Anda di halaman 1dari 8

UMTS (Universal Mobile Telecommunications Service)

UMTS Release 1 (disebut juga UMTS Release 99), merupakan pengembangan dari Core
Network GSM fase 2+, yaitu dengan adanya tambahan GPRS dan CAMEL. Dengan cara ini
operator jaringan cukup terbantu, yaitu dalam mengurangi biaya tambahan implementasi UMTS,
karena investasi peralatan pada sistem yang telah ada masih dapat digunakan.

Dalam UMTS Release 1 ini diperkenalkan jaringan akses radio baru dengan nama UMTS
Terestrial Radio Access Network (UTRAN). UTRAN, yang merupakan Radio Access Network
(RAN) baru ini, dihubungkan dengan GSM fase 2+ Core Network (CN) melalui interface Iu. Iu
adalah interface UTRAN antara Radio Network Controler (RNC) dengan CN; Interface UTRAN
antara RNC dengan domain packet-switched CN (Iu-PS) digunakan untuk data PS dan interface
UTRAN antara RNC dan domain circuit-swithed CN (Iu-CS) digunakan untuk data CS.

Gambar 1 Perbandingan kecepatan transmisi beberapa teknologi seluler


GSM Only Mobile Stations (MSs) terhubung dengan jaringan melalui suatu interface
udara GSM (radio) dengan nama Um. Perangkat pengguna (User Equipment [UE]) UMTS/ GSM
mode ganda (dual-mode) terhubung ke jaringan melalui interface udara UMTS (radio) dengan
nama Uu, dengan data-rates sangat tinggi (sampai 2 Mbps). Di luar wilayah service UMTS, UE
EMTS/ GSM akan dihubungkan ke jaringan menggunakan Um tentunya dengan penurunan data-
rates.
Data rates maksimum untuk data CS menggunakan HSCSD adalah 115 kbps, dan untuk
data PS menggunakan GPRS adalah 171 kbps dan menggunakan EDGE sebesar 553 kbps.
Handover antara UMTS dan GSM dapat dilayani, sedang handover antara UMTS dan sistem
seluler generasi ketiga (3G) lainnya (misalnya: multicarrier CDMA [MC-CDMA]) akan segera
diusahakan, guna memperluas jaringan akses.
UMTS Release 1 menggambarkan Public Land Mobile Network (PLMN) sesuai dengan ketiga
kategori utama pada elemen-elemen sebuah jaringan (Gambar 2):
1. Elemen-elemen CN GSM fase 1/2: Mobile Service Switching Center (MSC), Visitor Location
Register (VLR), Home Location Register (HLR), Authentication Center (AC) dan Equipment
Identity Register (EIR).
2. Elemen-elemen pengembangan GSM fase 2+: GPRS (Serving GPRS Support Node [SGSN] dan
Gateway GPRS Support Node [GGSN]) dan CAMEL (CAMEL Service Environment [CSE]).
3. Peningkatan dan modifikasi khusus UMTS, sebagian UTRAN.

Gambar 2 Jaringan UMTS fase 1


A. UMTS Release 1

Seperti telah disebutkan di atas, bahwa UMTS memiliki perberbedaan dengan GSM fase 2+,
terutama pada perinsip barunya dalam hal transmisi interface udara (yaitu kecepatan transmisi W-
CDMA lebih tinggi dari TDMA/ FDMA). Maka, UMTS menyediakan sebuah RAN baru dengan
nama UTRAN. Adapun, modifikasi yang dilakukan hanya sedikit, seperti alokasi fungsi transcoder
(TC) untuk kompresi suara pada CN, hal ini dibutuhkan oleh CN untuk mengakomodasi
perubahan. Peran TC digunakan bersama-sama dengan sebuah Internetworking Function (IWF)
sebagai protokol konversi antara interface-interface A dan Iu-CS.

a. UTRAN

Standar UMTS dapat dilihat dari perluasan pada jaringan yang ada. Diantaranya adanya
dua elemen-elemen jaringan baru, yang diperkenalkan dalam UTRAN, RNC dan Node B. UTRAN
dibagi menjadi dua sub bagian Radio Network Systems (RNSs), dimana masing-masing RNS
dikontrol oleh sebuah RNC. RNC dihubungkan kepada satu set elemen Node B, yang mana
masing-masingnya melayani beberapa sel.

