Anda di halaman 1dari 6

MADUKU PADANYA

Seorang lelaki dengan tubuh tegap membawa seorang wanita tertatih kemudian mereka jongkok di
atas pusara, mereka menangis sejadi-jadinya.

aku gak akan melupakan kebaikan dia selamanya Sef, dia udah jadi penyelamatku, dia merelakan
hidupnya demi aku. Wanita itu membuka pembicaraan.

iya walau bagaimanapun aku akan tetap mencintainya juga mencintaimu, karena separuh dirinya ada
di dirimu jawab pria itu menimpali.

aku tidak menyangka dia sebaik itu, cepat sekali dia berubah.

aku pun tak tahu setahuku dia tetap terbaik di hatiku.

***

Pagi itu lelaki berparas tampan dan rupawan berjalan terburu-buru di koridor sekolah. Hari itu
ia menjadi salah satu petugas upacara bendera, sesekali diliriknya arloji di tangan kirinya, ia sudah
telat limabelas menit dari waktu yang ditentukan untuk persiapan, saat ia melintasi beberapa kelas dari
kejauhan terdengar sayup-sayup suara memanggilnya dan terhenti sejenak, dilihatnya ada sosok
wanita dengan jilbab lebar dan berkaca mata menghampirinya, ternyata itu teman kelasnya dengan
senyumnya yang tersungging sembari mengatakan bahwa ia sudah ditunggu di lapangan upacara,
dengan persiapan seadanya ia menjadi pemimpin upacara. Setelah berakhirnya upacara, ia masuk
kelas dan memulai pelajaran seperti biasa, ketika istirahat ada seorang wanita menghampirinya,
wanita itu adalah pacarnya.

sayang nanti anterin ke toko buku ya ucap sang pacar dengan manja.

iya sayang nanti aku anter kok, tenang aja lelaki itu menyahut tanpa paksaan.

Sepulang sekolah Sefta membonceng Rika dengan menunggangi R15, melintas di depan teman
sekelasnya yang sedang berjalan.

hai ndin aku pulang dulu ya sapa lelaki itu dari atas motor.

Wanita itu hanya menunduk dan tak menjawab apapun, mukanya memerah seperti tomat matang yang
merekah. Hatinya berdesir, namun ia segera berucap
astagfirullah kenapa hatiku berdesir dan pikiran ini menguasaiku, bukankah ini dosa, wahai hati
maafkanlah pemilikmu ini.

***

Lelaki itu adalah Sefta, begitulah ia biasa dipanggil oleh teman-temannya, parasnya yang
tampan dan rupawan membuatnya duduk di jajaran anak-anak hits di SMP N Kurnia, ia menjabat
sebagai ketua rohis. Andin adalah teman sekelas Sefta yang mengenakan jilbab lebar dan
berkacamata, ia memiliki paras cantik dan solehah, terlihat dari caranya berpakaian. Andin sudah
lama menyimpan perasaan pada Sefta, tapi harga dirinya menolak untuk mengatakannya, dan lebih
memilih untuk diam menyimpan perasaannya dalam-dalam. Rika, anak pemilik Yayasan SMP N
Kurnia yang centil, pintar dan cantik selalu menawan Sefta, mereka sudah pacaran selama 1 tahun.

Di halaman sekolah entah mengapa Rika dan Sefta terlibat cekcok, hanya gara-gara Rika
merasa tidak diperdulikan Sefta yang terlalu sibuk mengurusi organisasinya ketimbang dirinya, Sefta
menarik Rika ke tengah koridor agar tak terlihat oleh anak kelas mereka, ia mulai menyeramahi Rika.

sayang tolong ngertiin aku dong, rohis baru mau mengadakan event jadi aku sebagai ketua ikut andil
di dalamnya untuk membantu kelancaran acara tersebut, maafin aku ya. Dengan sedikit membentak
Sefta memberi pengertian.

ini bukan yang pertama kamu bagini Sef, aku udah nggak betah lagi sama kamu, aku juga sering liat
kamu deketan terus sama Andin, jangan-jangan kalian main dibelakang aku ya Rika menjawab
dengan ketus.

kamu cemburu ya sama Andin, aku gak ada apa-apa sama dia, wajar aku deket sama dia terus, dia
kan sekertaris aku, ada agenda apapun dia selalu ngabarin aku, itu hanya sebatas teman organisasi
sayang.Sefta menimpali dengan muka serius.

sudahlah aku sudah ga betah ditinggalin terus sama kamu, lebih baik kita putus saja. Sembari
menagis ia berlalu.

