2016
I. PENDAHULUAN
II. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PELAYANAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
III. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
IV. TINJAUAN MANAJEMEN
V. MANAJEMEN SUMBER DAYA
VI. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
VII. PENUTUP
MM/
Terbitan : 02
Pedoman/
Manual No. Revisi : 00
Mutu
Tgl.Mulai Berlaku :
Halaman : 1- 18
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
2. Kebijakan Mutu
a. Kami seluruh jajaran karyawan UPTD Puskesmas Pameungpeuk
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan
fakta yang ada di lapangan serta kemampuan yang kami miliki
berdasarkan tupoksi masing-masing.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien
ada pada lampiran pedoman ini.
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun bedasarkan persyaratan standar
Akreditasi Puskesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem
manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya,
proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat yang terdiri dari:
1. Promosi Kesehatan dalam Gedung
2. Promosi Kesehatan luar Gedung
3. Program Posyandu Balita
4. Program Posbindu Lansia
5. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
6. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
7. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
8. Kesehatan Lingkungabn
9. Surveilans
10. Kesehatan Olah Raga
11. Pelayanan Konseling Perkesmas
12. Pemantauan kontak serumah TB Paru
13. Kunjungan rumah pasien jiwa
14. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pelayanan Klinis atau Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang terdiri
dari :
1. Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Rawat Inap
3. PONED
4. Klinik Umum
5. Klinik Gigi
6. Pelayanan Imunisasi
7. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
8. Pelayanan Obat
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan KB
11. Pelayanan Gizi Perseorangan
12. Pelayanan Pusling
Pelayanan Gawat Darurat dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan
klinis memperhatikan keselamatan pengguna jasa pelayanan dengan
menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan Pelayanan klinis atau UKP.
B. Pengendalian Dokumen :
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu disusun
meliputi :
1. Dokumen level 1. Kebijakan
2. Dokumen level 2. Pedoman/ manual
3. Dokumen level 3. Standar Operasioanal Prosedur
4. Dokumen level 4. Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan dan prosedur.
Proses penyusunan dokumen yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Pameungpeuk dikelola oleh Sub bagian Tata Usaha dengan melibatkan
semua program terkait selanjutnya disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas
Pameungpeuk setelah itu diberi nomor dokumen, diberi cap dokumen
terkendali dan didistribusikan untuk diberlakukan secara sah. Dokumen yang
sudah ada disimpan di tempat khusus dan ditata rapi diurutkan sesuai nomor
dan jenis dokumen untuk mempermudah pencarian dokumen apabila
diperlukan. Apabila ada dokumen yang sudah tidak berlaku lagi atau
kadaluwarsa akan dilakukan penarikan dokumen dengan diberi cap
kadaluwarsa dan disimpan di tempat khusus untuk dimusnahkan.
B. Sistem Pembuatan/Penyusunan
1. Sistem pembuatan dokumen/arsip perkantoran sesuai dengan aturan
pemerintah daerah kabupaten Garut
2. Sistem pembuatan dokumen akreditasi sesuai dengan pedoman
penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama
3. Sistem pembuatan rekam implementasi sesuai aturan yang berlaku di
masing-masing program
C. Sistem Penomoran
1. Surat masuk dan keluar, Surat Keputusan, Surat Perintah, Surat
Perintah Kerja, Dokumen Pengadaan serta Dokumen Kerjasama sesuai
dengan aturan pemerintah daerah kabupaten Garut
2. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok pelayanan
masing-masing .
3. Urutan penomoran dokumen akreditasi meliputi : kode palayanan
(upaya), kode dokumen, bulan, tahun dan nomor urut dokumen
Contoh : B/KIA/IV/SOP/3/15/005( B/KIA : kode palayanan upaya KIA, IV :
bab IV, SOP : Standar Operasional Prosedur, 3 : bulan Maret, 15 : tahun
2015, 005 : nomor urut SOP ). Urutan penomoran dokumen lain : kode
dokumen, bulan, tahun dan nomor urut dokumen Contoh : SOP/3/15/005
4. Penomoran rekam implementasi sesuai aturan yang berlaku di masing-
masing program.
D. Sistem Penyimpanan.
1. Dokumen rekam klinik / medik wajib disimpan sekurang-kurangnya
dua tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal atau
pindah tempat, setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas
dilampaui, rekam klinis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan
tindakan atau persetujuan lainnya harus disimpan jangka waktu 10
tahun terhitung dari tanggal dibuatnya.
2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada setiap resep
harus diberi tanda :
a. Umum : resep umum
b. BPJS : resep peserta JKN PBI dan Non PBI
3. Penyimpanan dokumen / arsip perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen / arsip aturan pemerintah daerah kabupaten
Garut
F. Evaluasi
Evaluasi dokumen dilakukan minimal 2 tahun sekali atau jika ada
permasalahan terkait hal tersebut.
2. Wewenang
a. Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh penanggung jawab program
terkait dan seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan dan persyaratan lain
c. Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran
mutu kinerja dipenuhi
d. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam
6 (enam) bulan
e. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi
sumber daya manusia, peralatan kesehatan dan pengobatan, obat-
obatan, dan infra struktur.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan denga cara workshop (mini lokakarya),
pertemuan, diskusi, email, SMS, memo, penyuluhan di radio dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi.
d. Lingkungan kerja
1) Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang
diperlukan dan mempengaruhi Kepuasan Pelayananan
Puskesmas.
2) Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU
dan koordinator Upaya Puskesmas:
Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan
untuk mendukung Pelayanan Puskesmas
Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian
pelayanan
Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan
kerja di unit kerja.