Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN EVALUASI PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI TAHAP KE II


PUSKESMASSE- KOTA PALU TAHUN 2015

I. DASAR HUKUM

1. Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
3. Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Undang- undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Perda No.1 Tahun 2010 tentang Sistem Kesehatan Daerah (SKD)
6. Permenkes No.519 Tahun 2011 tentang pedoman pelayanan prima bagi pasien
dalam meningkatkan mutu.
7. Peraturan Presiden RI No. 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(SKN)
8. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat .

II. PENDAHULUAN

Undang-undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 54 Ayat


(1) menyatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan Kesehatan dilaksanakan
secara bertanggungjawab, aman ,bermutu serta merata dan non diskriminatif .
Peraturan Presiden No 72 Tahun 2012 tentang Sistim Kesehatan
Nasional Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 No. 193 tentang
Pelayanan Kesehatan Kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperlihatkan Mutu Pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien,
efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efektifitas biaya.
Puskesmas merupakan unit terdepan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar. Kepmenkes nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar Puskesmas merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan
Puskesmas, yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya
Puskesmas kepada masyarakat, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu
dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistim
manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik
pelayanan klinis, program dan manajerial.
Akreditasi Puskesmas dan Klinik merupakan upaya peningkatan mutu dan
kinerja pelayanan Puskesmas dan klinik yang dilakukan melalui membangun
Sistim Manajemen Mutu, penyelenggaraan upaya Puskesmas dan Klinik, dan
sistim pelayanan klinik untuk memenuhi Standar Akreditasi yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan serta pedoman yang berlaku.
Untuk membangun sistem manajemen mutu, sistem pelayanan klinis dan
upaya Puskesmas dan Klinik, perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi)
internal yang menjadi dasar dalam pelaksanaan program dan kegiatan
pelayanan. Penetapan dan pemberlakuan regulasi internal berupa kebijakan,
pedoman, Standar Prosedur Operasional (SPO) dan dokumen lain yang
merupakan pembakuan sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan yang
ada di Puskesmas dan Klinik, disusun berdasarkan peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan
mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan
dan program, serta penerapan manajemen resiko dan bukan sekedar penilaian
untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Pendekatan yang dipakai dalam
akreditas Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien serta keluarga pasien,
dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya
meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.
Berdasarkan uraian diatas, maka Puskesmas Se-Kota Palu wajib
menyusun Dokumen Akreditasi tersebut untuk di pedomani dalam
melaksanakan pelayanan sehari-hari dan wajib di evaluasi sejauh mana
penyusunan Dokumen tersebut telah disusun oleh masing masing Tim.

III. TUJUAN

a.Tujuan Umum
Setelah mengikuti pertemuan peserta dapat mengetahui sejauh mana
kebenaran Dokumen Akreditasi yang telah disusun.

b.Tujuan Khusus
Peserta mampu :
a. Memahami tentang penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas
b. Melaksanakan perbaikan - perbaikan atas kekeliruan dalam penyusunan
Dokumen Akreditasi masing - masing Puskesmas.
IV. PESERTA
A. Kriteria Peserta
1. Kepala Puskesmas
2. Ketua, Sekertaris, yang menyusun Dokumen Administrsi dan Manajemen
Puskesmas dan Klinik (Bab I,Bab II, Bab III)
3. Ketua, Sekertaris, yang menyusun Dokumen Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat ( Bab IV,Bab V,Bab VI)
4. Ketua, Sekertaris, yang menyusun Dokumen Upaya Pelayanan Kesehatan
perorangan pelayanan Klinis (Bab VII, Bab VIII, Bab, IX)

B. Jumlah Peserta
Peserta Pelatihan berjumlah 36 orang dengan rincian sebagai berikut sebagai
berikut :
No Asal Peserta Jumlah Peserta
1. Puskesmas Pantoloan 3
2. Puskesmas Tawaeli 3
3. Puskesmas Mamboro 3
4. Puskesmas Talise 3
5. Puskesmas Singgani 3
6. Puskesmas Kawatuna 3
7. Puskesmas Birobuli 3
8. Puskesmas Bulili 3
9. Puskesmas Mabelopura 3
10. Puskesmas Sangurara 3
11. Puskesmas Kamonji 3
12. Puskesmas Tipo 3

Jumlah 36

V. TEMPAT, WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN


1. Tempat
Tempat pelaksanaan pertemuan di Hotel Lawahba,
Jln Sisingamangaraja No.33 Palu
2. Waktu
Pertemuan evaluasi penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Se-Kota
Palu mulai tanggal 8 s/d 10 Sepetmber 2015.

