Anda di halaman 1dari 3

Hal ini bertujuan untuk mengontrol limbah cair yang dialirkan, dimana harus dipastikan

bahwa padatan seperti tisu, kertas, plastik dan sejenisnya tidak masuk ke dalam septic tank
dan tertahan di dalam control box.

Limbah yang telah melewati control box kemudian dialirkan secara gravitasi ke septic tank.
Hal ini memungkinkan karena kontur tanah di area Rumbai yang menguntungkan sehingga tidak
memerlukan pompa.

Tangki septik yang ada di area komplek PT. CPI distrik Rumbai tidak dilengkapi dengan
bidang resapan, sehingga sangat berbahaya apabila suatu saat terjadi luapan. Namun demikian,
PT. CPI telah menetapkan jadwal yang ketat untuk menyedot limbah cair domestik yang ada di
dalam tangki septik yang tersebar di wilayah administratif Rumbai, sehingga selama ini belum
pernah terjadi luapan dari tangki septik.

Setelah melewati pengolahan dalam tangki septik, limbah kemudian disedot setiap harinya
menggunakan mobil penyedot tinja (vacuum truck) yang berkapasitas 6000 L. Karena jumlah
vacuum truck yang digunakan hanya 1 unit, maka pengangkutan limbah untuk dibawa ke lagoon
biasanya dilakukan hingga 3-4 kali tiap harinya.

Limbah cair domestik dalam tangki septik yang telah disedot oleh vacuum truck akan dibawa
ke Sewage Treatment Plant untuk kemudian diolah lebih lanjut.

3.4 Pengolahan Limbah Cair Domestik

Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang dikembangkan sangat beragam.
Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses
pengolahan yang berbeda pula. Metode pengolahan limbah cair di PT. CPI Rumbai disebut
dengan metode treatment pond atau lagoon. Lagoon atau kolam pelakuan merupakan metode
yang murah namun prosesnya berlangsung lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan
dalam kolam-kolam terbuka yang dilengkapi dengan aerator yang berfungsi untuk mengontakkan
air limbah dengan udara agar algae dan bakteri aerob dapat berkembang.

Algae yang tumbuh di permukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen.


Oksigen tersebut kemudian digunakan oleh bakteri aerob untuk proses atau degradasi bahan
organik yang ada dalam limbah cair tersebut. Selama proses degradasi di kolam, limbah cair
tersebut juga akan mengalami proses pengendapan. Setelah limbah cair terdegradasi dan
terbentuk endapan didalam kolam, air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan.

Limbah yang dibawa dan ada dalam vacuum truck akan ditampung di box influent, dimana
dalam kolam penampung ini terdapat screen atau penyaring yang berfungsi untuk menyaring
padatan-padatan yang masih terkandung di dalam limbah cair tersebut.

Selanjutnya limbah cair domestik akan melewati beberapa unit pengolahan limbah cair, yaitu

Limbah cair akan dibiarkan selama 8 hari di dalam kolam aerasi sebelum akhirnya dialirkan
ke unit pengolahan berikutnya, yaitu lagoon. Meskipun demikian, waktu detensi 8 hari ini hanya
berlaku untuk limbah yang pertama kali masuk ke kolam, sedangkan setiap harinya limbah baru
akan tetap ditambahkan.

Lagoon yang ada di Sewage Treatment Plant Rumbai berjumlah dua kolam yang dibangun
secara paralel dengan ukuran yang sama. Untuk mengatur jumlah limbah dan aliran limbah yang
dialirkan ke dalam masing-masing lagoon, dipasang gate valve. Pengolahan yang terjadi di
lagoon berlangsung secara alamiah dan melibatkan proses fisik, kimiawi dan biologis. Proses
fisik yang terjadi meliputi pencampuran serta transfer oksigen ke dalam lagoon dengan
menggunakan aerator. Sebelumnya proses ini dilakukan secara alamiah saja dengan bantuan
gerakan angina dan difusi udara, namun pihak PT. CPI memutuskan untuk memasang aerator
pada lagoon untuk meningkatkan efektivitas dari pengolahan yang dilakukan. Sedangkan proses
kimiawi dan biologis yang terjadi di dalam lagoon merupakan hasil dari kegiatan
mikroorganisme dan juga alga yang melakukan proses fotosintesis.

Waktu retensi yang ditetapkan oleh PT. CPI untuk lagoon di Rumbai adalah hingga lagoon
menguap dan mengalir ke dalam box effluent yang ada di ujung lagoon. Luapan limbah akan
masuk ke dalam box effluent untuk diinjeksikan dengan klorin. Klorin disimpan didalam tangki
yang terletak dekat dengan kolam aerasi dan akan dialirkan menggunakan pompa. Tujuan injeksi
klorin adalah untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang
dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Karena sangat jarang sekali bahkan hampir tidak pernah terjadi luapan dari lagoon, air hasil
olahan tidak pernah sampai dibuang ke lingkungan atau badan air sekitar. Air hasil olahan atau
effluent hanya akan dibuang ke lingkungan jika cuaca sedang hujan yang mengakibatkan
terjadinya overflow dari lagoon. Jika tidak hujan, air hasil olahan hanya akan berkurang karena
terjadinya penguapan dalam lagoon dan akan tetap terus bertambah setiap harinya.

Control box yang tersedia di area komplek PT. CPI pada umumnya hanya berupa control box
biasa tanpa adanya alat penyaring, sehingga memungkinkan masuknya sampah yang tidak
diinginkan ke dalam septic tank. Namun berbeda untuk fasilitas umum yaitu rumah makan (mess
hall), dimana pada control box yang terletak di sekitar rumah makan tersebut terpasang siffon
yang berfungsi untuk menyaring minyak dan lemak. Jumlah control box yang dibangun oleh PT.
CPI berbeda-beda di setiap tempat, tergantung dari jarak antara sumber limbah dengan septic
tank.

Septic tank ini terdiri dari 1-2 kompartemen dengan dimensi septic tank yang bervariasi
tergantung dari jumlah rumah yang dilayani. Kompartemen pertama berfungsi untuk menampung
limbah yang sekaligus sebagai tempat pengolahan limbah secara anaerob dan kompartemen
kedua berfungsi untuk menampung limbah yang overflow. Pengolahan limbah pertama di dalam
septic tank ini bertujuan untuk menurunkan kadar TSS, BOD serta minyak dan lemak yang
cukup tinggi. Limbah cair akan dibiarkan di dalam septic tank selama beberapa waktu untuk
diolah secara anaeobik oleh mikroorganisme.

Kolam aerasi di Sewage Treatment Plant ini memiliki dimensi 10 m x 3 m dengan kedalaman
pada inlet mencapai 2 m dan pada outlet 3 m. Kolam aerasi juga dilengkapi dengan penghalang
(baffle) yang berfungsi sebagai sekat dan juga untuk memperlama waktu kontak antara
mikroorganisme dengan limbah yang akan diolah.

Anda mungkin juga menyukai