Anda di halaman 1dari 9

Kerangka Acuan Kerja

Pembuatan Design Investor Map 2017

1.1 Latar Belakang

Pengembangan penanaman modal di Provinsi Sumatera Barat memerlukan data


berkesinambungan dalam segala bentuknya untuk perencanaan, promosi,
monitoring dan evaluasi, serta pemberian perijinan penanaman modalnya.

Penanaman modal sejak dari perencanaan hingga investasi berjalan memerlukan


data yang memiliki referensi lokasi (bersifat spasial) sehingga pelaku penanaman
modal lebih memahami lokasi-lokasi yang menjadi prioritas pengelolaan dalam
suatu kawasan, berapa luasannya, komoditas atau macam investasi apa yang
tepat untuk dilakukan, bukan sekadar data lokasi yang bersifat tabuler. Data
spasial sangat diperlukan untuk analisis/kajian kondisi rencana penanaman modal
secara riil agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara tepat. Data
tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran di lapangan (langsung) atau
menggunakan data penginderaan jauh. Namun, pengukuran di lapangan pasti
terkendala dana dan tenaga. Di sisi lain, data inderaja juga memerlukan biaya
dalam pemerolehannya (walaupun sekarang ada beberapa yang dapat diperoleh
secara gratis). Sebenarnya, data spasial existing yang ada di instansi pemerintah
dapat digunakan dan di share antar pemangku kepentingan sebagai alternatif
dalam perencanaan bersama, namun terkadang beberapa institusi sulit berbagi
data. Hal ini menjadi penghambat besar dalam pengolahan data spasial.
Dalam menentukan keputusan berinvestasi, selain data numerik peluang investasi
di suatu wilayah yang berupa angka angka statistic, seorang investor akan
memerlukan data spasial yang menunjukkan lokasi secara spasial dari suatu
obyek investasi. Sebaliknya bagi pemerintah daerah yang menawarkan peluang
investasinya, lokasi dan jenis investasi yang ditawarkan harus tersaji tidak hanya
secara statistik, deskriptif, atau berupa gambar-gambar saja. Informasi spasial
menjadi alat yang sangat membantu bagi pemerintah daerah dalam menawarkan
peluang investasinya.

1
Dalam menyusun peta peluang investasi atau peta untuk para investor/investor
map, diperlukan data dasar dan data tematik. Data dasar investor map berupa
data rupabumi seperti batas administrasi, batas perairan, toponimi, titik tinggi,
jalan dan sungai. Sedangkan data tematik yang dijadikan masukan dalam
pembuatan investor map yang perlu digunakan antara lain peta penggunaan
lahan, peta tanah, peta geologi, peta kemiringan lereng, peta curah hujan/iklim,
dan peta tematik lain yang jika diolah dapat menghasilkan data spasial baru
sesuai keperluan analisisnya seperti peta kesesuaian lahan untuk investasi sektor
perkebunan, peta sebaran peluang investasi sektor industri dan lain-lain.

Untuk menyajikan data atribut yang berupa kuantitas data, selain data fisik,
parameter lain yang dapat dikelola secara spasial adalah data bidang sosial
ekonomi. Data bidang sosial ekonomi sangat dinamis dan dapat dispasialkan dari
data tabuler yang biasanya menjadi ranah data sosial ekonomi dengan tentunya
mempunyai entitas geografis di dalamnya. Data sosial ekonomi merupakan
bagian penting, dimana tujuan dari pengembangan investasi suatu kota/wilayah
adalah kemanfaatan sumberdaya yang berkelanjutan sebagai peluang investasi
dimana akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat yang salah satu
indikatornya adalah kemampuan bidang ekonomi.

Melihat banyaknya manfaat dari penggunaan data spasial yang dalam kegiatan ini
akan berupa investor map atau peta untuk para investor, maka sangatlah penting
suatu daerah dalam hal ini pemerintah daerah melalui dinas yang menangani
investasi harus menyediakan informasi spasial peluang investasinya dalam
bentuk investor map. Penyusunan design investor map pada tahun 2017 ini
memerlukan dukungan hasil pemetaan dan data base yang akurat dan terbaru.
Hasil desain pemetaan yang akan dilakukan ini akan dibuat dalam format peta
kawasan skala ketelitian 1:250000 yang disajikan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy. Beberapa tahun yang lalu instansi penanaman modal di Sumatera Barat
(d/h BKPMPPT) sudah pernah menyusun investor map, namun seperti diketahui
bahwa ada istilah data is growing old, artinya data peluang investasi yang
disusun 5 tahun yang lalu akan menjadi informasi yang sangat tidak relevan
ketika akan kita sajikan pada tahun ini. Penyajian data yang akan menjadi bahan
promosi pada saat ini adalah harus data yang terbaru.
2
Sebagai upaya menyediakan data keruangan dengan sistem digital bagi calon
investor, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Perijinan Terpadu melakukan kegiatan Pembuatan Design
Investor Map 2017. Melalui kegiatan ini diharapkan kegiatan para calon investor di
Sumatera Barat dapat terbantu terutama dalam hubungannya dengan lokasi
investasi. Seperti telah disinggung di atas, beberapa tahun yang lalu dinas ini
pernah menyusun peta investasi ynag berisi peluang investasi terutama sektor
ESDM seperti pertambangan dan energy, namun karena umur data yang
digunakan sudah berusia lebih dari lima tahun, maka perlu dilakukan perubahan
dan revisi. Demikian juga dengan design yang perlu diperbaiki dan disempurnakan
sehingga produk investor map menjadi lebih menarik. Di tahun ini peta investasi
yang akan dibuat berupa lokasi-lokasi peluang investasi yang sudah memiliki FS
maupun lokasi peluang investasi yang masih berupa potensi dengan data terbaru.
Selama ini produk sarana promosi peluang investasi yang berupa data spasial
investor map selalu menjadi bahan promosi yang menjadi ikon Dinas Penanaman
Modal Sumatera Barat dan Pelayanan Perijinan Terpadu dalam kegiatan pameran
baik di dalam maupun luar negeri.

Pembuatan peta untuk para investor (investor map) pada saat ini biasanya
dilakukan dengan menggunakan teknologi Geographic Information System/GIS,
namun permasalahan pokok yang terjadi adalah bahwa sistem ini membutuhkan
kesinambungan perolehan data baru dan updating hardware dan software
sehingga didapatkan data yang senantiasa baru sesuai dengan perkembangan.
Hal ini sebenarnya bukan menjadi suatu permasalahan karena biaya untuk
perolehan data baru yang sejenis dengan sistem yang sudah ada akan menjadi
relatif semakin murah seiring dengan berjalannya waktu apabila dibandingan
dengan cara-cara konvensional seperti yang saat ini masih dilakukan oleh seluruh
instansi di Sumatera Barat ini.

Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem perolehan, pemrosesan,


penyimpanan dan pengeluaran data yang mempunyai atribut lokasi di permukaan
bumi secara terkomputerisasi. Bedanya dengan sistem lain yang masing-masing

3
hanya membawa informasi data angka saja atau informasi lokasi saja, SIG
membawa informasi keduanya yang disatukan dalam satu bentuk data SIG.

Salah satu sumber input data spasial bagi SIG adalah data citra baik foto udara
yang hanya dapat diperoleh melalui pemotretan dengan menggunakan wahana
udara seperti pesawat udara, balon udara atau terbang layang; dan citra satelit.
Data dari sumberdata citra adalah keakuratannya yang mirip kondisi di lapangan,
terkini karena dapat dipotret kapan saja saat cuaca cerah maupun tidak, sangat
murah bila dibandingkan dengan pengukuran dan survey terestris di lapangan,
cepat perolehannya, dan dapat dipilih coveragenya.

Kegiatan pembuatan design investor map Sumatera Barat ini akan menghasilkan
hasil akhir berupa design leaflet peta tematik potensi investasi Sumatera Barat
yang direktifikasi, mempunyai koordinat latitude longitude, dan telah disesuaikan
dengan proyeksi UTM. Hasil ini nantinya akan menjadi dasar bagi calon investor
untuk memperoleh gambaran pertama dari potensi investasi di Sumatera Barat.
Namun berbeda dengan teknik pembuatan investor map yang menggunakan GIS,
kegiatan ini tidak menggunakan teknologi GIS namun menggunakan teknik
Kartografi dan Penginderaan Jauh. GIS tidak dipakai dalam kegiatan ini karena
keterbatasan percetakan di Sumatera Barat yang tidak ada satupun yang dapat
mencetak file format GIS, sehingga dengan demikian teknologi Kartografi yang
akan dipakai adalah penggunaan software kartografi yang tersedia di Indonesia.
Sedangkan perolehan data primernya akan menggunakan teknologi penginderaan
jauh melalui interpretasi citra landsat TM 8 yang harus disediakan dalam
kegiatan ini.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut di atas, maka Kegiatan Pembuatan


Design Investor Map merupakan kebutuhan yang mendesak pada saat ini.

4
1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Tujuan dari Kegiatan pembuatan design investor map Sumatera Barat adalah:
1. Menyediakan design data spasial bagi investor yang berupa peta peluang investasi
dalam rangka promosi potensi investasi dengan data terbaru.
2. Memperbaiki kualitas dan kuantitas data spasial dan non spasial yang ada terutama
data potensi investasi sehingga lebih menarik, akurat, dan terkini.
3. Memperoleh gambaran nyata dari kondisi terrain wilayah Sumatera Barat yang
dapat dipergunakan untuk para calon investor dalam melihat kondisi lapangan.
4. Menyediakan data dasar spasial dan data tematik spasial bagi pengambil
keputusan investasi di Sumatera Barat.
5. Menyediakan data spasial investasi bagi kalangan pendidikan, sosial, dan seluruh
masyarakat lainnya.

Sasaran

Adapun sasaran kegiatan ini adalah:


1. Tersedianya design data spasial bagi investor yang berupa peta peluang investasi
dalam rangka promosi potensi investasi dengan data dan desain terbaru yang lebih
menarik minat calon investor.
2. Tercapainya kualitas dan kuantitas data spasial dan non spasial yang ada terutama
data potensi investasi sehingga lebih menarik, akurat, dan terkini.
3. Tercapainya gambaran nyata dari kondisi terrain wilayah Sumatera Barat yang
dapat dipergunakan untuk para calon investor dalam melihat kondisi lapangan.
4. Tercapainya kesediakan data dasar spasial dan data tematik spasial bagi
pengambil keputusan investasi di Sumatera Barat.
5. Tercapainya ketersediaan data spasial investasi bagi kalangan pendidikan, sosial,
dan seluruh masyarakat lainnya.

1.3. Dampak

Dampak yang diharapkan dengan selesainya kegiatan ini adalah terjaringnya calon
investor yang akan melakukan investasi di Sumatera Barat setelah melihat peta
investasi baru yang menyajikan data dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

5
1.4. Metode Pelaksanaan

Kegiatan pembuatan design investor map Sumatera Barat ini akan memperoleh data
dasarnya dari hasil analisis analisis data primer, interpretasi citra landsat TM 8, data
sekunder dari OPD yang bertanggungjawab menangani sektor yang bersangkutan,
atau tersier dengan kondisi paling baru .

Hasil dari perolehan data ini adalah isi data spasial, numerik dan deskripsi peta
peluang investasi dengan dengan skala 1:250.000 berupa tematik data potensi
investasi di berbagai bidang yang ditawarkan sebagai peluang investasi. Data yang
telah diperoleh dengan cara dan alat seperti tersebut di atas akan diproses sebelum
dapat dipergunakan untuk pembuatan design investor map Sumatera Barat.
Pemrosesan data akan dilakukan dengan menggunakan software kartografi yang
sesuai dengan pencetakan peta karena penggunaan beberapa software GIS pengolah
data spasial tidak dapat dicetak di Sumatera Barat karena tidak kompatibel dengan
mesin cetaknya.

Kegiatan pembuatan design investor map Sumatera Barat akan menghasilkan dua
buah design dua sisi bolak balik untuk dicetak menjadi investor map ukuran A1 bagi
para calon investor dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Adapun isinya
adalah informasi lokasi, besaran angka, dan deskripsi penjelasan singkat dan
image gambar potensi dan peluang investasi di berbagai bidang, baik yang sudah
mempunyai FS maupun peluang yang masih berupa potensi yang belum dilakukan
penyusunan FS nya.

1.5. Peran dan Fungsi Peta Bagi Calon Investor

Hasil kegiatan Pembuatan Design Investor Map yaitu peta peluang investasi skala
ketelitian 1:250.000 mempunyai peranan sangat penting dalam mendukung proses
pengambilan para investor keputusan untuk berinvestasi di Sumatera Barat.
Sedangkan fungsi dari hasil kegiatan Pembuatan Design Investor Map adalah :
1. Sebagai pedoman untuk penyusunan rencana selanjutnya
2. Sebagai bahan acuan dalam penentuan lokasi investasi.
3. Dasar penetapan kawasan investasi.
4. Dasar acuan untuk menjelajahi kawasan Sumatera Barat.
6
1.6. Ruang Lingkup Kajian

Ruang Lingkup kajian dalam Pembuatan Design Investor Map dibedakan dalam 2
bagian yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup substansi (materi)

1.6.1. Ruang Lingkup Wilayah


Lingkup wilayah yang ditetapkan dalam meliputi wilayah Provinsi Sumatera Barat.

1.6.2. Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup substansi (materi) Kegiatan Pembuatan Design Investor Map dengan
hasil akhir peta investasi terdiri dari dua yaitu design peta dan deskripsinya dengan
rincian:
Peta untuk investor dengan deskripsi dan keterangan dalam bahasa
Indonesia
Peta untuk investor dengan deskripsi dan keterangan dalam bahasa Inggris

1.7. Landasan Hukum


Landasan hukum yang digunakan dalam Kegiatan Pembuatan Design Investor Map
meliputi undang-undang dan peraturan yang berlaku serta mempunyai keterkaitan
yang cukup penting. Pada tingkat Pusat, produk hukum dimaksud meliputi Undang-
Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (Kepres), Keputusan
Menteri (Kepmen) serta keputusan-keputusan lainnya pada tingkat yang lebih rendah.
Adapun produk hukum tersebut meliputi:
1. Undang-Undang RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang - Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
3. Undang - Undang-Undang RI No. 25 Tahun 2010 tentang Penanaman Modal..
4. PP 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Tata Ruang.

1.8. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan Kegiatan Pembuatan Design Investor Map dalam kurun
waktu 60 (enam puluh ) hari kerja.

7
1.9. Keluaran

Keluaran pembuatan design investor map Propinsi Sumatera Barat adalah design peta
untuk kepentingan semua jenis investor dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Design dibuat adalah design bukan GIS dan harus dengan program Kartografi
digitsl dengan tujuan bisa dicetak di percetakan offset
2. Design investor map harus memuat informasi dasar peta yang terdiri dari layer:
batas administrasi,
perairan (jaringan sungai, danau, laut),
jalan (jalan nasional, jalan propinsi dan jalan kabupaten),
toponimi atau nama-nama geografi ( nama propinsi, nama kabupaten/kota,
nama kecamatan, nama kota, nama gunung, nama sungai besar/utama,
nama danau, nama laut/selat, nama pulau, dan nama status tata batas hutan)
titik titik ketinggian.
Sumber peta dasar adalah peta Topografi TNI AD 1:250.000 atau peta
Rupabumi Bakosurtanal 1:250.000.
3. Tematik investor map harus memuat layer:
Tata batas kehutanan sesuai RTRWP Sumatera Barat 2010-2030,
Potensi investasi unggulan Sumatera Barat yaitu di bidang: pariwisata,
perkebunan, sumberdaya mineral, energy panas bumi/geothermal, minyak
bumi , industry hilir (minyak kelapa sawit, perikanan, dan kakao), perikanan
tangkap dan perikanan budidaya.
4. Design investor map harus dibuat dengan dua design terpisah masing-masing
satu design berbahasa Indonesia dan satu design berbahasa Inggris yang benar
secara gramatikal dan istilah sumberdayanya.
5. Design investor map harus disertai dengan:
deskripsi singkat potensi sumberdaya,
data tabel numerik (no, macam sumberdaya, besaran angka, nilai
sumberdaya, lokasi, dan jarak dari Padang),
data image/gambar sumberdaya yang ditampilkan.
6. Design investor map dibuat bolak balik dengan satu sisi memuat gambar peta
Sumatera Barat skala ketelitian 1:250.000 dan sisi lainnya memuat deskripsi
potensi sumberdaya, data numeric sumberdaya, dan gambar sumberdaya.
8
7. Design investor map harus fit dengan ukuran cetak yang direncanakan akan
dicetak seukuran A1 bolak balik.
8. Design investor map akan dikonsultasikan kepada ahli pemetaan kartografi
Sumbar untuk mendapatkan perbaikan materi dan perbaikan design.

1.10. Kualifikasi Konsultan/Perusahaan Pelaksana Kegiatan

Kegiatan pembuatan design investor map Sumatera Barat adalah suatu pekerjaan
penting yang membutuhkan pelaksana yang berkualitas, mempunyai tenaga terampil,
dan mempunyai peralatan yang lengkap seperti yang dikualifikasikan dalam kegiatan
ini. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat kegiatan ini akan menjadi tonggak
awal dari suatu rangkaian kegiatan masa depan untuk seluruh pelaku pembangunan
investasi di seluruh wilayah.

Berdasarkan Keppres pengadaan barang dan jasa, pekerjaan ini mencakup pekerjaan
yaitu: Klasifikasi bidang survey dan pemetaan. Konsultan harus mempunyai tenaga
ahli minimal di bidang:

No Bidang Keahlian Pendidikan Pengalaman


1. Team Leader / Ahli Geografi Minimal S1 5 Tahun
Geografi
2. Kartografi Geografi Minimal S1 5 Tahun
3. Penginderaan Jauh Geografi Minimal S1 5 Tahun
4. Teknologi Informasi Teknologi Informasi Minimal S1 5 Tahun

Anda mungkin juga menyukai