Bab ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai pengaruh dari konsentrasi
hutang dan tingkat pengungkapan modal intelektual, dapat diketahui dari seluruh
perusahaan logam dan sejenisnya dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 yang
53
54
Tabel 4.1
Perincian Pemilihan Sampel
No. Kriteria Perusahaan
perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI. Data yang diperlukan dalam
penelitian sekarang merupakan data yang diperoleh dari www.idx.co.id. Data tersebut
menjadi sampel sebanyak 14 perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI
55
dengan periode laporan keuangan tahun 2014-2016, berikut data perusahaan logam
Tabel 4.2
Data Sampel Perusahaan Logam Dan Sejenisnya
No. Kode Nama Perusahaan
1. ALKA Alakasa industrindo Tbk.
2. ALMI Alumindo ligh mental industryTbk.
3. BAJA Saranacenter bajatama Tbk.
4. BTON Betonjaya manunggalTbk.
5. CTBN Citra tubindo Tbk.
6. GDST Gunawan dianjaya steel Tbk.
7. INAI Indah aluminium industry Tbk.
8. ISSP Steel pipe industry of indonesia Tbk.
9. JPRS Jaya pari steel Tbk.
10. KRAS Karakatau steel Tbk.
11. LION Lion metal woks Tbk.
12. LMSH Lion mesh prima Tbk.
13. NIKL Pelat timah nusantara Tbk.
14. TBMS Tembaga mulia ssemanan Tbk.
Sumber: Data diolah sendiri, 2017
Analisis yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif.
dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan
digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari
bersangkutan.
Tabel 4.3
Hasil Uji Analisis Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Konsentrasi kepemilikan 42 .16 .98 .4387 .17999
Leverage 42 .06 7.99 1.9279 1.91111
pengungkapan modal intelektual 42 .20 .28 .2428 .01941
Valid N (listwise) 42
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
Tabel 4.3 di atas memperlihatkan gambaran secara umum hasil uji analisis
1. Konsentrasi Kepemilikan
Dapat dilihat dari tabel 4.3 di atas bahwa kebijakan dividen memiliki nilai
Tbk tahun 2016 sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,98 dimiliki oleh PT
Karakatau steel Tbk tahun 2016. Nilai standar deviasi menunjukkan angka
57
sebesar 0,17999 lebih kecil dari nilai rata-rata dari arus konsentrasi
2. Leverage
sebesar 0,06 nilai tersebut dimiliki oleh PT Jaya Pari Steel Tbk tahun 2014
Semanan Tbk tahun 2014. Nilai standar deviasi menunjukkan angka sebesar
1,91111 lebih kecil dari nilai rata-rata Leverage perusahaan logam dan
Dapat dilihat dari tabel 4.3 di atas bahwa nilai perusahaan memiliki nilai
Semanan Tbk tahun 2014 sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,28 dimiliki oleh
PT Jaya Pari Steel Tbk tahun 2016. Nilai standar deviasi menunjukkan angka
Pada bagian ini akan disajikan tentang analisis koefisien korelasi, koefisien
determinasi, serta uji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Data-data yang diperoleh melalui
laporan keuangan untuk seluruh variabel berskala ordinal sehingga data tersebut
interval. Teknik yang digunakan adalah metode interval berurutan dengan bantuan
microsoft excel 2007 dan hasil pengkonversian dapat dilihat di lampiran. Dengan
demikian semua data yang sudah dinaikan dari skala ordinal ke skala interval ini
Menurut Imam Ghozali (2012: 147) Uji normalitas bertujuan untuk menguji
mempunyai distribusi normalatau tidak. Data yang baik dan layak digunakan adalah
data yang memiliki distibusi normal. Dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
SPSS 21 untuk pengujian data sampel setiap variabel. Uji normalitas yang dapat
digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), Grafik histogram dan uji P-plot.
59
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 42
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .01721164
Most Extreme Differences Absolute .067
Positive .067
Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .431
Asymp. Sig. (2-tailed) .992
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,431
dengan nilai signifikan sebesar 0,992 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
dalam penelitian sekarang berdistribusi normal, H0: diterima yaitu data residual
Berikut ini adalah gambar grafik histogram uji normalitas data sebagai berikut:
60
Gambar 4.1
Gambar grafik hasil uji normalitas
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
Pada gambar 4.3 menunjukan bahwa data berdistribusi normal karena grafik
histogram menunjukan bentuk simetris atau tidak condok ke kiri maupun ke kanan.