Elemen jaringan yang ada, seperti MSC, SGSN dan HLR dapat dikembangkan agar
memenuhi persyaratan UMTS, tapi RNC, Node B dan Headset tidak bisa, sehingga harus membuat
baru. RNC akan menggantikan BSC, dan Node B memiliki fungsi sama dengan BTS. Selanjutnya,
jaringan GSM dan GPRS akan segera dikembangkan, dan layanan-layanan baru akan
diintegrasikan pada seluruh jaringan yang berisi kedua interface yang ada yaitu A, Gb dan Abis
serta interface baru yang termasuk dalam Iu, interface UTRAN antara Node B dan RNC (Iub) dan
interface UTRAN antar RNC (Iur).
UMTS mendefinisikan empat open interface baru, yaitu:
Uu yaitu interface antara UE dan Node B (UTRA, interface udara W-CDMA UMTS). Interface
ini disebut juga dengan interface udara (air interface). Kesamaannya dalam GSM/ GPRS
adalah interface Um;
Iu yaitu interface antara RNC dan GSM fase 2+ CN (MSC/ VLR atau SGSN);
Iu-CS, yaitu koneksi circuit-switched untuk membawa (khususnya) lalulintas suara (voice
traffic) dan signaling antara UTRAN dan jaringan suara inti. Protokol signaling utama yang
digunakan adalah RANAP. Kesamaannya pada rangkaian GSM/ GPRS adalah interface A.
Iu-PS, yaitu koneksi packet-switched untuk membawa (khususnya) lalulintas data (data traffic)
dan signaling antara UTRAN dan jaringan GPRS data inti. Protokol signaling utama yang
digunakan adalah RANAP. Kesamaannya pada rangkaian GSM/ GPRS adalah interface Gb.
Iub yaitu interface yang digunakan oleh RNC untuk mengontrol Node B. Protokol signaling
utama yang digunakan adalah NBAP. Kesamaannya pada rangkaian GSM/ GPRS adalah
interface Abis, tapi interface ini dalam standar utama dan bersifat terbuka, tidak seperti sifat
interface Abis pada GSM/ GPRS;
Iur yaitu interface antar RNC. Tujuan utama interface ini adalah untuk mendukung mobilitas
inter-MSC. Ketika pelanggan berpindah diantara daerah yang dilayani oleh RNC-RNC yang
berbeda, maka data pelanggan tersebut dikirimkan dari RNC lama ke RNC baru melalui Iur.
RNC mula-mula disebut dengan Serving RNC dan RNC baru disebut dengan Drift RNC.
Protokol signaling utama yang digunakan adalah RNSAP. Dalam GSM/ GPRS, jenis interface
ini tidak ditemukan.
Interface-interface Iu, Iub, dan Iur berbasiskan perinsip kerja transmisi ATM.
Dengan UTRAN, RNC menyediakan Radio Resource Management (RRM) otonom. Ini
merupakan kesamaan fungsi dengan BSC GSM, yaitu menyediakan pusat kontrol elemen-elemen
RNS (RNC dan Node B).
RNC menangani pertukaran protokol antara interface-interface Iu, Iur, dan Iub dan
bertanggungjawab kepada operasi terpusat dan perawatan (Operation and Maintenance [O&M])
seluruh RNS dengan pengaksesan pada OSS. Karena interface-interface-nya berbasis ATM, maka
RNC mengatur switch antar sel ATM. Data circuit-switched dan packet-switched user yang datang
dari interface-interface Iu-CS dan Iu-PS dimultipleks bersama-sama untuk transmisi multimedia
melalui Iur, Iub dan Uu ke/ dari UE.
RNC menggunakan interface Iur, yang tidak sama dengan GSM BSS, dalam menghandel
100% RRM sendiri, mengurangi beban CN. Melayani fungsi-fungsi kontrol seperti admission,
koneksi RRC ke UE, kemacetan (congestion) dan handover/ perbedaan makro ditangani
seluruhnya oleh Single Serving RNC (SRNC).
Gambar 7 Gambaran fungsi-fungsi RNC

