PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengkajian dari Ca Colon
2. Mengetahui diagnosis keperawatan Ca Colon
3. Mengetahui intervensi Ca Colon
4. Mengetahui implementasi Ca Colon
5. Mengetahui evaluasi Ca Colon
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Penyakit
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Kanker kolon terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal
serta meluas kedalam struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan
menyebar kebagian tubuh yang lain (paling sering ke hati).
4. Pathway
5. Manifestasi Klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi sekmen usus
tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah perubahan kebiasaan defekasi. Pasase
darah dalam fases adalah gejala oaling umum kedua. Gejala dapat juga mencakup anemia yang
tidak diketahui penyebabnya, anoreksia, penurunan berat badan, dan keletihan.
Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal
abdomen dan melena (fases hitam, seperti ter). Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi
sebelah kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen dan keram, penipisan
feses, konstipasi, dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang
dihubungkan adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare
bergantian, serta feses berdarah.
6. Pemeriksaan penunjang
1. Hitung darah lengkap dengan diferensiasi
2. EKGm ronsen dada
3. PT/PTT
4. CEA (pemeriksaan antigen karsinombrionik)
5. CT ABC dengan / tanpa kontras
6. Barium enema dan Fleksigmoidoskopi/Kolonoskopi
7. Laporan biospi
7. Penatalaksanaan
3
1. Endoskopi
2. Ultrasonografi
3. Laparoskopi
4. Terapi Radiasi (digunakan pada periode praoperatif, intraopratif, dan pascaopratif, untuk
memperkecil tumor, mencapai hasil yang lebih baik dari pembedahan, dan untuk
mengurangi resiko kekambuhan).
5. Kemoterapi dan atau imunoterapi
8.Komplikas
Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.
Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemoragi. Perforasi dapat terjadi, dan mengakibatkan pembentukan abses.
Peritonisis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
2.2 PENGKAJIAN
Riwayat kesehataan diambil untuk mendapatkan informasi tentang perasaan lelah, adanya
nyeri abdomen atau rectal dan karakternya (lokasi, frekuensi,durasi berhubungan dengan
makanan atau defekasi) informasi tambahan mencakup riwayat masa lalu tentang penyakit uusus
inflamasi kronis atau polip, kororectal, riwayat keluarga dari penyakit dan terapi obat saat ini.
Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan palpasi abdomen
untuk area nyeri tekan, distensi dan masa padat (smeltzer,2001).
4
2.3 INTRVENSI KEPERAWATAN
5
nyeri, mencari disabiliti atau
bantuan) ketidakmampuan atau
kecacatan dengan tepat
4. Tentukan kebutuhan
frekuensi untuk
melakukan pengkajian
ketidaknyamanan pasien
dan
mengimplementasikan
rencana monitor
5. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri berapa
lama nyeri yang akan
dirasakan dan antisipasi
dari ketidaknyamanan
akibat prosedur.
6. Kurangi eliminasi faktor-
faktor yang dapat
mencetuskan atau
meningkatkan
nyeri(misalnya
ketakutan, kelelahan,
keadaan monoton dan
kurang pengetahuan)
6
makanan di mulut dan nutrisi yang
4. Kemampuan dibutuhkan untuk
mengunyah memenuhi persyaratan
5. Durasi makanan gizi
dengan respek pada 3. Berikan pilihan makanan
jumlah yang sambil menawarkan
dikonsumsi bimbingan terhadap
pilihan makanan yang
lebih sehat, jika
diperlukan
4. Lakukan atau bantu
pasien terkait dengan
perawatan mulut sebelum
makan berikan obat-
obatan sebelum makan
(misalnya penghilang
rasa sakitantiematik) jika
diperlukan
5. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet
untuk kondisi sakit (yaitu
untuk pasien dengan
penyakit ginjal.
Pembatasan natrium,
kalium, protein dan
cairan).
6. Berikan arahan bila
diperlukan.
7
2.4 INPLEMENTASI
Tujuan utama dapat mencakup eliminasi produk sisa tubuh yang adekuat, reduksi atau
penghilangan nyeri, peningkatan toleransi aktivitas, mendapatkan nutrisi optimal,
mempertahankan keseimbanagan cairan dan elektrolit, penurunan asietas, memahami informasi
tentang diagnosis, prosedur pembedahan, dan perawatan diri sebelum pulang, perlindungan kulit
dari ostoma yang adekuat, penggalian dan pengungkapan perasaan dan masalah tentang
kolestomi serta pengaruhnya pada diri sendiri, dan tidak adanya komplikasi.
2.5 Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Mempertahankan eliminasi usus adekuat
2. Mengalami sedikit nyeri
3. Meningkatkan toleransi aktivitas
4. Mencapai tingkat nutrisi optimal
a. Makan diet rendah residu, tinggi protein, dan tinggi kalori
b. Kram abdomen berkurang
5. Keseimbangan cairan tercapai
a. Membatasi masukan makanan dan cairan oral bila terjadi mual.
b. Berkemih sedikitnya 1,5 L/24 jam
6. Mengalami penurunan ansietas.
a. Mengungkapkan masalah dan rasa takut dengan bebas.
b. Menggunakan tindakan koping untuk menghadapi stress.
7. Memerlukan informasi tentang diagnosis, prosedur bedah, dan perawatan diri setelah
pulang
a. Mendiskusikan diagnosa, prosedur bedah, dan perawatan diri pascaoperatif
b. Mendemonstrasikan teknik perawatan ostomi
8. Mempertahankan insisi tetap bersih, stoma, dan luka perineal
8
a. Secara bertahap meningkatkan partisipasi dalam perawatan stoma dan kulit
periostomal
9. Mengungkapkan perasaan dan masalah tentang diri sendiri secara verbal.
10. Tidak mengalami komplikasi
a. Menggunakan antibiotic oral sesuai resep
b. Bekerjasama dalam protokol pembersihan usus
c. Tidak demam
d. Bising usus ada
e. Lingkar abdomen dalam batas normal atau menurun
f. Tidak ada bukti perforasi atau perdarahan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker colon adalah penyebab
kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru (ACS 1998) Penyakit ini termasuk
penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih
parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran
pada usus besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang
tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi
kanker lainnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11