Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karsinomakolorektal adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang berasal atau tumbuh di
dalam saluran usus besar (kolon) dan atau rektum (Sander,2012).
Karsinoma kolorektal menempati urutan ketiga sebagai kanker
yang paling sering terjadi di seluruh dunia setelah kanker paru dan kanker payudara, dengan
angka kejadian, hampir 60% karsinoma kolorektal terjadi di negara berkembang. (Miladinov-
Mikov, 2010).
Kanker merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia
maupun di Indonesia.Dari tahun ke tahun peringkat penyakit kanker sebagai penyebab kematian
semakin mengkhawatirkan. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian)
orang meninggal setiap tahunnya di seluruh dunia karena penyakit kanker. Jika kanker tidak
dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena
kanker pada tahun 2030. Data tersebut semakin mengkhawatirkan, karena kejadian kanker akan
terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (WHO, 2008).
Kanker dapat terjadi pada seluruh tubuh, termasuk usus besar (Siegel, 2013).Kanker usus
besar dan rektum atau yang dikenal sebagai kanker kolorektal (karsinoma kolorektal) termasuk
dalam tiga jenis keganasan terbanyak di dunia dan penyebab kematian keempat terbanyak untuk
saat ini (Haggar, 2009).Karsinoma kolorektal tersebar di seluruh dunia dengan angka insidensi
tertinggi di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Denmark, Swedia, dan negara
maju lainnya (Robbins, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengkajian Ca Colon ?
2. Bagaimana diagnosis keperawatan Ca Colon ?
3. Bagaiman intervensi keperawatan Ca Colon?
4. Bagaimana implemestasi Ca Colon ?
5. Bagiamana evaluasi Ca Colon ?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengkajian dari Ca Colon
2. Mengetahui diagnosis keperawatan Ca Colon
3. Mengetahui intervensi Ca Colon
4. Mengetahui implementasi Ca Colon
5. Mengetahui evaluasi Ca Colon

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Penyakit
1. Pengertian
2. Etiologi
3. Patofisiologi
Kanker kolon terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal
serta meluas kedalam struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan
menyebar kebagian tubuh yang lain (paling sering ke hati).
4. Pathway
5. Manifestasi Klinis
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi sekmen usus
tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah perubahan kebiasaan defekasi. Pasase
darah dalam fases adalah gejala oaling umum kedua. Gejala dapat juga mencakup anemia yang
tidak diketahui penyebabnya, anoreksia, penurunan berat badan, dan keletihan.
Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal
abdomen dan melena (fases hitam, seperti ter). Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi
sebelah kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen dan keram, penipisan
feses, konstipasi, dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang
dihubungkan adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare
bergantian, serta feses berdarah.
6. Pemeriksaan penunjang
1. Hitung darah lengkap dengan diferensiasi
2. EKGm ronsen dada
3. PT/PTT
4. CEA (pemeriksaan antigen karsinombrionik)
5. CT ABC dengan / tanpa kontras
6. Barium enema dan Fleksigmoidoskopi/Kolonoskopi
7. Laporan biospi
7. Penatalaksanaan

3
1. Endoskopi
2. Ultrasonografi
3. Laparoskopi
4. Terapi Radiasi (digunakan pada periode praoperatif, intraopratif, dan pascaopratif, untuk
memperkecil tumor, mencapai hasil yang lebih baik dari pembedahan, dan untuk
mengurangi resiko kekambuhan).
5. Kemoterapi dan atau imunoterapi
8.Komplikas
Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.
Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemoragi. Perforasi dapat terjadi, dan mengakibatkan pembentukan abses.
Peritonisis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.

2.2 PENGKAJIAN

Riwayat kesehataan diambil untuk mendapatkan informasi tentang perasaan lelah, adanya
nyeri abdomen atau rectal dan karakternya (lokasi, frekuensi,durasi berhubungan dengan
makanan atau defekasi) informasi tambahan mencakup riwayat masa lalu tentang penyakit uusus
inflamasi kronis atau polip, kororectal, riwayat keluarga dari penyakit dan terapi obat saat ini.
Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan palpasi abdomen
untuk area nyeri tekan, distensi dan masa padat (smeltzer,2001).

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan semua data pengkajian diagnosa keperawatan utama mencakup :


1. Konstipasi berhubungan dengan kebiasaan defekasi tidak teratur
2. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (mis./ infeksi,iskemia, neoplasma)
3. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan

(NANDA NIC-NOC 2015)

4
2.3 INTRVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Keperawatan Kriteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Konstipasi 1. Warna feses tidak 1. Monitor (hasil produk)


pergerakan usus(feses),
berhubungan dengan hitam meliputi frekuensi,
kebiasaan defekasi 2. Konstipasi feses konsistensi, bentuk,
volume, dan warna
tidak teratur berkurang 2. Evaluasi catetan hasil
3. Darah pada feses asupan untuk apa saja
nutrisi (yang telah
tidak ada dikonsumsi)
4. Frekuensi fese 3. Berikan petunjuk pada
pasien untuk dapat
berkurang berkonsultasi dengan
5. Konsistensi feses dokter jika konstipasi
terjadi
lunak 4. Sarankan menggunakan
laksatif/pelembut fese,
dengan cara yang tepat
5. Hilangkan feses secara
manual jika diperlukan
6. Timbang berat badan
secara teratur
2. Nyeri akut b.d agen 1. Nyeri yang 1. Observasi adanya
cidera biologis (mis./ dilaporkan skalanya petunjuk non verbal
infeksi,iskemia, berkurang mengenai
neoplasma) 2. Dapat beristirahat ketidaknyamanan
dengan tenang terutama pada mereka
3. Mampu mengenali yang tidak dapat
skala nyeri berkomunikasi secara
4. Mampu mengontrol efektif
nyeri (tahu penyebab 2. Evaluasi nyeri dimasa
nyeri mampu lalu
menggunakan 3. Yang meliputi nyeri
tekhnik riwayat kronik Individu
nonfarmakologi atau keluaga atau nyeri
untuk mengurangi yang menyebabkan