Sefta hanya terdiam, ia bingung harus meneruskan rapat yang ditinggalnya atau harus mengejar Rika .

***

Keesokan harinya Andin melihat Rika diajak pergi oleh geng yang terkenal nakal, sepertinya
mereka akan mengadakan parti di rumah salah satu anggota geng, yaitu Ratna yang sekaligus
menjabat sebagai ketua geng. Mereka berangkat menggunakan Honda Jazz putih berbalut pink dengan
corak Hello Kitty diseluruh mobilnya, tak salah lagi itu adalah mobil Ratna.
gaiss hari ini kita party di rumah gue, setujuuu semuaa?

setujuu mereka menjawab dengan girang, begitu juga Rika.

Rika yang baru saja putus dari Sefta merasa saatnyalah meluapkan kesedihannya, ia begitu
bersemangat. Andin yang merasa peduli dengan Rika mencoba mengingatkannya lewat pesan BBM,
tapi hasilnya nihil, Rika mengacuhkan pesan BBM darinya.

Rika semenjak ditinggal ayahnya ke luar negeri memang selalu bebas tanpa pengawasan,
wajar ia anak satu-satunya di keluarga itu, ayahnya sangat menyayanginya, apa yang diminta selalu
diberi. Walau begitu ia merasa kurang mendapat kasih sayang dari keluargnya, ditambah dengan
bercerainya ayah dan ibunya membuat ia mencari kasih sayang lain di luar.

***

Malam itu pesta sangat meriah, gemerlap lampu, minum-minuman haram semua tersedia di
sana, laki-laki perempauan bercampur jadi satu, Rika yang sedari tadi memegang segelas bir selalu
mengisi ulang gelasnya, ia mabuk berat. Setelah pesta Rika memutuskan untuk pulang sendiri, bnyak
yang menawarkan untuk mengantar tapi ia tetap pada keputusannya.

Jalannya gontai menyusuri dingginnya malam, sampah berseraka, jalanan malam itu sepi, ibu
kota memamang selalu menghadirkan kisah berbeda setiap malamnya, di gang-gang gerombolan
lelaki nakal menggodanya, ia hanya megacungkan jari tengah seraya nyengir, cukup membuat
gerombolan itu takut mendekatinya.

Ketika akan menyeberang jalan Rika terus melamun, betapa tidak adilnya Tuhan, ia memang
diberi kebebasan tapi sama sekali tidak diberi kasih sayang oleh kedua orangtuanya, kunang-kunang
malam hanya termanggu melihat geliat tubuhnya, tanpa tersadar mobil truk dari arah berlawanan
melaju dengan kecepatan kencang dan menabraknya, tubuhnya terhempas ke semak-semak, namun ia
tak merasakan apapun, apa ia sudah mati? Perasaan itu terus menggelayuti pikirannya, ia lihat sesosok
wanita, sedang terkapar penuh darah, mobil truk yang sekilas ia lihat tadi langsung tancap gas
meninggalkan sesosok wanita bercucuran darah itu. Rika merasakan ada butiran hangat mengalir
melintasi pipi halusnya, semakin deras dan semakin membuatnya sesegukan, ia pandangi wanita itu,
sejurus kemudian ambulance membawa meraka menuju rumah sakit terdekat.

*****

Sesampainya di rumah sakit, Rika masih memandangi sosok wanita itu, dia yakin dia sangat
mengenal wanita itu, saat dia masih mencari tau siapa sosok wanita itu dokter dan suster datang
membawa wanita itu ke ruang ICU, berjam-jam waktu berlalu dan akhirnya wanita itu di pindahkan
ke ruang pasien, Rika kembali memandangi sosok wanita itu dan betapa kagetnya dia ternyata wanita
tersebut adalah Andin, keadaan Andin kritis, matanya buta terkena percikan kaca mobil, dan kakinya
lumpuh terlindas truk. Andin datang sedetik sebelum truk menabrak Rika, sebelumnya Andin
memang mengikuti Rika ketika ia keluar dari pesta, Andin mendorong Rika ke trotoar, Rika terjatuh
di trotoar dan tubuh Andin menjadi sasaran empuk mobil truk.