Selanjutnya uji normalitas data dapat dilihat pada gambar grafik P-plot berikut
Gambar 4.2
Grafik p-plot hasil uji normalitas
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
61
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
1. Uji Multikoliniearitas
ditemukan korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
gejala multikoliniearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance
Inflation Factors (VIF). Ghozali (2011) menyebutkan bahwa data dinyatakan bebas
dari masalah multikoliniearitas jika memiliki syarat nilai tolerance > 0,10 atau nilai
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikoliniearitas
Variabel Tolerance VIF Standar VIF Keterangan
Konsentrasi Kepemilikan 0,894 1,119 < 10 Lolos Uji
Leverage 0,894 1,119 < 10 Lolos Uji
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
kepemilikan 1,119 dan nilai VIF leverage sebasar 1,119. Berdasarkan hasil pengujian
nilai VIF sebesar kurang dari 10, sehingga dinyatakan lolos uji multikolinieritas.
2. Uji Autokorelasi
62
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat digunakan
uji non parametric Run Test ataupun uji parametric melalui Durbin-Watson Test, uji
statistik Q: Box-Pierce, Ljung Box dan uji Langrange Multiplier. Pada penelitian ini
menggunakan uji non parametric run test dalam menguji gejala autokorelasi.
residual yang sedang diteliti merupakan data acak (random) dari model regresinya.
Pengujian terhadap keacakan ini untuk menghindari kebiasan yang terjadi dalam
penarikan kesimpulan terhadap keadaan yang diuji. Jika ternyata residual yang
sedang diteliti tidak melibatkan unsur acak, maka model tersebut tidak dapat
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi dengan run test
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .462a .214 .173 .01765 1.515
a. Predictors: (Constant), Leverage, Konsentrasi kepemilikan
b. Dependent Variable: pengungkapan modal intelektual
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
test dapat diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 1,515. Hasil tersebut
menyatakan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 2,280 > 0,05 sehingga model
63
tersebut memiliki nilai residual yang acak (random) dengan menerima H0.
Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 42, serta k =
sebesar 1.606 (lihat lampiran) dengan nilai DW 1,515. Karena DW terletak diantara
dU dan (4-dU)= 1,407 < 1,515 < 2,394 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
yang artinya tidak ada Autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi positif maupun
3. Uji Heteroskedastisitas
regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi
terhadap nilai absolut dari residual hasil regresi. Jika nilai koefisien korelasi antara
Tabel 4.7
64
Uji heteroskedastisitas
Correlations
Konsentrasi
kepemilikan Leverage ABS_RES
Spearman's rho Konsentrasi Correlation Coefficient 1.000 -.295 .293
kepemilikan
Sig. (2-tailed) . .058 .049
N 42 42 42
Leverage Correlation Coefficient -.295 1.000 .197
Sig. (2-tailed) .058 . .011
N 42 42 42
ABS_RES Correlation Coefficient .293 .197 1.000
Sig. (2-tailed) .049 .011 .
N 42 42 42
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
bahwa dari uji di atas lihat nilai Sig. pada 2 variabel konsentrasi kepemilikan (X1)
dengan nilai 0,049 dan leverage (X2) bernilai 0,011 terhadap ABS_RES. Semuanya
nilai Sig. < 0,05 berarti terdapat gejala heteroskedastisitas atau H0 ditolak. Oleh
karena itu dapat dijelaskan bahwa varian dari residual tidak homogen.
Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari
variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai koefisien
determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya adalah variasi dari variabel dependen
tidak dapat diterangkan oleh variabel independen sama sekali. Sementara jika R2=1,
artinya variasi dari variabel dependen secara keseluruhan dapat diterangkan oleh
variabel independen. Dengan kata lain, jika R2 = 1, maka semua titik pengamatan
65
berada tepat pada garis regresi ditentukan oleh R2-nya yang mempunyai nilai 0 = R2 =
1. (Nachrowi, 2006)
sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Keterangan:
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi
KD = r2 x 100%
= (0,462)2 x 100%
= 21,4%
66
kepemilikan dan leverage yaitu sebesar 21,4 % dan sisanya sebasar 78,6 %
variabel bebas pada variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linear
logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Hasil
dan kebijakan leverage dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .268 .009 29.976 .000
Konsentrasi kepemilikan .503 .016 .488 3.247 .072
Leverage .001 .002 .127 1.848 .041
a. Dependent Variable: pengungkapan modal intelektual
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
dan leverage bernilai nol (tetap atau tidak ada perubahan), maka tingkat
b. Nilai koefisien regresi konsentrasi kepemilikan sebesar 0.503 artinya jika nilai
c. Nilai koefisien regresi leverage sebesar 0,001 artinya jika nilai variabel
konstan.
(Ghozali, 2012:98).
Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis kebijakan dividen (X1)
dan kebijakan hutang (X2) terhadap nilai perusahaan secara parsial. Rumus yang
2
thitung = 12
68
Keterangan:
t hitung = nilai t
n = Jumlah sampel
Tabel 4.10
Hasil uji T
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .268 .009 29.976 .000
Konsentrasi kepemilikan .503 .016 .488 3.247 .072
Leverage .001 .002 .127 1.848 .041
a. Dependent Variable: pengungkapan modal intelektual
Sumber: Data sekunder sudah diolah dengan IBM SPSS v13, 2017
Modal Intelektual.
kepemilikan sebesar 3.247 sedangkan Ttabel 1.683 dengan tingkat signifikan 0,072
oleh karena itu Thitung> Ttabel yaitu 3,247 > 1.683 dan nilai signifikannya 0,072>0,05
Gambar 4.3
Hasil Penghitungan Kurva Uji Dua Pihak Konsentrasi Kepemilikan Terhadap
Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual
Sumber : hasil olah data IBM SPSS v13, 2017
Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai Thitung yaitu 1.771
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh nilai THitung untuk variabel leverage sebesar
1,848 sedangkan Ttabel 1,683 dengan tingkat signifikan 0,041 oleh karena itu Thitung >
Ttabel yaitu 1,848 > 1,683 dan nilai signifikannya 0,041 > 0,05 maka Ho diterima dan
modal intelektual.
70
Gambar 4.4
Hasil Penghitungan Kurva Uji Dua Pihak
Leverage terhadap Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual
Sumber : hasil olah data IBM SPSS v13, 2017
Berdasarkan gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa nilai Thitung yaitu -1,980 berada
Hasil analisis uji F dalam penelitian ini adalah seperti yang tercantum dalam
Tabel 4.11
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Total .015 41
Tingkat signifikansi dari yang digunakan dalam pengujian ini ialah = 5%,
variabel) = 42 - 3 = 39. Setelah melihat Ftabel, maka hasil yang diperoleh untuk
Ftabel ialah sebesar 3,24. Dari tabel di atas, mengungkapkan bahwa nilai F hitung
diketahuilah bahwa F hitung> F tabel yaitu 5,296 > 3,24 dan nilai probabilitasnya 0,009 <
0,05, yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh konsentrasi kepemilikan (X1) dan
Berdasarkan uji hipotesis tersebut maka digunakan uji dua pihak seperti
Gambar 4.5
Hasil Perhitungan Kurva Uji Dua Pihak Konsentrasi Kepemilikan Dan
Leverage terhadap Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual
Sumber : diolah sendiri 2017
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa thitung yaitu 5,296 berada dalam daerah
penolakan Ho, artinya konsentrasi kepemilikan dan leverage secara simultan atau
4.1.3 Pembahasan
simultan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI. adapun hal
Modal Intelektual
terdaftar di BEI pada tabel dengan bantuan IBM SPSS v13, menyatakan bahwa
didapatkan nilai koefesien regresi sebesar 0,503 dengan tingkat signifikan 0,072.
Sedangkan nilai tHitung (3.247) > ttabel (1,683) maka artinya Ho diterima. Hal ini berarti
modal intelektual.
Hasil ini berbeda dengan hipotesis yang diajukan akan tetapi arah koefisien
regresi telah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
pertanggungjawaban yang baik dari pihak manajemen dan Dewan Komisaris. Di sisi
keputusan sepihak karena adanya voting right (hak suara) dalam RUPS, sehingga
hasil yang dicapai tidak maksimal, kebijakan perusahaan tidak efektif dan pencapaian
tujuan kurang baik. Dengan keadaan itu, maka governance dalam perusahaan kurang
74
terungkapkan dengan luas. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh White et al. (2007) dan Nugroho (2012) yang menyatakan tidak ada
kepemilikan.
terdaftar di BEI tahun 2014-2016 pada tabel dengan bantuan IBM SPSS v13,
modal intelektual. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian terhadap regresi,
didapatkan nilai koefesien regresi sebesar 0,001 dengan tingkat signifikan 0,041.
Sedangkan nilai tHitung (1,848) >ttabel (1,683) artinya, maka Ho ditolak. Hal ini berarti
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara leverange terhadap tingkat
leverage yang tinggi juga akan mendapat perhatian dari kreditur untuk memastikan
bahwa perusahaan tidak melanggar perjanjian hutang. Hasil penelitian ini sesuai
dengan pernyataan Jensen dan Meckling (1976), terdapat potensi transfer kekayaan
75
dari debt-holders kepada pemegang saham dan manajer pada perusahaan yang
memiliki leverage yang tinggi sehingga menimbulkan biaya keagenan yang tinggi.
tingkat pengungkapan modal intelektual. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang
dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukan pengaruh sebesar 21,4 %.
Karena dalam pengujian Anova (Uji F), diperoleh hasil bahwa Fhitung >
Ftabel yaitu 5,296 > 3,24 dan nilai probabilitasnya 0,009 < 0,05. Dimana angka
kepemilikan dan leverage secara secara simultan atau bersama-sama adalah signifikan
terhadap tingkat pengungkapan modal pada perusahaan logam dan sejenisnya yang
terdaftar di BEI periode 2014-2016. Dari hasil yang diperoleh ini, sesuailah dengan
hipotesis yang ketiga (H3) yaitu konsentrasi kepemilikan dan leverage secara secara
76
pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.