Anda di halaman 1dari 3

Buletin Al Ilmu Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) .

. Buletin Jumat Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) .


[Type text]

5. Amar maruf nahi mungkar Sumber : http://buletin-alilmu.net/ (Situs Resmi Buletin Dakwah Islam Al Ilmu)
Untuk menghidupkan Ramadhan prinsip ini juga tidak kalah penting. ======================================================================
Mengingatkan keluarga, saudara, dan kawan agar terus berbuat baik dan DILARANG MENAMBAH/MENGURANGI ISI/MATERI TANPA IZIN PENULIS
menjauh dari maksiat hendaknya ditempuh.
Rasulullah sendiri membangunkan keluarganya di bulan Ramadhan, ----------- Buletin ini GRATIS dan Silahkan Dibawa Pulang untuk DIBACA
terlebih di sepuluh hari terakhir. Aisyah menuturkan, --------------


RAMADHAN, PENGHAMBAAN ATAU KEBIASAAN?
PERHATIAN : JANGAN DIBACA JIKA KHOTBAH BERLANGSUNG ! -4- .
Adalah Nabi [] apabila memasuki 10 hari terakhir (bulan Ramadhan) beliau
mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan JADIKAN BULAN PUASA LEBIH BERMAKNA
keluarganya. (Muttafaqun alaih) Pembaca, bagaimana kabar Anda hari ini? Kami berharap, Allah selalu
menjaga Anda, keluarga Anda dan kita semua. Kami juga berharap Allah tetap
6. Bersungguh-sungguh menjadikan kita cinta terhadap ilmu agama, memberi kita istiqamah dalam
Bersungguh-sungguh akan menjadi sebab tercapainya tujuan. Allah beribadah hingga hari tua. Amin. Saya yakin, pada sebagian pembaca sudah
berfirman (artinya), Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan tersedia buah kurma, menu buka puasa sebulan ke depan telah diagendakan,
Kami, maka Kami akan benar-benar memberikan petunjuk kepada jalan-jalan hidangan lebaran juga sudah direncanakan, atau bahkan baju baru lebaran
Kami. (QS. al-Ankabut: 69) telah ada di gantungan. Alhamdulillah.
7. Bersabar Pembaca, hari-hari begitu cepat bergulir. Minggu berubah menjadi bulan.
Bersungguh-sungguh belum cukup. Berapa banyak orang yang Bulan berganti menjadi tahun. Dan tahun-tahun itu, yang jumlahnya banyak,
bersungguh-sungguh, ketika menemui jalan buntu, dia berhenti. Kadang ada telah berlalu.
rasa malas, kadang ada rasa bosan, sabar-lah solusinya. Sehingga butuh Sekarang, kita telah berada di penghujung bulan Syaban (awal
adanya kesabaran. Dengan kesabaran akan diraih hasil. Ramadhan). Dan untuk kali ini, sudah keberapa kalinya kita memasuki bulan
Jalan itu tidak mulus. Jika di lautan, pasti ada ombak menerjang. Jika di yang penuh barokah ini? Hitung saja dengan bantuan umur Anda masing-
daratan, akan ada lubang dan tikungan. Jika di udara, maka ada awan tebal masing! Ternyata, memang sudah banyak.
dan badai menghadang. Sudah Puasa! Sudah Takwa?
8. Tepat di atas syariat Kiranya, ayat 183 surah al-Baqarah sudah menjadi menu wajib para khatib
Inilah prinsip yang paling urgen. Agar ibadah puasa diterima, Anda harus di bulan Ramadhan. Allah berfirman (artinya),
melandasinya dengan ilmu. Dengan menghadiri berbagai kajian, mendengar Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian semua berpuasa,
CD ceramah, membaca buku dan majalah, adalah di antara metode mencari sebagaimana diwajibkan kepada kaum sebelum kalian, agar kalian
ilmu. bertakwa! (al-Baqarah: 183)
Pembahasan kita bukan pada tafsir ayat di atas. Namun, kita akan
Pembaca, tunggu apa lagi? Ramadhan sudah di depan mata. Lakukan yang mencoba mengaplikasikan ayat di atas pada diri kita, orang-orang
terbaik untuk Ramadhan kali ini. Bisa jadi, ini adalah kesempatan terakhir yang alhamdulillah sudah berpuasa. Hal ini bertujuan sebagai bentuk evaluasi
yang Allah berikan kepada kita. Wallahu alam. dan muhasabah. Apakah tujuan dari puasa telah tercapai? Apakah setelah
[#] Keutamaan tersebut seperti; dibukanya pintu surga, ditutup pintu neraka dan dibelenggu setan, menahan makan dan minum, kita sudah menjadi pribadi yang bertakwa?
dimudahkan berbuat ketaatan dan dipersulit kemaksiatan, dilipatgandakan pahala amal shalih, Pembaca, coba sekarang, Anda menanyakan kepada diri Anda, sudah
diampuni dosa dan dihapus berbagai kesalahan, barangsiapa berpuasa dan melaksanakan shalat berapa Ramadhan yang sudah Anda lewati? Satu kali, dua kali, tiga kali atau
tarawih karena iman dan penuh harapan, akan diampuni dosanya yang telah lalu, adanya satu lebih dari itu? Nah, dengan melewati momen Ramadhan tersebut apa yang
malam yang lebih baik dari seribu bulan, dll.
Anda rasakan?
Penulis : Ustadz Abu Abdillah Majdiy
Buletin Al Ilmu Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) . Buletin Jumat Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) .
[Type text]

