Stroke Iccu
Stroke Iccu
OLEH
NIM : 113063J115065
BANJARMASIN
2015/2016
LAPORAN PENDAHULUAN
I. KONSEP TEORI
A. DEFINISI
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak
pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi
kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu
jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga
dinding pembuluh darah. Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma
1. Hipertensi
estrogen tinggi)
7. Penyalahgunaan obat (kokain), rokok dan alkohol
jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya muncul tiba-tiba, tanpa
peringatan, dan sering selama aktivitas. Gejala mungkin sering muncul dan
Kesulitan menelan.
Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur, membungkuk,
Kehilangan koordinasi.
Kehilangan keseimbangan.
Kejang.
Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan sensasi,
1. Narasi
willisi. AVM dapat dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia meter dan
nyeri, sehinga timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk
karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari darah dan dilepaskan
dan glukosa otak dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel saraf
sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20 mg%
seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun
sampai 70 % akan terjadi gejala disfungsi serebral. Pada saat otak hipoksia,
1. Angiografi cerebral
2. Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
intrakranial.
3. CT scan
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya
secara pasti.
terjadinya perdarahan otak. Hasil yang didapatkan area yang mengalami lesi
5. EEG
dampak dari jaringan yang infrak sehingga menurunnya impuls listrik dalam
jaringan otak.
F. PENATALAKSANAAN
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak,
sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan,
iskemik dengan memberikan O2, glukosa dan aliran darah yang adekuat
tekanan darah.
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang
3. Pengobatan
trombolitik/emobolik.
4. Penatalaksanaan Pembedahan
A. PENGKAJIAN
Data Subyektif:
Data obyektif:
kelemahan umum.
Gangguan penglihatan
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
Data obyektif:
Hipertensi arterial
Data Subyektif:
Data obyektif:
Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesedihan , kegembiraan
4. Eliminasi
Data Subyektif:
Inkontinensia, anuria
Distensi abdomen (kandung kemih sangat penuh), tidak adanya suara usus
(ileus paralitik)
5. Makan/ minum
Data Subyektif:
Data obyektif:
6. Sensori neural
Data Subyektif:
arachnoid.
lumpuh/mati
Penglihatan berkurang
Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada
Data obyektif:
kognitif
dalam (kontralateral)
Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi ipsi
lateral
7. Nyeri/ kenyamanan
Data Subyektif:
Data Obyektif:
8. Respirasi
Data Subyektif:
Tanda:
9. Keamanan
Data Obyektif:
Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali
tubuh
Data Obyektif:
Data Subjektif :
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
napas ronchi (+), napas irreguler, dan memakai alat bantu oksigen.
facial atau oral ditandai dengan klien tampak tidak mampu berbicara
ketidakmampuan menelan ditandai dengan klien tidak sadar, dan kondisi klien
tampak lemah
GCS E4V5M6
intervensi
R/: Mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada klien secara dini
d) Berikan posisi kepala lebih tinggi 15-30 dengan letak jantung ( beri
bantal tipis)
otot facial atau oral ditandai dengan klien tampak tidak mampu
berbicara
tertulis, bahasa isyarat, bicara dengan jelas pada telinga yang baik).
Intervensi
sendiri.
R/: Membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral
daerah oral.
ucapannya.
sederhana.
(afasia sensorik)
tersebut.
atau Pus
yang pendek
R/ : Menilai kemampuan menulis (agrafia) dan kekurangan dalam
perlu.
ide/kata.
Tujuan: Setelah diberikan askep ....x 24 jam diharapkan mobilisasi klien mengalami
dan jika memungkinkan bisa lebih sering jika diletakkan dalam posisi
kulit/ dekubitus.
c) Letakkan pada posisi telungkup satu kali atau dua kali sekali jika pasien
dapat mentoleransinya.
d) Mulailah melakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif pada semua
perdarahan berulang.
netral.
tangan.
g) Tempatkan handroll keras pada teelapak tangan dengan jari jari dan
anatomis).
menyokong berta badan dan kaki yang kuat untuk memindahkan kaki
B. EVALUASI
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta. EGC.
Doenges, Marilynn E., Moorhouse, Mary Frances dan Geissler, Alice C. 2000. Edisi
Mansjoer, arief, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid Pertama.
Universitas Indonesia.