Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

Foto dada merupakan pemeriksaan yang penting dalam penafsiran kelainan pada
jantung dan paru. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan rutin dan merupakan
pemeriksaan penyaring terhadap penderita atau orang sehat yang sedang menjalani
pemeriksaan kesehatan.
Dari segi radiologik, cara yang mudah untuk mengukur jantung apakah membesar
atau tidak adalah dengan membandingkan lebar jantung dan lebar dada pada foto thoraks
PA (cardio thoracis ratio = CTR). Pada waktu mengukur pembesaran jantung sekaligus
dapat dinilai apakah pembesaran jantung itu menyeluruh atau hanya pembesaran lokal saja
atau kombinasi pembesaran menyeluruh dengan pembesaran lokal (pembesaran atrium saja
atau ventrikel saja)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI NORMAL JANTUNG


Jantung terletak dalam ruangan mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru.
Perikardium yang meliputi jantung terdiri dari dua lapisan: lapisan dalam (perikardium
viseralis) dan lapisan luar (perikardium parietalis). Kedua lapisan perikardium ini
dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas yang mengurangi gesekan akibat gerakan
pemompaan jantung. Perikardium melekat ke depan pada sternum, ke belakang pada
kolumna vetebralis, dan ke bawah pada diafragma. Perlekatan ini menyebabkan jantung
terletak stabil di tempatnya. Perikardium viseralis melekat secara langsung pada
permukaan jantung. Perikardium juga melindungi terhadap infeksi atau neoplasma dari
organ-organ sekitarnya ke jantung. Jantung terdiri dari tiga lapisan. Lapisan terluar
(epikardium), lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut miokardium,
sedangkan lapisan terdalam adalah lapisan endotel yang disebut endokardium.
Ruangan jantung bagian atas (atrium) dan pembuluh darah besar (arteri
pulmonalis dan aorta) membentuk dasar jantung. Atrium secara anatomi terpisah dari
ruangan jantung sebelah bawah (ventrikel) oleh suatu anulus fibrosus (tempat
terletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot)
Jantung mempunyai empat katup yang berfungsi untuk mempertahankan airan
darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup, katup atrioventrikularis
(AV) yang memisahkan atrium dengan ventrikel, dan katup semilunaris, yang
memisahkan arteri pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup
ini membuka dan menutup secara pasif, menanggapi perubahan tekanan dan volume
dalam bilik dan pembuluh darah jantung.

2
Gambar. Anatomi Jantung

Gambar. Anatomi Katup Jantung

3
GAMBARAN RADIOLOGI NORMAL JANTUNG
Radiologi adalah suatu ilmu tentang penggunaan sumber sinar pengion dan
bukan pengion, gelombang suara dan magnet untuk imaging diagnostic serta terapi
yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis melalui pembuatan foto dari bagian tubuh
manusia, dengan cara berkas sinar-X ditembuskan melalui pasien mencapai plat
fotografi. Aplikasi pemanfaatan sinar-X untuk pemeriksaan bagian tubuh manusia
sangat beragam, diantaranya untuk pemeriksaan toraks (Sutton, 1995).
Foto toraks adalah pemeriksaan radiologi yang paling sering dilakukan. Untuk
pemeriksaan rutin dilakukan foto proyeksi posterio-anterior (PA) dan bila perlu dapat
dilakukan foto proyeksi lateral, karena pada foto proyeksi anterio-posterior (AP),
bayangan cor akan termagnifikasi dan menutupi sebagian pulmo karena letak cor jauh
dari film. Itulah sebabnya dipilih foto proyeksi PA. Foto proyeksi AP diambil jika
pasien tidak dapat turun dari tempat tidur sehingga pasien difoto di tempat tidur sambil
terlentang. Karena pasien terlentang, pada foto proyeksi AP, costae bagian posterior
tampak lebih mendatar, diafragma tampak lebih tinggi dan volume pulmo tampak lebih
kecil jika dibandingkan pada pasien dengan posisi berdiri. Pada foto proyeksi PA jarak
antara tabung dan film (FFD/film-focus distance) sekitar 1,8 m, biasanya digunakan
tegangan 60-90 kV. Tegangan yang tinggi 120-150 kV dapat digunakan untuk
memperjelas tanda-tanda yang ada di jaringan pulmo (Forrest & Feigin, 1992).
Foto thoraks dada memberikan informasi tentang ukuran dan konfigurasi jantung
dan pembuluh darah besar. Untuk menilai jantung proyeksi yang dipakai adalah
proyeksi foto posteroanterior (PA) dan lateral.
Secara normal gambaran katup jantung secara radiologis dapat dilihat pada
gambar berikut.