*****

Seminggu setelah kecelakaan Rika yang sudah sembuh terlebih dahulu sering menjenguk
Andin di rumah sakit, ia selalu menghibur malaikatnya itu, baginya Andin sekarang sudah
dianggapnya sebagai saudaranya sendiri, Sefta yang selalu mengantarnya juga ikut menjenguk Andin,
mereka berdua balikan setelah kejadian tersebut tapi tak bisa seromantis dulu. Andin yang buta dan
lumpuh hanya bisa bersimpuh, namun senyumnya masih selalu menghiasi ranum wajahnya. Ia tak
ingin terlihat sedih di depan sahabatnya itu.

***

Pagi itu Rika mendadak pusing dan pingsan, kepalanya serasa berat sekali, berjalan pun
terhuyung kemudian terjatuh di depan pintu kamar ayahnya, tepat sebelumnya ia sempat memberitahu
ayahnya. Keluarga yang panik segera membawanya ke rumah sakit. Di rumah sakit Rika terbaring
lemah dan pucat, ia mencoba bangun dari tempat tidurnya tapi kepalanya berat seklali, ia memutuskan
untuk berbaring kembali, sambil memegangi kepalanya ia meringis.

ma, pa, apa yang dibilang dokter, aku sakit apa? Rika pura-pura bertanya sebenarnya ia sudah tau
kalau ia terkena kangker stadium akhir.

kamu tidak apa-apa sayang, Cuma butuh isitirahat aja kok. Sahut mama Rika yang menyempatkan
datang di sele kesibukannya.

Andin mana ma?.

dia di ruang sebelah lagi istirahat kok. Jawab mama

ma aku pengen deh liat Andin seneng, mungkin kalo dia bisa melihat, dia bisa seneng kaya dulu
ma. Cetus Rika

Tak berapa lama ruangan hening, Rika kejang-kejang dan kehilangan kesadaran, dokter segera datang
dan membawanya ke ruang operasi.

Andin merasa ada yang tidak beres dengan sahabat di sebelahnya itu, seperti ada ikatan hati, ia
memutuskan untuk turun dengan meraba-raba, karena penglihatnnya masih tak berfungsi, dan kakinya
masih diperban, ia terus memaksakan diri sehingga ia terjatuh dan pingsan, monitor disebelahnya
bergambar lurus.

***

Setelah kejadian itu berlalu, seorang lelaki dengan tubuh tegap membawa seorang wanita tertatih
kemudian mereka jongkok di atas pusara, mereka menangis sejadi-jadinya.

aku gak akan melupakan kebaikan dia selamanya Sef, dia udah jadi penyelamatku, dia merelakan
hidupnya demi aku. wanita itu memulai pembicaraan

iya walau bagaimanapun aku akan tetap mencintainya juga mencintaimu, karena separuh dirinya
adalah dirimu jawab pria itu menimpali.

aku gak nyangka dia sebaik itu, cepat sekali dia berubah.

aku pun tak tahu setahuku dia tetap terbaik di hatiku.

Ini ada surat untukmu Andin, tangan itu memberikan sepucuk surat

Andin setengah terkejut membuka secarik surat tersebut,

Andin, sahabatku, aku ingin melihat kamu bahagia selamanya bersama

Sefta, aku tahu kok kamu selalu tersenyum manis, muka merahmu itu tak

mungkin kamu sembunyikan dari wajah polosmu itu, kamu yang selalu

melihat Sefta dari kejauhan, mengaguminya dan mencintainya dengan

diam-diam, sekarang aku berikan semuanya untukmu Andin, mata ini, kaki

ini, hanya semata-mata aku sayang sama kamu dan ingin melihat kamu

bahagia, senyum selalu ya ndin sahabatmu Rika

Selapas membaca surat itu Andin langsung menangis tersedu-sedu. Tak disangka mata yang diberikan
dokter adalah mata Rika, mata sahabatnya sendiri. Kemudian ia berjanji akan menjaga mata itu untuk
selamanya, juga menjaga kekasih mereka berdua yaitu Sefta, yang sama-sama mereka sayangi.

Tamat-___-
NAMA : YOGI LIANDI

NIM : 1300003190

TTL : MUSI BANYUASIN 18 JULI 1995

ALAMAT : ASRAMA RAGGONANG Jl. Tunjung baru NO 04 Baciro Yogyakarta

PRODI : PBSI 2013

Anda mungkin juga menyukai