PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Managemen adalah proses bekerja melalui staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,
keluarga, dan masyarakat (Gillies, 1996).
Manjemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses
bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
professional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu
metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya
saling menopang. Sebagaimana yang terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam
manajemen keperawatan pun terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan
terhadap mayoritas tenaga seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen
lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Manajemen keperawatan harus
dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri
(Gillies, 2002).
Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan
membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi
pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh
perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim
keperawatan. Karakteristik dari ronde keperawatan meliputi : pasien dilibatkan secara
langsung, pasien merupakan fokus kegiatan, perawat yang terlibat melakukan diskusi, konselor
memfasilitasi kreatifitas dan membantu mengembangkan kemampuan perawat dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan mampu :
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis
b. Menumbuhkan cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien
c. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
h. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
C. Manfaat
1. Bagi perawat
a. Terciptanya komunitas perawatan yang professional
b. Terjalin kerjasama antar TIM
c. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat dan benar
2. Bagi pasien
a. Masalah pasien dapat teratasi
b. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
BAB 2
PERENCANAAN
F. Metode
1. Diskusi
2. Bed side teaching
G. Proses Ronde
NO TAHAP WAKTU PENANGGUNG
JAWAB
1 Pra Ronde:
Menentukan kasus & topik Juli 2017 Kepala Ruangan
Menentukan Tim ronde Ketua TIM
Informed Consent Perawat 1
Membuat Pra planning Perawat 2
Diskusi Ahli Gizi
Mencari Sumber Literatur Dokter spesialis
2 Ronde :
Penyampaian Masalah Juli 2017 Seluruh anggota
Diskusi kelompok
Validasi data ke pasien dan
keluarga
3 Post Ronde : Seluruh anggota
Evaluasi Pelaksanaan Ronde Juli 2017 kelompok
Revisi & Perbaikan
H. Alur Ronde
langkah langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut :
Tahap Pra........................... PP
Penetapan Pasien
tahap pelaksanaan
di nuse station........ Persiapan Pasien :
Informed Consent
Hasil Pengkajian/
Validasi data
Apa diagnosis keperawatan
apa data yang mendukung
Bagaimana intervensi yang
Penyajian Masalah sudah dilakukan
apa hambatan yang ditemukan
tahap pelaksanaan
di ruangan pasien................................................................... Validasi data di bed pasien
Pasca ronde
Keperawatan....... Kesimnpulan dan lanjutan-Diskusi di
rekomendasi solusi masalah nurse station
Keterangan :
1. Praronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian
f. Diskusi : Apa diagnose keperawatan ? apa data yang mendukung ? bagaimnaa
intervensi yang sudah dilakukan ? apa hambatan yang ditemukan selama perawatan ?
2. Pelaksanaan ronde keperawatan
a. Penjelasan tentang pasien oelh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dana tau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu di diskusikan.
b. Diskusi anggota tim tentang kasus tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselour atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tinakan yang akan dilakukan
3. Pasca ronde
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnose,intervensi keperawatan
selanjutnya
Ruangan :
Rekam Medis No. :
Dengan ini menyatakan sesungguhnya telah :
Memberikan Persetujuan dan telah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan
tujuan dilakukannya Ronde Keperawatan. Demikianlah persetujuan ini diberikan agar
dipergunakan sebagaimana mestinya.
1. .. 1.
2. .. 2..
DOKUMENTASI RONDE KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. M
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Alamat : Batu
Ruangan : Teratai
Rekam Medis No. : 109467
MRS : 15 Juli 2017
C. KELUHAN UTAMA
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada paha atasnya yang bengkak. Bengkak di paha
kanan atas teraba keras
G. PEMERIKSAAN FISIK
Pada tanggal 15 Juli 2017
Tanda-tanda vital:
Tensi : 128 / 70 mmHg
Nadi : 77 menit
Suhu : 30,4 C
Pernapasan : 20 x / menit
Keadaan umum cukup, kesadaran CM GCS 4.5.6. thorak Rh - | - Wh - | - abdomen flat,
nyeri tekan (-) CRT < 2, bengkak paha atas, teraba keras, terpasang infus ditangan sebelah
kiri.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Hasil pemeriksaan darah pada tanggal 15 Juli 2017
Hb : 9,6 gram % (N : L: 14,0 17,5 ; P : 12,3 15,3)
3
Leukosit : 14.310 x 10 / L (N : 4,4 11,3 )
L.E.D : 20 mm / jam (N : P : 0-20 ; L : 0 15)
3
Trombosit: 347.000 x 10 / mm 3
( N: 150 450 )
Hematokrit : 29,1 % ( N : L : 40,0 -52,0 ; P : 34,0 -47,0)
EOS : 0,0 (N : 2 - 4%)
BASH : 0,1 (N : O 1)
NEUT : 79,6 (N :50 70)
LYM : 12,6 (N : 25 40 )
MON : 7,7 (N : 2 8 )
I. TERAPI
IVFD asering 12 tpm IV
Inf. Metronidazole 3 x 500 g IV
Inj. Cefoperazone 2 x 1gr IV
Inj. Santagesik 3 x 1 gr IV
Inj. Omeprazole 1 x 40 g IV
P.O Clindamicin 3 x 300 g P.O
J. ANALISA DATA
3. Diagnosa 3
Intervensi Rasional
1. tingkatkan partisipasi pasien dalam meningkatkan kepercayaan diri yang
melakukan aktifitas sehari-hari positif sesuai tingkat aktifitas yang
sesuai dengan yang dapat dapat ditoleransi pasien.
ditoleransi
untuk mencegah kelelahan yang
2. Anjurkan pasien untuk mengatur
berlebihan
jadwal tidur tetap
L. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Ronde keperawatan dilakasanakan di ruang
b. Peserta perawat ronde keperawatan hadir ditempat keperawatan hadir ditempat
pelaksanaan ronde keperawatan
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses.
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
3) Meningkatkan kemampuan menetukan diagnose keperawatan. Menumbuhkan
pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada pemasalah pasien
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
Batu, .2017