GARIS FRAKTUR
I. LATAR BELAKANG
Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu
sebab. Penyebab yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, olah
raga dan rumah tangga. Setiap tahun 60 juta penduduk Amerika Serikat mengalami
trauma dan 50% memerlukan tindakan medis. 3,6 juta membutuhkan perawatan di
Rumah Sakit. Didapatkan 300 ribu di antaranya mendapatkan kecacatan yang bersifat
menetap (1%)dan 8,7 juta menderita kecacatan sementara ( 30% ) dan menyebabkan
kematian sebanyak 145 ribu orang per tahun (0,5%). Di Indonesia kematian akibat
kecelakaan lalu lintas lebih kurang 12 ribu orang per tahun sehingga dapat disimpulkan
bahwa trauma dapat menyebabkan :
1.Angka kematian yang tinggi.
2.Hilangnya waktu kerja yang banyak sehingga biaya perawatan yang besar.
3.Kecacatan sementara dan permanen.
Banyak dari korban trauma tersebut mengalami cedera musculoskeletalberupa fraktur,
dislokasi, dan cedera jaringan lunak. Cedera sistem musculoskeletalcenderung meningkat
dan terus meningkat dan akan mengancam kehidupan kita (Rasjad C,2003). Walaupun
cedera musculoskeletalumumnya jarang menyebabkan kematian, tapi dapat
menimbulkan penderitaan fisik, stress mental dan kehilangan banyak waktu. Jadi dalam
hal ini, cedera muskuloskeletal akan meningkatkan angka morbiditasdibanding angka
mortalitas
(Salter, R. B. , 1999)
II. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat dapat
mengetahui tentang penyakit fraktur khususnya garis fraktur
IV. METODE
Ceramah dan Diskusi/Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
3 PENUTUP
a. Diskusi Aktif bertanya 5 Menit
b. Kesimpulan Memperhatikan
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberikan salam penutup Menjawab salam
MODERATOR
PENYAJI
Keterangan :
= Audien
= Fasilitator
= Observer
IX. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : I Gede Kadek Sudika
2. Penyaji : I Gede Eka Wirayana
3. Observer : I Gd Soeghaly Arsa
4. Fasilitator : Gusti Ayu Md Purnama Dewi
X. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : lcd, leaflet, dan Laptop
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Seluruh peserta kooperatif selama proses diskusi ditunjukkan dengan 30
% bertanya atau mengklarifikasi.
b. 60-70% peserta mampu menjawab pertanyaan dan memahami pengertian
sampai dengan klasifikasi garis fraktur dijawab dengan benar
c. Peserta sebanyak 80% mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga
akhir penyuluhan dan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum acara penyuluhan berakhir kecuali ada kepentingan yang tidak
bisa diwakilkan
XI. DAFTAR PUSTAKA
Arvin, Benheman Kliegma. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakrta : EGC
Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1999, Rencana Asuhan Keperawatan untuk
perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa;
Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta
Dona, L. Wong. 2006. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC
Evelyn, C. Pearce.
Gibson,Jhon. 2003. Fisiologi Dan Anatomi Modrn Untuk Perawat. Jakarta: EGC
1. PENGERTIAN
Fraktur adalah pemisahan atau robekan pada kontinuitas tulang yang terjadi karena
adanya tekanan yang berlebihan pada tulang dan tulang tidak mampu untuk menahannya.
Fraktur atau umumnya patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
atau tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000 : 347).
Patah tulang adalah terputusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang rawan yang
disebabkan oleh kekerasan.(Oswari, 2000 :144)
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang , tulang rawan, baik yang bersifat total
maupun sebagian (Chairudin Rasjad, 1988 dalam buku Arif Mutataqin 2008).
Fraktur tulang adalah patah pada tulang. Istilah-istilah fraktur dibedakan berdasarkan
jenis dan garis fraktiur(Corwin, 2009).
Jadi fraktur atau patah tulang adalah terputusnya tulang karena berbagai faktor dan
istilah-istilah untuk fraktur dibedakan atas jenis dan garis fraktur. Garis fraktur terdiri dari
3 jenis, yaitu garis fraktur tranversal, garis fraktur oblique dan garis fraktur spiral.
2. PENYEBAB FRAKTUR
a. Berdasarkan penyebab/etiologinya striktur dibagi menjadi 3 jenis :
Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya
kekerasan. Fraktur demikian sering bersifat terbuka dengan garis patah
melintang atau miring.
Sumber: http//www.google.com
3. Spiral
Fraktur spiral timbul akibat torsi pada estremitas. Cedera ini khas pada pemain ski
akibat kaki yang terbenam di salju dan diputar oleh papan ski. Fraktur jenis ini sedikit
menimbukan kerusakan jaringan lunak dan cenderung cepat sembuh dengan imobilisasi
luar.
Sumber: http//www.google.com