3. Jadwal Pelaksanaan

No Hari/ Tanggal Peserta Pertemuan

1. Selasa, 8 September 2015 Tim Admen Puskesmas Se-Kota Palu


2. Rabu, 9 September 2015 Tim UKP Puskesmas Se-Kota Palu
3. Kamis, 10 September 2015 Tim UKM Puskesmas Se-Kota Palu
VI. METODE

- Masing-masing Puskesmas mempresentasikan Dokumen Akreditasi yang telah


disusun

- Diskusi

- Tanya jawab

VII. PEMBIAYAAN
Biaya yang digunakan dalam Pertemuan Evaluasi penyusunan Dokumen
akreditasi Puskesmas se-Kota Palu ini bersumber dari dana APBD Tahun
Anggaran 2015

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai bahan acuan dalam
peyelenggaraan Pertemuan Evaluasi Penyusunan Akreditasi Puskesmas
Se- Kota Palu Tahun 2015.

Palu, 4 September 2015

Kepala Bidang Promosi ,Regulasi dan


Mutu Layanan,

FALMAH PAKASI,SKM,M.Si
Nip. 19620528 198310 2 001

KERANGKA ACUAN
PELATIHAN SYSTEM AKREDITASI PUSKESMAS
SE- KOTA PALU TAHUN 2014

IX. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan unit terdepan dalam penyelenggaraan upaya


kesehatan dasar. Kepmenkes nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar Puskesmas merupaka landasan hukum dalam penyelenggaraan
Puskesmas, yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah terwujudnya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bemutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya . Indikator Kecamatan Sehat
adalah lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu, serta derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal, perlu
dikelola dengan benar, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun
sumber daya yang digunakan. Masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan
yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka. Oleh karena
itu upaya peningkatan mutu, manajemen resiko, dan keselamatan pasien perlu
diterapkan pada pengelolaan puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat dan swasta.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal
organisasi Puskesmas itu sendiri, yaitu dengan penilaian kinerja Puskesmas
yang mencakup manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuangan dan
tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan,
disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS).
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan
penerapan manajemen resiko dilaksanakan secara berkesinambungan di
Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan
menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan


mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan
dan program, serta penerapan manajemen resiko dan bukan sekedar penilaian
untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Pendekatan yang dipakai dalam
akreditas Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien serta keluarga pasien,
dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya
meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan pelatihan sistem
akreditasi Puskesmas untuk memberikan wawasan, pengetahuan, pemahaman
dan ketrampilan tentang sistem akreditasi Puskesmas, baik pada petugas
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan.

X. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melaksanakan sistem
akreditasi Puskesmas.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Pelatihan, peserta mampu :
c. Peran Dinas Kesehatan Propinsi Dalam Penerapan Sistem Akreditasi
Puskesmas
d. Memahami Kebijakan Sistem Akreditasi Puskesmas di Kota Palu
e. Memahami konsep akreditasi Puskesmas
f. Memahami pedoman akreditasi Puskesmas
g. Memahami dan mengisi instrumen akreditasi
h. Melaksanakan tahapan/langkah menuju akreditasi Puskesmas
XI. PESERTA
C. Kriteria Peserta Puskesmas
5. Kepala Puskesmas
6. Kepala Sub Bag. Tata Usaha Puskesmas
7. Staf Puskesmas yang memiliki kemampuan untuk fokus terhadap
implementasi sistem akreditasi Puskesmas
8. Belum pernah mengikuti pelatihan sistem akreditasi Puskesmas
9. Sanggup mengikuti Pelatihan sampai selesai
10. Tidak akan pindah atau purna bakti dalam waktu 3 (tiga) tahun
kedepan

D. Kritera peserta Dinas Kesehatan


1. Ka. Sie Pelayanan dasar dan Rujukan
2. Kepala Seksi Kepegawaian
3. Kepala Seksi JPKM
4. Kepala Seksi Sarana Prasara
5. Sanggup mengikuti Pelatihan sampai selesai
6. Tidak akan pindah atau purna bakti dalam waktu 3 (tiga) tahun kedepan
E. Jumlah Peserta
Peserta Pelatihan berjumlah 40 orang dengan rincian sebagai berikut
sebagai berikut :
No Asal Peserta Alokasi
1. Puskesmas Pantoloan 3
2. Puskesmas Tawaeli 3
3. Puskesmas Mamboro 3
4. Puskesmas Talise 3
5. Puskesmas Singgani 3
6. Puskesmas Kawatuna 3
7. Puskesmas Birobuli 3
8. Puskesmas Bulili 3
9. Puskesmas Mabelopura 3
10. Puskesmas Sangurara 3
11. Puskesmas Kamonji 3
12. Puskesmas Tipo 3
13 Dinas Kesehatan Kota Palu 4
Jumlah 40

