Ba Tug Amping
Ba Tug Amping
Ba Tug Amping
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan penulis dari makalah ini sebagai sarjana tambang kita harus
mengetahui potensi dan sebaran batu gamping yang ada di Indonesia dan cara
penambangan serta pengolahaan batu gamping yang akan dimanfaatkan dan
dipasarkan.
1
BAB II
BAHAN GALIAN BATUGAMPING
1
Gambar 2.2 Batugamping Klastik
2.2 Keterdapatan Bahan Galian
Potensi dan keterdapatan batu gamping hampir menyeluruh di wilayah
Indonesia. Data secara umum jumlah batu gamping Indonesia mencapai 28,678
milyar ton. Sebagian besar cadangan batu gamping berada di Sumatra barat
dengan jumlah sekitar 23,23 milyar ton atau hampir 81,02 % dari cadangan di
Indonesia (Madiadipoera dkk, 1990).
Keterangan :
Titik penyebaran Batugamping
Gambar 2.3 Keterdapatan Batugamping di Indonesia
1
Jumlah
Propinsi keterangan
(juta ton)
1. D.I Aceh 100,857 Seluruh cadangan batu kapur
2. Sumatera Utara 5,709 ini terklasifikasi sebagai
3. Sumatera Barat 23.273,300 cadangan tereka (termasuk
4. Riau 6,875 hipotesis dan spekulatif),
5. Sumatera Selatan 48,631 kecuali cadangan di Nusa
6. Bengkulu 2,730 TenggaraTimur, sejumlah
7. Lampung 2,961 61,376 juta ton sebagai
8. Jawa Barat 672,820 cadangan (probable) terunjuk.
9. Jawa Tengah & DIY 125,000
10. Jawa Timur 416,400
11. Kalimantan Selatan 1.006,800
12. Kalimantan Tengah 543,000
13. Nusa Tenggara Barat 1.917,386
14. Nusa Tenggara Timur 229,784
15. Sulawesi Utara 66,300
16. Sulawesi Selatan 19,946
17. Irian Jaya 240,000
Total 28.678,500
Table 2.1 Potensi Cadangan Batugamping di Indonesia
1
2. Batugamping klastis : jenis ini material asalnya sama dengan pembentukan
batugamping organik, hanyasajatelahmengalamiperombakan,kemudian
diendapkanlagiditempatlain.Cirikhasdaribatugampingjenisiniadalah
adanyafragmenfragmenbutiran.
3. Batugampingkimiawi:jenisiniterjadidalamkondisiiklimdansuasana
lingkungan tertentu, dalam air laut maupun air tawar. Ciri khas
batugampingjenisiniadalahkristalin,bahkanseringbesarbesarseperti
padakalsit.
Selain hal diatas, mata air mineral dapat pula mengendapkan batugamping.
Jenis batugamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan
lapisan batugamping dibawah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali
dipermukaan bumi.
Magnesium, lempung dan pasir merupakan unsur pengotor yang
mengendap bersama-sama pada saat proses pengendapan. Keberadaan pengotor
batugamping memberikan klasifikasi jenis batugamping. Apabila pengotornya
magnesium, maka batugamping tersebut diklasifikasikan sebagai batu gamping
dolomitan.
Begitu juga apabila pengotornya lempung, maka batu kapur tersebut
diklasifikasikan sebagai batugamping lempungan, dan batugamping pasiran
apabila pengotornya pasir. Persentase unsur-unsur pengotor sangat berpengaruh
terhadap warna batu kapur tersebut, yaitu mulai dari warna putih susu, abu-abu
muda, abu-abu tua, coklat, bahkan hitam. Warna kemerah-merahan misalnya,
biasanya disebabkan oleh adanya unsur mangan, sedangkan kehitam-hitaman
disebabkan oleh adanya unsur organik. Batugamping dapat bersifat keras dan
padat, tetapi dapat pula kebalikannya. Selain yang pejal dijumpai pula yang
porous.
Batugamping yang mengalami metamorfosa akan berubah
penampakannya maupun sifat-sifatnya. Hal ini terjadi karena pengaruh tekanan
maupun panas, sehingga batugamping tersebut menjadi berhablur, seperti yang
dijumpai pada marmer. Selain itu, air tanah juga sangat berpengaruh terhadap
1
penghabluran kembali pada permukaan batugamping, sehingga terbentuk hablur
kalsit.
Dibeberapa daerah endapan batu batugamping seringkali ditemukan di gua
dan sungai bawah tanah. Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan yang
mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organik
dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah dapat melarutkan batugamping
yang dilaluinya.
BAB III
PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN
BATUGAMPING
1
Gambar 3.1 Pemetaan Topografi
Pengambilan sampel bongkah
Suatu kegiatan eksplorasi yang bertujuan mengambil contoh dalam bentuk
bongkahan menggunakan sumur uji yang tujuannya untuk mengetahui
penyebaran di permukaan.
Pemboran inti
Pemboran yang dilakukan untuk mengambil contoh material yang akan
ditambang guna dianalisa kualitasnya.
1
Gambar 3.3 Sampel Bor
Perhitungan cadangan
Menghitung jumlah cadangan yang terdapat pada daereh tersebut agar kita
dapat mengetahui berapa banyak serta kira-kira cadangan tersebut dapat
ditambang berapa lama.
1
- Bila seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka
medan kerja dapat dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk
(access road) berbentuk spiral.
- Jika hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau
bentuk bukit itu memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang
pula dengan jalan masuk dari salah satu sisisnya atau dari depan yang
disebut straight ramp.
Keuntungan
Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan
membuat medan kerja sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan
masuk dibuatkan saluran air.
Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah yang berarti
mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu
pengangkutannya (cycle time) menjadi lebih singkat.
Kekurangan
Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum
penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar
untuk mengongkosi pengupasan material penutup.
Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-
alat angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi,
maka hal ini akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada
jalan masuk yang berbentuk spiral.
1
b. Pit type/subsurface type
Pit type/subsurface type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan
atau bahan galian industri yang terletak pada suatu daerah yang
mendatar. Dengan demikian medan kerja harus digali ke arah bawah
sehingga akan membentuk kerja atau cekungan (pit). Bentuk medan kerja
atau cekungan tersebut ada 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
o Kalau bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval),
maka medan kerja dan jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
o Bila bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau
bujur sangkar, maka medan kerjapun di buat seperti bentuk-
bentuk tersebut di atas dengan jalan masuk dari sisi yang
disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
1
pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Yang menjadi kendala dalam
penambangan adalah pada saat musim hujan sehingga kegiatan hanya berlangsung
80%. Adapun lat-alat yang digunakan dalam penambangan yaitu :
Alat Gali : Excavator dll.
Alat Muat : Wheel Loader, Truck Shovel dll.
Alat Support : Grader, Scrapper, Bull Dozer dll.
1
Gambar 3.7 Pembersihan Lahan (Land Clearing)
3.2.2 Pengupasan Lapisan Penutup (Striping Over Burden)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengupas lapisan tanah penutup
sehingga batugamping yang memenuhi syarat dapat ditambang dengan mudah.
Lapisan penutup ini dapat berupa tanah, batuan lapuk atau batuan yang menutupi
bahan galian yang akan ditambang.
1
Gambar 3.10 Pemuatan (Loading)
1
Gambar 3.12 Proses Penjemuran Batugamping
1
(compression)
Hammer Mill
Grinder
Cyclone
2.4 Reklasmasi
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah dan
mengurangi dampak negatif yang kemungkinan ditumbulkan dari aktivitas
pertambanga. Karena pada dasarnya penambangan dapat mengubah lingkungan
fisik, kimia dan biologi, seperti pada bentuk lahan, kondisi tanah, kualitas air dan
lain sebagainya dari suatu lahan sebelum ditambang. Sehingga perlu adanya upaya
penganan lahan bekas tambang tersebut untuk meminimalisr dampak terhadap
lingkungan sekitar.
Program reklamasi yang dapat diterapkan di suatu perusahaan
diklasifikasikan mejadi 3 jenis yaitu :
1
Reklamasi tersier adalah program reklamasi yang dilakukan dengan cara
menanam pohon tersier, contohnya pohon beringin, pohon mahoni, pohon jati,
pohon tembesi dan pohon sengon. Masing- masing pohon memiliki fungsi yang
berbeda, seperti pohon mahoni untuk mengurangi emisi dan pohon tembesi
sebagai pengikat CO2.
Reklamasi sekunder merupakan program reklamasi yang dilakukan dengan
cara menanam pohon jenis sekunder, contohnya rumput belukar, rumput gajah.
Tujuan dari reklamasi sekunder ini adalah sebagai tanaman awal sebelum
ditanami pohon tersier, sehingga diharapkan tanah yang nantinya akan ditanami
pohon tersier sudah siap dengan unsur unsur hara yang dibutuhkan.
Reklamasi primer merupakan program reklamasi yang dilakukan dengan
cara menanam tanaman pangan dan produktif, contohnya jagung. Untuk saat ini
PT. Sugih Alamanugroho belum sampai ke tahap reklamasi primer karena lahan
tanah yang belum mendukung sehingga masih dalam tahapan reklamasi sekunder
dan tersier.
1
Sebagai bahan pembuatan pasta gigi : Batugamping
mengandung caco3 yang memiliki PH tinggi sehingga
dapat menetralkan asam.
Sebagai bahan baku pembuatan semen Portland : Dalam
industri semen, penggunaan mineral batugamping adalah
sebagai bahan baku utama. Untuk membuat 1 ton semen
maka dibutuhkan 1 ton mineral batugamping
Sebagai bahan pembuatan cat : Dalam proses pembuata
cat, batugamping digunakan sebagai pigment
extender/filler yang berfungsi sebagai bahan meningkatkan
daya rekat dan membantu bahan utama (pigment)
Sebagai bahan bangunan : bahan bangunan yang dimaksud adalah
kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan
semen tras ataupun semen merah.
1
Gambar 4.2 Diagram Blok Pembuatan Cat
Tahapan proses pembuatan cat adalah sebagai berikut:
Wash Down Process adalah proses pengeluaran pasta hasil grinding dari
mesin grinding dengan cara menambahkan resin dan solven ke dalam
mesin grinding untuk mengambil pasta yang tersisa. Penambahan resin
juga bertujuan untuk menstabilkan pasta hasil grinding agar tidak terjadi
penggumpalan dari pigmen yang sudah dihaluskan.
1
Color Matching adalah proses penyesuaian warna agar warna dari cat bisa
sesuai dengan standard warna yang diinginkan. Pada proses ini dilakukan
penambahan cat warna dasar (tint color) hingga didapatkan warna yang
diinginkan. Untuk warna metalik atau mutiara (pearl color) dilakukan
penambahan pigmen metalik atau pearl ke dalam campuran cat yang
sebelumnya dilarutkan terlebih dahulu dalam solven. Warna metalik/pearl
biasa digunakan pada industri otomotif.
Quality Control adalah tahapan pengetesan sifat property dari cat. Lebih
detil lihat page QC.
Filtrasi dan Pengemasan. Pada tahapan ini cat disaring pada ukuran
tertentu untuk menghilangkan partikel-partikel yang memiliki ukuran yang
besar. Setelah melalui proses filtrasi cat dikemas dalam kemasan. Ukuran
kemasan bisa dari yang berukuran kecil (seperti 100 cc, 300 cc, atau 1 ltr),
ukuran sedang (seperti 5 ltr, 2 ltr, atau 20 ltr) atau ukuran besar (seperti drum
atau bulk tank).
1
Setelah melalui proses pengolahan, maka didapatkan batugamping dengan
ukuran 800 mesh dan 1.200 mesh. Batugamping dengan ukuran 800 mesh dijual
dengan harga Rp. 600/kg sedangkan yang berukuran 1.200 mesh dijual dengan
harga Rp. 800/kg. Produk-produk hasil pengolahan batugamping banyak dikirim
keluar daerah untuk keperluan industri. Seperti PT. Sugih Alamanugroho telah
bekerjasama dengan beberapa perusahaan sebagai penyedia bahan baku industri,
salah satunya adalah Nippon Paint, yang merupakan salah satu perusahaan cat
ternama di Indonesia.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1
o Batu gamping bahan galian yang banyak terdapat di Indonesia
keterdapatannya menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
o Proses penambangannya tidaklah susah karena menggunakan
metode tambang terbuka quarry dan dapat dilakukan oleh
masyarakat ataupun perusahaan.
o Batu gamping merupakan bahan galian yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia yang dimanfaatkan sebagai bahan
dalam pembangunan infrastruktur mulai dari semen, cat, keramik,
ornamen, batu bangunan, dan lain-lain. Maupun sebagai bahan
obat dikarenakan batu gamping mengandung caco3 dimana
kandungan pHnya tinggi sehingga dapat menetralkan asam
contohnya obat penetral asam lambung dan asam mulut.
5.2 Saran
- Lebih banyak melakukan promoskani produk
- Melakukan inovasi dalam reklamasi
- Penerapan K3 pada setiap penambangan
DAFTAR PUSTAKA
1
http://rizkimartarozi.blogspot.co.id/2011/01/pemasaran-bahan-galian-industri-
bgi.html
http://ilmucat.blog.com/produksi/
http://mheea-nck.blogspot.co.id/2010/06/genesa-batu-kapur.html
http://modelpembelajaransd.blogspot.co.id/2015/03/manfaat-dan-kegunaan-batu-
kapur.html
https://www.google.co.id/search?
q=Eksplorasi+batugamping&biw=1366&bih=664&source=lnms&tbm=isch&sa
=X&ved=0ahUKEwig4em6hePLAhWDSY4KHXgdCjcQ_AUIBygB
https://www.scribd.com/doc/288804871/Eksplorasi-Batu-Gamping