Anda di halaman 1dari 44

Teknik

Reduksi
PAPR Pada
Sistem OFDM
OFDM Transceiver
Transmisi sinyal OFDM passband

Gaussian Distributed
for large N
REDUKSI PAPR

1. Clipping dan filtering


Cara termudah mengurangi PAPR pada sistem OFDM.
Ide dasar : melipat (clip) sinyal Ofdm x(t) dengan menggunakan
sebuah soft limiter menurut level ambang (threshold) yang
diinginkan,

3
REDUKSI PAPR
Sinyal hasil lipatan (clip) didefinisikan seperti ,

A > 0 menyatakan level


ambang, dan (t) phasa
dari x(t).
REDUKSI PAPR
Clipping ratio CR didefinisikan seperti [1],

Pav adalah daya rata-rata sinyal sebelum clipping.

Pada umumnya, jika proses clipping dilakukan pada setiap


simbol OFDM, penerima harus melakukan perhitungan dua
parameter : lokasi clipping dan ukuran sinyal yang di clip.

[1] H. Ochiai and H. Imai, Performance of the deliberate clipping with adaptive symbol
selection for strictly band-limited OFDM systems, IEEE J. Sel. Areas Commun., vol.
18, pp. 22702277, Nov. 2000.
REDUKSI PAPR

Ratio clipping, CR dapat dihitung pula menurut persamaan


dinyatakan seperti,

A
CR

adalah nilai RMS sinyal OFDM, N untuk sinyal
OFDM baseband dan N 2 untuk sinyal OFDM
passband.

Ratio clipping, CR disebut juga effectivenes of PAPR Clipping.


REDUKSI PAPR
Metode clipping merupakan proses tak linier yang amplitudo
hasil clipping dapat menyebabkan :
In-band signal distortion, clipping membangkitkan
interferensi (self interference) oleh karena distorsi amplitudo
sinyalnya, sehingga menaikkan BER atau menurunkan
kinerja,
Out-off band radiation, menghasilkan komponen-komponen
sinyal frekwensi tinggi yang dapat menginterferensi sinyal-
sinyal dengan spektrum yang disebelahnya. Tetapi gejala ini
dapat dihilangkan dengan melakukan proses filtering.
Rancangan filter berdasar pada sebuah rectangular window
dengan respon frekwensi seperti,
REDUKSI PAPR
Sinyal setelah proses filtering justru level amplitudonya
kembali naik melebihi level clipping yang ditetapkan
sebelumnya (peak re-growth), sehingga harus dilakukan
proses iterasi.
Tetapi kelemahan dari algoritma iterasi adalah kompleksitas
sistemnya meningkat.
Diagram blok teknik clipping dan filtering untuk meredukasi
PAPR ditunjukkan seperti gambar dibawah.

IFFT Clipping FFT Filtering IFFT

Ranah Ranah Ranah Ranah Ranah Ranah


frek waktu waktu frek frek waktu
REDUKSI PAPR

Seacara lengkap ditunjukkan seperti gambar dibawah.

x[m] xp[m]
Freq.
domain
Time
domain

Freq.
Time domain
domain

Operator IFFT membangkitkan x[m], sinyal yang


mengalami oversampling sebanyak L.
REDUKSI PAPR

Filter FFT-IFFT diterapkan untuk memungkinkan sinyal


melewati sebuah BPF dan kemudian LPF.
Output dari tahap pemfilteran adalah sebuah kinerja BER
yang sedikit turun dan pengurangan out-of-band radiation.
Sinyal xp[m] adalah sinyal hasil modulasi passband dengan
frekwensi pembawa fc. Sinyal termodulasi passband hasil
clipping dapat disimbolkan .

A adalah level clipping.


REDUKSI PAPR

Contoh hasil BER dari teknik/metode clipping.


REDUKSI PAPR

2. Peak windowing

Proses clipping sinyal dapat menghasilkan ujung-ujung


sinyal hasil clip yang tajam (sharp corner), seperti
gambar dibawah menaikkan out-band radiation.

sharp
corner
REDUKSI PAPR
2. Peak windowing
Untuk mengurangi ketajaman atau memperlembut ujung
sinyal hasil proses clipping (mengurangiout-band radiation)
diterapkan proses peak windowing [2].
Pada metode peak windowing dilakukan pengalian antara
fungsi koreksi (correcting function ) dengan sinyal modulasi
OFDM aslinya.
Correcting function adalah shaped window yang memiliki
sebuah respons impuls sempit dalam ranah waktu dan
spektrum frekwensinya harus mendekati persegi.