XII. MATERI
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusun materi yang akan
diberikan secara rinci sebagaimana tabel berikut :

Jam Pelajaran
No Materi
T P PL JML
A. MATERI DASAR
1. Peran Dinas Kesehatan Propinsi
Dalam Penerapan Sistem 2 - - 2
Akreditasi Puskesmas
2. Kebijakan Sistem Akreditasi
2 - - 2
Puskesmas di Kota Palu
B. MATERI INTI
1. Konsep akreditasi Puskesmas 4 - - 4
2. Instrumen akreditasi 2 8 - 10
3. Tahapan/langkah menuju 2 6 - 8
akreditasi Puskesmas
C. MATERI PENUNJANG
1. Building Learning Commitment 2 - 2
(BLC)
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL) 2 - 2
Jumlah 12 18 - 30

XIII. PELATIH / NARASUMBER


Pelatih merupakan pejabat structural/fungsional Tingkat Propinsi dan Kota yang
memiliki kemampuan dan penguasaan materi yang kapabel, terdiri dari :
A. Pejabat Struktural Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah
B. Pejabat Struktural Dinas Kesehatan Kota Palu
C. Widyaiswara Bapelkes Gombong
D. Widyaiswara UPT Pelatihan Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah
XIV. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
4. Tempat
Tempat pelaksanaan Pelatihan di
5. Waktu
Pelatihan dilaksanakan selama 30 jpl (@ 45 menit) atau 4 hari efektif
terhitung mulai tanggal 23 Juni s/d 25 Juni 2014.

XV. ALUR PROSES PELATIHAN


Pelatihan dilaksanakan dengan menggabungkan beberapa metode
pembelajaran orang dewasa (andragogik) secara simultan dengan alur sebagai
berikut :

Pembukaan

Building Learning Commitment


Metode : Diskusi kelompok, games

Wawasan/ Pengetahuan/ Keterampilan:


kemampuan 1. Konsep akreditasi
1. Peran Dinas Kesehatan PKM
Propinsi Dalam Penerapan 2. Instrumen
Sistem Akreditasi Puskesmas akreditasi
2. Kebijakan Sistem Akreditasi 3. Tahapan menuju
Puskesmas di Kota Palu akreditasi PKM

Metoda: Metoda:
- Ceramah Tanya Jawab (CTJ) - CTJ
- Curah pendapat - Diskusi
Kelompok
- Penugasan

RTL

Evaluasi Penutupan
XVI. METODE
A. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru
B. Curah pendapat
C. Penugasan berupa belajar mandiri, diskusi kelompok, dan studi kasus
D. Games simulasi
XVII. PEMBIAYAAN
Biaya yang digunakan dalam Pelatihan sistem akreditasi Puskesmas se-Kota
Palu ini bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2014

XVIII. EVALUASI
Evaluasi terhadap pelatihan meliputi :
A. Evaluasi hasil belajar
Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta pelatihan melalui :
1. Penjajagan awal melalui pre test
2. Pemahaman pembelajaran terhadap materi yang telah diterima (post
test)
3. Evaluasi formatif untuk setiap hasil penugasan
B. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi terhadap fasilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap
kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
keterampilan kepada peserta pelatihan dengan baik, dapat dipahami dan
diserap oleh peserta meliputi :
1. Penguasaan materi
2. Penggunaan metode
3. Hubungan interpersonal dengan peserta
4. Motivasi
C. Evaluasi terhadap penyelenggara
Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan,
adapun obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang
meliputi :
1. Tujuan pelatihan
2. Relevansi program pelatihan dengan tugas
3. Manfaat setiap mata sajian bagi pelaksanaan tugas
4. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
5. Mekanisme pelaksanaan pelatihan
6. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
7. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta latih
8. Pelayanan akomodasi dan lain-lain
9. Pelayanan konsumsi
10. Pelayanan kesehatan
11. Pelayanan kepustakaan
12. Pelayanan komunikasi dan informasi

XIX. SERTIFIKAT
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 101 pasal 11 tahun 2000, tentang
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil, maka kepada setiap peserta
yang telah mengikuti Pelatihan sekurang-kurangnya 95% dari alokasi waktu (30
JPL) dan dinyatakan berhasil menurut hasil evaluasi belajar, mendapatkan
sertifikat dengan angka kredit 1 (satu).

XX. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai bahan acuan dalam
peyelenggaraan Pelatihan Sistem Akreditasi Puskesmas se Kota Palu Tahun
2014.

Panitia Penyelenggara
Ketua,

FALMAH PAKASI,SKM,M.Si.
Nip. 19620528 198310 2 001

Anda mungkin juga menyukai