Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MKDK 4002

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


H. SUPAR, S.Pd,. M.Si
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
MODUL 5
KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKELAINAN

KELOMPOK 5 :

1. MUS’ ADIL WALID (NIM 858393874)


2. NASRUL EFFENDI (NIM 858393881)
3. DWI NASTA SETYOWATI (NIM 858393946)
LATAR BELAKANG
                  Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Surya
(2004:7) bahwa ”dalam pembelajaran lebih menekankan kepada
sutu proses pengajaran (bagi guru) dan belajar (bagi siswa)
sehingga interaksi keduanya lebih luas pada pengajaran dan proses
belajar mengajar”.

Pendidikan adalah suatu proses kehidupan yang menyeluruh


mencakup pengalaman-pengalaman yang direncanakan dan
tidak direncanakan yang memungkinkan anak dan orang dewasa
untuk berkembang dan belajar melalui interaksi dengan
masyarakat dan budaya di mana mereka berada yang dijalani
sejak masa bayi sampai tua (Ashkan, 1994).
KB 1 Karakteristik dan kebutuhan Pendidikan anak yang berkelainan fisik
Bagian otak yang mengatur hubungan pada indera penglihatan,
pendengaran, perabaan, pengenal rasa dan penciuman adalah
corpus collosum.

Karakteristik umum kesulitan yang dialami anak berkelainan fisik:


1. Kesulitan memproses, terjadi bila gangguan syaraf menghambat
diterimanya informasi atau untuk mengungkap sesuatu secara
memadai
2. Kesulitan dalam motivasi terjadi bila kebutuhan akan usaha
pribadi berinteraksi dengan image diri dan percaya diri, yang
berakibat pada berbagai motivasi
3. Kesulitan berpartisipasi terjadi bila gangguan fisik menghambat
kemampuan anak untuk bergabung dalam kegiatan kelas.
Beberapa kelainan fisik:

1. Cerebral Palsy, ketidaknormalan gerakan dan postur karena


gangguan atau ketidakmatangan otak (Denhoff). Cerebral palsy
sebagai akibat dari kerusakan gangguan otak dapat ditelusuri,
mungkinkarena adanya kerusakan fisik (trauma) atau oleh
penyebab lain yang tidak langsung misal kekurangan oksigen,
contol lain, epilepsi adalah bagian dari cerebral palsy.
2. Spina Bifida, gangguan saraf Gangguan saraf pada spina bifida
terpusat, sedangkan pada cerebral palsy gangguannya menyebar.
Gangguan lain yang terjadi pada spina bifida dan sering
memerlukan bantuan operasi (pembedahan) adalah hydrocephalus.
3. Epilepsi, gangguan saraf yang mempengaruhi pendidikan anak.
Convulsion adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan
perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang bila gangguan pada
bagian otak tertentu.
KB 2 Karakter dan Kebutuhan Pendidikan Anak yang Berkelainan fisik

Konsep intelegensi dikembangkan berdasarkan tulisan Keduanya


berpandangan bahwa intelegensi sebagai fasilitator penyesuaian antara
aspek-aspek berfikir ,sensorik dan fisik dan seseorang dengan
lingkunganya.
Binet memandang intelegensi sebagai bagian dasar manusia yang
mencakup judgement,intiative,adaptation terhadap suatu keadaan. IQ
normal menurut skala Binet dari Amerika Serikat adalah antara 61-100.
Klasifikasi berdasarkan IQ pada ketidakmampuan intelektual
Tingkat ketidakmampuan Menurut skor Binet Menurut skor Wechsler

Ringan 68-52 69-55

Sedang 51-36 54-40

Parah 35- 39-


Menurut Bower, siswa yang emosinya terganggu mempunyai
karakteristik:
1. Ketidakmampuan belajar, yang tidak dapat diterangkan dengan
faktor kesehatan intelektual dan sensori
2. Ketidakmampuan membangun dan mempertahankan hubungan
interpersonal dengan teman dan gurunya
3. Bentuk perilaku dan perasaan yang tidak memadai tapi berada di
bawah normal
4. Menunjukkan ketidakbahagiaan dan berada dalam suasana depresi
Bower  mendefinisikan penyimpangan perilaku yang mencakup
tingkat,durasi,variasi perilaku,dan hubungan terhadap kondisi-kondisi
ketidakmampuan lainya.
Wood mengajukan bahwa suatu definisi yang baik mengandung
permasalahan:
5. Pengganggu.Apa atau siapa yang dianggap sbg fokus
permasalahan?
6. Perilaku bermasalah.Bagaimanakah pertilaku bermasalah
dipermasalahkan?
7. Setting.Dimana perilaku itu terjadi?
8. Terganggu.Siapa yang menganggap perilaku itu terganggu?
Peserta Didik Autis

Autis berasal dari bahasa Yunani dari kata autos,yang berarti diri.istilah
pertama yang digunakan oleh Eugene Bleur.Selain faktor genetik dan
lingkungan yang tercemar populasi, pandangan yang lebih mendapat
dukungan ilmuwan mengungkapkan bahwa kelainan sistem kerja otak,
terutama pada lapisan korteks serbral, serebelum dan sistem limbik
merupakan penyebab autistik pada anak.
1.  Karakteristik anak autis

Menurut pengklarifikasian Lauren B. Alloy, dkk, dalam Abnormal Psychology, empat


karakteristik anak autis; isolasi diri, keterbelakangan mental, kemampuan bahasa
rendah, dan perilaku menyimpang.
Ciri (khas) perilaku anak autis:
a. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
b. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati
c. Pemahaman anak sangat kurang
d. Kadangkala anak mempunyai daya ingat yang sangat kuat
e. Anak mengalami kesukaran dalam mengekspresikan perasaannya
f. Memperbaiki perilaku stimulasi diri seperti bergoyang-goyang, mengepakkan tangan
2. Relasi Pendidik dan peserta didik dalam Setting pembelajaran autis

Empati dan peran aktif keluarga memainkan peran yang sangat menentukan
keberhasilan  pembelajaran terhadap anak autis.