4
Gambar. Foto PA dan PA/Lateral Normal Thoraks.

Gambar. Gambaran Jantung Normal pada Foto PA Toraks

PEMBESARAN ATRIUM DAN VENTRIKEL PADA FOTO POLOS


1. PEMBESARAN ATRIUM KANAN
Anomali Ebstein
Anomali Ebstein (AE) adalah suatu kelainan jantung bawaan berupa
malformasi katup trikuspidalis (KT), ditandai oleh letak daun posterior dan daun

5
septum KT berpindah tempat ke arah lebih rendah ke dalam ventrikel kanan
sehingga ruangan ventrikel kanan menjadi kecil, ruangan atrium kanan menjadi
sangat besar karena bergabung dengan ruang atrialisasi ventrikel kanan, dan KT
menjadi tidak kompeten.

Pada foto toraks tampak kardiomegali berbentuk kotak (box-shap cardiomegaly) atau
balon(ballon-shape cardiomegaly) akibat pembesaran atrium kanan, jantung bagian kiri
terdorong ke posterior, bayangan a. pulmonalis danhulu aorta mengecil, dan vaskularisasi
paru berkurang.
2. PEMBESARAN ATRIUM KIRI
STENOSIS MITRAL
a. Definisi
Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah
yang melintasi katup-katup tersebut. Katup normal memiliki dua ciri aliran yang
kritis yaitu aliran searah dan aliran yang tidak dihalangi.
Katup akan terbuka jika tekanan dalam ruang jantung di proksimal katup
lebih besar dari tekanan dalam ruang atau pembuluh di sebelah distal katup. Daun
katup sedemikian responsifnya sehingga perbedaan tekanan yang kecil (kurang dari

6
1 mmHg) antara dua ruang jantung sudah mampu membuka dan menutup daun
katup tersebut. Jantung terletak dalam mediastinum dirongga dada, yaitu diantara
kedua paru-paru.
Stenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan aliran
darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup
mitral. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga
timbul gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastol (Sudoyo B et al., 2007).
Stenosis mitral merupakan kasus yang sudah jarang ditemukan dalam
praktek sehari-hari terutama diluar negeri. Sebagaimana diketahui stenosis mitral
paling sering disebabkan oleh penyakit jantung reumatik yang menggambarkan
tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Pasien dengan mitral stenosis secara khas memiliki daun katup mitral yang
menebal, kommisura yang menyatu, dan korda tendineae yang menebal dan
memendek. Diameter transversal jantung biasanya dalam batas normal, tetapi
kalsifikasi dari katup mitral dan pembesaran sedang dari atrium kiri dapat terlihat.
Meningkatnya tekanan vena pulmonalis menyebabkan diversi darah yang nampak
dengan radiografi berupa pelebaran relatif pembuluh darah untuk bagian atas paru
dibandingkan dengan pembuluh darah untuk bagian bawah paru.
Penyempitan katup mitral menyebabkan katup tidak terbuka dengan tepat
dan menghambat aliran darah antara ruang-ruang jantung kiri. Ketika katup mitral
menyempit (stenosis), darah tidak dapat dengan efisien melewati jantung. Kondisi
ini menyebabkan seseorang menjadi lemah dan nafas menjadi pendek serta gejala
lainnya.

7
Gambar. Gambaran Stenosis Mitral

b. Foto thoraks
Gambaran foto torak pada stenosis mitral dapat berupa pembesaran atrium
kiri, pelebaran arteri pulmonal (karena peninggian tekanan), aorta yang relatif kecil
(pada penderita dewasa dan fase lanjut penyakit), dan pembesaran ventrikel kanan.
Terkadang terlihat perkapuran didaerah katup mitral atau perikard. paling terlihat
tanda-tanda bendungan vena.
Stenosis mitral menyebabkan perubahan pada bentuk jantung dan perubahan-
perubahan pembuluh darah paru-paru. Perubahan pembuluh darah paru ini tergantung
pada beratnya stenosis mitral dan kondisi dari jantung. Konveksitas dari batas kiri
jantung mengindikasikan bahwa stenosis menonjol. Pada kebanyakan kasus terdapat
dua kelainan yakni stenosis mitral dan insufisiensi mitral, dimana salah satunya
menonjol. Ventrikel kiri juga sangat melebar ketika insufisiensi mitral terlibat secara
signifikan (Asdie, 2000).
Tanda-tanda radiologis klasik dari pasien dengan stenosis mitral yaitu adanya
double contour yang mengarah pada adanya pembesaran atrium kiri, serta adanya
garis-garis septa yang terlokalisasi (Asdie, 2000).

8
Gambar. Pembesaran jantung dan Double Contour

Keterangan gambar :
1. Pembesaran ventrikel kanan
2. Pembesaran atrium kiri
3. Bronkus kiri utama terangkat

9
Gambaran mitral stenosis

Keterangan :
Pada foto thorax PA
1. Pembesaran atrium kiri (panah putih)
2. Peninggian bronkus kiri utama (panah biru)
3. Pembuluh darah di apecx terlihat sama besar dengan pembuluh darah di bagian basal
yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan vena pulmonalis (lingkaran putih)

Pada foto thorax lateral


Pembesaran atrium kiri

INSUFISIENSI MITRAL
a. Definisi
Insufisiensi mitral adalah keadaan dimana terdapat refluks darah dari
ventrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup
dengan sempurna. Pada insufisiensi katup mitral terjadi penurunan kontraktilitas

10
yang biasanya bersifat irreversibel dan disertai dengan terjadinya kongesti vena
pulmonalis yang berat dan edema pulmonal (Braunwald et al., 2005).

