Anda di halaman 1dari 13

Kurnia Dian Baskoro

2414100002

No Judul Penulis Tahun Terbit Review


1 Interactive effects Awatif M. Journal of Jurnal ini membahas
of temperature and Abdulmajeed Photochemistry mengenai efek dari
UVB radiation on a, Samantha & temperature dan radiasi
methane R. Derby b, Photobiology, sinar UB serta emisi
emissions from Samantha K. B: Biology 166 metana pada sistem
different organs of Strickland b, (2017) 193 hidroponic
plants grown in Mirwais M. 201 Suhu yang lebih tinggi
hydroponic system Qaderi meningkatkan emisi CH4,
rasio massa daun, dan
rasio akar: akar. Baik
suhu maupun UVB
memiliki efek signifikan
pada daun, batang, akar
dan massa kering total,
EC, pektin, klorofil total,
serta massa daun tertentu.
Di antara organ tanaman,
ada perbedaan CH4, EC,
pektin dan klorofil total.
Metana dan EC paling
tinggi untuk batang dan
paling rendah untuk daun;
Daun paling tinggi,
namun batangnya
memiliki kandungan
pektin paling rendah;
Klorofil total paling
tinggi pada daun tapi
paling rendah di akar.
Suhu yang lebih tinggi
menurunkan flavonoid
daun, asimilasi karbon
dioksida bersih, dan
efisiensi penggunaan air.
Secara keseluruhan,
stresor lingkungan
meningkatkan tingkat
emisi aerobik CH4, yang
bervariasi dengan organ t
2 Hydroponic System Jung Eek An Indoor Jurnal ini membahas
Son1, Vertical mengenai sistem
Hak Jin Farming hydroponic secara umum
Kim2, System for Komponen yang perlu
Tae In Ahn1 Efficient diperhatikan
Quality Food konduktivitas listrik (EC),
Production pH, oksigen terlarut, dan
suhu
2016, Pages konsentrasi ion dalam
213221 larutan nutrisi berubah
seiring waktu,
Analisis periodik larutan
nutrisi dan penyesuaian
rasio nutrisi dapat
memperbaiki
keseimbangan unsur hara.
Sebagai metode lanjutan,
elektroda selektif ion dan
jaringan syaraf tiruan
dapat menjadi alat yang
efisien untuk
memperkirakan
konsentrasi setiap ion.
Untuk produksi tanaman
yang stabil, sistem
desinfeksi menggunakan
filter, panas, ozon, dan
radiasi ultraviolet
diperlukan dalam sistem
hidroponik.

