Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DIMAS ARYA YUDA

NIM/KELAS : 230154602031/A6B

RANGKUMAN
Definisi Asesmen menurut Sunanto, dkk (2013:18) adalah suatu penilaian yang komprehensif
dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan anak.Tujuan utama
asesmen dalam pendidikan adalah menganalisis keadaan siswa atau anak didik dalam rangka
mengumpulkan informasi tentang kelemahan dan keunggulan atau kekuatan yang dimiliki
siswa sebagai upaya untuk mempersiapkan pembuatan program dan materi pelajaran agar
sesuai dengan kebutuhan siswa. Ruang lingkup asesmen perkembangan:

Asesmen Perkembangan Asesmen Akademik


Suatu Penilaian terkait strength/weakness suatuSuatu penilaian terkait perkembangan siswa
individu terkait sensorik (melihat danberdasarkan kurikulum sekolah, dan asesmen
mendengar) serta tindakan motorik (menyentuhperkembangan adalah prasyarat untuk mencapai
dan menggapai) asesmen akademik suatu siswa.

Gerakan Halus : Membaca, menulis, menggambar (otot kecil), intinya motorik halus
berkaitan dengan syaraf pusat otak yang mana memerlukan suatu ketrampilan.
Gerakan kasar : Berlari, melompat, berjalan.

Perkembangan Persepsi, Walgito, (2010: 99) Perspesi merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera.
Prosess persepsi terjadi ketika objek yang menimbulkan rangsangan lewat melalui
senseorik/indra kita, kealaman (fisik),
selanjutnya dari reseptor sensorik tadi dilanjutkan ke sensoris otak (fisiologis), dari otak
melanjutkan proses yang terjadi di pusat (psikologis).
terbagi atas dua : Maramis (Chandra dkk,2017:66)
1. External Perception, rangsangan dari luar individu
2. Self Perception, rangsangan dari dalam individu.

Persepsi Auditori, Korelasi antar struktur atau komponen bahasa itu prosesnya memiliki
alur sebagai berikut: (1) Bahasa pada mulanya berupa bunyi-bunyi abstrak yang mengacu
adanya lambang atau simbol tertentu; (2) Sekumpulan lambang atau simbol merupakan
seperangkat sistem yang memiliki tatanan ataupun kaidah tertentu; (3) Sekumpulan lambang
atau simbol yang membentuk komponen tata bahasa dan memiliki bentuk dan kaidah itu
mengasosiasikan suatu makna tersendiri. Pengkajian lebih detail terkait tahapan mulai dasar
hingga akhirnya suatu struktur bahasa menjadi bidang kajian ilmu linguistik; fonologi,
morfologi, sintaksis dan semantik. (1) Fonologi adalah bidang keilmuan yang membahas
tentang bunyi- bunyi bahasa dan fungsinya. (2) Morfologi adalah bidang keilmuan linguistik
yang membahas tentang seluk-beluk kata dan proses perubahannya. (3) sintaksis adalah
bidang keilmuan linguistik yang membahas tentang susunan kata dan kelompok kata yang
membentuk frasa, klausa, kalimat maupun wacana. (4) Semantik adalah bidang keilmuan

1
linguistik yang membahas tentang makna ungkapan bahasa atau makna dari hubungan antar
kata yang membentuk frasa, klausa, kalimat maupun wacana.

Perkembangan Kognitif, (cara berfikir dan menyelesaikan masalah): Definisi


perkembangan kognitif menurut Flavell dan Miller (2001) dalam Allen dan Marotz (2010:
29) adalah perkembangan kognitif merupakan perluasan dari kemampuan mental atau
intelektual anak.

Tahapan Perkembangan Kognitif:


Sensorimotor (Kelahiran-2 tahun)
Membedakan diri sendiri dengan benda-benda.
Menyadari bahwa benda-benda terus ada meskipun tidak bisa lagiterdeteksi oleh indera
(keabadian objek).

Pra-operasional (2-7 tahun)


Mulai menggunakan bahasa dan merepresentasikan objek dengan gambar dan kata-kata. Sulit
mengambil sudut pandang orang lain (berpikir egosentris). Mengklasifikasikan objek
berdasarkan atribut tunggal, misalnya warna, bentuk, ukuran.
Operasional konkret (7-11 tahun)
Mulai berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa. Mengklasifikasikan objek
berdasarkan beberapa fitur/karakteristik dan dapat mengurutkannya dalam satu dimensi
seperti ukuran.
Operasional Formal (11 tahun ke atas)
Mengembangkan pemikiran logis tentang proposisi abstrak.
Menguji hipotesis secara sistematis.
Menunjukkan kepedulian terhadap masalah-masalah hipotesis dan ideologis.

