasa kesemutan, pasien tampak kesakitan. : P : fraktur
menit 1 jam karakteristik nyeri, membantu menentukan karakteristik nyeri, - Skala nyeri 3 (0 4).
setelah dilakukan lokasi, kualitas, dan intervensi selanjutnya. lokasi, kualitas, dan - Tanda-tanda vital :T :
( akut ) dapat 2. Observasi tanda-tanda - Tanda-tanda vital dapat 2. Mengobsrvasi tanda- mmHg.
- Klien ( 07.30 am )
49
nyeri berkurang penyebab nyerinya. memberi informasi rasa klien penyebab
tampak kesakitan 4. Ajarkan dan anjur-kan - Tehnik relaksasi dan 4. Mengajarkan dan
T : 36 37 oC mendengarkan musik.
P : 60 80 x/menit ( 11.00 am )
BP : 120/80 mmHg yang tenang dan dan nyaman membantu lingkungan yang
50
berkurang. ( 07.30 am )
Dokter ( ketorolac 1
ampul, encer 9 cc
Diagnosa 2 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur tulang femur ditandai dengan bengkak paha kanan.
Dalam waktu 2 3 1. Observasi tingkat - Tingkat kemampuan klien 1. Mengobservasi kemampuan - Klien belum bisa
hari perawatan kemampuan klien beraktivitas menunjukkan klien beraktivitas dengan menggerakan pahanya
dirumah sakit beraktivitas. kemandiriran klien. cara menganjurkan klien yang di immobilisasi.
51
fisik dapat teratasi ( 07.00 am ) ( sebagian aktivitasnya
dengan criteria : - Kebutuhan dasar klien 2. Membantu klien dalam dibantu oleh perawat
- Klien mampu 2. Bantu klien dalam yang terpenuhi dapat melakukan ADL dan dan keluarga ).
menggerakan pasif pemenuhan sebagian mempercepat kesembuhan. personal hygine seperti ( 11.30 am
imobilisasi. ( 07.00 am )
personal hygienenya 3. Ajarkan dan anjur-kan penyembuhan dan melakukan ROM pasif di
secara mandiri. klien melakukan ROM mencegah terjadinya tempat tidur. Misalnya
- Kategori klien I pasif di tempat tidur. kontraktur atau kekakuan dengan cara menggerakkan
( 10.00 am )
4. Mendekatkan barang-
52
barang yang diperlu- mencegah resiko cidera ( 07.30 am )
53
Diagnosa 3 : Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan aliran darah (cedera vaskuler, edema, pembentukan trombus)
ditandai dengan perubahan pulsasi nadi perifer yang melemah, lokasi daerah trauma teraba dingin, terasa kesemutan, dan nyeri.
Setelah dilakukan 1. Dorong klien 1. Meningkatkan 1.Mendorong klien untuk secara 1. klien mengatakan kaki
tindakan tidak terjadi untuk secara rutin sirkulasi darah dan rutin melakukan latihan dengan terasa kesemutan
gangguan perfusi jaringan melakukan latihan mencegah kekakuan menemani pasien saat melakukan 2. polse dorsalis pedis
perifer, dengan kriteria : menggerakkan sendi latihan, seperti menggerakkan tidak teraba.
Pasien dapat jari/sendi distal jari/sendi distal cedera 3. klien tidak dapat
1. Terabanya nadi, restriksi sirkulasi dan sebagai petunjuk akibat tekanan bebat/spalk yang
54
BP : 120/80 mmHg CRT saat membalut kembali.
T : 36-370 C
P : 60-100x/m
5. haluaran urine tinggi ekstremitas drainase vena dan ekstremitas yang cedera kecuali
kompartemen. menyebabkan
penurunan perfusi.
55
(warfarin) bila profilaktik untuk
vena.
distal cedera,
bandingkan
normal.
56
Diagnosa 4 : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker
Setelah dilakukan tindakan 1. Catat asupan 1. mengidentifikasi 1. mencatat asupan 1. Mengalami peningkatan
keperawatan selama kurang makanan setiap hari kekuatan atau makanan pasien berat badan
lebih 3 hari, kebutuhan 2. Ukur tinggi, berat defisiensi nutrisi. setiap hari. 2. Menghabiskan makanan
nutrisi pasien dapat terpenuhi badan secara 2. mengidentifikasi 2. Mengukur tinggi, satu porsi setiap makan
dengan kriteria hasil: berkala. keadaan malnutrisi berat badan pasien 3. Tidak ada tanda tanda
- penambahan berat badan 3. Beri diet TKTP dan protein kalori secara berkala. kekurangan nutrisi
- bebas tanda malnutrisi asupan cairan khususnya bila 3. Berikan diet TKTP
- nilai albumin dalam adekuat berat badan dan dan asupan cairan
kebutuhan indikasi.
57
metabolik jaringan.
Asupan cairan
adekuat untuk
menghilangkan
produk sisa.