Gambaran Regurgitasi Mitral


b. Foto Thoraks
Akibat adanya insufisiensi, pada tiap-tiap sistolik ada darah yang
mengalir kembali dari ventrikel kiri ke atrium kiri. Darah yang kembali ini
disebut sebagai regurgitasi. Regurgitasi ini akan menyebabkan dilatasi atrium
kiri. Pada diastolik ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dengan jumlah
yang lebih dari biasa, sehingga terjadi hipertrofi ventrikel kiri yang kemudian
akan disusul oleh dilatasi
Perubahan pada jantung pada insusifiensi mitral murni yang penting
dilihat adalah melihat tanda pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri.
a. Proyeksi Posteroanterior
- Dilatasi atrium kiri yang mendorong esophagus ke sisi kanan.
- Adanya batas kembar (double contour) pada sisi kanan bawah.
- Aurikel atrium kiri tampak menonjol di pinggang jantung.
- Bronkus utama kiri terdorong ke atas.

11
- Jantung membesar ke kiri dengan apeks jantung tertaman di bawah
diafragma kiri.
- Segmen pulmonalis tak terlalu menonjol.
- Bila insufisiensi lanjut, tampak pelebaran vena-vena suprahiler.

Gambar. Foto Thoraks PA dengan LVH

Gambar. Foto Thoraks Jantung dengan gambaran double contour

12
b. Proyeksi Lateral
- Atrium kiri mendorong esophagus ke belakang
- Ventrikel kiri membesar ke belakang dan melewati vena cava
inferior.

Gambar. Foto Thoraks Lateral dengan LVH

13
Gambar. Insufisiensi mitral

Keterangan: Terdapat kardiomegali dengan pembesaran atrium kiri (tanda panah hitam) dan
pembesaran ventrikel kiri(tanda panah merah). Pada gambar tampak pula corakan vaskular
paru lebih jelas. Tanda-tanda ini merupakan karakteristik insufisiensi mitral.

Ventricular septal defect (VSD)


Defek septum ventrikel jantung atau ventricular septal defect (VSD) adalah
kelainan kongenital yang terjadi akibat terbukanya septum interventricularis yang
memungkinkan terjadinya hubungan darah antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan.Septum interventricularis adalah pemisah antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan, yang terdiri atas pars membranacea dan pars muskularis. VSD disebabkan
oleh malformasi embriogenik dari septum interventricularis.Kejadian ini dapat
berdiri sendiri atau bersamaan dengan kelainan kongenital jantung lainnya.Defek
biasanya terjadi pada septum interventricularis pars membranacea. Aliran darah

14
yang melalui defek itu lebih sering bertipe left to right shunt dan bergantung pada
besarnya defek, dan resistensi pembuluh darah pulmoner. Kelainan fungsi jantung
yang dialami penderita biasanya tergantung dari besarnya defek septum dan
keadaan pembuluh darah pulmoner.

Foto thorax
Macam-macam ekspertise yang dapat ditemukan pada VSD, antara lain:
Karakteristik foto yang ditemukan pada VSD adalah kardiomegali terutama
bagian kiri jantung, disertai tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner.
Peningkatan aliran balik vena pulmonalis mengakibatkan terjadinya
peningkatan volume pada atrium kiri dan ventrikel kiri, yang akhirnya berujung
ke dilatasi kedua ruang jantung tersebut. Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan
batas jantung kiri berubah bentuk. Pembesaran atrium kiri lebih baik jika dilihat
dari aspek lateral atau obliqus anterior sinistra, yang mana foto tersebut akan
menunjukkan gambaran bulging sepanjang batas jantung posterior bagian atas,
yang mengakibatkan pergeseran esophagus dan bronchus principalis sinistra.
Jika defek yang terjadi besar, maka pembesaran biventricular akan terjadi.

