sosial ekonomi ,status gizi,umur, jenis kelamin dan faktor sosial lainnya
1. Faktor sosial ekonomi sangat erat kaitannya dengan kepadatan rumah dengan adanya rumah
yang padat sangat sulit untuk mendapatkan udara yang baik dan ventilasi yang baik serta
pencahayaan yang baik pula ,serta sanitasi kerja yang buruk dapat memudahkan penularan
virus dengan cepat ,pendapatan juga sangat mempengaruhi dengan tidak layaknya
mempengaruhi daya tahan tubuh dan jikalau terjadi kekurangan nutrisi dan tidak ditanganin
produktif 15-50 tahun dengan terjadi transisi demografi saat ini menyebabkan umur lansia
lebih tinggi . pada usia lanjut lebih dari 55 tahun system imunologis seseorang menurun
perempuan .
5. Faktor sarana :
a. Tersedianya obat yang cukup dan kontinu dedikasi petugas kesehatan yang baik
pengobatannya cara menjaga kondisi tubuh yang baik dengan makanan bergizi
,cukup istirahat dan hidup teratur hindari minum alcohol dan merokok 3.jaga
kesehatan diri ,jangan membuang dahak sembarangan dan kalau batuk menutup
mulut dengan saputangan jangan rendah hati jika terkena penyakit TB karena
penyakit ini bisa sembuh jika berobat tepat waktu dan teratur . 5.tekad yang kuat
untuk sembuh.
Pengetahuan seseorang akan mempengaruhi kesehatan seseorang, sehingga dengan
pengetahuan yang cukup maka seorang tersebut akan berusaha berperilaku hidup
bersih dan sehat. Begitu juga dengan penderita TB paru setelah mengetahui
penularan dan sebagainya. Penderita yang memiliki pengetahuan yang kurang akan
cara penularan, bahaya dan cara pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku sebagai seorang yang sakit dan akhirnya berakibat menjadi sumber
melakukan tindakan. Pada penderita TB paru,kepatuhan minum obat menjadi hal mutlak
yang tidak bisa ditolelir kembali, kepatuhan dapat ditingkatkan melalui edukasi pada
dan menyebabkan gagalnya terapi walaupun reaksi toksis OAT selalu dianggap berhubungan
dengan pemberian konseling yang adekuat dan edukasi penderita berperan dalam pengobatan
penderita dan keluarganya tetapi juga pada masyarakat akibat peningkatan resistensi obat.
Konseling dapat membantu penderita mengerti penyakit dan pengobatannya juga percaya
bahwa TB dapat disembuhkan bila mereka mengikuti regimen pengobatan yang benar.
dibentuk pada diri manusia, maka tahap itu akan turut menentukan cara tingkah lakunya
strategi yang bernama DOTS. DOTS berperan untuk bertugas menemukan penemuan
dan penyembuhan dengan prioritas pasien TB menular ,strategi ini akan memutuskan
dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya dalam pencegahan
penularan TB (Depkes,2007).
5) Motivasi
Pada negara berkembang terjadi gagal pengobatan karena hilangnya motivasi penderita,
transportasi, faktor sosiopsikologis, alamat yang salah, komunikasi yang kurang baik antara
penderita TB paru dengan petugas kesehatan. Ketidakpatuhan untuk berobat secara teratur
bagi penderita TB paru tetap menjadi hambatan untuk mencapai angka kesembuhan yang
tinggi. Kebanyakan penderita tidak datang selama fase intensif karena tidak adekuatnya
motivasi terhadap kepatuhan berobat dan kebanyakan penderita merasa enak pada akhir fase