165
Pengertian Pertanian Organik
l Sistem pertanian yang tidak menggunakan sama sekali input kimia anorganik,
baik untuk pupuk maupun pestisida, herbisida, tetapi hanya menggunakan input
alamiah(organik)
l Sistim produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara
mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami,
sehingga menghasilkan pangan yang cukup, berkualitas dan berkelanjutan
l Sistem pertanian holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus
biologi dan aktivitas biologi tanah
l Pertanian berkelanjutan secara ekologi dan ekonomi, tidak merusak lingkungan,
tingkat produktivitas memadai dan petani tetap masih untung
l Sistem pertanian yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan
organik dalam bentuk limbah pertanian maupun ternak (low of return) yang
bertujuan menyediakan hara untuk tanaman
166
Jenis tanaman yang dimanfaatkan untuk memperbaiki kesuburan tanah
167
Pupuk Hayati
168
Komposisi pupuk kandang yang berasal dari berbagai jenis ternak
Bahan
Jenis
Kotoran organik N (%) P (%) K (%) Ca (%)
ternak
(%)
Sapi padat 14,5 -15,2 0,32 -0,52 0,08 -0,11 0,12--0,15
0,12 0,26
Cair 3,5 -4,8 0,38 -0,50 0,004 -0,01 0,54--1,12
0,54 0,007
Domba padat 31,4
31,4 33,1 0,65
0,65 0,70 0,22 0,82 0,12
0,12 1,04 0,33
Cair 8,3 9,3 1,40
1,40 3,75 0,01 0,02 0,54 - 1,04 -
Babi padat 15,2--17,0
15,2 0,56--3,75
0,56 0,17--0,82
0,17 0,36--1,04
0,36 0,06
Cair 1,50--2,80
1,50 0,30--0,38
0,30 0,04--0,05
0,04 0,79--0,82
0,79 -
Kuda padat 21,0 0,47--2,29
0,47 0,13--0,55
0,13 0,20--1,15
0,20 0,12
Cair 7,10--8,0
7,10 1,20--1,29
1,20 0,004 1,15--1,25
1,15 0,32
Kerbau padat 12,7 0,26 0,08 0,14 0,33
Cair - 0,62 - 1,34 -
170