15
Gambar. Foto thorax PA menunjukkan pembesaran jantung yang lebih
dominan pada bagian kiri dan peningkatan vaskularisasi pulmoner

Gambar. Foto lateral menunjukkan pembesaran atrium kiri

16
Pada VSD, moderate left-to-right shunt, foto thorax PA menunjukkan
kardiomegali,arteri pulmonalis menonjol, aorta menjadi kecil, dan terdapat
tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner. Hal ini dapat terjadi karena
darah yang seharusnya mengalir ke aorta, sebagian mengalir kembali ke
ventrikel kanan. Atrium kiri yang menampung darah dari vena pulmonalis yang
jumlahnya banyak, akan melebar dari biasa dan dapat mengalami dilatasi.
Akibatnya, otot-otot ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi. Arah arus dari
kiri ke kanan dapat berbalik menjadi dari kanan ke kiri bila terjadi kelainan
pada pembuluh darah paru-paru, yaitu pembuluh darah paru lumennya menjadi
sempit terutama di bagian perifer. Hal ini berakibat tekanan di arteri pulmonalis
menjadi tinggi. Tekanan di ventrikel kanan juga meninggi. Bila tekanan di
ventrikel kanan menadi lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel kiri, maka
terjadilah pembalikan arah kebocoran menjadi right-to-left shunt. Perubahan
arah kebocoran ini menyebabkan penderita menjadi sianosis, sesuai dengan
gejala-gejala Eisenmenger. Foto oblique anterior dextra menunjukkan
pergeseran esophagus ke posterior, yang menandakan adanya dilatasi atrium
kiri disertai tanda-tanda pembesaran biventricular.

17
Gambar. Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, arteri pulmonalis
menonjol, dan terdapat tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner

18
Gambar. Foto oblique anterior dextra menunjukkan pergeseran esophagus ke
posterior, yang menandakan adanya dilatasi atrium kiri disertai tanda-tanda
pembesaran biventricular

Pada VSD, large left-to-right shunt, foto thorax PA menunjukkan kardiomegali,


dengan apeks jantung melebar sampai ke dinding thorax kiri. Peningkatan
vaskularisasi pulmoner pada kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis
menonjol. Ada kemungkinan terdapat air trapping pada lapangan paru. Foto
oblique anterior dextra dan barium meal menunjukkan kompresi esophagus
oleh atrium kiri, yang menandakan dilatasi atrium kiri.

Gambar. Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, dengan apeks jantung


melebar sampai ke dinding thorax kiri.Peningkatan vaskularisasi pulmoner pada
kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis menonjol. Pasien ini telah
melakukan sternotomi

19
Contoh kasus: Penderita anak-anak berumur 3 tahun. Sering pucat, kebiru-
biruan, napas cepat, tidak tumbuh baik. Didiagnosis dengan VSD.

Gambar. Foto PA: tampak pelebaran pembuluh darah paru-paru, terutama


hilus kanan. Cor membesar CTR 58%, aorta kecil, pinggang jantung rata
dengan penonjolan arteri pulmonalis dan aurikel atrium kiri

3 PEMBESARAN VENTRIKEL KANAN


Tetralogy of fallot
Pada Tetralogi Fallot ada 4 jenis kelainan, yaitu:
1. Pulmonal stenosis bersifat infundibular dan/atau valvular.
2. VSD (defek septum ventrikel) dengan R-L shunt
3. Semitransposisi aorta. Aorta berpangkal sebagian di ventrikel kanan dan
sebagian lainnya di ventrikel kiri.
4. Hipertrofi ventrikel kanan.
Pada pemeriksaan radiologis foto thorax pada foto konvensional,
pembesaran ventrikel kanan menyebabkan bayangan jantung melebar ke kiri dengan
apex di atas diafragma. Pembesaran ini tidak seberapa, karena ventrikel kanan

20
umumnya hanya hipertrofi saja bukan dilatasi. Pinggang jantung menjadi lebih
konkaf karena tidak ada pembesaran dari jalur keluar ventrikel kanan. Pada stenosis
berat, pinggang jantung lebih dalam lagi sehingga menimbulkan gambaran jantung
seperti sepatu kayu (coeur ensabot). Pembuluh darah paru menjadi kecil dan
berkurang sehingga paru nampak lebih radiolusen. Aorta tampak melebar, tetapi
karena aorta terletak di belakang sternum, maka batas aorta ini kadang sulit dilihat
pada proyeksi PA. Aorta tampak lebih jelas bila letaknya di sisi kanan kolumna
vertebralis (right sided aortae).

Gambar PA: ukuran jantung normal dengan bentuk seperti sepatu boot (coeur
en sabot). Corakan paru berkurang dengan left sided aortic arch (indentasi pada
kiri trakhea)

Pada gambaran radiografi, siluet jantung pada pasien dengan tetralogy of


Fallot adalah normal dalam ukuran. Namun, hipertrofi ventrikel kanan dapat
membendung ventrikel kiri. Dikombinasikan dengan segmen arteri pulmonalis
utama kecil atau tidak ada, jantung dapat memiliki penampilan berbentuk boot-
klasik. Sebagian besar anak dengan Tetralogy of Fallot tidak memiliki jantung

21
berbentuk sepatu. Aorta tampak melebar, tetapi karena aorta terletak di belakang
sternum, maka batas aorta ini kadang sulit dilihat pada proyeksi PA. Aorta tampak
lebih jelas bila letaknya di sisi kanan kolumna vertebralis (right sided aortae).
Dengan proyeksi LAO atau RAO dengan barium esofagus, letak aorta akan lebih
nyata. Pada Tetralogi Fallot yang ringan, bentuk jantung pada proyeksi PA tampak
normal, walaupun biasanya pembuluh darah paru tampak berkurang.