Apakah tujuan utama puasa telah terealisasi? Apakah Anda sudah menjadi Kenapa kita harus bahagia? Tentu karena berbagai keutamaan yang Allah
orang yang bertakwa? Apakah setelah melewati sekian Ramadhan itu, Anda siapkan di bulan tersebut. #
[ ] Perasaan bahagia dan senang terhadap sesuatu
telah menjadi hamba yang peduli terhadap sesama? Apakah dan apakah? itu juga akan melahirkan semangat dan tekad. Dengan demikian, ia akan
Jawabannya ada pada diri Anda masing-masing. Jawaban itulah nilai dari menjalani bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal kebaikan.
puasa Anda. Berhasil atau tidaknya puasa, tergantung pada jawaban tadi. Jangan sampai muncul perasaan sedih dan terpaksa. Duh, lagi-lagi puasa!
Lagi-lagi tidak boleh makan dan minum sepuasnya! ungkapan-ungkapan ini
Realita
Realitanya, kenapa pada sebagian kita, begitu banyak kesempatan tidak sepantasnya terlintas apalagi terucap dari seorang mukmin.
Ramadhan dilewati namun seolah tidak memberi arti. Bagi sebagian orang
selesainya Ramadhan pertanda selesainya ibadah, berhentinya Ramadhan 2. Bertekad kuat
Setelah seseorang merasa bahagia dengan datangnya Ramadhan,
alamat berhentinya taat, berakhirnya Ramadhan simbol berakhirnya berbagai
kebaikan. Allahulmustaan. hendaknya sejak awal mula Ramadhan, ia sudah membulatkan tekad untuk
menghidupkan Ramadhan. Berasal dari tekad inilah, terlahir berbagai amal
Artinya, puasa tersebut belum optimal, atau bisa jadi belum berhasil.
Kemungkinan lain, puasa tersebut tidak bernilai lagi tidak berpahala. Lebih shalih.
Bahkan, disebutkan dalam kitab Jamiul Ulum wal Hikam karya Ibnu
buruk lagi, yang didapat hanyalah lapar dan haus (naudzubillah mindzalik).
Kenapa ya? Rajab bahwa para salaf mempersiapkan diri mereka menghadapai Ramadhan
PERHATIAN
Untuk : JANGAN
menjawab DIBACA ini
pertanyaan JIKA KHOTBAH
tentu BERLANGSUNG
agak susah. -1-hal.
Jelasnya, !jika terjadi
sejak empat bulan sebelum datangnya bulan tersebut. Luar biasa bukan?
yang demikian menunjukkan kualitas puasa kita masih di bawah standar. Lebih menakjubkan lagi, empat bulan berikutnya, mereka gunakan untuk
melakukan koreksi, evaluasi dan interopeksi terhadap amalan mereka ketika
Senyatanya, puasa kita belum seperti yang diinginkan oleh Allah. Bisa jadi,
banyak kekurangan di sana-sini. Ramadhan. Bisakah kita seperti mereka?
Pembaca, untuk membangun tekad, Anda membutuhkan niat ikhlas. Dengan
Berguru kepada Masa Lalu inilah amal seseorang akan mendapatkan balasan. Rasulullah bersabda,
Dari pengalaman masa lalu tersebut, mari berbenah. Ayo kita perbaiki