3. Stategi pembelajaran anak autis

Strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan Wina Sanjaya adalah


perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. pilihan strategi yang digunakan beranjak dari strategi
individual sampai pada penggunaan strategi kelompok, bagi anak yang telah
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan.
Dalam uji coba dan penerapannya, strategi yang kerap digunakan untuk anak
autis mengacu pada teori A-B-C (autecendent-behavior-consequence) yang
diperkenalkan psikologi Loovas atau dikenal applied Behavior analysis (ABA).
Strategi ini dimulai dengan instruksi atau antecedent atau pra-kejadian, yakni
pemberian instruksi kepada anak baik berupa perintah meniru, pertanyaan atau
visual. Setelah 3-4 detik, anak diharapkan akan memberikan behavior (perilaku)
atau respon sesuai dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan
makan diperlukan consequence atau akibat; baik berupa reinforcemenet
(penglihatan), prompt (bantuan) kepada anak untuk memberikan jawaban yang
benar.
KB 3 Karakter dan kebutuhan Pendidikan Anak berkesulitan belajar 

Beberapa modifikasi tugas untuk memfasilitasi perkembangan siswa diuraikan


berikut ini :

1. Modifikasi tugas disesuaikan pada kesiapan siswa


   Tugas -tugas dapat dianalisis melalui dimensi proses.Spenry menunjukan
dimensi-dimensi untuk   dipertimbangkan dalam menganalisis tugas-tugas dari
yang paling sulit kepada yang paling sulit.
a.Dari situasi sosial kepad yang non sosial
b.Dari materi dan respon yang abstrak kepada yang konkret
c.Dari materi yang verbal kepada yang non verbal

2. Modifikasi proses -proses tugas disesuaikan dengan gaya -gaya belajar siswa
Meichenbaum menyarankan 3  langkah dalam modifikasi tugas :
1. Manipulasi tugas
2. Mengubah lingkungan
3. Berikan dukungan atau spirit
Pendidikan inklusif 
Merupakan suatu pandangan yang menuntut adanya perubahan
layanan pendidikan yang tidak diskriminatif ,menghargai perbedaan,
dan pemenuhan kebutuhan setiap individu berdasarkan
kemampuanya.
Phil Foreman: pendidikan inklusif adalah sebuah proses yang
sistematis mengantarkan anak-anak berkebutuhan khusus dan
kelompok anak tertentu pada usia yang sama kedalam lingkungan
yang alami dimana umumnya anak-anak bermain dan belajar.

Bern dalam budi.H :merupakan filosofi pendidikan yaitu bagian dari


keseluruhan.
Stainback dalam Sunardi:merupakan sekolah yang menampung
semua siswa di kelaas yang sama dengan layanan pendidikan yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
Kebhinekaan vertikal mencakup perbedaan kecerdasan ,kekuatan
fisik,ketajaman sensoris ,kepekaan sosial,dan kematangan emosional.
Kebhinekaan horisontal mencakup perbedaan ras ,suku,adat ,agama
dan berbagai variabel lain .
Johnsen dan Miriam Skojen menjabarkan 3 prinsip pendidikan inklusif :

1. Bahwa setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam suatu kelas atau kelompok
2. Hari sekolah diatur penuh dengan tugas -tugas pembelajaran kooperatif dengan perbedaan    
pendidikan dan fleksibilitas dalam memilih dengan sepuas hati
3. guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan pendidikan umum,khusus dan tekhnik belajar
individu serta keperluan pelatihan dsan bagaimana mengapresiasikan keanekaragaman dan
perbedaan individu dalam pengorganisasian kelas

Mulyono dalam Sri Wahyu Ambarwati mengidentifikasi prinsip pendidikan inklusif kedalam 9 elemen:
4. Sikap guru yang positif terhadap kebhinekaan
5. Interaksi promotif ,yaitu upaya untuk saling menolong dan
saling memberi motivasi dalam belajar.
6. Pencapaian kompetensi akademik dan sosial
7. Pembelajaran adaptif
8. Konsultasi kolaboratif
9. Hidup dan belajar dalam masyarakat
10. Hubungan kemitraan antara sekolah dan keluarga
11. Belajar dan berfikir independen
12. Belajar sepanjang hayat.
Prosedur pembelajaran yang inklusif:
13. Pembentukan tim pembelajaran inklusif
14. Mengidentifikasi kebutuhan
15. Mengembangkan tujuan pembelajaran
16. Merancang pengembangan pembelajaran
17. Menentukan evaluasi kemajuan
Sekian

MOHON MAAF ATAS KEKURANGAN DALAM PRESENTASI INI !

Anda mungkin juga menyukai