PENDAHULUAN
1
faktor ongkos produksi, ada beberapa faktor lain yang menjadi pertimbangan mulai
diliriknya tambang bawah tanah. Faktor tersebut diantaranya semakin
meningkatnya biaya untuk pembebasan lahan, adanya faktor pandangan dari
pemerintah, pinjam pakai dan lain-lain sesuai dengan lokasi, keadaan sosial
masyarakat lingkar tambang serta kebijakan pemerintah daerah.
Untuk tambang bawah tanah dengan endapan bahan galian batubara terdiri dari
2 metode yaitu long wall method dan room and pillar method. Pada makalah ini
akan menjelaskan tentang metode tambang bawah tanah khususnya untuk endapan
bahan galian batubara yaitu penambangan dengan metode room and pillar method.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode
Tambang Bawah Tanah
2. Untuk mengetahui tentang sistem tambang bawah tanah untuk endapan
bahan galian batubara dengan metode room and pillar method
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan metode room and pillar method
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ciri-ciri metode room and pillar
1. Produktivitas rendah
2. Investasi alat kecil
3. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 70 %
4. lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan
5. karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadi
swabakar
6. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 4 m
7. Potensi subsidence kecil
4
arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan
galian yang ditambang semakin kecil.
Sedangkan kerugian metode post room and pillar method adalah
kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti dengan
penambahan penyangga buatan.
3. Step room and pillar method
Metode step room and pillar method cocok diterapkan pada cadangan
dengan inkliasi 15 30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara 2 5
meter. Step room and pillar method merupakan metode yang digunakan
dirancang untuk memudahkan peraatan beroperasi didalam cadangan
(ore deposit), stope dirancang berjenjang akan tetapi terdapat jalan yang
menghubungkan antar step atau jenjang.
Kelebihan metode step room and pillar method adalah pengangkitan
didalam permuka kerja hamper tidak memerlukan tenaga penggerak
karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui jalan penghubung.
Kerugian metode step room and pillar method adalah memerlukannya
tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk peralatan, sehingga
volume produksi tergantung dari banyaknya alat mekanis yang tersedia.
5
penyangga batubara dapat diambil secara ekonomis meupun teknis. Dari seluruh
total cadangan terukur batubara yang dapat diambil dengan cara penambangan
metode room and pillar ini paling besar 60 70 % saja. Hal ini disebabkan banyak
batubara tertinggal sebagai tiang-tiang pengaman yang tidak dapat diambil.
Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang
hanya melalui penggalian maju terowongan dan metode penambangan secara
berurutan terhadap pilar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam,
apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum
blok penambangan.
6
3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain
disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar 500 m
dibawah permukaan bumi)
4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah
dari segi keamanan untuk penerapan dilapisan batubara yang mudah
mengalami terbakar.
1.5 Peralatan Penambangan Metode Room and Pillar
Peralatan mekanis yang umum digunakan dalam aktivitas penambangan pada
metode room and pillar yaitu :
a. Alat pemotong lapisan batubara bawah tanah (continuous miner)
7
b. Alat muat gali
8
c. Alat angkut
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
penerapan metode room and pillar method, pastilah membawa dampak yang
jelas terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat
bersifat negatif ataupun positif, namun pada metode room and pillar method
pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak
yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya
dan juga memanfaatkannya secara bijaksana. Sebagai contoh adalah kegiatan
pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa dibilang telah mencapai
tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar bekas kegiatan
pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut setidaknya
dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan tindakan
perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana.
3.2 Saran
Sebaiknya para pengusaha tambang lebih memperhatikan dan
memberikan upaya timbal balik dengan lingkungan sekitar tambang.
10
DAFTAR PUSTAKA
, http://afanmining10.blogspot.co.id/2013/05/metode-penambangan
tambang-bawah-tanah.html
, https://zozongeologeous.wordpress.com/2014/08/13/metode
penambangan-batubara/
, http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2269050&Search
Source=2&q=search.conduit.com.
11