Anda di halaman 1dari 10

BOILER

Di susun oleh :

Nugroho Teguh Santoso

(1305101033)

DIII TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
A. Pendauluan

Boiler mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan kinerja dari

sebuah pabrik dengan kata lain bisa dikatakan sebagai jantung dari pabrik. Fungsi

dari boiler adalah menghasilkan uap yang digunakan untuk kebutuhan proses

pabrik, dan membangkitkan listrik untuk kebutuhan pabrik. Peralatan pabrik yang

berupa sistem boiler merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan. Boiler

disini mempunyai peranan penting dalam proses produksi uap, dimana uap ini

nantinya akan digunakan untuk memutar turbin uap sebagai penghasil energi

listrik untuk kebutuhan pabrik. Apabila terjadi gangguan pada sistem boiler

tersebut maka kelancaran dan kontinuitas produksi uap akan terganggu sehingga

produksi yang dihasilkan juga akan mengalami gangguan.

B. Prinsip Kerja Boiler

Boiler, yang secara fungsinya disebut juga sebagai steam generator (penghasil
uap), adalah suatu bentuk sistem pembakaran yang merupakan gabungan dari
beberapa tube, header, ducting, burner, fin plate dan manifold yang di desain
untuk saling terhubung dalam suatu proses untuk mengubah air menjadi uap
bertekanan yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator
sehingga menghasilkan listrik di sebuah power plant (pembangkit listrik).

Sistem utama yang umumnya terdapat pada semua jenis manufaktur boiler adalah
:
1) Steam drum
2) Downcomer
3) Furnace
4) Separator / cyclone
5) Backpass / Heat Recovery Area (HRA)
6) Feed water pipe
7) Economizer
8) Superheater (low, medium & high temperature)
9) Connecting Pipes (upper & lower)
10) Main Steam Pipe

Gambar 1. Sistem kerja boiler

Secara umum, didalam boiler terdapat 3 proses yaitu :

a. Proses air menjadi steam

b. Proses bahan bakar (batu bara, limestone, oil) sampai menjadi abu sisa

pembakaran

c. Proses udara sampai menjadi gas buang


Untuk dapat menghasilkan uap air tentunya diperlukan air yang sesuai dengan

kadar Ph yang telah ditetapkan sebelumnya. Air didapatkan dari laut yang

kemudian diproses didalam chemical building (atau desalination) dan water

treatment sebelum di supply ke deaerator (untuk mengurangi kandungan oksigen

didalam air) dan disupply ke boiler melalui feed water pump. Dengan feed water

pump, air yang sudah melalui proses di deaerator tadi memulai tahapan proses di

boiler dengan urutan sebagai berikut :

1) Economizer

Disini air akan dinaikkan suhunya secara perlahan sebelum mencapai sistem

berikutnya

2) Steam drum

Dari economizer, air kemudian disupply ke steam drum melalui pipa. Diawal

proses, saat steam (uap air) belum mencapai saturated steam, maka separator

(pemisah) didalam steam drum akan melakukan bypass dan membiarkan air

turun ke tahap selanjutnya.

3) Downcomer

Disini, downcomer yang berbentuk pipa mengalirkan air ke bagian terbawah

dari sistem selanjutnya melalui lower connecting pipes.

4) Furnace

Selanjutnya air dari downcomer akan masuk ke furnace bagian paling bawah

dan ditampung didalam bottom header yang kemudian karena sistem

pembakaran batu bara, oil dan limestone didalam furnace, perlahan-lahan akan

berubah bentuk menjadi uap basah. Sesuai dengan sifatnya, uap akan

merambat keatas dengan sendirinya didalam tube (karena proses pemanasan


yang konstan didalam boiler). Uap air tersebut ditampung didalam upper

header (outlet header) pada bagian atas furnace. Disinilah terjadinya sistem

konversi energy. Setelah itu uap akan kembali disupply ke steam drum melalui

upper connecting pipes, dan, kembali oleh separatornya, uap tersebut disupply

kembali dari steam drum menuju sistem berikutnya.

5) Superheater

Disini terdapat beberapa kali backpass (umpan balik) steam dari low

temperature superheater kemedium temperature superheater lalu disupply ke

steam drum, lalu kembali ke high temperature superheater / final superheater.

Di high / final termperature superheater inilah proses terakhir steam setelah

melalui pemanasan berulang-ulang kali di dalam low dan medium superheater.

6) Main Steam Pipe

Inilah pipa terpenting dalam proses power plant, dikarenakan pipa ini yang

nantinya akan mensuplai superheated steam ke turbin. Material, kawat las dan

test nya pun (Non Destructive Test) tergolong istimewa karena membutuhkan

perlakuan khusus dan tim khusus untuk mengerjakannya. Disinilah temperatur

dan pressure tertinggi di boiler berada. Keseluruhan sistem diatas dikirim dari

manufaktur (pabrik) nya ke lokasi pemasangan (site) dalam bentuk knocked

down (pecah belah/terpisah) yang kemudian dirakit (difabricate) di site dan

kemudian dipasang dengan sistem rigging (pengangkatan) & welding

(pengelasan) yang semua proses tersebut mengacu kepada international

standard seperti American Welding Society (AWS), American Society of

Mechanical Engineers (ASME), American Standard for Testing & Material

(ASTM), dan lain-lain.


C. Fungsi boiler

Boiler berfungsi untuk merubah air menjadi uap superheat yang bertemperatur

dan bertekanan tinggi. Proses memproduksi uap ini disebut Steam Raising

(Pembuat Uap). Unit/alat yang digunakan untuk membuat uap disebut Boiler

(Boiler) atau lebih tepat steam Generator (Pembangkit Uap).

D. Performa Boiler

Perhitungan efisiensi boiler

Efisiensi adalah suatu tingkatan kemampuan kerja dari suatu alat. Sedangkan

efisiensi pada boiler adalah prestasi kerja atau tingkat unjuk kerja boiler atau ketel

uap yang didapatkan dari perbandingan antara energy yang dipindahkan ke atau

diserap oleh fluida kerja didalam ketel dengan masukan energy kimia dari bahan

bakar. Untuk tingkat efisiensi pada boiler atau ketel uap tingkat efisiensinya

berkisar antara 70% hingga 90%. Terdapat dua metode pengkajian efisiensi boiler

1. Metode Langsung: energi yang didapat dari fluida kerja (air dan steam)

dibandingkan dengan energi yang terkandung dalam bahan bakar boiler.

2. Metode Tidak Langsung: efisiensi merupakan perbedaan antara kehilangan

dan energi yang masuk.

Pembakaran

Pembakaran terjadi secara proses kimia antara bahan-bahan yang mudah terbakar

dengan oksigen dari udara untuk menghasilkan energi panas yang dapat

digunakan untuk keperluan lain. Komponen utama bahan-bahan yang mudah


terbakar adalah carbon, hidrogen, dan campuran lainnya. Dalam proses

pembakaran komponen ini terbakar menjadi karbondioksida dan uap air. Sejumlah

sulfur juga terdapat pada sebagian besar bahan bakar. Pada proses pembakaran

jumlah oksigen yang digunakan dapat mempengaruhi kualitas pembakaran.

Oksigen merupakan salah satu elemen udara yang jumlahnya mencapai 20.9%

seluruh komponen dari udara. Bahan bakar akan terbakar pada keadaan normal

jika terdapat udara yang cukup.

Neraca Kalor

Parameter kinerja boiler, seperti efisiensi dan rasio penguapan, berkurang

terhadap waktu disebabkan buruknya pembakaran, kotornya permukaan penukar

panas dan buruknya operasi dan pemeliharaan. Bahkan untuk boiler yang baru

sekalipun, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar dan kualitas air dapat

mengakibatkan buruknya kinerja boiler. Neraca panas dapat membantu dalam

mengidentifikasi kehilangan panas yang dapat atau tidak dapat dihindari. Uji

efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan penyimpangan efisiensi boiler

dari efisiensi terbaik dan target area permasalahan untuk tindakan perbaikan.

Proses pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir

energi. Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi

masuk dari bahan bakar diubah menjadi aliran energy dengan berbagai kegunaan

dan menjadi aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukan jumlah

energi yang dikandung dalam aliran masing-masing. Neraca panas merupakan

keseimbangan energi total yang masuk boiler terhadap yang meninggalkan boiler
dalam bentuk yang berbeda. Gambar berikut memberikan gambaran berbagai

kehilangan yang terjadi untuk pembangkitan steam.

Gambar 2. Kerugian-kerugian pada sistem boiler

E. Perawatan boiler

Perawatan yang baik pada boiler dapat menjamin umur teknis dan umur ekonomis

yang relatif panjang. Dibawah ini di jelaskan cara-cara perawatan boiler, bila

mana dilakukan lebih sering lebih menjamin amannya pengoperasian boiler

tersebut.

Setiap 1 s/d 2 minggu :

Memeriksa dan membersihkan strainer (saringan), air maupun steam.


Memerika dan membersihkan pipa dan dinding batu api dari semua abu

dan kerak pembakaran yang melekat di dinding.

Memeriksa rotor (impeller) blower terutama impeller blower ID Fan atas

kemungkinan abu yang melekat.

Setiap 1 s/d 3 bulan.

Memeriksa dan membersihkan bagian luar dan dalam boiler.

Membersihkan bagian dalam semua water tube (pipa) dan semua header

serta drum dari scale (kerak).

Memeriksa roster dan menggantinya jika ada yang patah/rusak

Membersihkan semuam abu dari dalam stack.

Diatas 1 tahun :

Periksa dan perawatan pada casing (dinding)

Periksa dan perawatan pada gas duct dan dust collector.

Periksa dan perawatan pada collector, peralatan dan instrument.

Periksa dan perawatan pada kerangan, cock dan piping.

Setiap 2 tahun :

Setiap 2 tahun di lakukan pemeriksaan berkala yang disaksikan oleh

depnaker setempat
Refrensi

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43056/5/Chapter%20I.pdf

http://aryandriadi.blogspot.co.id/2013/01/prinsip-kerja-boiler-ketel-uap.html

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9765-Paper.pdf

http://tugas-anak-kampus.blogspot.co.id/2015/02/perawatan-boiler.html

Anda mungkin juga menyukai