4. membantu
mengidentifikasi
derajat malnutrisi
58
Diagnosa 5 : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer ditandai dengan kerusakan kulit, taruma jaringan
Setelah dilakukan 1.Kaji tanda-tanda 1. Mengetahui keadaan 1. Mengkaji tanda-tanda vital 1. Tidak terdapat tanda-tanda
tindakan keperawatan vital dan tanda- umum pasien dan dan tanda-tanda infeksi
tidak terjadi tanda peradangan dugaan adanya infeksi. peradangan lokal pada 2. Hasil pemeriksaan lab
adanya infeksi dengan lokal pada luka. luka seperti: Temp, Resp, normal (LED,Leukosit,dll)
kriteria hasil tidak Puls, BP, rubor, tumor, 3. Tanda-tanda vital normal
1. Rubor, 2.Ganti balutan luka sekunder dari alat 2. Mengganti balutan luka
59
5. Fungsio laisa 3.Lakukan perawatan sekunder dan
mencegah infeksi
tetanus
5. Leukositosis biasanya
60
5.Analisa hasil infeksi, anemia dan
luka/serum/tulang) sensitivitas
luka/serum/tulang
61
Diagnosa 6 : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan fraktur terbuka, pemasangan traksi (pen, kawat, sekrup) ditandai dengan adanya
Setelah dilakukan 1. Pertahankan tempat 1. Menurunkan risiko 1. Mempertahankan tempat 1. Pasien tidak merasakan
tindakan keperawatan tidak tidur yang nyaman kerusakan/abrasi kulit tidur yang nyaman dan gatal lagi
terjadi gangguan integritas dan aman (kering, yang lebih luas aman, kering, bersih, alat 2. Nyeri berkurang
kulit dengan kriteria hasil : bersih, alat tenun tenun kencang, bantalan 3. Pasien mengatakan lebih
baru pada luka sesuai bebat/gips. kelemasan kulit dan pada kulit terutama daerah
62
dengan waktunya. otot terhadap tekanan penonjolan tulang dan area
pada imobilisasi
3. Mencegah gangguan
perkembangan
masalah klien
4. Observasi keadaan
kulit, penekanan
gips/bebat terhadap
63
terhadap kulit,
insersipen/traksi.
64
Diagnosa 7: Koping tidak efektif berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistem
Setelah dilakukan tindakan 1. Motivasi pasien 1. memberikan 1. memberikan motivasi dan 1. Mengemukakan
keperawatan selama 24 dan keluarga kesempatan pada dukungan kepada keluarga perasaanya dengan
- Mengungkapkan lingkungan yang untuk merasa diterima dan membatasi jumlah kemampuan yang
perasaan mengenai nyaman dimana dengan kondisi apa pengunjung dimiliki pasien
65
terjadi pada diri klien keluarga merasa
berbicara. berbicara
4. Berikan
informasi
akurat, konsisten
66
mengenai
prognosis.
67
Diagnosa 8: Gangguan harga diri berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran
keperawatan selama 2x24 jam orang terdekat memastikan kepada orang terdekat kepercayaan diri
pasien dapat mengungkapan pengaruh diagnosis masalah untuk tentang pengaruh pada kemampuan
perubahan pemahaman dalam dan pengobatan memulai proses diagnosis dan yang dimiliki pasien
criteria : keluarga.
mekanisme koping untuk dan keluarga untuk 2. membantu dalam kepada keluarga dan 2. Memperlihatkan
68
pengobatan.
menyentuh pasien
69
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kanker adalah ketika kontrol yang normal ini dari sel-sel hilang dan sel-sel
mulai tumbuh dan membelah diluar kontrol. Sel-sel juga menjadi abnormal dan telah
berdasarkan pada tipe dari sel yang dipengaruhi. Penyebab pasti terjadinya kangker
suatu zat dalam tubuh yaitu C-Fos dapat meningkatkan kejadian kangker tulang.
artinnya adalah fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh proses patologik, seperti
neoplasia, osteomalasia, osteomielitis, dan penyakit lainnya. Dari fraktur tersebut bisa
saat perfusi jaringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan untuk kehidupan jaringan.
Ini bisa disebabkan karena penurunan ukuran kompartemen otot karena fasia yang
membungkus otot terlalu ketat, penggunaan gips atau balutan yang menjerat ataupun
peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau perdarahan sehubungan dengan
Penyakit kanker tulang dapat dicegah seperti halnya penyakit lain. Pencegahan
penyakit kanker tulang ada beberapa cara yang dapat dilakukan sejak dini, yaitu;
70
1. Melakukan penguatan terhadap tulang dengan cara memanen viamin D dengan
3. Olahraga yang teratur dapat menguatkan tulang karena banyak bergerak akan
membuat komposisi tulang menjadi lebih padat. Lari dan senam adalah olahraga
4. Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik atau mengandung zat yang
4.2 Saran
Kanker tulang memang sangat berbahaya, tetapi kanker tulang masih dapat
dicegah mulai dini seperti yang telah dijelaskan diatas diantaranya dengan pilihan
makanan sehat dan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko kanker. Olahraga
yang teratur dapat menguatkan tulang karena banyak bergerak akan membuat komposisi
tulang menjadi lebih padat. Hindari makanan yang mengandung zat karsiogenik atau
71