[2] R. V. Nee and A. D. Wild, Reducing the peak to average power ratio of OFDM, in
Proc. IEEE VTC, vol. 43, May. 1998, pp. 1821.
REDUKSI PAPR

2. Peak windowing
Contoh dari correcting function seperti , Gaussian filter,
Cosine, Kaiser dan Hamming window.
Contoh reduksi puncak-puncak OFDM yang tinggi dengan
penerapan windowing ditunjukkan seperti gambar dibawah.

Sinyal OFDM dikalikan dengan


fungsi window menghasilkan
spektrum yang dihasilkan
merupakan konvolusi spektrum
sinyal OFDM dengan spektrum
window yang digunakan.
REDUKSI PAPR

2. Peak windowing
Gambar berikut, menunjukkan spektrum snyal hasil
clipping dengan sinyal hasil windowing.
REDUKSI PAPR

2. Peak windowing
Gambar selanjutnya menunjukkan bahwa pada sinyal
windowing distorsi spektrum makin kecil bila lebar
window makin besar.
REDUKSI PAPR
3. Selective Mapping (SLM)
Diagram blok teknik SLM ditunjukkan seperti gambar berikut.

X0 N Point x0
IFFT
Partisi P0 Pilih satu
Data
menjadi X yang
input X1 N Point x1 x
blok-2 memiliki
IFFT nilai
dan
S/P P1 PAPR
Xu-1 N Point xu-1 terkecil
IFFT
Pu-1

Diagram blok teknik Selective Mapping.


REDUKSI PAPR
3. Selective Mapping (SLM)
Gambar diatas menunjukkan diagram blok teknik SLM untuk
pengurangan PAPR.
Blok data input X = [ X0, X1,., XN-1] disalin menjadi beberapa
(U) data blok yang tersusun paralel.
Lalu setiap data blok dikalikan elemen per elemen dengan U
buah deretan phasa yang berbeda-beda, ,
panjang Pu = N.
dengan dan untuk v = 1, 2, . , N-1
dan u = 1, 2, , U yang menghasilkan sebuah blok data
termodifikasi

Xu X P u
REDUKSI PAPR
3. Selective Mapping (SLM)

Hasil IFFT ditunjukkan seperti,

Kemudian dipilih , u = 0, 1, , U-1


yang memiliki memiliki PAPR terendah dan dikirimkan sebagai
sinyal OFDM.
REDUKSI PAPR
3. Selective Mapping (SLM)

Select one with


minimum PAPR
REDUKSI PAPR
3. Selective Mapping (SLM)
Contoh: Misal dipilih jumlah deretan phasa U = 4. N = 8.
Blok data yang akan dikirim dinyatakan seperti, X = [1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1]T
yang memiliki nilai PAPR sebelum SLM sebesar 6.5 dB.

Disusun 4 faktor phasa seperti berikut ;


P1 = [1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1]T,
P2 = [1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1]T ,
P3 = [1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1]T, dan
P4 = [1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1]T.

Diantara empat blok data termodifikasi Xu , u = 1, 2, 3, 4, dan misal X2 yang


memiliki nilai PAPR sebesar 3.0 dB. Maka X2, dipilih untuk dikirimkan ke
penerima.
REDUKSI PAPR
2. Selective Mapping (SLM)
Untuk blok data ini, nilai PAPR turun dari 6.5 ke 3.0 dB,
berkurang atau reduksi sebesar 3.5 dB.
Untuk contoh ini, operasi IFFT sebanyak 4 kali, dan jumlah side
information adalah 2 bit.
Besarnya reduksi PAPR bisa bervariasi dari blok data yang satu
dengan yang lain, dan reduksi PAPR dimungkinkan pada semua
blok data.
REDUKSI PAPR
3. Partial Transmit Sequence
Teknik partial transmit sequence (PTS) memecah sebuah blok
data input dari N buah simbol menjadi v buah sub-blok yang
tidak saling berkaitan (disjoint subblocks) seperti :

X = [X0, X1, X2, .., Xv-1]T

dengan Xi adalah sub blok-sub blok yang diletakkan secara


consecutively dan memiliki jarak yang sama. Tidak seperti
teknik SLM, yang proses scrambling/pengacakan dilakukan
pada semua subcarrier, pada teknik PTS proses scrambling
(rotasi phasanya saling bebas) diterapkan pada setiap sub-
blok.
REDUKSI PAPR
3. Partial Transmit Sequence

Diagram blok teknik Partial Transmit Sequence.


