Diskusi SSSS
Diskusi SSSS
1. Apa dan bagaimana serta peran desmoglein, desmosom, ETA, ETB sampai terjadi SSSS?
Jawaban:
Toksin eksfoliatif A (ETA), toksin eksfoliatif B (ETB) adalah toksin yang dihasilkan
oleh staphylococcus aureus, yang memiliki sifat epidermolitik, menyebar melalui
sirkulasi dan menyerang desmoglein. ETA stabil terhadap pemanasan dan gennya
terletak pada kromosom. ETB tidak stabil terhadap pemanasan dan gennya terletak
pada plasmid.
Desmosom adalah sel penghubung antar epitel yang terdapat pada jaringan kulit,
jantung.
Toksin eksfoliatif menyebabkan timbulnya celah pada ikatan adhesi/perekat antar sel
molekul desmoglein 1 dengan cara menghambat desmosom sehingga kulit menjadi
mudah mengelupas dan menimbulkan bula berdinding tipis yang mudah pecah.
Jawaban:
Anak-anak usia dibawah 5 tahun merupakan faktor predisposisi SSSS karena imunitas
rendah dan kemampuan ginjal masih imatur dalam pembersihan toksin
Jawaban:
Dengan melihat gelaja klinis nikolsky sign (+), kemerahan yang meluas pada wajah,
ketiak, selangkangan, bula.
4. Kapan dan sampai kapan antibiotik diberikan? Antibiotik pilihan terbaik jenis apa?
Jawaban:
Terapi antibiotik diberikan setelah diagnosis SSSS ditegakan, lama terapi diberikan
selama 10 hari atau sampai terjadi perbaikan klinis.
Obat antibiotik pilihan adalah golongan Penisillin, seperti kloksasiklin dengan dosis
untuk dewasa 4 x 250-500 mg/hari untuk dewasa dan untuk pediatrik 50-100 mg/ kg/
hari per oral dibagi setiap 6 jam (tidak boleh melebihi 4 g per hari) atau dapat
diberikan Dicloxacilin dengan dosis dewasa 250-500 mg per oral setiap 6 jam
(maksimal 2 g per hari) sedangkan dosis neonatal 4-8 mg/ kg berat badan per oral
setiap 6 jam ,dosis pediatrik 15-50 mg/ kg/ hari per oral atau nafcillin 100-200
mg/kgBB/hari
Jawaban:
Saat gejala klinis berat muncul untuk menghindari terjadinya gangguan keseimbangan
cairan, elektrolit dan infeksi sekunder.
Jawaban:
Ruangan yang steril dengan fasilitas perawatan kulit suportif, monitor cairan tubuh,
inkubator
Jawaban: