Anda di halaman 1dari 34

DIAGNOSIS DAN

PENATALAKSANAAN
PNEUMONIA KOMUNITI

DR. dr.Erlina Burhan MSc. Sp.P(K)


Bagian Pulmonologi & Ilmu kedokteran
Respirasi
FKUI RS.Persahabatan, Jakarta
Pendahuluan
Definisi pneumonia: suatu peradangan paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri,virus,jamur,parasit)
SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001 :
infeksi saluran napas penyebab kematian no. 2
Angka kejadian pneumonia sukar diketahui dengan
pasti
Penyebab kematian tinggi di dunia
Di Amerika penyebab kematian ke 6
Faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya pneumonia :

1. Mekanisme pertahanan paru


2. Kolonisasi bakteri di saluran
napas
3. Pembersihan saluran napas
terhadap bahan infeksius
Etiologi :
a. Bakteri
- tipik :gram (+), gram (-) aerob
maupun anaerob
- atipik : mycoplasma,legionella,
clamydia,virus influenzae,SARS
b. Jamur
c. Protozoa
Patogenesis
Masuknya mikroorganisme ke saluran
napas bawah
1. Inhalasi langsung dari udara
2. Aspirasi bahan-bahan di nasofaring
dan orofaring
3. Perluasan langsung dari tempat-
tempat lain
4. Penyebaran hematogen
Pembagian Pneumonia secara klinis

1. Community acquired pneumonia =


(pneumonia komunitas)
2. Hospital acquired pneumonia =
pneumonia nosokomial = pneumonia
di dapat di RS
3. Pneumonia in the compromised host=
daya tahan tubuh rendah
Cara mendapatkan kuman penyebab
pneumonia :
Dahak, darah
Cairan pleura
Melalui bronkoskopi
sikatan bronkus , BAL, bilasan bronkus
Transtorakal aspirasi
Transtrakeal aspirasi
dengan cara invasif pun hanya ditemukan kuman
penyebab 50%
Pneumonia komunitas :

Definisi : pneumonia yang didapat di


luar RS /di masyarakat
Etiologi : banyak disebabkan oleh
kuman gram positif
Akhir-akhir ini banyak gram
negatif
DIAGNOSIS PNEUMONIA
KOMUNITI
Pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau
infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih
gejala dibawah ini
- batuk batuk bertambah
- perubahan karakteristik dahak /purulen
- suhu tubuh 380 C / riwayat demam
- pemeriksaan fisis; ditemukan tanda-tanda
konsulidasi, suara napas bronkial dan ronki
- Leukosit 10.000 atau < 4.500
Gambaran klinis :

Tanda-tanda infeksi saluran napas akut


Demam, suhu tubuh meninggi
Nyeri otot, sendi
Batuk, sputum purulen/mukoid kadang-
kadang ada darah
Pemeriksaan Fisis :

Dada sakit tertinggal waktu


bernapas
Suara napas bronkial atau menurun
Ronki basah halus - ronki basah
kasar
Laboratorium
Leukosit meningkat > 10,000/L
LED meninggi
Hitung jenis lekosit bergeser ke kiri
Kultur darah (+) : 20-25% penderita
Ureum meninggi, kreatinin normal
Tabel 1. Perbedaan gambaran klinis
pneumonia atipik dan tipik
Tanda dan gejala P.atipik P.tipik

Onset gradual akut


Suhu kurang tinggi tinggi, menggigil
Batuk non produktif produktif
Dahak mukoid purulen
Gejala lain nyeri kepala,mialgia, jarang
sakit tenggorokan
Gejala di luar paru sering lebih jarang
Pewarnaan gram flora normal atau spesifik kokus gram (+) atau
(-)
Radiologis patchy konsolidasi lobar
Laboratorium lekosit,/normal kadang lebih tinggi
rendah
Gangguan fungsi hati Sering jarang
Pneumonia di masyarakat yang berat
Kriteria minor :

Frekuensi napas > 30/menit


PaO2/FiO2 < 250 mmHg
Rontgen paru : bilateral
Rontgen paru > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Tekanan diastolik < 60 mmHg
Kriteria mayor :

Membutuhkan ventilasi mekanik


Infiltrat bertambah > 50%
Membutuhkan vasopressor > 4
jam (septik shok)
Serum kreatinin > 2 mg/dl
Kriteria ICU :

1 atau 2 gejalah mayor


- Membutuhkan ventilasi mekanik
- vasopressor > 4 jam
2 dari 3 gejala minor
- Pa O2 / F1 O2 < 250 mm Hg
- Rontgen kelainan bilateral
- Tekanan sistolik < 90 mm Hg
INDIKASI RAWAT
1. Skor PORT > 70
2. Skor 70 bila salah satu dari :
- Frekuensi napas > 30/ menit
- PaO2/FiO2 < 250 mmHg
- Foto toraks kelainan bilateral
- Foto toraks melibatkan > 2 lobus
- Tekanan sistolik < 90 mmHG
- Tekanan diastolik > 60 mmHg
3. Pneumonia NAPZA
PENATALAKSANAAN
Terdiri atas antibiotik dan suportif
Antibiotika sebaiknya sesuai dgn kuman
penyebab dan uji resistensi
Alasan empiris antara lain :
Penyakit berat mengancam jiwa
Bakteri patogen yg diisolasi bukan
penyebab
Hasil pembiakan bakteri perlu waktu
Penderita pneumonia
komunitas dibagi menjadi :
1. Penderita rawat jalan
Pengobatan suportif/simptomatik
Istirahat di tempat tidur
Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum
obat penurun panas
Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan
ekspektoran

Pemberian antibiotika
2. Penderita rawat inap non ICU
Pengobatan suportif/simptomatik
Pemberian terapi oksigen
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan
koreksi kalori dan elektrolit
Pemberian obat simptomatik
Pengobatan antibiotika
3. Penderita rawat inap di ICU
Pengobatan suportif/simptomatik
Pemberian terapi oksigen
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan
koreksi kalori dan elektrolit
Pemberian obat simptomatik
Pengobatan antibiotika (sesuai
bagan)
Bila ada indikasi penderita dipasang
ventilator mekanik
Petunjuk terapi empiris menurut
PDPI
1. Rawat jalan
Pasien yang sebelumnya sehat atau tanpa riwayat pemakaian antibiotik 3
bulan sebelumnya
Golongan laktam atau laktam ditambah anti laktamase
(Level IV) ATAU
Makrolid baru (klaritromisin, azitromisin )(Level I)
Pasien dengan komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian antibitotik 3
bulan sebelumnya.
Fluorokuinolon respirasi (levofloksasin 750 mg, moksifloksasin)
(Level I) ATAU
Golongan laktam ditambah anti laktamase (Level IV)
ATAU
laktam ditambah makrolid (klaritromisin, azitromisin )
(Level I)
Rawat Non ICU
Fluorokuinolon respirasi levofloksasin
750 mg, moksifloksasin) (Level I)
ATAU
laktam ditambah makrolid
(klaritromisin, azitromisin ) (Level I)
Ruang rawat intensif (ICU) dan tidak ada faktor risiko infeksi
pseudomonas:
laktam (sefotaksim, seftriakson atau ampisilin sulbaktam)
ditambah makrolid baru (level II) atau Fluorokuinolon
respirasi iv (level I)
Pertimbangan khusus,Bila ada faktor risiko infeksi pseudomonas:
Antipneumokokal, antipseudomonas Beta Laktam (piperacilin-
tazobaktam, sefepime, imipenem atau meropenem) ditambah
siprofloksasin atau levofloksasin 750 mg ATAU
Beta Laktam seperti tersebut diatas ditambah aminoglikosida
dan azitromisin ATAU
Beta Laktam seperti tersebut diatas ditambah aminoglikosida dan
antipneumokokal fluorokuinolon (untuk pasien yang alergi penisilin,
beta-laktam diganti dengan aztreonam) (Level III)
Bila curiga disertai infeksi CA-MRSA Tambahkan vankomisin atau
linezolid (level III)
Pengobatan pneumonia atipik

Golongan tetrasiklin :
tetrasiklin : 4 x 500 mg
doksisiklin : 2 x 100 mg
Golongan makrolid : eritromisin : 4 x 500 mg
makrolid baru : spiromisin 4 x 1 gr
klaritromisin 2 x 500 mg
azithromisin 1 x 500 mg
rokstrimisin 1 x 300 mg
Kuinolon
ZISTIC
(Azithromycin 500 mg)

27
Apa itu
Azithromycin dihidrat :
antibiotika golongan Macrolide.

stabil thd as. lambung
perbedaan profil farmakokineti
Mekanisme Kerja
Menghambat sintesa protein bakteri dengan
cara mengikat pd ribosom subunit 50 s dan
mencegah translokasi peptida.
Indikasi
Infeksi ringan sampai sedang :
ISPA
ISPB
Community-Acquired Pneumoniae (CAP)
Infeksi kulit & jaringan lunak
Penyakit Menular Seksual :
- NGU (Non Gonococal urethtitis) dan
servisitis karena Chlamydia trachomatis
- Sifilis karena Treponema pallidum
Dosis
DEWASA
500 mg sekali sehari selama 3 hari

500 mg pada hari 1 lalu 250 mg hari 2 5

NGU : dosis tunggal 1 gram

Sifilis : dosis tunggal 2 gram

Uncomplicated gonorrhoea : dosis tunggal 2 g

Typhoid : 500 mg sekali sehari selama 7 hari

Granuloma inguinale : awal 1 g, dilanjutkan 500 mg/ hari


sampai lesi sembuh

ANAK-ANAK
10 mg/kgBB sekali sehari selama 3 hari
Studi Komparatif
Terapi Dosis Frekuensi Lama Terapi
Penderita dewasa :

Zistic 500 mg od 3 hari


Clarythromycin 250 mg bid 10 hari
Roxithromycin 150 mg bid 10 hari

Penderita anak :

Zistic 10 mg/kgBB/hari od 3 hari


Clarythromycin 50 mg/kgBB/hari tid 7 hari
Roxithromycin 50 mg/kgBB/hari tid 7 hari
FEATURES BENEFIT
Azithromycin dihidrate Kelarutannya lebih bagus dibandingkan
Azithromycin monohidrat
Dibuat dalam bentuk kapsul Tidak mual dilambung
dan captab salut film
Distribusi cepat dan luas Konsentrasi tinggi pada berbagai jaringan tubuh
: sinus, tonsil, paru, jar. Ginekologi & intra sel
Kadar tinggi pada jaringan Aktivitas baik thd patogen intraselluler
Terapi cukup 3 hari Bisa bertahan di jaringan samapai 10 hari
Cost Effektif Therapy
Aktivitas invitro lebih tinggi Lebih kuat terhadap M. avium, M. hominis
dibanding Erithromycin
Kemampuan penetrasi lebih Lebih aktif terhadap bakteri gram negatif
baik dibanding Erithromycin
Bioavailabilitas oral tinggi Kadar tinggi pada jaringan
32
FEATURES BENEFIT
Stabil terhadap asam
Tidak dipengaruhi adanya makanan Bisa di minum tanpa atau bersama
makanan
Kombinasi dengan obat lain Untuk pengobatan Pelvic Inflammatory
Disease dengan Metronidaziole
Efek samping minimal Aman digunakan untuk pasien dengan
multiple drug therapy
Angka MIC thd H. Influenza, M. Azithromycin jauh lebih aktif
Catarrhalis dan bakteri gram negatif dibandingkan Erithromycin
lainnya lbh rendah dibandingkan
Erithromycin
Untuk pengobatan H. pylori Azithromycin 1 gr selama 3 hari
kombinasi dikombinasi dengan
Amoxycillin 1 g dan Omeprazole 20
mg selama 7 hari
Kemasan box 10 captab, kapsul Keleluasaan dokter dalam menuliskan
33
terapi untuk berbagai macam kasus

Anda mungkin juga menyukai