REDUKSI PAPR
3. Partial Transmit Sequence
Setiap sub blok dikalikan dengan sebuah faktor phasa
kompleks yang sesuai bv = ejv, v = 1, 2, . , V, selanjutknya
dilakukan proses IFFT menghasilkan ,

dengan {xv} mengacu sebagai sebuah partial transmit sequence (PTS).


Vektor phasa dipilih sedemikian rupa hingga PAPR dapat
diminimalkan ditunjukkan seperti,
REDUKSI PAPR

Sinyal dalam domain waktu yang memiliki vektor PAPR


terendah dapat ditunjukkan seperti,

Pada umumnya, pemilihan vector phasa dibatasi


pada satu kelompok elemen untuk mengurangi kompleksitas
pencariannya.
Pada sekelompok faktor phasa ,
W(V 1) buah kelompok faktor phasa harus dicari untuk
menemukan kelompok faktor phasa yang optimum.
REDUKSI PAPR

Karena itu kompleksitas pencarian akan naik secara


eksponensial sesuai jumlah sub blok.
Teknik PTS membutuhkan V buah operasi IFFT untuk setiap
blok data dan buah bit informasi sampingan.
Kinerja PAPR dengan teknik PTS dipengaruhi tidak hanya
oleh jumlah sub blok, V, dan jumlah factor-faktor phasa yang
diijinkan, W, tetapi juga subblock partitioning.
Terdapat tiga skema subblock partitioning : adjacent,
interleaved, and pseudo-random.
Diantara ketiganya, pseudo-random diketahui yang
memberikan kinerja terbaik.
REDUKSI PAPR

Penyusunan subblok ada tiga macam ;


a. Adjacent subblok, seperti gambar dibawah.

X 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1

X1 1 -1 0 0 0 0 0 0

X2 0 0 1 -1 0 0 0 0

X3 0 0 0 0 1 -1 0 0

X4 0 0 0 0 0 0 1 -1
REDUKSI PAPR

Penyusunan subblok ada tiga macam ;

b. Interleaved subblok, seperti gambar dibawah.

X 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1

X1 1 0 0 0 1 0 0 0

X2 0 -1 0 0 0 -1 0 0

X3 0 0 1 0 0 0 1 0

X4 0 0 0 -1 0 0 0 -1
REDUKSI PAPR

Penyusunan subblok ada tiga macam ;


c. Pseudo random subblok, seperti gambar dibawah.

X 1 -1 1 -1 1 -1 1 -1

X1 1 0 0 -1 0 0 0 0

X2 0 -1 0 0 0 0 0 -1

X3 0 0 0 0 1 0 1 0

X4 0 0 1 0 0 -1 0 0
REDUKSI PAPR

Deretan input diubah menjadi sebuah blok data paralel,


Blok data paralel tersebut dibagi menjadi subblok-subblok
yang lebih kecil.
Setiap subblok data memiliki panjang yang sama dengan blok
data paralel.
Misal, jika terdapat N buah subcarrier, maka panjang blok
data paralel sebesar N. Setiap subblok data juga memiliki
panjang N, tetapi tidak semua N elemen dari sebuah subblok
data berisi bit bukan nol, sisanya diisi dengan bit nol.
Pembagian tersebut diatur sedemikian rupa sehingga
beberapa subcarrier memiliki nilai tidak nol dalam satu blok
data sementara yang lain memiliki nol.
REDUKSI PAPR
3. Partial Transmit Sequence

Perlu diingat bahwa satu kelompok subcarrier tidak dapat


memiliki nilai-nilai bukan nol lebih dari satu subblok. Secara
efektif penjumlahan dari semua subblok akan menghasilkan
blok data paralel asli sebagai jumlah.
Subblok-subblok kemudian secara bersamaan dilewatkan
pada blok IFFT, dan outputnya dinamakan PTS.
Setiap PTS kemudian secara bersamaan dirotasi oleh sebuah
faktor phasa tertentu. Faktor phasa dipilih dari sebuah nilai-
nilai yang ditentukan lebih dulu.
Satu rotasi selesai, PTS-PTS yang sudah mengalami rotasi
phasa ditambah untuk mendapatkan sebuah calon (kandidat)
sinyal.
REDUKSI PAPR