5
nyeri, mencari disabiliti atau
bantuan) ketidakmampuan atau
kecacatan dengan tepat
4. Tentukan kebutuhan
frekuensi untuk
melakukan pengkajian
ketidaknyamanan pasien
dan
mengimplementasikan
rencana monitor
5. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri berapa
lama nyeri yang akan
dirasakan dan antisipasi
dari ketidaknyamanan
akibat prosedur.
6. Kurangi eliminasi faktor-
faktor yang dapat
mencetuskan atau
meningkatkan
nyeri(misalnya
ketakutan, kelelahan,
keadaan monoton dan
kurang pengetahuan)

3. Ketidakseimbangan 1. Meningkatnya 1. Tentukan status gizi


nutrisi berhubungan asupan gizi pasien dan kemampuan
dengan 2. Meningkatkan pasien untuk memenuhi
ketidakmampuan asupan makanan kebutuhan gizi
mencerna makanan 3. Mempertahankan 2. Tentukan jumlah kalori

6
makanan di mulut dan nutrisi yang
4. Kemampuan dibutuhkan untuk
mengunyah memenuhi persyaratan
5. Durasi makanan gizi
dengan respek pada 3. Berikan pilihan makanan
jumlah yang sambil menawarkan
dikonsumsi bimbingan terhadap
pilihan makanan yang
lebih sehat, jika
diperlukan
4. Lakukan atau bantu
pasien terkait dengan
perawatan mulut sebelum
makan berikan obat-
obatan sebelum makan
(misalnya penghilang
rasa sakitantiematik) jika
diperlukan
5. Anjurkan pasien terkait
dengan kebutuhan diet
untuk kondisi sakit (yaitu
untuk pasien dengan
penyakit ginjal.
Pembatasan natrium,
kalium, protein dan
cairan).
6. Berikan arahan bila
diperlukan.

7
2.4 INPLEMENTASI

Tujuan utama dapat mencakup eliminasi produk sisa tubuh yang adekuat, reduksi atau
penghilangan nyeri, peningkatan toleransi aktivitas, mendapatkan nutrisi optimal,
mempertahankan keseimbanagan cairan dan elektrolit, penurunan asietas, memahami informasi
tentang diagnosis, prosedur pembedahan, dan perawatan diri sebelum pulang, perlindungan kulit
dari ostoma yang adekuat, penggalian dan pengungkapan perasaan dan masalah tentang
kolestomi serta pengaruhnya pada diri sendiri, dan tidak adanya komplikasi.

2.5 Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1. Mempertahankan eliminasi usus adekuat
2. Mengalami sedikit nyeri
3. Meningkatkan toleransi aktivitas
4. Mencapai tingkat nutrisi optimal
a. Makan diet rendah residu, tinggi protein, dan tinggi kalori
b. Kram abdomen berkurang
5. Keseimbangan cairan tercapai
a. Membatasi masukan makanan dan cairan oral bila terjadi mual.
b. Berkemih sedikitnya 1,5 L/24 jam
6. Mengalami penurunan ansietas.
a. Mengungkapkan masalah dan rasa takut dengan bebas.
b. Menggunakan tindakan koping untuk menghadapi stress.
7. Memerlukan informasi tentang diagnosis, prosedur bedah, dan perawatan diri setelah
pulang
a. Mendiskusikan diagnosa, prosedur bedah, dan perawatan diri pascaoperatif
b. Mendemonstrasikan teknik perawatan ostomi
8. Mempertahankan insisi tetap bersih, stoma, dan luka perineal

8
a. Secara bertahap meningkatkan partisipasi dalam perawatan stoma dan kulit
periostomal
9. Mengungkapkan perasaan dan masalah tentang diri sendiri secara verbal.
10. Tidak mengalami komplikasi
a. Menggunakan antibiotic oral sesuai resep
b. Bekerjasama dalam protokol pembersihan usus
c. Tidak demam
d. Bising usus ada
e. Lingkar abdomen dalam batas normal atau menurun
f. Tidak ada bukti perforasi atau perdarahan

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon. Kanker colon adalah penyebab
kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru (ACS 1998) Penyakit ini termasuk
penyakit yang mematikan karena penyakit ini sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih
parah. Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran
pada usus besar (aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang
tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society (The National Cancer Institute), dan organisasi
kanker lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010. Askep Ca Colon.m. Tanggal 7 Juli 2017


Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Edisi 2.
(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC.Jakarata.
Smeltzer C,Suzanne.2001.Keperawatan Medikal Bedah. Edisi : 8 Vol.2 . Jakarta:EGC

11

Anda mungkin juga menyukai