Menurut (Hudojo, 2001) asimilasi adalah proses mengabsorbsi informasi dan pengalaman
baru ke dalam skema yang sudah dimiliki,
sedangkan akomodasi adalah proses mengabsorbsi pengalaman-pengalaman baru dengan
memodifikasi skema yang ada bahkan membentuk pengetahuan yang benar-benar baru.
Asimilasi terjadi ketika anak-anak menemukan informasi baru yang mereka tambahkan ke
dalam skema yang sudah mereka kenal. Di sisi lain, keadaan disekuilibrium tercipta ketika
anak-anak menemukan informasi baru yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
Informasi baru tersebut akan diabaikan atau anak-anak akan mencoba mencocokkannya
dengan skema yang sudah ada sebelumnya. Akomodasi terjadi ketika anak-anak mencoba
melakukan pencocokan, dalam hal ini skema yang ada dimodifikasi atau skema baru dibuat
untuk memberi ruang bagi informasi baru, sehingga mengembalikan keadaan keseimbangan.

Perkembangan Bahasa, Bahasa didefinisikan oleh MacWhinney (1999) dalam Allen dan
Marotz (2010:29) sebagai sebuah sistem simbol, secara lisan, tertulis dan dengan

2
menggunakan gerak tubuh (melambai, mengerutkan dahi, gemetar ketakutan), yang
memungkinkan kita untuk berkomunikasi satu sama lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, meliputi:
(1) perkembangan otak dan kecerdasan;
(2) jenis kelamin;
(3) kondisi fisik;
(4) lingkungan keluarga;
(5) kondisi ekonomi;
(6) Setting sosial/Lingkungan-
Budaya;
(7) Bilingulism (2 bahasa).
Penghambat suatu perkembangan bahsa bisa meliputi gangguan pendengaran, kelainan
genetik/kromosom, lingkungan, dan sistem artikulasi.
Perkembangan Sosial Emosi Santrock (2007 : 7) dalam Mulyana, dkk (2017: 217)
menyatakan bahwa apabila membahas mengenai emosi sama saja berbicara mengenai
perasaan.
Perkembangan sosial emosi anak yaitu perkembangan tingkah laku anak saat menvesuaikan
aturan yang berlaku nada lingkungan sekitarnva Perkemhangan emosi anak dapat diielaskan
sebagai situasi vang kompleks dan dapat berupa perasaan ataupun getaran jiwa, yang ditandai
oleh perubahan biologis yang muncul menvertai teriadinva suatu perilaku.
Asesmen formal
Merupakan asesmen terstruktur dengan bimbingan atau panduan khusus untuk melakukan
pengadsministrasian, pemberian nilai atau penskoran dan analisis hasil atau interpretasi dari
hasil asesmen yang telah dilakukan. Sebagai contohnya adalah Tes Intelegensi dan Tes
Pencapaian hasil belajar.
Asesmen informal
Merupakan jenis asesmen yang dilakukan ole pendidik dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Dengan adanya asesmen informal in bertujuan untuk mengumpulkan informasi saat
pembelajaran berlangsung yang nantinya menjadi dasar dalam menentukan kemampuan siswa
maupun tingkat kinerja siswa dalam melakukan pembelajaran. Rancangan pada jenis asesmen
informal in tidak terstruktur dikarenakan asesmen ini dirancang oleh guru sebagai seorang
pendidik. Hal ini menjadikan asesmen informal tidak memiliki peraturan yang baku dalam
melakukan pengadministrasian, pemberian skor dan analisis hasilnya. Namun hasilya sudah
pasti akurat.

3
Binarani, Biji Bintang, Dewi Zahara, and Dimas Anggi Setiawan. "Asesmen perkembangan
sosio-emosi pada anak berkebutuhan khusus." Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu
Humaniora (SENAPIH). Vol. 1. No. 1. 2021.
Oogarah-Pratap, Brinda, Ajeevsing Bholoa, and Yashwantrao Ramma. "Stage theory of
cognitive development—Jean Piaget." Science Education in Theory and Practice: An
Introductory Guide to Learning Theory (2020): 133-148.
Imam, Yuwono. "Instrumen Asesmen Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus."
Mulyana, Edi Hendri, Gilar Gandana, and Muhammad Zamzam Nurul Muslim. "Kemampuan
Anak Usia Dini Mengelola Emosi Diri pada Kelompok B di TK Pertiwi DWP Kecamatan
Tawang Kota Tasikmalaya." Jurnal PAUD Agapedia 1.2 (2017): 214-232.
PANGESTUTY, Farah Wulandari; PRASETYIA, Ferry. Ekonomi Pembangunan: Kajian
Teoretis dan Studi Kasus. Universitas Brawijaya Press, 2021.
Darwin, David, Miftahulkhairah Anwar, and Misbahul Munir. "Paradigma strukturalisme
bahasa: Fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik." Jurnal Ilmiah Semantika 2.02 (2021).

Soewardini, Herfa Maulina Dewi. "Deskripsi Asimilasi Dan Akomodasi


Mahasiswa Berkemampuan Sedang Dalam Belajar Ellips, Hiperbola, Dan
Parabola." Gammath: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika 1.1
(2016).

4
5

Anda mungkin juga menyukai