Seluruh proses dilakukan kembali tetapi dengan kombinasi


factor-faktor phasa yang berbeda.
Proses ini dilakukan terus hingga semua kombinasi faktor
phasa dan PTS diproleh.
Jadi terdapat banyak sinyal-sinyal kandidat. Sinyal-sinyal
kadidat tersebut saling dibandingkan menurut nilai PAPRnya,
dan dipilih satu dengan nilai PAPR terendah sebagai symbol
OFDM yang tepat untuk dikirimkan.
Bila N (subcarrier) = 64, jumlah sub blok (M) = 8, maka
64/8 = 8 yang pertama adalah sub blok pertama.
REDUKSI PAPR
REDUKSI PAPR
3. Tone Reservation
Tone reservation (TR) adalah sebuah teknik yang efisien
dalam pengurangan nilai PAPR dari sebuah sinyal OFDM.
Ide dasar TR adalah penambahan umum untuk reduksi PAPR.
Sebuah blok non data (berisi bukan data, dinamakan reserved
tone) dalam ranah waktu ditambahkan ke blok data atau
sinyal asli untuk mengurangi amplitudo sinyal hasil
penjumlahan tersebut.
Disisi penerima blok-blok reserved tone dapat dipisahkan
dengan mudah dari data aslinya.
Maka pada metode TR sekumpulan reserved tone
memodulasi beberapa subcarrier dan ditambahkan pada
beberapa subcarrier lain yang mengandung data asli, untuk
menghasilkan sinyal baru dengan nilai PAPR yang kecil.
REDUKSI PAPR

Karena reserved tone memiliki nilai SNR yang kecil, maka


hanya dimanfaatkan untuk PAPR sinyal OFDM. Secara
sederhana dirumuskan seperti,

Data tones
Reserved tones
REDUKSI PAPR

Nilai PAPR dinyatakan seperti,


REDUKSI PAPR

Diagram blok Transceiver dengan methor TR.


REDUKSI PAPR
3. Tone Reservation
Misal sinyal x adalah sinyal dalam ranah waktu yang memiliki
nilai PAPR tinggi, maka tujuan utama metode TR adalah
memilih/menemukan sebuah sinyal c yang jika ditambahkan
ke sinyal x untuk menghasilkan penurunan PAPR sinyal x.
Jika X dan C adalah sinyal-sinyal dalam ranah frekwensi dari
sinyal-sinyal x dan c, maka dapat dituliskan,

x+ c = IDFT(X + C)

Perlu diperhatikan bahwa vector-vektor X dan C harus


dirancang supaya keduanya berada dalam disjoint frequency
sub spaces.
REDUKSI PAPR

Dengan menganggap tone-tone R disediakan untuk


mengurangi PAPR, dan tone-tone R ditempatkan pada
lokasi-lokasi {i1, i2, .., iR). Maka sinyal-sinyal X dan C
dinyatakan seperti,

dan

Tone-tone R disebut dengan Peak Reduction Tones (PRT),


dan tone-tone R yang tidak berposisi nol dalam C disebut
Peak Reduction Carriers (PRC).
REDUKSI PAPR

Posisi-posisi untuk tone-tone R tetap pada saat awal transmisi


selama transmisi.
Pemancar dan penerima mengetahui posisi-posisi atau lokasi
dari tone-tone tersebut.
Ide dari TR dapat dijelaskan dengan gambar dibawah, dengan
tujuan utama dari teknik TR adalah mencari C yang
memenuhi.

Reduksi PAPR sinyal atau reduksi daya puncak sinyal


tergantung pada beberapa faktor antara lain :

Jumlah tone-tone reserve


Lokasi tone-tone reserve
Nilai-nilai tone-tone reserve
REDUKSI PAPR

Kenyataannya teknik TR merupakan sebuah teknik yang paling


sederhana dengan sedkit kerugian.
Hanya terdapat satu kali operasi IFFT sehingga teknik ini
sederhana dan tidak rumit.
Perlu dicatat bahwa X dan C harus dirancang sedemikian rupa
hingga tetap menjaga sifat orthogonalitas.
Misal; jumlah subcarrier N = 8, jumlah reserved carrier R = 4
Maka jumlah carrier yang berisi data sebanyak D = 4.

X = [ X0 , 0, X1 , 0, X2 , 0, X3 , 0 ]
C = [ 0, C0, 0 , C1, 0, C2, 0 , C3 ]
REDUKSI PAPR

Pemahaman TR ditunjukkan seperti gambar dibawah.


REDUKSI PAPR

Anda mungkin juga menyukai