3 Hydroponic green Karoly ronai Procedea Jurnal ini membahas


house energy Cristian technologi mengenai energy supply
supplai dragos 2015 703-707 dari energy terbarukan
Menjelaskna tentang
technologi apa yang akan
digunakan dalam sistem
tersebut
Sehingga akan
memberikan dampak
dalam segi ekonomi
4 Automated system Diego S. Computers and Jurnal ini membagas
developed to Dominguesa, Electronics in tentang pentingnya
control pH and Hideaki W. Agriculture kontrol nutrisi dalam
concentration of Takahashib, sistem hydroponic
nutrient solution
evaluated in Carlos A.P. Sistem ini sepenuhnya
hydroponic Camaraa, Volume 84, dikelola oleh perangkat
Suzana L. June 2012, lunak buatan
Nixdor Pages 5361 laboratorium.
Ini memonitor
konduktivitas dan pH
sepanjang 24 jam selama
seluruh siklus produksi.
Selain itu, memungkinkan
penyesuaian variasi
apapun, melalui katup
solenoida yang
mengeluarkan larutan
asam / basa atau nutrisi.
5 Biochar, a potential Yasser Journal of Sistem hidroponik
hydroponic growth Mahmoud Cleaner dikembangkan dengan
substrate, enhances Awad Production menggunakan teknik film
the nutritional nutrisi
status and growth Available Teknik nutris yang
of leafy vegetables online 13 April digunakan untuk
2017 mengevaluasi keefektifan
sekam biochar (RB) saja
atau dikombinasikan
dengan perlite (PL)
Komposisi gizi Foliar
(Ca, Mg, K, Na, Mn, Fe,
dan Zn) dan status
nitrogen (indeks SPAD)
tanaman yang ditanam di
PL + RB dan PL
menunjukkan adanya
kondisi pertumbuhan
optimal untuk
memastikan hasil
optimum dengan kualitas
tinggi.
Hasilnya menunjukkan
bahwa penggunaan
substrat hidroponik PL +
RB bisa menjadi
teknologi alternatif dan
efektif untuk pengelolaan
yang lebih baik dari
pertumbuhan alga yang
tidak diinginkan dalam
larutan nutrisi dan
produksi sayuran berdaun
tinggi.
6 Effect of high A.Suyanto Penelitian ini melihat
consentrated Hadi pengaruh konsentrasi
dissolved oxygen osigen terlarut pada
on the plant growth pertumbuhan tanaman
in a deep melalui media hydroponic
hydroponic culture Dari hukum Henry,
under a low kelarutan oksigen di
temperature udara terutama
bergantung pada suhu air
dan tekanan parsial
oksigen di udara. Oksigen
terlarut konsentrat tinggi
ini dibuat dengan
melewatkan larutan
nutrisi dalam gas oksigen
murni bertekanan tinggi
(95% O2)
Hasil yang didaatkan
bahwa pasokan oksigen
terlarut terlarut (20-30 mg
/ l) efektif untuk
memperbaiki
pertumbuhan tanaman di
bawah suhu rumah kaca
rendah dalam budaya
hidroponik yang dalam.
7 Effect of oxygen M. Cherif European Jurnal ini membahas
concentration on Y. Tirilly Journal of mengenai efek larutan
plant growth, Plant nutrisi oksigenasi pada
lipidperoxidation, Pathology 103: tumbuhan tomat dilihat
and 255264, 2013 berdasarkan hidroponik.
receptivity of Perlakuan oksigen tinggi
tomato roots to menghasilkan
Pythium F under peningkatan pertumbuhan
hydroponic tanaman yang ditandai,
conditions yang diukur dengan bobot
tunas dan akar. Akar dan
bobot atas hampir sama
pada tanaman yang
diobati dengan nitrogen
dan kontrolnya
peningkatan aktivitas
lipoksigenase yang
terdeteksi dalam
penelitian ini pada akar
tomat yang tumbuh di
bawah tekanan oksigen
dan diinokulasi dengan
Pythium F dapat
menyebabkan degradasi
dan disorganisasi lipid
membran. Disorganisasi
tersebut dapat
mempermudah kolonisasi
akar oleh patogen dan
munculnya pembusukan.
8 THE EFFECT OF Romana INNOFARM : Penelitian ini mengenai
NUTRIENS Akiska Jurnal Inovasi pengaruh konsentrasi
CONCENTRATION Pertanian Vol. nutrisi dan media tana
AND GROWING 13, No. 2, terhadap pertumbuhan
MEDIA Oktober 2014 dan hasil sawi pakcoy
OF PAKCOY (Brassica parachinensis)
MUSTARD sistem hidroponik
GROWTH AND Penelitian bertujuan
YIELD IN untuk mengetahui
VERTICAL konsentrasi nutrisi dan
HYDROPONIC jenis media tanam yang
SYSTEM dapat meningkatkan
pertumbuhan
dan hasil tanaman sawi
pakcoy (Brassica
parachinensis) secara
optimum pada sistem
hidroponik vertikultur.
Penelitian menggunakan
rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 3
perlakuan konsentrasi
nutrisi, yaitu 500 ppm,
1000 ppm, dan 2000
ppm dan 3 perlakuan
variasi media, yaitu arang
sekam, pasir, dan
campuran arang sekam
dan pasir.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
pemberian nutrisi dengan
konsentrasi 1000 ppm
dengan media tanam
arang sekam, pasir,
maupun campuran arang
sekam dan pasir
memberikan
pertumbuhan dan hasil
sawi pakcoy lebih baik

SMART HIDROPONIK : Pengendalian Kadar Komposisi PH Pupuk dan Air


Pada Budidaya Hidroponik dengan Photovoltaic Untuk Meningkatkan Produksi dan
Pemanfaatan Lahan Sempit Berbasis ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang, pembangunan dilakukan secara cepat di setiap daerah.
Sehingga, diperlukan lahan untuk melakukan pembangunan tersebut. Hal ini berdampak
pada semakin sempitnya lahan pertanian untuk bercocok tanam. Di sisi lain, sebagian besar
kawasan Indonesia merupakan lahan pertanian yang merupakan sektor penting bagi
masyarakat Indonesia. Pertanian merupakan sumber penghasilan bagi masyarakat
Indonesia. Saat ini luas areal sawah di Pulau Jawa (sebagai pokok bahasan karya tulis ini)
sebanyak 3,4 juta hektar atau 42,49% dari total nasional, di Pulau Sumatera mencapai 2,3
juta hektar atau 29,59%, Kalimantan 937.606 hektar atau 11,57%, Sulawesi 886.501 hektar
atau 10,94%, Nusa Tenggara 285.852 hektar atau 3,53%, Bali 76.003 hektar atau 0,94%,
Papua 55.840 hektar atau 0,69% dan Maluku 21.763 hektar atau 0,27%. Kesenjangan yang
timbul ini, semakin jauh ketika faktor-faktor lingkungan tidak mendukung aktivitas
bercocok tanam di Pulau Jawa. Faktor lingkungan yang sering kali menjadi permasalahan
utama dalam bercocok tanam adalah cuaca yang kurang mendukung. Perubahan cuaca
lingkungan dapat memengaruhi faktor lain, yaitu temperatur lingkungan, kadar air dalam
tanah , pH tanah, intensitas cahaya matahari, dan kelembaban lingkungan. Sehingga, hal
ini menjadi permasalahan yang kompleks dalam dunia pertanian. Oleh sebab itu, tidak
jarang ditemui terjadi kekosongan lahan pertanian yang mengakibatkan konstruksi
bangunan semakin mudah untuk menempati suatu lokasi. Selain itu, penggantian lahan
pertanian dengan perkebunan juga sering dijumpai, mengingat lebih praktisnya perkebunan
dari segi perawatan tanaman.

Seiring perkembangan zaman, terdapat solusi untuk mengatasi permasalahan di atas,


yaitu dengan tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik merupakan tanaman yang ditanam
pada media berukuran kecil yang dapat berupa tanah ataupun selain tanah seperti batu
kerikil dengan ditempatkan pada suatu bejana seperti botol plastik. Namun, timbul
permasalahan pada perawatan tanaman hidroponik. Unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman
juga harus dijaga kestabliannya, seperti pH pupuk dan kadar air. Kekurangan kadar pH
pupuk dan air dapat menyebabkan tanaman cepat mati. Sehingga, tidak jarang ditemui
tanaman hidroponik mengalami perlambatan dalam berkembang. Namun, dalam perawatan
tanaman hidroponik, juga diperlukan kesabaran dan ketelitian yang tinggi dalam perawatan
tanaman hidroponik. Seperti yang dilansir pada http://www.aquafarm.co.id/2015/11/kunci-
suksestanaman-hidroponik, bahwa petani hidroponik sering kali tidak sabar dalam
menunggu hasil perkembangan tanaman, sehingga sering kali tanaman hidroponik diberi
nutrisi yang berlebihan. Akibatnya, tanaman hidroponik mati karena kelebihan nutrisi. Hal-
hal tersebut yang menjadi pantangan petani hidroponik.

Oleh sebab itu, pengendalian komposisi pH pupuk dan air pada budidaya hidroponik berbasis
ARDUINOdengan photovoltaicsebagai sumber tenaga listrik berguna untuk meningkatkan
produksi dan pemanfaatan lahan sempit
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan utama yang menjadi pokok bahasan dalam karya tulis kali
ini adalah:

a. Bagaimana cara mengatasi lahan bercocok tanam yang semakin sempit?


b. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam hal perawatan tanaman hidroponik?

c. Bagaiaman cara mengendalikan komposisi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh


tanaman hidroponik?

1.3 Tujuan
Pada karya tulis tentang SMART HIDROPONIK ini, terdapat beberapa
tujuan yang hendak dicapai untuk mengatasi permasalahan di atas, yaitu: a.
mengatasi lahan bercocok tanam yang semakin sempit
b. mengatasi kesulitan dalam hal perawatan tanaman hidroponik
c. mengendalikan komposisi unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman
hidroponik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Nutrient Film Technique (NFT)


Teknik hidroponik yang satu ini sangatlah popular. Sistem NFT ini
mengalirkan air yang berisi nutrisi nutrisi yang diperlukan tanaman secara
terus menerus dan tanpa waktu jeda atau timer. Air yang berisi nutrisi ini
akan melewati gully dan juga akar lalu kembali ke penampungan air, dan
lalu kembali lagi secara terus menerus.

Gambar 2. 1 Sistem NFT


2.2 LM 35

Gambar 2. 2 Range Pengukuran pada Datasheet LM 35


LM 35 merupakan komponen elektronik dalam bentuk chip IC (
Integrated Circuit ) dengan 3 kaki (3 pin) yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis, berupa temperatur lingkungan menjadi energi listrik dalam
bentuk perubahan tegangan. Jenis dari sensor temperatur LM ada beberapa
jenis, namun dalam karya tulis ini difokuskan pada sensor temperatur jenis
LM 35 karena memiliki range pengukuran yang panjang, yaitu -55 C
hingga 150 C. Sensor temperatur LM35 memiliki parameter bahwa setiap
kenaikan 1 C tegangan keluarannya naik sebesar 10 mV dengan batas
maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada temperatur 150 C. Misalnya
pada perancangan menggunakan sensor temperatur LM35 kita tentukan
keluaran ADC (Analog to Digital Converter) mencapai full scale pada saat
temperatur

100 C, sehingga saat temperatur 100 C tegangan keluaran transduser (10mV/C x 100
C) = 1V. Meskipun tegangan sensor temperatur LM35 ini dapat mencapai 30 volt akan
tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan
catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60
A hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari
sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5
C pada temperatur 25 C .
Gambar 2. 3 Sensor Temperatur LM 35

2.3 PH meter
Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa
elektrode kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di
dalam larutan. Ujung elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1 mm
yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca
nonkonduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan
HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektroda
panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa
setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat
elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil.

Pada sebuah sistem pH meter secara keseluruhan, selain terdapat


elektrode kaca juga terdapat elektrode referensi. Kedua elektrode tersebut
sama-sama terendam ke dalam media ukur yang sama. Elektrode referensi
digunakan untuk menciptakan rangkaian listrik pH meter. Untuk
menghasilkan pembacaan pH yang valid, elektrode referensi harus memiliki
nilai potensial stabil dan tidak terpengaruh oleh jenis fluida yang diukur.
Gambar 2. 4 Modul pH Meter

Spesifikasi dari Ph Meter yaitu :


a. Module power: 5.00V
b. Module size: 43mm x 32mm
c. Measuring temperature: 0-60
d. Response time: 1min
e. pH sensor with BNC connector
f. pH2.0 interface ( 3 foot patch )
g. Gain adjustment Potentiometer
h. Power indicator LED

2.4 Photovoltaic (PV)


Sel surya atau juga sering disebut photovoltaic adalah divais yang
mampu mengkonversi langsung energi cahaya matahari menjadi energi
listrik. Sel surya bisa disebut sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan
potensi energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain
dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa
dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Gambar 2. 5 Beberapa Modul PV yang Dirangkai Seri dan Paralel

Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau
sambungan, dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi
seperti dioda, dan saat disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan
tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya komersial menghasilkan
tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala
milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel
surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V dalam kondisi
penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan
secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.
Gambar dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.
Gambar 2. 6 Ilustrasi Cara Kerja Photovoltaic

Ilustrasi di atas menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan


tipe-n. Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik
sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk
menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak,
maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p
sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan
sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran
elektron dan holeini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya
matahari mengenai susunan p-n junction ini maka akan mendorong elektron
bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak
positif menunggu elektron datang.

Anda mungkin juga menyukai