Anda di halaman 1dari 3

A.

Kemampuan Kognitif
1. Pengertian
Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari bidang pengembangan oleh guru untuk
meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan
belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, pengembangan
kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan
mengelompokkan, dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti
(http://pembelajaran-pendidikan.blogspot.com).
Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan atau daya
untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan perintiwa lainnya serta kemampuan menilai
dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar (Yuliani Nurani
Sujiono, dkk, 2011: 1.10).
2. Karakteristik pengembangan kemampuan kognitif
Karakteristik perkembangan kognitif :
a. Mengelompokkan benda yang memiliki persamaan.
b. Menghitung 1-20.
c. Mengenal bentuk-bentuk sederhana.
d. Memahami konsep makna berlawanan.
e. Mampu membedakan bentuk bentuk lingkaran atau persegi dengan objek nyata atau gambar.
f. Memasangkan dan menyebutkan benda.
g. Mencocokkan bentuk-bentuk sederhana.
h. Mengklasifikasikan angka, tulisan, buah dan sayur.
i. Mengenal huruf kecil dan besar.
j. Mengenal warna-warna. (Yuliani Nurani Sujiono, dkk, 2011: 2.16-2.17).
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam mengklasifikasikan
dan mengelompokkan benda, yaitu membedakan benda berdasarkan warna. Dengan media
menggunakan batu berwarna, akan dapat menstimulasi anak dalam perkembangan
kognitifnya, khususnya dalam mengelompokkan benda.

B. Mengelompokkan Benda
Menurut Carol Sefeldt & Barbara A. Wasik (2008: 394) penggolongan (klasifikasi)
adalah kegiatan mengelompokkan benda-benda yang serupa atau memiliki kesamaan.
Shamsudin (2002:106) menjelaskan secara rinci bahwa pengelompokkan adalah
kegiatan menyusun, memilih, mengumpulkan atau memisahkan suatu himpunan benda ke
dalam beberapa himpunan yang lebih kecil berdasarkan atribut (ukuran, warna, bentuk)
sehingga menjadi beberapa himpunan.
Slamet Suyanto (2005:162) mengemukakan klasifikasi adalah mengelompokkan
benda-benda ke dalam beberapa kelompok. Kelompok tersebut bisa berdasarkan warna,
bentuk, ukuran dan jenisnya.

Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Fisik atau
tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan.
Perkembangan fisik manusia terjadi mengikuti prinsip Chepalocaudal , yaitu bahwa kepala
dan bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu, sehingga bagian atas tampak lebih besar
daripada bawah. Sedangkan perkembangan motorik merupakan perubahan tingkah laku
motorik yang terjadi secara terus-menerus sepanjang siklus kehidupan manusia yang
dipengaruhi oleh tuntutan tuntutan tugas ,biologis individual dan juga lingkungan.
Perkembangan motorik meliputi dua tahapan yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya
kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian
anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok,
menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak
bisa berkembang dengan optimal.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
A. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
1) Faktor kematangan
2) Faktor Keturunan
Tinggi tubuh
Kecepatan pertumbuhan
3) Pengaruh lain
Perbedaan jenis kelamin
Kondisi waktu lahir
Nutrisi
Penyakit
B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
1) Kondisi fisik dan intelektual anak.
2) Faktor gizi
3) Pola pengasuhan anak
4) Lingkungan
Pada usia 5 tahun Secara fisik, pada usia ini fisik anak sangat lentur dan tertarik pada
senam dan olah raga yang teratur. Mereka mengembangkan kemampuan motorik yang lebih
baik. Kegiatan-kegiatan seperti memakai baju, menggunting, menggambar dan menulis lebih
mudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai