DERMATITIS SEBOROIK
OLEH:
FINA OKTAVIANA
N 101 11 034
PEMBIMBING KLINIK:
dr. SENIWATY ISMAIL, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNTAD
RSUD UNDATA PALU
2015
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama pasien : An. I
2. Umur : 6 tahun
3. Jenis kelamin : perempuan
4. Alamat : jl. Lagarutu
5. Pekerjaan : Siswa
6. Tanggal pemeriksaan : 3 November 2015
7. Ruangan : Poliklinik Kesehatan Kulit& Kelamin
Undata
II. ANAMNESIS
1. Keluhan utama:
Gatal pada bagian kepala, telinga, wajah, punggung dan kaki
2. Riwayat penyakit sekarang:
Keluhan tersebut dirasakan pasien sejak 2 minggu yang lalu.
Awalnya rasa gatal timbul di daerah kepala, kemudian gejala yang
sama dirasakan pada bagian telinga, wajah, kaki dan punggung
disertai luka-luka kecil dan terkelupasnya kulit, gatal dirasakan
setiap waktu. Pasien mengaku sudah pernah menggunakan obat
berupa salep tapi gejala yang dirasakan tidak berkurang. Pasien
tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun makanan.
3. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah menderita hal yang sama sebelumnya.
4. Riwaya penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
1. Keadaan umum : Baik
2. Status gizi : Baik
3. Kesadaran : Kompos mentis
Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah : 100/60 mmhg
2. Nadi : 107 x / menit
3. Respirasi : 24 x / menit
4. Suhu : 35,6o C
Status Dermatologis
Lokalisasi
VI. RESUME
An. I usia 6 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan
keluahan gatal-gatal pada bagian kepala, telinga, wajah, punggung dan
kaki. Keluhan tersebut dirasakan pasien sejak 2 minggu yang lalu.
Awalnya rasa gatal timbul di daerah kepala, kemudian gejala yang
sama dirasakan pada bagian telinga, wajah, kaki dan belakang disertai
luka-luka kecil dan terkelupasnya kulit, gatal dirasakan setiap waktu.
Pasien mengaku sudah pernah menggunakan obat berupa salep tapi
gejala yang dirasakan tidak berkurang.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien
sakit baik, kesadaran compos mentis, dan status gizi baik. Tanda-tanda
vitalnya yaitu tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 107x/menit, respirasi
24x/menit, dan suhu 35,6 oC. Hasil pemeriksaan kulit tampak adanya
papul eritem pada bagian kepala, wajah, telinga, punggung dan kaki.
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka pasien didiagnosis
dengan dermatitis seboroik.
IX. PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Menjaga kebersihan kulit
Medikamentosa
Topikal:
Mikonazole 10 gr cream
Betametason 10 gr cream
Gentamicin 10 gr cream
Sistemik:
X. PROGNOSIS
Qua ed vitam : bonam
Qua ed fungsionam : dubia ad bonam
Qua ed cosmeticam : dubia ad bonam
Qua ed sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
An. I usia 6 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan keluahan
gatal-gatal pada bagian kepala, telinga, wajah, punggung dan kaki. Keluhan
tersebut dirasakan pasien sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya rasa gatal timbul di
daerah kepala, kemudian gejala yang sama dirasakan pada bagian telinga, wajah,
kaki dan belakang disertai luka-luka kecil dan terkelupasnya kulit, gatal dirasakan
setiap watu. Pasien mengaku sudah pernah menggunakan obat berupa salep tapi
gejala yang dirasakan tidak berkurang.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien sakit baik,
kesadaran compos mentis, dan status gizi baik. Tanda-tanda vitalnya yaitu tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 107x/menit, respirasi 24x/menit, dan suhu 35,6 oC.
Hasil pemeriksaan kulit tampak adanya papul eritem pada bagian kepala, wajah,
telinga, punggung dan kaki. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka
pasien didiagnosis dengan dermatitis seboroik.
Semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa, dapat menderita
dermatitis seboroik.Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada bulan-bulan
pertama kehidupan, dan insidensnya mencapai puncak pada umur 18-40 tahun.
Puncak kedua biasanya terjadi pada umur decade ke-4 sampai ke-7 kehidupan.
Penyakit ini lebih sering diderita laki-laki daripada perempuan. Prevalensi
dermatitis seboroik di dunia adalah 3-5%. Di Amerika, data mengenai prevalensi
dermatitis seboroik adalah sekitar 1-3%[6].
[1] Menaldi SW, dkk,. Ilmu Peyakit Kulit dan Kelamin. Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2015.
[2] Habif T.Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 5th
ed. Philadelphia: Elsevier Mosby; 2009.
[3] Murtiastutik D, Evrianti E, dkk,. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 2,
Departemen SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin: Surabaya, 2009.
[4] Ranita. O., Terroe. Profil Dermatitis Seboroik Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari - Desember
2012. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, 2015.
[5] Lalompoh BY. Profil Dermatitis seboroik di poliklinik kulit dan kelamin BLU
RSUP Prof. R. D. Kandou Manado periode Januari 2005-Desember
2007 (Skripsi). Manado: Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi; 2009.
[6] Schwartz RA, Janusz CA, Janninger CK. Seborrheic dermatitis: an overview.
American Family Physicians. 2006; 74.