Jika RNC lain dimasukkan kedalam sebuah koneksi aktif melalui sebuah handover
ringan (soft handover) inter-RNC, maka dinamakan sebuah Drift RNC (DRNC). DRNC hanya
bertanggungjawab untuk alokasi sumber daya code. Relokasi fungsi SRNC kepada DRNC yang
terbentuk cukup memungkinkan (relokasi Serving Radio Network Subsystem [SRNS]). Bentuk
Controlling RNC (CRNC) digunakan untuk mendefinisikan RNC yang mengontrol sumber daya
logikal akses point UTRAN.
a. Node B
Node B adalah perangkat fisik untuk pemancaran/ penerimaan gelombang radio dalam
sel. Sebuah Node B dapat melayani satu sel atau lebih, tergantung kepada bentuk sektornya (omni/
sektoral). Sebuah Node B dapat melayani mode-mode FDD maupun TDD, dan dapat juga di
satukan dengan lokasi GSM BTS untuk mengurangi biaya implementasi. Node B terhubung
langsung dengan UE melalui interface radio W-CDMA yaitu Uu dan dengan RNC melalui
interface Iub, dengan transfer data berbasis Asynchronous Transfer Mode (ATM). Node B
merupakan titik terminal ATM.

Peran utama Node B adalah untuk konversi data ke/ dari interface radio Uu, selain itu
juga Foreward Error Correction (FEC), Rate Adaption, W-CDMA spreading/ despreading, dan
modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) pada interface udara. Node B juga berperan
mengukur kualitas dan kekuatan koneksi dan mengukur Frame Error Rate (FER), mengirimkan
data-data ini ke RNC sebagai laporan untuk keperluan handover dan kombinasi perbedaan makro.
Node B juga bertanggungjawab pada handover ringan (softer handover). Kombinasi perbedaan
micro ini membentuk independensi, mengurangi kebutuhan kapasitas transmisi tambahan dalam
interface Iub.

Node B juga berfungsi sebagai power kontrol, yaitu memfasilitasi UE untuk dapat
mengatur dayanya, dengan menggunakan perintah Transmission Power Control (TPC) Downlink
(DL) melalui power kontrol inner-loop pada basis informasi TPC Uplink (UL). Nilai yang telah
ditetapkan untuk power kontrol inner-loop ditentukan dari RNC melalui power kontrol outer-loop.

b. UMTS UE

UMTS UE memiliki perinsip kerja yang sama dengan GSM MS yaitu adanya
pemisahan antara perangkan mobile (Mobile Equipment [ME]) dan kartu (UMTS Subscriber
Identity Module [SIM] [USIM]). UE juga merupakan salah satu bagian dari bermacam-macam
fungsi dan prosedure pada elemen-elemen jaringan.
B. UMTS Release 4

Pengembangan UMTS Release 4 lebih mengarah kepada arsitektur sistem jaringan


terdistribusi [3]. Perbedaannya dari versi sebelumnya adalah adanya migrasi dari jaringan suara
circuit-switched (circuit-switched voice) ke jaringan ATM atau IP CN. Fungsi tambahan lain yaitu
adanya layanan-layanan broadcast dan layanan-layanan lokasi network-assisted.
Adanya migrasi ke jaringan suara inti packet-switched (packet-switched core voice) akan
mengizinkan Wireless Service Providers (WSPs) menggabungkan efisiensi bawaan sebuah
jaringan Voice Over Packet (VoP). Dalam circuit-switched voice, kanal khusus berukuran tetap
(misalnya 64 kbps) disediakan untuk pembawa suara. Dalam panggilan normal, penggunaan kanal
ini masih belum optimal. Maka dalam VoP, sumber daya yang dipakai hanya yang dibutuhkan saja
(sehingga masih lebih efisien).Secara umum komponen-komponen fungsional MSC dipisahkan
menjadi dua, yaitu UMTS Media Gateway (MGW) dan UMTS Server MSC.

1. UMTS Media Gateway

MGW berfungsi untuk menangani switching pada media pembawa (bearer), yaitu: user
dan laluintas (traffic). MGW dapat juga digunakan sebagai konversi lalulintas pembawa dengan
format yang berbeda. Contohnya: rangkaian suara PCM (PCM circuit voice) ke VoP. MGW bisa
berisi TC dan peralatan pencegah gema (echo canceling).

2. UMTS Server MSC

Dalam terminologi VoP, perangkat ini dikenal dengan nama Media Gateway
Controller. Menurut para pengembang sistem seluler generasi ketiga (3G Partnership Project
[3GPP]), perangkat ini terdiri dari dua komponen, yaitu: Gateway MSC Server dan MSC Server.
Gateway MSC Server berupa sebuah server MSC yang berperan dalam pengontrolan koneksi ke
jaringan lain, misalnya: PSTN. Sedangkan, MSC Server berperan untuk melayani semua sarana
call control yang dibutuhkan oleh MGW dan menangani proses manajemen mobilitas. Beberapa
MSC Server juga memegang fungsi sebagai Visitor Location Register (VLR).
Dalam UMTS Release 4 ditambahkan beberapa interface baru, yang berperan
mendukung komunikasi media baru, baik antar Server MSC, antar Media Gateway maupun Server
MSC dan Media Gateway. Interface-interface itu adalah: Mc, Nc, dan Nb.
Mc, yaitu merupakan interface yang digunakan oleh Server MSC untuk mengontrol satu atau
beberapa Media Gateway. Protokol yang digunakan dalam interface ini mengacu kepada
standar IETF H.248/ MEGACO. Penambahan variasi-variasi dalam standar ini mengacu
kepada mekanisme standar H.248/ MEGACO ekstension.
Nc, yaitu interface yang digunakan untuk share sinyal informasi antara server-server MSC,
termasuk diantaranya session (misalnya, panggilan (voice)). Media ini memungkinkan Media
Gateway yang bersangkutan dikontrol secara efektif selama selang waktu panggilan. Protokol
kontrol panggilan yang disarankan dalam interface ini adalah Bearer Independent Call Control
(BICC). Transport bearer yang sesungguhnya (yaitu, Nb) transparan terhadap protokol
signaling BICC, kemudian membentuk Bearer Independent.
Nb, yaitu interface yang digunakan untuk data transport (misalnya, paket suara) antara
beberapa Media Gateway. Misalnya, sebuah Media Gateway bisa terhubung kepada UTRAN
dan Media Gateway lain terhubung kepada PSTN, dengan paket suara antara keduanya
dihubungkan melalui interface ini.

C. UMTS Release 5

UMTS Release 5 mengarah kepada sistem berbasis multimedia (IP Multimedia


Services [IMS]), yang menyediakan komunikasi multimedia person-to-person dengan efisien [4].
Evolusi ini mewujudkan perubahan menyeluruh pada model komunikasinya baik suara maupun
data, yaitu ditangani dengan cara yang sama dari terminal pengirim hingga penerimanya. Pada
UMTS Release 5 ini juga diperkaya dengan dengan layanan-layanan baru [3].
Pada sistem ini, data dan suara disalurkan melalui interface yang sama, yaitu Iu. Pada
jaringan inti, interface ini berakhir pada SGSN, yang mana tidak lagi menggunakan gerbang-
gerbang yang terpisah seperti arsitektur sebelumnya. Fungsi kontrol status percakapan (Call State
Control Function [CSCF]) berperan mengatur penciptaan, pemeliharaan dan peluncuran sisi
multimedia ke/ dari piranti pengguna (UE).

Anda mungkin juga menyukai