KATA PENGANTAR
Metode Bedah
Sebagian besar informasi tentang aborsi bedah dan komplikasinya dilaporkan dalam
serangkaian kasus dan penelitian kelompok, beberapa diantaranya tergolong penelitian yang
sangat signifikan. Tinjauan Cochrane menunjukkan ketidakcukupan data untuk membuat
rekomendasi berdasarkan percobaan acak tentang metode bedah untuk terminasi kehamilan
muda. Terminasi bedah mencakup penggunaan obat-obatan dan teknik-teknik lain sebelumnya
untuk melembutkan dan memperbesar serviks.
Tehnik bedah untuk aborsi .
o Salin 20 %
o Urea 30%
Prostaglandin E2, F2a dan analognya
o Injeksi intramnion
o Injeksi ektraovular
o Injeksi vagina
o Injeksi parentral
o Injeksi oral
Antiprosgesteron RU 486 (mifepriston) dan epostan
Preparasi Serviks
Preparasi serviks dapat dilakukan sebelum kuratase, tergantung usia gestasi dan gambaran
klinis lainnya dan secara rutin dilakukan sebelum dilatasi dan evakuasi.
Metode mempersiapkan serviks adalah :
Dilator osmotik (ruang laminaria atau dilator hidrofilik) ditempatkan dalam serviks, dimana
dilator menyerap kelembaban dan menyebar dengan lambat agar serviks membuka.
Proses ini mungkin memerlukan waktu beberapa jam sampai satu hari atau lebih dan
lebih umum digunakan dalam terminasi trisemester kedua. Komplikasi dilator osmotik,
termasuk fragmen dan infeksi yang tertahan, baru-baru ini telah ditinjau kembali.
Satu agen farmakologis, biasanya prostaglandin seperti misoprostol atau gemeprost;
Tindakan ini dilakukan untuk menolong penderita ditempat-tempat yang tidak ada fasilitas
kuretase, sekurang-kerangnya untuk menghentikan pendarahan. Hal ini sering kita lakukan
pada keguguran yang sedang berlangsung (abortus incipiens) dan keguguran (abortus
incompletus).
Pembersihan secara digital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembukaan serviks uteri
yang dapat dilalui oleh satu jari longgar dan kavum uteri cukup luas karena manipulasi ini akan
menimbulkan rasa nyeri, maka sebaiknya dilakukan dalam narkosa umum intervena (ktalar) tau
anastesi (bimanual) jari telunjuk tangan kanan dimasukan kedalam jalan lahir untuk
mengeluarkan hasik konsepsi sedangkan tangan kiri mengeluarkan memegang korpus uteri
untuk memfiksasi melalui dinding perut. Dengan mengunakan jari, kikislah hasil konsepsi
sebanyak mungkin atau sebersih munkin
Kuretase Suction
Kuretase suction adalah prosedur bedah minor yang merupakan metode utama yang digunakan
di Australia dan Selandia Baru untuk terminasi kehamilan tiga bulan pertama.
Prosedur
Perporasi uterus
Trauma servikal
Kuretase (kerokan)
Kuretase adalah cara membersikan hasil konsepsi memakai alat kuretase, penolong harus
menolong melakukan pemerikaan dalam untuk menentukan letak unteru, keadaan serviks dan
besarnya uterus. Gunnya untuk mencegah terjadinya bahaya kecelakaan misalnya perforasi.
Persiapan sebelum melakukan kuretase
Persiapan penderita
lakukanlah pemeriksaan umum tekanan darah, nadi, keadaan jantung dan paru-paru dan
sebagainya.
Pasanglah infus cairan sebagai profilaksis.
Persiapan alat-alat kuretase.
Alat-alat kuretase hendaknya telah tersedia dalam bak alat dalam keadaan aseptik berisi:
Sepekulum dua buah
Sonde uterus
Cunam muzeux atau cunam porsio
Berbagai ukuran busi Hegar
Bermacam-macam ukuran sendok kuret
Cunam abortus, kecil dan besar
Pinset dan klem
Kain steril dan sarung tangan dua pasang
Penderita ditidurkan dalam posisi litotomi
Pada umumnya diperlukan anastesi infiltrasi lokal atau umum secara intravena dengan
Ketalar.
Tehnik kuretase
1. tentukan letak rahim, yaitu dengan melakukan pemeriksaan dalam alat-alat yang dipakai
umumnya terbuat dari metal dan biasanya melengkung karena itu memasukan alat-alat
harus disesuaikan dengan letak rahim. Gunanya supaya jangan terjadi segalah arah
(fase raute) dan perforasi