ATRIAL SEPTAL DEFECT (ASD)


Defek pada sekat atrium dapat terjadi pada septum primum yang tidak
menutup. Atau terjadi pada septum sekundum (foramen ovale), karena foramen ini
terlalu lebar atau penutupnya kurang sempurna.
Pada kebocoran jantung dengan arah arys dari kiri ke kanan ini (L-R shunt)
hilus membesar, tebal, dan tampak pulsasi hilus. Pulsasi ini disebut hilar dance.
Hilar dance terjadi karena arteri pulmonalis penuh darah dan melebar, sehingga
pulsasi ventrikel kanan merambat sampai ke hilus. Hilar dance dapat dilihat pada
kedua hilus dengan fluoroskopi.
Darah dari atrium kiri mengalir ke dalam atrium kanan (L-R shunt).
Bersama dengan darah dari atrium kanan, masuk ke dalam ventrikel kanan lalu ke
arteri pulmonalis. Jumlah darah dalam ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
menjadi besar dan terjadi dilatasi ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Darah yang
masuk ke ventrikel kiri berkurang.
Makin besar defeknya, makin kecil jumlah darah yang mengalir ke ventrikel
kiri, karena sebagian besar darah dari atrium kiri mengalir ke atrium kanan melalui
defek. Aorta menjadi kecil, hampir sukar dilihat, sedangkan arteri pulmonalis
menjadi 3-5 kali lebih besar. Pembuluh darah hilus melebar demikian juga cabang-
cabangnya. Lambat laun pembuluh darah paru bagian tepi menyempit dan tinggal
pembuluh dari sentral saja yang melebar. Bentuk hilus lebar, meruncing ke bawah
berbentuk sebagai tanda koma terbalik.

22
Gambaran ini menunjukkan adanya tekanan yang meninggi dari pembuluh
darah paru : hipertensi pulmonal (arterial). Tingginya hipertensi pulmonal ini akan
membawa perubahan pada arah kebocoran. Tekanan di ventrikel kanan dan atrium
kanan berangsur menjadi tinggi. Bila tekanan atrium kanan lebih tinggi dari atrium
kiri, kebocoran menjadi terbalik arahnya yaitu kebocoran dari kanan ke kiri (R to L
shunt).

Gambar a. Foto PA : hilus melebar sekali. Berbentuk koma terbalik. Vaskular paru bagian
tepi sempit-sempit. Tanda hipertensi pulmonal

23
Gambar b. Foto lateral : tampak ventrikel kanan yang membesar sekali. Atrium kiri dan
ventrikel kiri normal

STENOSIS MITRAL
a. Definisi
Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah
yang melintasi katup-katup tersebut. Katup normal memiliki dua ciri aliran yang
kritis yaitu aliran searah dan aliran yang tidak dihalangi.
Katup akan terbuka jika tekanan dalam ruang jantung di proksimal katup
lebih besar dari tekanan dalam ruang atau pembuluh di sebelah distal katup. Daun
katup sedemikian responsifnya sehingga perbedaan tekanan yang kecil (kurang dari
1 mmHg) antara dua ruang jantung sudah mampu membuka dan menutup daun

24
katup tersebut. Jantung terletak dalam mediastinum dirongga dada, yaitu diantara
kedua paru-paru.
Stenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan aliran
darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup
mitral. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga
timbul gangguan pengisian ventrikel kiri pada saat diastol (Sudoyo B et al., 2007).
Stenosis mitral merupakan kasus yang sudah jarang ditemukan dalam
praktek sehari-hari terutama diluar negeri. Sebagaimana diketahui stenosis mitral
paling sering disebabkan oleh penyakit jantung reumatik yang menggambarkan
tingkat sosial ekonomi yang rendah.
Pasien dengan mitral stenosis secara khas memiliki daun katup mitral yang
menebal, kommisura yang menyatu, dan korda tendineae yang menebal dan
memendek. Diameter transversal jantung biasanya dalam batas normal, tetapi
kalsifikasi dari katup mitral dan pembesaran sedang dari atrium kiri dapat terlihat.
Meningkatnya tekanan vena pulmonalis menyebabkan diversi darah yang nampak
dengan radiografi berupa pelebaran relatif pembuluh darah untuk bagian atas paru
dibandingkan dengan pembuluh darah untuk bagian bawah paru.
Penyempitan katup mitral menyebabkan katup tidak terbuka dengan tepat
dan menghambat aliran darah antara ruang-ruang jantung kiri. Ketika katup mitral
menyempit (stenosis), darah tidak dapat dengan efisien melewati jantung. Kondisi
ini menyebabkan seseorang menjadi lemah dan nafas menjadi pendek serta gejala
lainnya.

25
Gambar. Gambaran Stenosis Mitral

c. Foto thoraks
Gambaran foto torak pada stenosis mitral dapat berupa pembesaran atrium
kiri, pelebaran arteri pulmonal (karena peninggian tekanan), aorta yang relatif kecil
(pada penderita dewasa dan fase lanjut penyakit), dan pembesaran ventrikel kanan.
Terkadang terlihat perkapuran didaerah katup mitral atau perikard. paling terlihat
tanda-tanda bendungan vena.
Stenosis mitral menyebabkan perubahan pada bentuk jantung dan perubahan-
perubahan pembuluh darah paru-paru. Perubahan pembuluh darah paru ini tergantung
pada beratnya stenosis mitral dan kondisi dari jantung. Konveksitas dari batas kiri
jantung mengindikasikan bahwa stenosis menonjol. Pada kebanyakan kasus terdapat
dua kelainan yakni stenosis mitral dan insufisiensi mitral, dimana salah satunya
menonjol. Ventrikel kiri juga sangat melebar ketika insufisiensi mitral terlibat secara
signifikan (Asdie, 2000).
Tanda-tanda radiologis klasik dari pasien dengan stenosis mitral yaitu adanya
double contour yang mengarah pada adanya pembesaran atrium kiri, serta adanya
garis-garis septa yang terlokalisasi (Asdie, 2000).

26
Gambar. Pembesaran jantung dan Double Contour

Keterangan gambar :
4. Pembesaran ventrikel kanan
5. Pembesaran atrium kiri
6. Bronkus kiri utama terangkat

27
Gambaran mitral stenosis

Keterangan :
Pada foto thorax PA
4. Pembesaran atrium kiri (panah putih)
5. Peninggian bronkus kiri utama (panah biru)
6. Pembuluh darah di apecx terlihat sama besar dengan pembuluh darah di bagian basal
yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan vena pulmonalis (lingkaran putih)

Pada foto thorax lateral


Pembesaran atrium kiri

INSUFISIENSI MITRAL
a. Definisi
Insufisiensi mitral adalah keadaan dimana terdapat refluks darah dari
ventrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup
dengan sempurna. Pada insufisiensi katup mitral terjadi penurunan kontraktilitas

28
yang biasanya bersifat irreversibel dan disertai dengan terjadinya kongesti vena
pulmonalis yang berat dan edema pulmonal (Braunwald et al., 2005).

Gambaran Regurgitasi Mitral


b. Foto Thoraks
Akibat adanya insufisiensi, pada tiap-tiap sistolik ada darah yang
mengalir kembali dari ventrikel kiri ke atrium kiri. Darah yang kembali ini
disebut sebagai regurgitasi. Regurgitasi ini akan menyebabkan dilatasi atrium
kiri. Pada diastolik ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dengan jumlah
yang lebih dari biasa, sehingga terjadi hipertrofi ventrikel kiri yang kemudian
akan disusul oleh dilatasi
Perubahan pada jantung pada insusifiensi mitral murni yang penting
dilihat adalah melihat tanda pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri.
c. Proyeksi Posteroanterior
- Dilatasi atrium kiri yang mendorong esophagus ke sisi kanan.
- Adanya batas kembar (double contour) pada sisi kanan bawah.
- Aurikel atrium kiri tampak menonjol di pinggang jantung.
- Bronkus utama kiri terdorong ke atas.

29
- Jantung membesar ke kiri dengan apeks jantung tertaman di bawah
diafragma kiri.
- Segmen pulmonalis tak terlalu menonjol.
- Bila insufisiensi lanjut, tampak pelebaran vena-vena suprahiler.

Gambar. Foto Thoraks PA dengan LVH (Sanjaya, et al., 2008).

Gambar. Foto Thoraks Jantung dengan gambaran double contour

30
d. Proyeksi Lateral
- Atrium kiri mendorong esophagus ke belakang
- Ventrikel kiri membesar ke belakang dan melewati vena cava
inferior.

Gambar. Foto Thoraks Lateral dengan LVH

31
Gambar. Insufisiensi mitral

Keterangan: Terdapat kardiomegali dengan pembesaran atrium kiri (tanda panah hitam) dan
pembesaran ventrikel kiri(tanda panah merah). Pada gambar tampak pula corakan vaskular
paru lebih jelas. Tanda-tanda ini merupakan karakteristik insufisiensi mitral.