Ramadhan ini, bisa jadi momen penuh barokah ini yang terakhir bagi kita. PERHATIAN : JANGAN DIBACA JIKA KHOTBAH BERLANGSUNG !
Sesungguhnya amalan-amalan itu hanya tergantung pada niat. (HR. al-
-2- .
Semoga, kualitas ibadah puasa kita semakin bermakna.
Oleh karena itu, kami akan mengajak saudara pembaca untuk merenungi Bukhari dan Muslim)
bimbingan dan nasihat ulama ketika menghadapi Ramadhan. Harapannya, Dengan keikhlasan, ibadah puasa tidak lagi sebatas kebiasaan. Karena
dengan bimbingan tersebut nilai ibadah dalam puasa semakin terasa. ikhlas, dia berpuasa bukan karena merasa malu dengan temannya, atau
Ramadhan tidak lagi sebatas kebiasaan, tapi lebih identik sebagai sebuah terpaksa, ikut-ikutan. Dengan niat ikhlas pula, yang berpuasa pun akhirnya
penghambaan dan pengabdian. tidak sekedar mulut saja, tapi segenap anggota badan yang lain termasuk
hati.
Bimbingan Ramadhan
3. Berlomba dalam kebaikan
Bimbingan kali ini bukan terkait hukum dan tata cara puasa Ramadhan.
Anda yang ingin sukses di bulan Ramadhan, terapkan prinsip ini! Selalu
Akan tetapi, lebih menitikberatkan pada persiapan batin dalam bulan
berlomba dalam kebaikan. Setiap kali Anda melihat kawan bersedekah, ikutlah
Ramadhan. Untuk hukum fikih Ramadhan, pembaca bisa merujuk pada edisi-
bersedekah. Bila ada kawan yang berhasil mengkhatamkan al-Quran di bulan
edisi mendatang, insya Allah.
Ramadhan, kenapa saya tidak? Dengan begitu Ramadhan dipenuhi dengan
amal kebaikan.
1. Sambut dengan bahagia
Berlomba-lomba itu bukan dalam urusan dunia, akan tetapi kita
Di antara nasihat asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz kepada kaum muslimin di
diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam urusan akhirat. Sebagaimana
penghujung Syaban (awal Ramadhan), Sambutlah bulan tersebut dengan
firman Allah (artinya),
penuh kebahagiaan dan kegembiraan.
Berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan (al-Baqarah: 148)
Buletin Al Ilmu Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) . Buletin Jumat Masjid Al-Istiqomah Tanjung Raja Barat (19052017) .
[Type text]

Maka, jika ada kawan yang bisa mengkhatamkan al-Quran dua kali di
bulan Ramadhan, ada teman yang selalu di shaf depan dalam shalat
berjamaah, ada saudara yang bisa ibadah ini dan itu, saya pun harus bisa!
Bukankah begitu? Barakallahufikum.
4. Bertaubat dari dosa
Sebenarnya, bertaubat dari dosa itu dituntut kapan saja, di Ramadhan
maupun di luar Ramadhan. Hanya saja, ketika menjelang Ramadhan, taubat
itu lebih dituntut. Kenapa? Agar kebiasaan dosa itu tidak terbawa ketika di
bulan Ramadhan.
Jika sebuah kebiasaan buruk tidak ditinggalkan, dengan mudah kebiasaan
buruk itu akan terulang kembali. Secara tidak sadar, kebiasaan buruk itu akan
merusak ibadah puasa seorang hamba. Hal ini sebagaimana sabda Nabi
(artinya),




Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta
serta perbuatan bodoh maka Allah tidak butuh terhadap amalannya dari
menahan makan dan minum. (HR. Al-Bukhari no. 1804)
Renungan Sisipan:
Makan dan minum di luar Ramadhan itu halal, di bulan Ramadhan
ditinggalkan. Sedangkan dusta, di luar Ramadhan sudah haram, kenapa pada
saat Ramadhan justru dikerjakan? Wajar, bila Allah tidak butuh terhadap
puasanya.
Pembaca, perhatikanlah seruan Rasulullah, Bulan Ramadhan telah
mendatangi kalian


Wahai pencari kebaikan, sambutlah Ramadhan! Wahai pelaku kejelekan,
hentikanlah! (HR. at-Tirmidzi)

PERHATIAN : JANGAN DIBACA JIKA KHOTBAH BERLANGSUNG ! -3- .

Anda mungkin juga menyukai