Ventricular septal defect (VSD)


Defek septum ventrikel jantung atau ventricular septal defect (VSD) adalah
kelainan kongenital yang terjadi akibat terbukanya septum interventricularis yang
memungkinkan terjadinya hubungan darah antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan.Septum interventricularis adalah pemisah antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan, yang terdiri atas pars membranacea dan pars muskularis. VSD disebabkan
oleh malformasi embriogenik dari septum interventricularis.Kejadian ini dapat
berdiri sendiri atau bersamaan dengan kelainan kongenital jantung lainnya.Defek
biasanya terjadi pada septum interventricularis pars membranacea. Aliran darah

32
yang melalui defek itu lebih sering bertipe left to right shunt dan bergantung pada
besarnya defek, dan resistensi pembuluh darah pulmoner. Kelainan fungsi jantung
yang dialami penderita biasanya tergantung dari besarnya defek septum dan
keadaan pembuluh darah pulmoner.

Foto thorax
Macam-macam ekspertise yang dapat ditemukan pada VSD, antara lain:
Karakteristik foto yang ditemukan pada VSD adalah kardiomegali terutama
bagian kiri jantung, disertai tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner.
Peningkatan aliran balik vena pulmonalis mengakibatkan terjadinya
peningkatan volume pada atrium kiri dan ventrikel kiri, yang akhirnya berujung
ke dilatasi kedua ruang jantung tersebut. Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan
batas jantung kiri berubah bentuk. Pembesaran atrium kiri lebih baik jika dilihat
dari aspek lateral atau obliqus anterior sinistra, yang mana foto tersebut akan
menunjukkan gambaran bulging sepanjang batas jantung posterior bagian atas,
yang mengakibatkan pergeseran esophagus dan bronchus principalis sinistra.
Jika defek yang terjadi besar, maka pembesaran biventricular akan terjadi.

33
Gambar. Foto thorax PA menunjukkan pembesaran jantung yang lebih
dominan pada bagian kiri dan peningkatan vaskularisasi pulmoner

Gambar. Foto lateral menunjukkan pembesaran atrium kiri

34
Pada VSD, moderate left-to-right shunt, foto thorax PA menunjukkan
kardiomegali,arteri pulmonalis menonjol, aorta menjadi kecil, dan terdapat
tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner. Hal ini dapat terjadi karena
darah yang seharusnya mengalir ke aorta, sebagian mengalir kembali ke
ventrikel kanan. Atrium kiri yang menampung darah dari vena pulmonalis yang
jumlahnya banyak, akan melebar dari biasa dan dapat mengalami dilatasi.
Akibatnya, otot-otot ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi. Arah arus dari
kiri ke kanan dapat berbalik menjadi dari kanan ke kiri bila terjadi kelainan
pada pembuluh darah paru-paru, yaitu pembuluh darah paru lumennya menjadi
sempit terutama di bagian perifer. Hal ini berakibat tekanan di arteri pulmonalis
menjadi tinggi. Tekanan di ventrikel kanan juga meninggi. Bila tekanan di
ventrikel kanan menadi lebih tinggi daripada tekanan di ventrikel kiri, maka
terjadilah pembalikan arah kebocoran menjadi right-to-left shunt. Perubahan
arah kebocoran ini menyebabkan penderita menjadi sianosis, sesuai dengan
gejala-gejala Eisenmenger. Foto oblique anterior dextra menunjukkan
pergeseran esophagus ke posterior, yang menandakan adanya dilatasi atrium
kiri disertai tanda-tanda pembesaran biventricular.

35
Gambar. Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, arteri pulmonalis
menonjol, dan terdapat tanda-tanda peningkatan vaskularisasi pulmoner

36
Gambar. Foto oblique anterior dextra menunjukkan pergeseran esophagus ke
posterior, yang menandakan adanya dilatasi atrium kiri disertai tanda-tanda
pembesaran biventricular

Pada VSD, large left-to-right shunt, foto thorax PA menunjukkan kardiomegali,


dengan apeks jantung melebar sampai ke dinding thorax kiri. Peningkatan
vaskularisasi pulmoner pada kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis
menonjol. Ada kemungkinan terdapat air trapping pada lapangan paru. Foto
oblique anterior dextra dan barium meal menunjukkan kompresi esophagus
oleh atrium kiri, yang menandakan dilatasi atrium kiri.

Gambar. Foto thorax PA menunjukkan kardiomegali, dengan apeks jantung


melebar sampai ke dinding thorax kiri.Peningkatan vaskularisasi pulmoner pada
kedua lapangan paru, dan arteri pulmonalis menonjol. Pasien ini telah
melakukan sternotomi

37
Contoh kasus: Penderita anak-anak berumur 3 tahun. Sering pucat, kebiru-
biruan, napas cepat, tidak tumbuh baik. Didiagnosis dengan VSD.

Gambar. Foto PA: tampak pelebaran pembuluh darah paru-paru, terutama


hilus kanan. Cor membesar CTR 58%, aorta kecil, pinggang jantung rata
dengan penonjolan arteri pulmonalis dan aurikel atrium kiri

38
4 PEMBESARAN VENTRIKEL KIRI
INSUFISIENSI AORTA
a. Definisi
Insufisiensi aorta adalah kondisi dimana katup aorta tidak dapat tertutup
secara sempurna sehingga memungkinkan darah kembali keruang ventrikel pada
fase diastole.

Gambar. Gambaran Regurgitasi Aorta

b. Etiologi
Insufisiensi aorta dapat disebabkan melalui proses akut maupun kronis
Insufisiensi aorta akut, antara lain:
Infeksi endokarditis
Kronis insufisiensi aorta yang biasa menyerang orang dewasa, penyebabnya
antara lain:
Degenerasi katup aorta idiopatik

39
Demam rematik
Infeksi endokarditis
Trauma
Degenerasi myxomatous
Pada anak-anak kasus insufiensi aorta sering disebabkan karena Ventrikel
Septal Defek yang berakibat pada prolapse nya katup aorta (Braunwald, 1995).
c. Foto Thoraks
Terlihat ventrikel kiri membesar, atrium kiri membesar, dilatasi aorta.
Bentuk dan ukuran jantung tidak berubah pada insufisiensi akut, tapi terlihat edema
paru.

Gambar. Thoraks PA dan Lateral Insufisiensi Aortal. Aorta asendens


melebar. Pasca stenosis ventrikel kiri hipertrofi.

40
STENOSIS AORTA
a. Definisi
Stenosis aorta adalah kekakuan pada katup aorta. Katup aorta yang
seharusnya berfungsi dengan baik saat sistolik maupun diastolik mengalami
kekakuan sehingga aliran darah tidak dapat masuk ke aorta secara sempurna.
Stenosis aorta dapat terjadi pada supravalvular, valvular, dan subvalvular.
Lokasi pada supravalvular jarang ditemukan dan biasanya terkait dengan Williams
syndrome (hyperkalemia, facies Elin, stenosis pulmonal, hipoplasia aorta, dan
stenosis pada arteri renalis, arteri coeliaca, dan arteri mesenterika superior).
Lokasi valvular lebih sering ditemukan dibandingkan lokasi supravalvular.
Biasanya Stenosis aorta valvular dikaitkan dengan proses lanjut dari degenerasi
katup bicuspid. Sedangkan aorta stenosis subvalvular terkait dengan kardiomiopati
hipertrofi dan membrane fibrosa subaortik. Ketiga lokasi yang disebutkan di atas
semuanya merupakan jenis stenosis aorta tipe kongenital. Sementara stenosis aorta
tipe didapat disebabkan dari rheumatic valvulitis dan degeneratif (fibrocalsific
senile aorta stenosis).
b. Gambaran Radiologis
Stenosis aorta akan dapat memberikan gambaran radilogis jantung normal
pada awalnya, namun semakin lama dengan bertambahnya pressure load akan
terjadi peningkatan CTR sampai pada kondisi kardiomegali (CTR > 50%).

41
Gambar. Stenosis aorta dengan pembesaran aorta ascenden, LVH, dan kalsifikasi
pada katup mitral.

Fluoroscopy pada aorta akan menunjukkan gambaran kalsifikasi katup aorta.


Pada kasus Stenosis aorta murni tanpa disertai dengan insufisiensi aorta, gambaran
silhouette akan tampak normal karena kondisi yang terjadi hanyalah hipertofi
ventrikel kiri.

42
BAB III
KESIMPULAN

Pembesaran atrium kanan mungkin oleh karena anomali Ebstein


Pembesaran atrium kiri mungkin disebabkan oleh stenosis mitral, insufisiensi
mitral, Ventricular septal defect (VSD) dan lain-lain
Pembesaran ventrikel kanan: stenosis mitral, insufisiensi mitral, ASD (atrial septal
defect), VSD, dan kelainan jantung bawaan seperti tetralogi Fallot.
Pembesaran ventrikel kiri oleh insufisiensi aorta, stenosis aorta dan lain-lain

43
DAFTAR PUSTAKA

1. SF, Liang CD, Yip HK et-al. Amplatzer septal occluder closure of atrial septal
defect: evaluation of transthoracic echocardiography, cardiac CT, and
transesophageal echocardiography. AJR Am J Roentgenol. 2009;193 (6): 1522-9
2. Spevak PJ, Johnson PT, Fishman EK. Surgically corrected congenital heart disease:
Utility of 64-MDCT. AJR Am J Roentgenol 2008;191:854-61.
3. Restrepo CS, Lemos DF, Lemos JA, Velasquez E, Diethelm L, Ovella TA, et al.
Imaging findings in cardiac tamponade with emphasis on CT. Radiographics
2007;27:1595-610
4. Nasution SA.Kardiomiopati dalam buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III ed
IV.Editor Sudoyo AW.2007.Jakarta:PAPDI.
5. Indrajaya T, Ghani A. Stenosis mitral. Dalam Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid
III. Edisi Jakarta:FKUI;2006. Hal: 1566-1571.
6. Rasad S. Radiologi Diagnostik.Edisi kedua: FKUI;2005.

44

Anda mungkin juga menyukai